Anda di halaman 1dari 9

JurnalNisbahVol.3No.

2Tahun2017|1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MODAL


KERJA PADA PERBANKAN SYARIAH

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE FINANCING OF WORKING CAPITAL


IN SHARIA BANKING

Elzalina Jannati Prayuningrum1a; Fatin Fadhilah Hasib2

1aProgramStudi S1 Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis,


Universitas Airlangga, Email: elzalinajannati@gmail.com
2Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Airlangga,
Email: fathin.fadhilah@feb.unair.ac.id

(Diterima oleh Dewan Redaksi: 04-12-2017)


(Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi: 18-12-
2017)

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of Bank Indonesia Sharia Certificates
(SBIS), Non Performing Financing (NPF), and Third Party Fund (DPK) on working
capital financing during January 2013-April 2017. Type of research data is
quantitative research using secondary data Sharia Banking Statistics which has been
published by the Financial Services Authority (OJK). The method of analysis used in
this study is multiple linear regression analysis with 5% of significance level. This
research uses working capital financing as the dependent variable and SBIS, NPF,
and DPK as independent variables. Based on the results of research that has been
done, it was found that partially SBIS has a negative influence and not significant.
NPF has a positive and not significant influence. DPK has a positive and significant
influence on working capital financing on sharia banking in Indonesia.

Keyword : Working Capital Financing, SBIS, NPF, DPK, Sharia Banking

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sertifikat Bank Indonesia


Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap pembiayaan modal kerja periode Januari 2013-April 2017. Jenis data
penelitian adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder Statistik
Perbankan Syariah yang telah diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda
dengan tingkat signifikansi 5%. Penelitian ini menggunakan pembiayaan modal kerja
sebagai variabel dependen dan SBIS, NPF, dan DPK sebagai variabel independen.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa secara parsial
SBIS memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan. NPF memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan. DPK memilki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan modal kerja pada perbankan syariah di Indonesia.

Kata kunci : Pembiayaan Modal Kerja, SBIS, NPF, DPK, Perbankan Syariah
Elzalina Jannati Prayuningrum. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pembiayaan Modal Kerja pada Perbankan Syariah. Jurnal Nisbah 3 (2): 394 – 402

