Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) yang fundamental dan
unsur penting dari kesejahteraan, maka pembangunan kegiatan harus dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (undang- undang kesehatan nomor 36 tahun 2009). Hal
ini memberikan pengertian bahwa kesehatan tidak hanya di pandang dari aspek fisik, mental
dan sosial saja, tetapi juga di pandang dari aspek produktifitas seseorang secara sosial
maupun ekonomi. Sedangkan Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah
penyakit, memperpanjang harapan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (Winslow dalam Notoatmodjo, 2011).
Tujuan-tujuan kesehatan masyarakat dapat di capai dengan menyelenggarakan upaya-upaya
kesehatan seperti promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kesehatan. Berhubungan
dengan upaya-upaya tersebut, maka sebagai seorang tenaga kesehatan masyarakat
diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan
kesehatan masyarakat tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat tidak langsung kepada kelompok
masyarakat tersebut. Tetapi harus di mulai dari masing-masing individu dari masyarakat itu
sendiri. Mereka harus secara sadar dan mau untuk berperilaku hidup sehat untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Upaya sehat dimulai dari menjaga dan merubah
pola hidup menjadi lebih sehat, agar terhindar dari berbagai macam penyakit terkhususnya
penyakit Hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan
kesakitan yang tertinggi. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Secara umum, hipertensi
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya risiko terhadap penyakit-penyakit yang  berhubungan dengan
kardiovaskuler seperti stroke, gagal ginjal, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.
(Widyaningrum, 2012).
Faktor risiko hipertensi antara lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stress,
obesitas, asupan garam, dan kebiasaan merokok. Individu dengan riwayat keluarga
hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang
yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Insiden hipertensi meningkat
seiring dengan pertambahan usia, dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita
hipertensi lebih awal.
Mahasiswa Fakultas kesehatan masyarakat dalam orientasi ilmu kesehatan
masyarakat yaitu promotif dan preventif memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam
pembangunan kesehatan demi terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, Fakultas Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan kegiatan magang guna
memberikan pengalaman lapangan/kerja kepada mahasiswanya dalam upaya meningkatkan
ketermpilan, penyesuaian sikap dan penghayatan tentang dunia kerja di bidang ilmu
kesehatan masyarakat.
Kegiatan magang merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan keterampilan di bidang keilmuan kesehatan
masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional dalam bekerja. Dalam
pelaksanaannya, magang berarti melakukan apa yang menjadi fungsi, tugas, kewajiban dan
pekerjaan pokok dari instansi tempat magang, yang relevan dengan keilmuan kesehatan
masyarakat. Mahasiswa peserta magang juga diharapkan dapat membantu memecahkan
masalah kesehatan yang mungkin sedang dihadapi oleh institusi magang tersebut.
Kegiatan magang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ditempatkan disalah satu
instansi Klinik Utama SINT Kamilus yang diresmikan pada tanggal 14 Juli 2021, terletak
pada wilayah kabupaten kupang dengan suhu udara rata-rata antara 22℃-30℃ dan di
operasionalkan atau diresmikan oleh gubernur Nusa Tenggara Timur (Piet A.Tallo)
pada tahun 2000 dengan nama Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kupang.
Klinik Utama SINT Kamilus merupakan fasilitas pelayanan medik spesialistik dan
pelayanan medis dasar yang melayani pasien rawat jalan dan rawat inap khusus penyakit
dalam usia 18 tahun ke atas dan anak usia 18 ke bawah dan melayani pasien umum dan
pasien BPJS.
Kegiatan magang juga memberikan pengalaman kerja praktis kepada mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk mendapatkan data dan permasalahan kesehatan yang
ada di wilayah observasi melalui metode-metode ilmiah, sekaligus melatih mahasiswa untuk
berpikir kritis dan rasional dalam menentukan prioritas masalah dan alternatif –alternatif
pemecahan masalah.
Pelaksanaan kegiatan magang di Klinik Utama SINT Kamilus, ditemukan beberapa
masalah kesehatan seperti, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat, saluran
pembuangan air limbah yang tidak memenuhi standar kesehatan, masalah sampah
dan masalah tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
Berdasarkan survei awal di lokasi magang, didapati bahwa kebiasaan perilaku
hidup bersih dan sehat andikpas masih sangat kurang. Hal ini dilihat berdasarkan
cara penggunaan alat mandi yang digunakan secara bersama-sama oleh sesama
andikpas. Selain dari itu, kebanyakan dari mereka mengeluh mempunyai penyakit
kulit seperti panu, kutu air, kudis, cacar air, dan penyakit kulit lainnya. Dengan
adanya masalah kesehatan ini, maka perlu adanya penyampaian informasi kesehatan
tentang pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Oleh karena itu kami mahasiswa magang di Klinik Utama SINT Kamilus ingin
menulis laporan magang mengenai masalah kesehatan yang diidentifikasi,
diprioritaskan, dan dapat di ambil alternatif pemecahan masalah yang tepat. Prioritas
masalah yang diambil oleh kami di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Kupang yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( Hygiene perorangan dan faktor
resiko dari perilaku hidup bersih dan sehat). Prioritas ini diambil berdasarkan data
primer yakni observasi langsung mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dari
andikpas dan data sekunder yang diperoleh dari KASI Keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengalaman kerja praktis kepada Mahasiswa dalam upaya
meningkatkan keterampilan, penyesuaian sikap dan penghayatan tentang dunia kerja
sesuai bidang pemintan.

2. Tujuan Khusus
a. Melatih kemampuan Mahasiswa untuk menerapkan kaidah-kaidah ilmiah dalam
menanggulangi permasalahan Kesehatan Masyarakat yang dihadapi di dunia kerja di
Klinik Utama SINT Kamilus sesuai dengan bidang peminatan.
b. Melatih kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam tim maupun di instansi
tempat magang.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi Magang
a. Membina hubungan baik dengan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi.
b. Dapat membantu meringankan tugas- tugas kerja.
c. Dapat bertukar ilmu dengan mahasiswa yang melakukan magang.

2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat


a. Terjalinnya kerjasama bilateral antara universitas dengan Instansi

b. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja


magang.

3. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh gambaran umum situasi kerja di Klinik Utama SINT Kamilus
b. Mendapat pengalaman kerja nyata yang terkait dengan aplikasi ilmu kesehatan
masyarakat khusus bidang gizi kesehatan masyarakat, biostatistika dan epidemilogi,
administrasi dan kebijakan kesehatan, dan promosi kesehatan.
c. Sebagai tempat pengendalian semua ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan
mempraktikkan secara langsung di tempat magang.
BAB II
METODE PELAKSANAAN MAGANG

A. Lokasi dan Waktu Magang


1. Lokasi Magang
Kegiatan magang dilaksanakan di Klinik Utama SINT Kamilus, Jalan Hati Tanu
No.25A, Oeltua, Maulafa, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

2. Waktu Magang
Pelaksanaan magang dimulai pada tanggal 05 Oktober sampai dengan 05
November 2021, hari senin sampai dengan sabtu pukul 07.30 – 12.00 WITA.

B. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari observasi dengan
meilihat data penyakit rekam medis pasien. Data ini digunakan untuk mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang ditemukan di Klinik
Utama SINT Kamilus.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data Instansi Klinik Utama SINT Kamilus. Data
yang didapat terdiri dari Data Profil Klinik Utama SINT Kamilus, dan Data
Kesakitan 3 bulan terakhir.

2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pegumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan terhadap objek yang diamati.
Teknik observasi yang kami gunakan ini untuk melihat langsung kondisi lingkungan
yang ada di dalam Klinik Utama SINT Kamilus yaitu : kelas VIP, kelas I, kelas II,
kelas III, kamar mandi, Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL), dapur, serta
lingkungan sekitar.

b. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan adalah foto saat penyuluhan dan foto lokasi atau
keadaan yang ada di Klinik Utama SINT Kamilus.

3. Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data


a. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan, kemudian diolah menggunakan aplikasi microsoft excel
dan secara manual.

b. Analisis Data
Data tersebut dianalisis secara deskriptif

c. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi menggunakan microsoft word
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

A. Sejarah Pembentukan Klinik Utama SINT Kamilus

B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

C. Keadaan Fisik Bangunan

D. Visi, Misi, dan Motto


1. Visi
Menjadi klinik kesehatan andalan bagi masyarakat dan siap menggembangkan diri
secara profesional untuk menjadi rumah sakit.

2. Misi
a. Melaksanakan pelayaan holistik sesuai kemampuan klinik khususnya dalam bidang
ilmu penyakit dalam dan ilmu kesehatan anak
b. Membumikan semangat pengabdian Santo Kamilus de Lelis pada orang sakit secara
tulus dan ikhlas atas dasar cinta kasih
c. Menggembangkan sarana prasarana serta menyiapakan sumber daya manusia
kesehatan secara profesional untuk mennggembangkan Klinik Utama SINT
KAMILUS menjadi rumah sakit dimasa mendatang.

3. Motto
Melayani Tuhan melalui orang sakit.
BAB IV
IDENTIFIKASI, PRIORITAS, DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai