Anda di halaman 1dari 4

Blockchain Sebagai Platform Inovasi Sosial

Oleh : Muhammad Iqbal

NIM : 2111102431415

Kelas : Manajemen U

Blockchain merupakan sebuah teknologi sistem penyimpanan digital terkini. Blockchain


memiliki arti Block yang artinya kelompok dan Chain yang artinya rantai. Dan dari
penamaan tersebut terlihat bagaimana cara kerja Blockchain berupa sumber daya komputer
yang menciptakan blok-blok yang saling terhubung untuk mengeksekusi sebuah transaksi.
Blockchain memiliki struktur yang terdiri dari dua komponen yaitu : Pertama
Decentralized Ledger sebuah metode pencatatan data digital yang tersimpan pada sebuah
blok yang terbentuk atas tiga elemen yakni Data, Hash (Tanda tangan atau Sidik jari), dan
Hash dari blok sebelumnya dan setelah itu Ledger akan tersimpan dan tersebar secara acak
di banyak blok yang sifat proses nya desentralisasi tidak memerlukan validasi otoritas
tertentu, Kedua Cryptograph adalah sebuah teknologi yang memiliki kemampuan enkripsi
sebuah data,pesan atau transaksi secara tersembunyi sehingga hanya orang yang memiliki
kunci yang bisa mengakses pesan, data atau transaksi yang terdapat pada sebuah
Blockchain. Sementara itu, Blockchain dapat di manfaatkan di bidang keuangan. Pasal nya,
Blockchain seperti sebuah buku digital Opensource yang dapat menyimpan berbagai tulisan
apapun tergantung penulisnya dan dapat di akses oleh siapa pun, kapan pun dengan mudah
tanpa perlu minta persetujuan pihak manapun. Teknologi Blockchain secara tidak langsung
telah memudahkan seluruh proses transaksi keuangan karena lebih aman dan transparan
sehingga dapat meminimalisir penyelewengan dana,seperti gratifikasi atau korupsi. Satu
Contoh Pemanfaatan sosial yang bisa menggunakan teknologi Blockchain :

1. Pemerintah melakukan Penyaluran Dana untuk pengembangan desa

Dana desa merupakan salah satu program yang dijalankan pemerintah agar suatu daerah
tidak mengalami ketertinggalan dan setiap tahun nya pemerintah meanggarkan dana hingga
triliunan rupiah untuk pembangunan desa. Per tahun 2021 dana desa yang di alokasikan
sebesar Rp.72 Triliun untuk 74,961 desan di seluruh Indonesia. Namun yang perlu
ditanyakan seberapa banyak dana tersebut tersalurkan secara utuh kepada orang-orang yang
membutuhkan?.Berikut saya tampilkan gambar proses penyaluran dana desa.

Dari gambar di atas kita bisa melihat bahwa prosesnya sangatlah kompleks banyak pihak
yang terlibat sehingga banyak nya tahapan-tahapan tersebut membuat celah untuk
dilakukan nya tindakan penyimpangan seperti korupsi.
Di tahap pelaksaannya saja bisa terjadi yang namanya Nepotisme, Mark Up, dan
Manipulasi kita tidak pernah mengetahui transparansi dari pengelola dana desa tersebut,
dan Di beberapa media disebutkan bahwa ada kebocoran dana desa yang hilang begitu saja.

Jadi Bagaimana jika ada sebuah system atau teknologi yang dapat membantu penyaluran
dana tersebut tanpa proses yang komplek, Seperti :

1. Direct 1 by 1, Dana Dari pemerintah langsung ke sasaran dana desa yang memiliki
kuncinya
2. Transparansi, Sistem penyalurannya yang bisa di lacak oleh siapapun tanpa perlu
izin otoritas Lembaga
3. Immutable, Yang sifat sistem pengelola dan isi datanya tetap tidak dapat di ubah
oleh siapapun.

Oleh karena itu, Blockchain bisa menjadi solusi untuk menjadi system dalam penyaluran
dana desa ini karena memiliki beberapa keunggulan yang di tawarkan

•Sistem Yang Transparan

Sistem Teknologi yang diterapkan Blockchain terbukti efektif untuk menyimpan sebuah
data atau transaksi. Sehingga aman dan transparan karena akses nya bisa dilihat public
langsung tanpa perlu melakukan log in atau izin pihak tertentu, tidak seperti sistem
Lembaga keuangan lainnya yang harus mempunya otoritas untuk bisa melihat segala data
atau transaksi nya.

•Sistem Keamanan Data Yang Lebih Baik

Database Blockchain bersifat Append Only, Menggunakan sistem verifikasi sebelum data
atau transaksi masuk ke proses selanjutnya dan hanya memiliki fitur untuk menambahkan
data tidak ada fitur untuk melakukan perbaikan. Alhasil, dalam sistem blockchain potensi
masuknya hacker sangat kecil.
•Sistem Audit Yang Lebih Baik

Sistem Blockchain memudahkan pengguna untuk dapat mengetahui atau melakukan


pelcakan terhadap data atau transaksi yang dimiliki. Hal ini karena database hanya bisa
menambahkan data. Sehingga risiko korupsi atau tindakan-tindakan tercela dapat di
minimalisir.

•Mencegah Adanya Biaya Transaksi Tambahan

Sistem Blockchain yang bersifat Direct 1 by 1 secara tidak langsung menghilangkan yang
namanya biaya admin atau biaya tambahan lainnya. Karena juga sifat nya yang Immutable
segala pencatatan dan verifikasi menjadi terarah penuh transparansi

Dari Penjelasan diatas membuktikan masih ada solusi dari sebuah sistem Blockchain agar
segala bentuk bantuan dari pemerintah dapat tersalurkan secara langsung dan transparan,
dan jika sistem tersebut segera diterapkan maka akan membawa perubahan positif yaitu
terjaga nya intergritas, tidak ada lagi orang-orang nakal yang akan melakukan tindakan
tercela demi memperkaya diri sendiri dan sasaran bantuan pemerintah mendapatkan
bantuan seutuhnya untuk membangun desa atau membangun hal-hal lainnya.

Segera masalah tersebut harus di atasi dengan solusi yang sudah ada sekarang.

Anda mungkin juga menyukai