PENDAHULUAN Tabel 1.
Pembiayaan Perbankan Syariah
Dalam kegiatan ekonomi saat ini Berdasarkan Jenis Penggunaan Tahun
hampir semuanya berkaitan dengan 2013 – April 2017 (miliar rupiah)
lembaga keuangan. Pada bidang
keuangan syariah, lembaga yang paling
cepat perkembangannya adalah bank
syariah. Bank syariah merupakan
lembaga keuangan yang menghimpun
dana dari masyarakat yang memiliki
surplus dana untuk kemudian
disalurkan kembali kepada masyarakat
yang membutuhkan dana dalam Sumber : Statistik perbankan Syariah
berbagai bentuk pembiayaan yang (SPS), ojk.go.id(data diolah).
semuanya dilakukan dengan berdasar Dalam tabel pembiayaan
prinsip syariah yang berpedoman pada perbankan syariah berdasarkan jenis
Al-Qur’an dan Hadits. penggunaan tersebut, yang berasal dari
Salah satu fungsi dari bank laporan tahunan Otoritas Jasa Keuangan
syariah sebagai lembaga intermediasi (OJK) dapat dilihat bahwa jumlah
adalah menyalurkan dana yang telah pembiayaan yang disalurkan oleh
dihimpun kepada masyarakat dalam perbankan syariah mengalami
berbagai bentuk pembiayaan. peningkatan setiap tahunnya. Tujuan
Kegiatan pembiayaan yang adanya bank syariah adalah untuk
dilakukan oleh bank syariah disamping dapat memberikan pembiayaan
untuk meningkatkan profit bank kepada sektor riil baik itu golongan
syariah dan meningkatkan bagi hasil usaha kecil dan menengah maupun
nasabah yang menyimpan dananya korporasi. Salah satu pembiayaan yang
juga sangat penting untuk dapat mendorong pertumbuhan sektor
menghindari adanya dana yang riil adalah pembiayaan modal kerja.
menganggur (idle fund). Pembiayaan Pembiayaan modal kerja syariah
yang dilakukan oleh perbankan syariah adalah pembiayaan jangka pendek
bermacam-macam jenis dan yang diberikan kepada perusahaan
kelompoknya. untuk membiayai kebutuhan modal
Menurut sifat penggunaannya, kerja usahanya berdasarkan prinsip-
pembiayaan dapat dibagi menjadi dua prinsip syariah. (Karim, 2006:234).
yaitu pembiayaan produktif dan Peningkatan yang terjadi pada
konsumtif. Pembiayaan produktif pembiayaan modal kerja menunjukkan
menurut keperluannya dapat dibagi semakin banyak para pelaku usaha
menjadi, yang pertama pembiayaan yang percaya untuk mengambil
modal kerja yaitu, pembiayaan untuk pembiayaan di perbankan syariah,
memenuhi peningkatan kebutuhan maka dari itu perbankan syariah perlu
produksi atau perdagangan. Kedua terus meningkatkan pembiayaan
pembiayaan investasi yaitu, pembiayaan modal kerja agar pembiayaan yang
untuk memenuhi kebutuhan barang- dilakukan tidak hanya untuk kegiatan
barang modal. (Antonio, 2001:160). konsumtif tetapi juga untuk kegiatan
produktif yang akan
mendorong petumbuhan sektor riil. keadilan sosioekonomi dan akan
Pembiayaan yang diberikan pada meningkatkan kualitas hidup
sektor riil akan dapat meningkatkan masyarakat dengan meningkatnya
pemerataan pendapatan. MATERI DAN METODE
Kegiatan pembiayaan modal
kerja yang dilakukan bank syariah Sertifikat Bank Indonesia Syariah
harus memiliki manajemen (SBIS)
penyaluran pembiayaan yang baik, Berdasarkan Peraturan Bank
karena pembiayaan merupakan Indonesia No.10/11/PBI/2008 tentang
kegiatan bank syariah yang memiliki Sertifikat Bank Indonesia Syariah
risiko paling tinggi. Kemudian, yang (SBIS), adalah surat berharga
perlu diperhatikan adalah variabel- berdasarkan prinsip syariah berjangka
variabel apa saja yang dapat waktu pendek dalam mata uang rupiah
mempengaruhi pembiayaan modal yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
kerja. Beberapa variabel yang dapat Wirdyaningsih dkk (2005:149)
mempengaruhi penyaluran menyatakan bahwa SBIS memiliki
pembiayaan modal kerja diantaranya, beberapa karakteristik sebagai berikut:
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 1. Merupakan tanda bukti penitipan
(SBIS), Non Performing Financing dana berjangka pendek.
(NPF), dan Dana Pihak Ketiga (DPK). 2. Diterbitkan oleh Bank Indonesia
Berdasarkan latar belakang yang 3. Merupakan instrument kebijakan
telah duraikan sebelumnya, rumusan moneter dan sarana penitipan
masalah dalam penelitian ini sebagai dana sementara.
berikut: 4. Ada bonus atas transaksi penitipan
1. Apakah SBIS berpengaruh signifikan dana.
secara parsial terhadap Non Performing Financing (NPF)
pembiayaan modal kerja pada Menurut Veithzal (2007:477)
perbankan syariah di Indonesia yang dimaksud Non Performing
periode Januari 2013 - April 2017? Finance (NPF) atau pembiayaan
2. Apakah NPF berpengaruh bermasalah adalah pembiayaan yang
signifikan secara parsial terhadap dalam pelaksanaannya belum
pembiayaan modal kerja pada mencapai atau memenuhi target yang
perbankan syariah di Indonesia diinginkan pihak bank seperti,
periode Januari 2013 - April 2017? pengembalian pokok atau bagi hasil
3. Apakah DPK berpengaruh yang bermasalah, pembiayaan yang
signifikan secara parsial terhadap memiliki kemungkinan timbulnya
pembiayaan modal kerja pada risiko dikemudian hari bagi bank,
perbankan syariah di Indonesia pembiayaan yang termasuk golongan
periode Januari 2013 - April 2017? perhatian khusus, diragukan, dan
4. Apakah SBIS, NPF, dan DPK macet serta golongan lancar yang
berpengaruh signifikan secara berpotensi terjadi
simultan terhadap pembiayaan penunggakan dalam
modal kerja pada perbankan pengembalian. Menurut Salinan
syariah di Indonesia periode Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
Januari 2013 – April 2017? 15/POJK.03/2017, besarnya NPF yang
diperbolehkan oleh Bank Indonesia
adalah maksimal 5%, jika melebihi 5%
akan mempengaruhi penilaian tingkat
kesehatan bank yang bersangkutan.
Dana Pihak Ketiga
Salah satu sumber dana bank
berasal dari dana pihak ketiga yang
dihimpun dari masyarakat. Menurut
Dendawijaya (2005:49) dana-dana yang
dihimpun dari masyarakat merupakan diandalkan oleh bank dengan
sumber dana terbesar yang paling persentase 80%-90% dari seluruh
jumlah dana yang dikelola oleh bank. kuantitatif. Penelitian kuantitatif
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia merupakan penelitian yang melakukan
No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, pengujian terhadap hipotesis dan
dana yang dipercayakan oleh menggunakan data terukur yaitu, data
masyarakat kepada bank dapat berupa Statistik Perbankan Syariah tentang
giro, tabungan, dan deposito. SBIS, NPF, DPK dan pembiayaan
Beberapa hipotesis dalam penelitian modal kerja selama periode Januari
ini sebagai berikut: 2013-April 2017.
1. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Data yang digunakan dalam
Syariah (SBIS) berpengaruh penelitian ini adalah data kuantitatif
signifikan terhadap pembiayaan yang berjenis data sekunder. Data
modal kerja pada perbankan sekunder merupakan data primer yang
syariah di Indonesia secara parsial. telah diolah lebih lanjut dan disajikan
2. Variabel Non Performing Financing baik oleh pihak pengumpul data
(NPF) berpengaruh signifikan primer atau oleh pihak lain misalnya
terhadap pembiayaan modal kerja dalam bentuk tabel-tabel atau
pada bank syariah di Indonesia diagram- diagram. (Umar, 2011:42)
secara parsial. Data sekunder yang digunakan
3. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam penelitian ini adalah data
berpengaruh signifikan terhadap statistik yang berbentuk data runtut
pembiayaan modal kerja pada waktu atau time series. Sumber data
perbankan syariah di Indonesia diperoleh dari statistik perbankan
secara parsial. syariah yang berasal dari website
4. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu
Syariah (SBIS), Non Performing www.ojk.go.id
Financing (NPF), dan Dana Pihak Populasi dalam penelitian ini
Ketiga (DPK) berpengaruh adalah industri Perbankan Syariah
signifikan terhadap pembiayaan yang meliputi Bank Umum Syariah
modal kerja pada perbankan (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
syariah di Indonesia secara
di Indonesia. Sampel yang digunakan
simultan.
dalam penelitian ini adalah Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) selama 52 bulan
periode Januari 2013 - April 2017.
Dalam penelitian ini, teknik
analisis yang dilakukan menggunakan
metode analisis regresi linier berganda
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
Dalam uji asumsi klasik
Gambar 1. Kerangka Berpikir
pengujian yang dilakukan
menggunakan beberapa metode
Metode Penelitian
analisis data sebagai berikut :
Pendekatan yang digunakan dalam
a. Uji Normalitas, Menurut Ghozali
penelitian ini adalah pendekatan
(2005:110) Uji normalitas ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi, variabel
pengganggu memiliki distribusi
normal atau tidak.
b. Uji Multikolinearitas, Menurut
Ghozali (2005:91) Uji multikolinieritas
ini untuk mengetahui apakah pada
model regresi
ditemukan korelasi antar variabel b. Bila tingkat signifikansi < 0,05
independen. Jika terdapat korelasi, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
maka terdapat masalah Jadi artinya terdapat pengaruh
multikolinieritas yang harus diatasi. yang signifikan dari variabel
c. Uji heteroskedastisitas, bertujuan independen terhadap variabel
untuk menguji apakah dalam model dependen.
regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual suatu pengamatan ke HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamatan lain. Jika varian dari
residual suatu pengamatan ke Setelah memenuhi uji asumsi
pengamatan lain tetap, disebut klasik yaitu, uji normalitas, uji
homoskedastisitas. Sementara itu heterokedastisitas, uji
untuk varians yang berbeda disebut multikolinearitas dan uji autokorelasi
heteroskedastisitas. Model regresi maka diperoleh hasil sebagai berikut :
yang baik adalah tidak terjadi Tabel 2
heteroskedastisitas. (Umar, 2011:179). Hasil Uji Hipotesis
d. Uji autokorelasi, merupakan Variabe Nilai Nilai Interpreta Keterang
korelasi antara variabel gangguan satu l Sig. f Sig. t si Hasil an
observasi dengan variabel gangguan
observasi lain (Widarjono, 2010:98). Uji 0,00 Signifikan Signifikan
Simulta 0 si < 0,05
2. Analisis Regresi Linear Berganda
n
Data yang telah dikumpulkan SBIS 0,34 Signifikan Tidak
dalam penelitian ini, dianalisis dengan 8 si > 0,05 signifikan
menggunakan analisis regresi linear NPF 0,09 Signifikan Tidak
berganda dengan persamaan kuadrat 3 si > 0,05 signifikan
terkecil biasa atau Ordinary Least DPK 0,00 Signifikan Signifikan
0 si < 0,05
Square (OLS). Persamaan regresi yang
dibentuk adalah sebagai berikut : Sumber: data diolah penulis.
Y = + + + + e (3.2) Dimana Berdasarkan tabel hasil
: pengolahan di atas, nilai F hitung
Y = Variabel Pembiayaan sebesar 24,223 dan nilai signifikasi
Modal Kerja adalah 0,000. Hal ini dapat dikatakan
= konstanta bahwa dengan tingkat kepercayaan
= koefisien regresi sebesar 95% maka variabel
X1 = variabel SBIS independen SBIS, NPF, dan DPK
X2 = variabel NPF secara simultan memiliki pengaruh
X3 = variabel DPK signifikan terhadap pembiayaan modal
kerja perbankan syariah di Indonesia,
e = variabel error
3. Uji Hipotesis sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.
a. Uji Parsial (t-test) Uji parsial untuk setiap variabel
Uji t dilakukan dengan syarat independen terhadap variabel
sebagai berikut : dependen yang dapat dijelaskan
a. Bila tingkat signifikansi > 0,05 sebagai berikut :
maka H0 diterima dan Ha ditolak. 1. Variabel SBIS memiliki tingkat
Jadi artinya tidak terdapat signifikansi sebesar 0,348 > 0,05
pengaruh yang signifikan dari maka H0 diterima. Artinya, SBIS
variabel independen terhadap memiliki pengaruh tidak signifikan
variabel dependen. terhadap pembiayaan modal kerja
perbankan syariah periode 2013-
April 2017.
2. Variabel NPF memiliki tingkat terhadap pembiayaan modal kerja
signifikansi sebesar 0,093 > 0,05 perbankan syariah periode 2013-
maka H0 diterima. Artinya, NPF April 2017.
memiliki pengaruh tidak signifikan 3. Variabel DPK memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 SBIS terus meningkat penyaluran
maka H1 diterima. Artinya, DPK pembiayaan modal kerja juga terus
memiliki pengaruh signifikan meningkat tiap tahunnya.
terhadap pembiayaan modal kerja Data SPS tersebut menunjukkan
perbankan syariah periode 2013- alasan SBIS tidak mempengaruhi
April 2017. pembiayaan modal kerja secara
Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia signifikan dalam penelitian ini. SBIS
Syariah (SBIS) Terhadap Pembiayaan memiliki koefisien regresi negatif yang
Modal Kerja artinya memiliki pengaruh negatif
Hasil penelitian tentang tetapi karena pengaruh yang tidak
pengaruh SBIS terhadap pembiayaan signifikan tersebut, maka penyaluran
modal kerja dapat dilihat pada uji pembiayaan modal kerja tetap
hipotesis t yang menunjukkan meningkat setiap tahunnya. Hal ini
koefisien regresi sebesar - 0,445. menunjukkan perbankan syariah
Koefisien regresi yang negatif melakukan fungsi penyaluran dananya
menunjukkan SBIS memiliki pengaruh dengan baik karena terus berupaya
yang negatif terhadap pembiayaan mendorong pertumbuhan sektor riil
modal kerja karena saat SBIS dengan meningkatkan penyaluran
mengalami kenaikan maka akan pembiayaan modal kerja setiap
mengurangi penyaluran pembiayaan tahunnya meskipun penempatan dana
modal kerja. pada SBIS memperoleh tingkat
Uji hipotesis t selanjutnya dilihat imbalan dan beresiko lebih kecil
dari nilai signifikansi. Nilai signifikansi dibanding dengan pembiayaan modal
untuk SBIS sebesar 0,348 yang lebih kerja.
besar dari dari taraf kesalahan (α) Pengaruh Non Performing Financing
sebesar 0,05 menunjukkan bahwa (NPF) Terhadap Pembiayaan Modal
peningkatan atau penurunan SBIS Kerja Secara Parsial
selama periode penelitian ini tidak Berdasarkan hasil penelitian ini
mempengaruhi penyaluran pembiayaan pengaruh NPF terhadap pembiayaan
modal kerja secara siginifikan. modal kerja dapat dilihat dari hasil uji
Sertifikat Bank Indonesia Syariah hipotesis t yang menunjukkan nilai
(SBIS) merupakan salah satu koefisien regresi sebesar 1,244.
instrumen penempatan dana pada Koefisien regresi NPF yang positif
Bank Indonesia yang digunakan untuk menunjukkan pengaruh yang positif
menyerap kelebihan likuiditas yang terhadap pembiayaan modal kerja,
dimiliki perbankan syariah, dalam artinya saat NPF mengalami kenaikan
rangka Operasi Pasar Terbuka (OPT) maka pembiayaan modal kerja akan
untuk mengendalikan jumlah uang meningkat.
yang beredar. Penempatan dana dalam Tingkat signifikansi yang dimilki
bentuk SBIS ini dari data Statistik NPF adalah 0,093. Nilai ini lebih besar
Perbankan Syariah (SPS) dari tahun dari taraf kesalahan (α) sebesar 0,05
2013-April 2017 menunjukkan menunjukkan bahwa peningkatan atau
peningkatan setiap tahunnya, penurunan NPF pada periode
meskipun penelitian ini tidak mempengaruhi
penyaluran pembiayaan modal kerja
secara signifikan. Hasil
penelitian
menunjukkan NPF secara parsial tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pembiayaan modal kerja,
karena NPF pembiayaan modal kerja
pada perbankan syariah relatif kecil. menjadi pertimbangan utama saat
Tingkat NPF yang kecil tersebut tidak melakukan penyaluran pembiayaan
modal kerja, sehingga meskipun NPF Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia
mengalami kenaikan tiap tahunnya, Syariah (SBIS), Non Performing
pembiayaan modal kerja juga Financing (NPF), dan Dana Pihak
mengalami kenaikan tiap tahunnya. Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan
Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Modal Kerja Secara Simultan
Terhadap Pembiayaan Modal Kerja Uji F digunakan untuk
Secara Parsial mengetahui pengaruh secara bersama-
Berdasarkan hasil penelitian ini sama semua variabel independen
pengaruh DPK terhadap pembiayaan terhadap variabel dependen yang ada
modal kerja dapat dilihat dari hasil uji dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil
hipotesis t yang menunjukkan nilai penelitian ini pengaruh SBIS, NPF,
koefisien regresi sebesar 0,151. dan DPK secara simultan terhadap
Koefisien regresi DPK yang positif pembiayaan modal kerja dapat dilihat
menunjukkan pengaruh yang positif dari hasil uji simultan (F-test)
terhadap pembiayaan modal kerja, menunjukkan tingkat
artinya saat DPK mengalami kenaikan signifikansi yang dimiliki sebesar
maka pembiayaan modal kerja akan 0,000. Nilai ini lebih kecil dari taraf
meningkat. kesalahan (α) sebesar 0,05 artinya,
Tingkat signifikansi yang dimilki SBIS, NPF, dan DPK pada periode
DPK adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil penelitian ini secara simultan
dari taraf kesalahan (α) sebesar 0,05 mempengaruhi penyaluran
menunjukkan bahwa peningkatan atau pembiayaan modal kerja secara
penurunan DPK pada periode signifikan.
penelitian ini mempengaruhi Peningkatan pembiayaan modal
penyaluran pembiayaan modal kerja kerja setiap tahun dalam periode
secara signifikan. Hasil dalam penelitian ini sangat dipengaruhi oleh
penelitian ini yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengaruh DPK terhadap modal kerja penyaluran pembiayaan diantaranya,
adalah signifikan positif. SBIS, NPF, dan DPK. Hasil penelitian
Dana pihak ketiga (DPK) yang menunjukkan ketiga variabel ini
merupakan sumber dana terbesar yang secara simultan memiliki pengaruh
diperoleh perbankan syariah. yang signifikan, maka dalam
Pembiayaan modal kerja yang penyaluran pembiayaan modal kerja
disalurkan sebagian besar berasal dari sangat perlu mempertimbangkan
DPK yang telah dihimpun oleh pengaruh bersama- sama dari SBIS,
perbankan syariah, hal tersebut yang NPF, dan DPK.
mendasari DPK memiliki pengaruh Penyaluran pembiayaan modal
signifikan positif terhadap pemyaluran kerja perlu untuk ditingkatkan terus,
pembiayaan modal kerja. Semakin tinggi karena dengan menyalurkan
tingkat DPK yang dapat dikumpulkan pembiayaan dana yang ada menjadi
perbankan syariah, maka perbankan lebih produktif sehingga mengurangi
syariah dapat mendorong idle asset. Perbankan syariah yang terus
pertumbuhan sektor riil dengan terus berupaya meningkatkan penyaluran
meningkatkan penyaluran pembiayaan pembiayaan modal kerja kepada
modal kerja. nasabah ini sangat dianjurkan dalam
Islam meskipun pembiayaan modal
kerja yang disalurkan pasti memiliki
risiko. Risiko memang tidak bisa
dihindari dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh manusia, seperti dalam
surat Al-Luqman ayat 34 berikut :

         


 
 pembi dal kerja naik
  ayaan mo sebesar 0,151 satuan.
4. Variabel SBIS, NPF, dan DPK secara
      simultan memiliki pengaruh
      signifikan terhadap pembiayaan

        modal kerja perbankan syariah di
     Indonesia periode Januari 2013-

   April 2017, dengan persamaan
regresi berganda berikut :
Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya Pembiayaan Modal Kerja (PMK) =
pada sisi-Nya sajalah pengetahuan 16040,671 – 0,445SBIS +
tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang 1,244NPF
menurunkan hujan, dan mengetahui apa + 0,151DPK.
yang ada dalam rahim. dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan DAFTAR PUSTAKA
diusahakannya besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di Anshori, Muslich & Sri Iswati. 2009.
bumi mana Dia akan mati. Buku Ajar Metodologi Penelitian
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui Kuantitatif. Surabaya: Airlangga
lagi Maha Mengenal. (Q.S Al- University Press.
Luqman/31:34, Kemenag RI, Antonio, Syafii. 2001. Bank Syariah
2010:414). Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani.
Bank Indonesia. 2008. Peraturan Bank
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Indonesia No. 10/11/PBI/2008
tentang Sertifikat Bank Indonesia
Berdasarkan hasil pengolahan Syariah. www.bi.go.id.
data, analisis hasil dan pengujian --------------------. 2008. Surat Edaran
hipotesis yang dilakukan pada bab Bank Indonesia No. 10/14/DPbS
sebelumnya, beberapa simpulan yang tentang Pelaksanaan Prinsip
dapat diambil dari penelitian ini Syariah dalam
adalah : Kegiatan
1. Variabel SBIS memiliki pengaruh Penghimpunan Dana dan
yang tidak signifikan terhadap Penyaluran Dana serta Pelayanan
pembiayaan modal kerja Jasa Bank Syariah. www.bi.go.id.
perbankan syariah periode 2013- Dendawijaya, Lukman. 2005.
April 2017. Manajemen Perbankan. Jakarta :
2. Variabel NPF memiliki pengaruh Ghalia Indonesia.
yang tidak signifikan terhadap Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
pembiayaan modal kerja Multivariate dengan SPSS.
perbankan syariah di Indonesia Semarang: Badan Penerbit
periode Januari 2013-April 2017. UNDIP.
3. Variabel DPK memiliki pengaruh Karim, Adiwarman A. 2006. Bank
signifikan positif terhadap Islam. Jakarta: PT. Raja
pembiayaan modal kerja Grafindo Persada.
perbankan syariah di Indonesia Kementerian Agama RI. 2010. AL-
periode Januari 2013-April 2017, Qur’an dan Terjemah. Jakarta :
dengan tingkat signifikansi 0,000 WALI.
dan koefisien regresi sebesar 0,151. Otoritas Jasa Keuangan. Statistik
Hal ini menunjukkan setiap terjadi Perbankan Syariah Periode
kenaikan satu satuan dari DPK Januari 2013-April 2017.
maka www.ojk.go.id.
Salinan Peraturan Otoritas Jasa Widarjono, Agus. 2010. Analisis
Keuangan No. 15/POJK.03/2017. Statistika Multivariat Terapan.
www.ojk.go.id. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Wirdyaningsih, dkk. 2005. Bank
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. dan Asuransi Islam di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai