Disusun Oleh:
Nama : Dedi Saputra
NPM : 10070116032
Kelas : B
Logam Tanah Jarang (LTJ) sering dibagi lagi menjadi 2 klasifikasi yaitu
Logam Tanah Jarang Berat (Heavy Rare Earths) dan Logam Tanah Jarang
Ringan (Light Rare Earths).
Beberapa logam tanah jarang ringan adalah :
1. Lanthanum : Lanthanum merupakan unsur utama dalam deretan ini dengan
nomor atom 57 dan termasuk dalam golongan unsur tanah jarang ringan. Di
alam lanthanum terdapat dalam mineral monasit, senotim, serit, alanit,
eukolit, melanoserit, samarit, fergusomit, dan lantanit.
Lantanum merupakan salah satu unsur logam transisi golongan III B yang
terdapat dalam deret unsur lantanida. Lantanum ditemukan pada tahun 1893
oleh seorang kimiawan dari Swedia yang bernama Carl Mosander.
Lantanum termasuk kelompok tanah jarang yang berupa logam putih
kebiruan yang lunak. Lantanum lebih melimpah daripada emas maupun
platina. Lantanum selalu terdapat diantara produk pembelahan uranium,
torium dan plutonium. Lantanum ditemukan di alam pada mineral-mineral
seperti apatite, monazite, calsit dan fluorspar. Lantanum disimbolkan dengan
La, mempunyai nomor atom 57, massa atom relatifnya 138,9 sma dan
tingkat oksidasinya adalah +2 dan +3. Sifat-sifat fisik lantanum antara lain
meleleh pada suhu 1191 °K, titik dididh 3737 °K, berat jenis 6,1545 g/cm3 .
Tampang lintang (cross-section) lantanum sebesar 9,2 ± 0,3 barn (Erdtmann
Gerhand; 1976). Lantanum biasa digunakan sebagai bahan layar sinar-x,
lensa gelas, fiber optik, baterai kapasitor, dan keramik.
2. Cerium : Cerium (IV) mudah diekstraksi dari larutan HNO3 oleh tributil fosfat
yang dilarutkan dalam kerosen atau pelarut inert lainnya dan dapat
dipisahkan dari ion-ion lantanida +3. cerium merupakan salah satu unsur
logam transisi golongan III B dalam deretan unsur lantanida yang lunak
berwarna abu-abu. Serium disimbolkan dengan Ce. Di alam, serium terdapat
pada lapisan-lapisan bumi dalam bentuk mineralmineral seperti monazite,
bastnasite, cerite dan allanite yang sangat jarang. Sifat-sifat serium antara
lain: memiliki massa atom 140,12 sma, mempunyai nomor atom 58, dalam
senyawa mempunyai bilangan oksidasi +3 dan +4, titik didih 3715 °K, titik
lebur 1017 °K dan massa jenis 6,77 g/cm3 . Serium mempunyai tampang
lintang (crosssection) sebesar 0,63 ± 150 barn (Erdtmann Gerhand). Serium
dalam bentuk senyawa nitrat digunakan sebagai obat-obatan, sedangkan
dalam bentuk senyawa sulfat digunakan sebagai oksidator. Serium
digolongkan unsur logam tanah jarang dan termasuk melimpah diantara
logam tanah jarang lainnya. Radioisotop serium diperoleh dari pembelahan
U, Th dan Pu
3. Praseodymium : Praseodymium bisa dijumpai pada senyawa Xenotim juga
mineral yang ditemukan dalam pasir mineral berat, serta dalam pegmatit dan
batuan beku. umumnya diperoleh sebagai produk sampingan dari
penambangan dan pengolahan mineral berat, seperti kasiterit, ilmenit,
zirkon, dan monasit di Asia Tenggara; serta penambangan dan pengolahan
(pelindihan) bijih uranium di Kanada. Xenotim merupakan sumber utama
UTJ-berat, khususnya yttrium. Di Malaysia dan Thailand, konsentrat xenotim
mempunyai kadar 60% Y2O3.
4. Neodymium : Neodimium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Nd dan nomor atom 60. Unsur lantanida ini digunakan
antara lain untuk bahan pewarna kaca. Unsur logam ini berwarna keperak-
perakan, bersifat keras, agak ulet, dan mudah berkorosi di udara dan daerah
yang lembap. Ketika beroksidasi, neodymium bereaksi dengan cepat untuk
menghasilkan senyawa berwarna merah muda, ungu atau biru, dan kuning
dalam nilai oksidasi +2, +3 dan +4. Neodymium ditemukan pada tahun 1885
oleh kimiawan dari Austria Carl Auer von Welsbach. Unsur ini dapat
ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam bijih mineral monasit dan
bastnäsite . Neodymium tidak ditemukan secara alami dalam bentuk logam
atau tidak dicampur dengan lantanida lain dan biasanya diolah kembali untuk
penggunaan logam pada umumnya.
5. Promethium : Prometium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Pm dan nomor atom 61. Elemen ini mendapat namanya
dari salahsatu tokoh dari Mitologi Yunani, Prometheus, yang mencuri api dari
para dewa, kemudian membawanya kepada umat manusia.[2] Promethium
pertamakali diprediksi pada tahun 1902 oleh Bohuslav Branner, yang berpikir
bahwa seharusnya ada elemen antara Neodimium dan Samarium.[3] Lalu,
bukti pertama promethium ditemukan pada tahun 1945, (namun
dipublikasikan pada tahun 1947) oleh Jacob A. Marinsky, Lawrence E.
Glendenin, dan Charles D. Coryell, menjadikannya elemen alami langka
yang terakhir ditemukan.
6. Samarium : Samarium dapat ditemukan dari mineral samarskit, dan juga
senyawa xenotim, nomor atom 62 dan angka oksidanya 3.