Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

EKSI4205/BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK /3 SKS


PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

Nama : Ni luh Putu Sri Wahyuni


NIM : 043085613
Jawaban :
1. Sebutkan dan jelaskan kegiatan-kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh BPR dan BPRS sesuai dengan Undang- Undang No.7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
Kegiatan usaha BPR meliputi:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka
tabungan, dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b.  memberikan kredit
c. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
d. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/ atau tabungan pada bank lain.

Selain itu, bank perkreditan rakyat dilarang :


a. menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
c. melakukan penyertaan modal
d. melakukan usaha perasuransian
e. melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha

Kegiatan usaha BPRS


a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk :
 Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad
Wadi’ah  atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
  investasi berupa deposito atau tabungan dalam bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu, berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk :
 Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah
  pembiayaan berdasarkan akad murabahah,  salam, atau Istishana
  pembiayaan berdasarkan  akad qardh
  pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada nasabah
berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk Ijarah muntahiya bittamlik
 Pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah
c. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk titipan berdasarkan akad
Wadi’ah atau investasi berdasarkan akad mudharabah dan/atau  akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
d. memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah
melalui rekening bank pembiayaan rakyat Syariah yang ada di Bank Umum Syariah,
bank umum konvensional, dan UUS
e. menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya yang sesuai
dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia

2. Apa yang dimaksud dengan tingkat kesehatan bank menurut Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum dan
sebutkanlah cakupan penilaian tersebut!
Suatu bank dikatakan sehat apabila mampu menjalankan fungsinya dengan optimal, baik
dalam hal intermediary (menghimpun dan menyalurkan dana) maupun dalam hal
pemberian jasa layanan perbankan. 
Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/ POJK.03/2016 Tentang penilaian
kesehatan bank umum tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang
dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank. Penilaian tersebut menyangkut aspek
kuantitatif maupun kualitatif. Adapun cakupan wilayah adalah sebagai berikut:
1.  profil risiko (risk profile) merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan
kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan
terhadap 8 risiko , yaitu:
a. Risiko kredit
b.  risiko pasar
c.  risiko likuiditas
d.  risiko operasional
e.  risiko hukum
f.  risiko stratejik
g.  risiko kepatuhan
h.  risiko reputasi

2. Good corporate governance (GCG) merupakan penilaian terhadap manajemen


bank atas  pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
3. Rentabilitas (earnings) merupakan penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-
sumber earnings, dan sustainability earnings bank.
4. Permodalan (capital)  yang merupakan penilaian terhadap tingkat kecukupan
permodalan dan pengelolaan permodalan.
 
3. Uraikanlah apa yang dimaksud dengan sewa pembiayaan menurut Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014! Jelaskanlah pihak-pihak yang
terkait dengan sewa pembiayaan
Sewa pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang oleh
perusahaan pembiayaan untuk digunakan debitur selama jangka waktu tertentu yang
mengalihkan secara substansial manfaat dan resiko atas barang yang dibiayai. 
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan pembiayaan dapat bekerjasama dengan pihak
lain Kerjasama pembiayaan dapat dilakukan dengan dua cara,  yaitu melalui pembiayaan
penerusan (channeling),  dan pembiayaan bersama  (joint financing),  atau kombinasi dari
keduanya. Pihak lain yang dapat bekerjasama tersebut meliputi
a. Bank
b. perusahaan pembiayaan sekunder perumahan
c. lembaga keuangan mikro
d. perusahaan pembiayaan lain

Anda mungkin juga menyukai