Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

PEMANFAATAN LOGAM TANAH JARANG


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemanfaatan Logam Tanah Jarang
Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh:
Nama : Dedi Saputra
NPM : 10070116032
Kelas : B

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2021 M
Kelompok Logam Tanah Jarang dibagi menjadi 2, kelompok ringan
dan berat. Jelaskan mineral-mineral yang terbagi dalam kedua
kelompok tersebut dan karakteristiknya. Serta keberadaannya ada
dimana

Logam Tanah Jarang (LTJ) sering dibagi lagi menjadi 2 klasifikasi yaitu
Logam Tanah Jarang Berat (Heavy Rare Earths) dan Logam Tanah Jarang
Ringan (Light Rare Earths).
Beberapa logam tanah jarang ringan adalah :
1. Lanthanum : Lanthanum merupakan unsur utama dalam deretan ini dengan
nomor atom 57 dan termasuk dalam golongan unsur tanah jarang ringan. Di
alam lanthanum terdapat dalam mineral monasit, senotim, serit, alanit,
eukolit, melanoserit, samarit, fergusomit, dan lantanit.
Lantanum merupakan salah satu unsur logam transisi golongan III B yang
terdapat dalam deret unsur lantanida. Lantanum ditemukan pada tahun 1893
oleh seorang kimiawan dari Swedia yang bernama Carl Mosander.
Lantanum termasuk kelompok tanah jarang yang berupa logam putih
kebiruan yang lunak. Lantanum lebih melimpah daripada emas maupun
platina. Lantanum selalu terdapat diantara produk pembelahan uranium,
torium dan plutonium. Lantanum ditemukan di alam pada mineral-mineral
seperti apatite, monazite, calsit dan fluorspar. Lantanum disimbolkan dengan
La, mempunyai nomor atom 57, massa atom relatifnya 138,9 sma dan
tingkat oksidasinya adalah +2 dan +3. Sifat-sifat fisik lantanum antara lain
meleleh pada suhu 1191 °K, titik dididh 3737 °K, berat jenis 6,1545 g/cm3 .
Tampang lintang (cross-section) lantanum sebesar 9,2 ± 0,3 barn (Erdtmann
Gerhand; 1976). Lantanum biasa digunakan sebagai bahan layar sinar-x,
lensa gelas, fiber optik, baterai kapasitor, dan keramik.
2. Cerium : Cerium (IV) mudah diekstraksi dari larutan HNO3 oleh tributil fosfat
yang dilarutkan dalam kerosen atau pelarut inert lainnya dan dapat
dipisahkan dari ion-ion lantanida +3. cerium merupakan salah satu unsur
logam transisi golongan III B dalam deretan unsur lantanida yang lunak
berwarna abu-abu. Serium disimbolkan dengan Ce. Di alam, serium terdapat
pada lapisan-lapisan bumi dalam bentuk mineralmineral seperti monazite,
bastnasite, cerite dan allanite yang sangat jarang. Sifat-sifat serium antara
lain: memiliki massa atom 140,12 sma, mempunyai nomor atom 58, dalam
senyawa mempunyai bilangan oksidasi +3 dan +4, titik didih 3715 °K, titik
lebur 1017 °K dan massa jenis 6,77 g/cm3 . Serium mempunyai tampang
lintang (crosssection) sebesar 0,63 ± 150 barn (Erdtmann Gerhand). Serium
dalam bentuk senyawa nitrat digunakan sebagai obat-obatan, sedangkan
dalam bentuk senyawa sulfat digunakan sebagai oksidator. Serium
digolongkan unsur logam tanah jarang dan termasuk melimpah diantara
logam tanah jarang lainnya. Radioisotop serium diperoleh dari pembelahan
U, Th dan Pu
3. Praseodymium : Praseodymium bisa dijumpai pada senyawa Xenotim juga
mineral yang ditemukan dalam pasir mineral berat, serta dalam pegmatit dan
batuan beku. umumnya diperoleh sebagai produk sampingan dari
penambangan dan pengolahan mineral berat, seperti kasiterit, ilmenit,
zirkon, dan monasit di Asia Tenggara; serta penambangan dan pengolahan
(pelindihan) bijih uranium di Kanada. Xenotim merupakan sumber utama
UTJ-berat, khususnya yttrium. Di Malaysia dan Thailand, konsentrat xenotim
mempunyai kadar 60% Y2O3.
4. Neodymium : Neodimium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Nd dan nomor atom 60. Unsur lantanida ini digunakan
antara lain untuk bahan pewarna kaca. Unsur logam ini berwarna keperak-
perakan, bersifat keras, agak ulet, dan mudah berkorosi di udara dan daerah
yang lembap. Ketika beroksidasi, neodymium bereaksi dengan cepat untuk
menghasilkan senyawa berwarna merah muda, ungu atau biru, dan kuning
dalam nilai oksidasi +2, +3 dan +4. Neodymium ditemukan pada tahun 1885
oleh kimiawan dari Austria Carl Auer von Welsbach. Unsur ini dapat
ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam bijih mineral monasit dan
bastnäsite . Neodymium tidak ditemukan secara alami dalam bentuk logam
atau tidak dicampur dengan lantanida lain dan biasanya diolah kembali untuk
penggunaan logam pada umumnya.
5. Promethium : Prometium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Pm dan nomor atom 61. Elemen ini mendapat namanya
dari salahsatu tokoh dari Mitologi Yunani, Prometheus, yang mencuri api dari
para dewa, kemudian membawanya kepada umat manusia.[2] Promethium
pertamakali diprediksi pada tahun 1902 oleh Bohuslav Branner, yang berpikir
bahwa seharusnya ada elemen antara Neodimium dan Samarium.[3] Lalu,
bukti pertama promethium ditemukan pada tahun 1945, (namun
dipublikasikan pada tahun 1947) oleh Jacob A. Marinsky, Lawrence E.
Glendenin, dan Charles D. Coryell, menjadikannya elemen alami langka
yang terakhir ditemukan.
6. Samarium : Samarium dapat ditemukan dari mineral samarskit, dan juga
senyawa xenotim, nomor atom 62 dan angka oksidanya 3.

Sedangkan logam tanah jarang berat adalah :


1. Yttrium : yttrium dianggap sebagai logam tanah jarang karena sering
ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik
kimia yang mirip dengan lantanida. Bisa juga ditemui pada mineral gadolinit.
2. Europium : Europium direduksi menjadi Eu2+ dan dipisahkan dengan
pengendapan sebagai EuSO4. memiliki karakteristik kimia yang mirip
dengan lantanida.
3. Gadolinium : Gadolinium GD memiliki nomor atom 64 dan angka oksidasinya
3, karakteristiknya sama dengan kelompok mineral latanida lainnya.
4. Terbium : terbium dinamai dari desa Ytterby, Swedia, memiliki nomor atom
65 dan angka oksidasinya 3 dan 4.
5. Dysprosium : Dari bahasa Yunani "dysprositos" (susah untuk didapatkan).
Dengan nomor atom 66. Karakteristiknya sama dengan latanida.
6. Holmium : Memiliki nomor atom 67 dan angka oksidasinya 3,
Karakteristiknya sama dengan latanida, ditemukan di swedia dll.
7. Erbium : Erbium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Er dan nomor atom 68. Sampel murni pertama dari elemen ini
diambil pada tahun 1934 oleh Wilhelm Klemm dan Heinrich Bommer.
Mereka mendapatkan sampel murninya dengan cara memanaskan Erbium
Klorida (ErCl3) dengan kalium, Sekarang, erbium umumnya didapatkan
dengan metode pertuakaran ion antara mineral Xenotim (YPO 4) dan
Euksenit ((Y, Ca, Er, La, Ce, U, Th)(Nb, Ta, Ti) 2O6), ditemukan di swedia
desa ytterbi.
8. Thulium : Torium termasuk deret logam aktinida yang bersifat radioaktif,
dalam sistem periodik mempunyai simbol Th dengan berat atom 232,038
g/mol, nomor atom 90 dan tingkat bilangan oksidasinya +4. Sifat-sifat fisik
yang dimiliki torium (Th) antara lain titik leleh 2028 °K, titik didih 5060 °K,
berat jenis 11,72 g/cm3 . Torium di alam terdapat pada lapisanlapisan bumi
dan dalam jumlah sedikit, torium ditemukan dalam mineral monazite, thorite
(torium silikat), orangite dan thorianite (mineral radiokatif yang tersusun dari
torium oksida dan uranium). Torium merupakan bahan fertil yaitu bahan
yang dapat digunakan untuk membuat bahan bakar nuklir setelah
mengalami penembakan oleh neutron (0n1 ). Jika torium ditembak oleh
neutron akan menghasilkan bahan fisil U233 yang merupakan bahan untuk
membuat bahan bakar nuklir. Reaksi yang terjadi antara Th dengan neutron
sebagai berikut.
9. Ytterbium : Nomor atomnya 39, Ytterbium ditemukan oleh Jean Charles
Galissard de Marignac pada tahun 1878, di Jenewa, Swiss. Dia
memanaskan erbium nitrat sampai meluruh dan kemudian mengekstrak
residu, yang mengandung bubuk putih yang tidak diketahui yang ia beri
nama ytterbium oksida (ytterbia). Logam Ytterbium pertama kali dibuat pada
tahun 1937 oleh Klemm dan Bonner dengan memanaskan ytterbium klorida
dan kalium bersama.
10. Lutetium : Lutesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Lu dan nomor atom 71. Lutesium merupakan logam
berwarna campuran antara putih dan perak yang tahan terhadap korosi dan
termasuk hasil bumi yang langka. Lutesium merupakan logam terkeras dan
terpadat dalam golongan lantanida yang terletak pada kolom terakhir dari
golongan tersebut pada tabel periodik. Lutesium tahan terhadap korosi dan
berwarna campuran antara putih dan perak. Massa atom lutesium cukup
besar bila dibandingkan dengan ukurannya, sehingga lutesium memiliki titik
didih dan titik lebur yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai