Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: MEMPERBAIKI RODA

A. Tujuan
Setelah belajar materi kegiatan belajar 2 ini pesertadiharapkan:
1. mampu menelaah peleg dan ban
2. mampu mendiagnosis kerusakan peleg dan ban
3. mampu memperbaiki peleg dan ban

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menelaah peleg dan ban
2. Mendiagnosis kerusakan peleg dan ban
3. Memperbaiki peleg dan ban

C. Uraian Materi

1. Roda
Sebuah rodaadalah komponen melingkar yang dimaksudkan untuk berputar pada bantalan poros. Roda
adalah salah satu komponen utama kendaraan atau mobil. Roda dalam hubungannya dengan as roda,
memungkinkan benda yang berat dapat dipindahkan dengan mudah. Sebuah roda sangat mengurangi
gesekan dengan memfasilitasi gerakan dengan rolling bersama-sama dengan penggunaan as roda.

Sejarah Roda
Penemuan roda jatuh di Neolitik akhir, dan dapat dilihat dalam hubungannya dengan kemajuan teknologi
lainnya yang memunculkan awal Zaman Perunggu.
 9500-6500 SM: Aceramic Neolitik
 6500-4500 SM: Keramik Neolitik ( Halafian ), roda kayu awal ( piringan dengan lubang untuk as roda )
 4500 SM: penemuan roda tembikar, mulai dari Chalcolithic (Ubaid periode)
 4500-3300 SM: Chalcolithic, kendaraan roda awal, domestikasi kuda
 3300-2200 SM: Awal Zaman Perunggu
 2200-1550 SM: Bronze Age Tengah, penemuan roda spoked dan kereta.

Gambar 2. 1: Roda dari Piringan Kayu


Pada awalnya roda awal adalah piringan kayu sederhana dengan lubang untuk as roda. Karena struktur kayu,
satu potong batang horizontal pohon tidak akan cocok, karena tidak memiliki kekuatan struktural untuk
mendukung tekanan yang relevan.

Gambar 2. 2: Roda Mobil Sekarang

Roda sekarang terdiri dari pelek dan ban, yang merupakan komponen utama mobil dengan segala tuntutan
sesuai dengan teknologi kendaraan masa kini. Pelek terbuat dari logam sedangkan ban terdiri dari bahan
terbanyak adalah karet , kawat baja, karbon dan nilon atau polyester.

2. Peleg ( Velg )
RIM adalah tepi luar peleg yang memegang ban. Kebanyakan orang menyebut RIM istilah lain dari peleg.
Peleg adalah bagian dari roda yang berfungsi untuk menerima berat dan semua beban kendaraan serta gaya
yang ditimbulkan oleh kondisi jalan. Oleh karena itu pelek dituntut harus :
 Kuat dan ringan
 Dapat memindahkan panas dengan baik ( akibat dari rem dan gesekan ban)
 Perawatan mudah

a. Jenis–Jenis Pelek Menurut Bahannya

1) Pelek Baja (besi)

Gambar 2. 3: Peleg Baja

Pelek ini dibuat dari baja yang dipres (dari lembaran baja yang digulung dan dipres) Sifat-Sifatnya :
a) Daya tahan pemakaian tinggi
b) Tingkat kualitas pelek dapat dibuat seragam
c) Perawatan sangat mudah
d) Murah

2) Pelek Alumunium Paduan

Kebanyakan pelek jenis ini dibuat dari paduan aluminium dan magnesium. Jenis pelek ini selain tampilannya
bagus dan menarik juga menyerap panas lebih baik. Selain hal tersebut diatas , pelek aluminium paduan ini
mempunyai sifat lainnya , yaitu :
 Ringan dapat memberikan kenyamanan pada kendaraan
 Memerlukan mur khusus untuk pengikatan roda
 Kekencangan mur / baut roda perlu diperiksa berkala (1500 km pertama harus diperiksa)

Gambar 2. 4: Peleg Aluminium Paduan

b. Ukuran kode peleg

Sebuah peleg tertera kode sebagai berikut : 7½ x 17 ; 4 x 114.3 dan ET+40.


Angka 7½ pada rangkaian kode 7½ x 17 merupakan lebar peleg dalam satuan inci sementara angka 17
merupakan diameter peleg dalam satuan inci. Arti angka 7½ x 17 berarti peleg memiliki lebar 7½ inci
dengan diameter 17 inci.
Sedangkan rangkaian kode 4 x 114.3 pada peleg merupakan kode untuk menunjukkan jumlah baut , yaitu 4
buah baut dan 114.3 merupakan kode untuk PCD (Pitch Circle Diameter) yaitu diameter pola lingkaran
posisi baut dalam satuan milimeter.

c. Offset Peleg
Adapun kode ET merupakan ukuran offset peleg. Peleg memiliki dua tanduk yaitu tanduk luar dan tanduk
dalam. Jika dudukan baut peleg berada tepat di tengah-tengah antara tanduk luar dan tanduk dalam
( centerline) berarti peleg memiliki offset “0”. Posisi dudukan baut peleg semakin ke arah luar berarti peleg
memiliki offset positif demikian pula sebaliknya jika posisi dudukan roda cenderung lebih ke arah dalam
berarti negatif. Jadi jika pada peleg tertulis ET +40 itu artinya posisi dudukan baut roda pada peleg bergeser
ke luar sejauh 40 mm.

Gambar 2. 5: Macam-macam Offset Peleg

Anda mungkin juga menyukai