Anda di halaman 1dari 6

PERUNDANGAN TERKAIT PENATAAN RUANG DI INDONESIA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 21 Tahun 2021
NO PASAL ISI
Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan
1 Pasal 1 ayat 1
pola ruang

Penataan ruang adalah suatu sistem proses


2 Pasal 1 ayat 8 perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Penyelenggaraan penataan ruang adalah


kegiatan yang meliputi pengaturan,
3 Pasal 1 ayat 9
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan
penataan ruang

Peraturan Pemerintah ini mengatur Penataan


Ruang yang
Penataan meliputi:
ruang diselenggarakan untuk
mewujudkan ketertiban, memberikan
4 Pasal 2 kepastian hukum, dan mewujudkan keadilan
a. Perencanaan
bagi seluruh Tata Ruang dalam
pemangku kepentingan
penyelenggaraan penataan ruang

b. Pemanfaatan Ruang

c.
5 Pasal 4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang

d. Pengawasan Penataan Ruang

Undang-Undang Republik Indonesia


NomorPenataan
e. Pembinaan 26 Tahun 2007
Ruang
Pengaturan penataan ruang adalah upaya
pembentukan landasan hukum bagi
1 Pasal 1 ayat 9 f. kelembagaan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Penataan Ruang.
masyarakat dalam penataan ruang
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan
untuk mewujudkan ruang wilayah nasioanl
2 Pasal 3 yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahan Nasional

Penataan ruang diklasifikasi berdasarkan


sistem, fungsi utama kawasan, wilayah
3 Pasal 4
administratif, kegiatan kawasan, dan nilai
strategis.

Penataan ruang diselenggarakan dengan


memperhatikan kondisi fisik wilayah NKRI
yang rentan terhadap bencana dan potensi
4 Pasal 6 ayat 1 SDA, SDM, SDM Buatan, ekonomi,
budaya, politik, pertahanan keamanan,
lingkungan hidup, serta ilmu pengetahuan
dan terknologi sebagai satu kesatuan.

Negara menyelenggarakan penataan ruang


5 Pasal 7
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Peraturan Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 15 Tahun 2021

Penyelenggaraan penataan ruang


diselenggarakan dengan memadukan
1 Pasal 3 berbagai kepentingan yang bersifat lintas
sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku
kepentingan.
Dalam rangka penyelenggaraan penataan
2 Pasal 6 ayat 1 ruang secara partisipatif, Menteri dapat
membentuk forum penataan ruang.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 23 Tahun 2014

Kewenangan Daerah Provinsi untuk


mengelola sumber daya alam di laut
1 Pasal 27 ayat 2
meliputi salah satunya adalah pengaturan
tata ruang.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 68 Tahun 2010

Masyarakat berperan dalam perencanaan


tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
1 Pasal 2 pengendalian pemanfaatan ruang sesuai
dengan hak dan kewajiban yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan.
PENATAAN RUANG DI INDONESIA
intah Republik Indonesia
21 Tahun 2021
MAKNA
Struktur dan pola ruang menjadi salah satu
perwujudan dari tata ruang.
Dalam proses penataan ruang tidak hanya menata
ruang (wadah) tetapi juga terdapat beberapa sistem
seperti perencanaan tata ruang, pemanfataan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang. Hal tersebut
dilakukan untuk dapat mengetahui dan melihat ruang
(wadah) yang digunakan dan dimanfaatkan sesuai
dengan peraturan berlaku.

Dalam penyelenggaraan penataan ruang terdapat


beberapa kegiatan seperti pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini dilakukan agar
penyelenggaraan penataan ruang dapat berjalan
dengan baik dengan pengawasan pemerintah terkait,
pembinaan terkait penyelenggaraan penataan ruang,
pelaksanaan penataan ruang, dan pengaturan dalam
penyelengaraan penataan ruang.

Hal tersebut diselenggarakan agar dalam


penyelenggaraan penataan ruang dapat terselenggara
dengan baik dan sesuai dengan peraturan berlaku.
Karena sudah ada payung kepastian hukum,
perwujudan ketertiban, dan perwujudan keadilan bagi
pemangku kepentingan.

Perencanaan Tata Ruang : hasilnya adalah rencana


umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.
Rencana umum diantaranya RTRWN, RTRW
Provinsi, RTRW Kabupaten, dan RTRW Kota.
Rencana rinci tata ruang diantara RTR
Pulau/Kepulauan. Perencanaan tata ruang berisi
penyusunan dan penetapan RTR yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan. Pemanfaatan ruang
: terdiri atas pemanfaatan ruang darat, udara, dan laut.
Pengendalian, pengawasan, pembinaan, dan
kelembagaan dilaksanakan oleh instansi terkait.
ng Republik Indonesia
26 Tahun 2007
Dalam pengaturan penataan ruang, tidak semata-mata
hanya menata ruang tetapi terdapat landasan hukum,
Landasan hukum ini dijadikan pedoman oleh
pemerintah baik pusat maupun daerah agar
pelaksanaan penataan ruang dapat berjalan dengan
optimal dan baik.
Penyelenggaraan penataan ruang selain untuk
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat memiliki
beberapa tujuan. Tujuannya agar tercipta
keharmonisan, terwujudnya keterpaduan dalam
penggunaan SDA dan SD Buatan, serta terwujudnya
perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak
negatif.

Klasifikasi dalam penataan ruang biasanya


berdasarkan wilayah administratif biasanya memuat
penataan ruang skala nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota. Klasifikasi sistem memuat sistem
wilayah dan sistem internal perkotaan. Klasifikasi
fungsi kawasan biasanya kawasan lindung dan
kawasan budidaya. Klasifikasi kegiatan kawasan
biasanya memuat kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan. Klasifikasi nilai strategis biasanya memuat
nasioanl, provinsi, dan kabupaten/kota.

Dalam penataan ruang, sudah pasti didukung dengan


kondisi fisik disuatu wilayah. Kondisi fisik ini bisa
menjadi pedoman bagi penyelenggara penataan ruang
dalam menata wilayah. Dengan memperhatikan
kondisi fisik, penataan ruang tidak akan memiliki
efek samping yang berbahaya bagi masyarakat. Selain
melihat kondisi fisik, penataan ruang juga
memperhatikan potensi yang dimiliki di suatu
wilayah. Hal ini dilakukan untuk membantu
mengembangkan potensi yang ada sehingga tidak
berkurang sedikitpun dan tetap bisa dimanfaatkan
oleh masyarakt.

Penataan ruang dilakukan tidak lain tidak bukan


hanya untuk kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Penataan ruang memiliki banyak manfaat
bagi masyarakat, karena masyarakat lebih bisa
mengembangkan potensi wilayah. Pemerintah Daerah
juga biasanya terlibat langsung dalam penataan ruang
guna melihat langsung kondisi eksisting disuatu
wilayah.

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


15 Tahun 2021

Pemaduan kepentingan ini sebagai salah satu upaya


untuk meingkatkan kerja sama antar pemangku
kepentingan dalam menyelenggarakan penataan
ruang. Koordinasi dilakukan dalam suatu wilayah
administrasi, antar daerah, dan antar tingkatan
pemerintah. Pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah juga terlibat dalam koordinasi ini sesuai
dengan kewenangan masing-masing.
Forum ini dibentuk untuk mempermudah pemerintah
pusat maupun daerah dalam menyelenggarakan
penataan ruang. Forum ini berbentuk rapat koordinasi
yang didalamnnya ada Menteri dan Dirjen/pejabat
pemberi mandat. Menteri biasanya mendelegasikan
pembentukan forum ini kepada gubernur, bupati, dan
walikota dengan kewenangan masing-masing. Forum
ini juga dibagi berdasarkan wilayah kerjanya yaitu
penataan ruang provinsi dan penataan ruang
kabupaten/kota. Forum penataan ruang provinsi
ditetapkan berdasarkan keputusan gubernur,
sedangkan forum penataan ruang kabupaten/kota
ditetapkan berdasarkan keputusan bupati/walikota.
Forum di daerah masing-masing dilaporkan secara
berkala kepada Menteri. Dalam struktur anggota
forum penataan ruang daerah terdiri atas instansi
vertikal bidang pernahan, perangkat daerah, aosiasi
profesi, akademisi, dan tokoh masayarakat.

ng Republik Indonesia
23 Tahun 2014
Masing-masing daerah memiliki hak untuk mengelola
sumber daya alam laut dengan kewenangan
pengaturan tata ruang. Pada penataan ruang, sumber
daya alam laut baik pengelolaan, pengaturan, dan lain
sebagainya juga diatur. Hal ini dilakukan guna
mencegah eksploitasi sumber daya yang ada di laut.
Sehingga masyarakat dapat menikmati dan mengelola
sumber daya alam laut tanpa khawwatir merusak
alam.
intah Republik Indonesia
68 Tahun 2010

Penataan ruang tidak hanya dilakukan oleh


pemerintah, namun terdapat campur tangan
masyarakat. Campur tangan masyarakat diantaranya
seperti memberikan pendapat, saran, dan aspirasi. Hal
ini dilakukan karena masyarakat menjadi salah satu
elemen yang menikmati hasil dari penataan ruang.
Tetapi peran masyarakat tidak semata-mata hanya
memberikan pendapat, saran, dan aspirasi, salah satu
yang harus diingat bahwa campur tangah masyarakat
dalam penataan ruang juga diatur dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai