Allah TRITUNGGAL menciptakan MANUSIA pada hari keenam. Allah
menciptakan satu laki-laki dan satu perempuan untuk melengkapi bumi. Dalam rincian penciptaan sebagaimana yang dicatat dalam Alkitab, manusia adalah mahkota dan ciptaan tertinggi dari semua ciptaan lainnya. Manusia menjadi ciptaan yang tertinggi, unik (karena karakter dan rencana Tuhan yang berbeda-beda ditiap gambaran kehidupannya). Manusia istimewa yakni sangat berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Hanya kepada manusialah Tuhan memberikan hak-hak dan kewajiban yang istimewa sebagai ciptaan yang paling mulia karena dicipta menurut Gambar dan Rupa Allah dan Allah memberkatiNya untuk melanjutkan rancangan Allah di bumi. Manusia diciptakan menurut gambar dan Rupa Allah itu sendiri ini disebut imago dei (bahasa Latin) – Kejadian 1:27. Maksudnya manusia diciptakan menyerupai diri-Nya dalam karakter dan sifatNya. Ia menjadikan pribadi manusia dengan membentuk tubuh manusia dewasa itu dari tanah (Bahasa Ibrani disebut Adam yang berarti ‘tanah’) yang artinya dari debu tanah. Lalu Allah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam lubang hidungnya (Kejadian 2:7), sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup, dan memberikan kepadanya jiwa yang rasional dan suara hati. Di hari yang sama Ia juga menjadikan seorang penolong bagi laki-laki dewasa itu yakni seorang perempuan dewasa, yang diciptakan Allah dengan cara yang sama namun dengan materi yakni dari tulang rusuk Adam, jadi dia disebut perempuan karena ia diambil dari laki-laki dan dinamai Hawa (ibu semua yang hidup). Allah menciptakan Hawa agar Adam mempunyai teman hidup dan patner yang dapat menolongnya. Allah berikan yang sepadan, semua itu agar Adam tidak kesepian dan juga agar mereka dapat bekerja sama dalam meneruskan kehendak Allah di bumi. Manusia diciptakan menurut gambar Allah, terdiri dari tubuh (jasmani) dan roh (rohani). Allahlah yang menggambarkan segala sesuatu yang dikehendakiNya kepada manusia menurut kehendakNya. Itu sebabnya Allah sudah merancangkan kehidupan dan masa depan. Hal itu memang tidak terselami oleh pikiran dan kemampuan manusia, sekalipun dengan berbagai kemajuan teknologi yang ada. Manusia terbatas karena hidupnya yang sementara. Untuk itu perhatikanlah Jasmani dan rohani, baik kebutuhan maupun kesehatannya.
Jasmani dan Rohani
Perhatikan makanan untuk jasmani dan rohanimu, karena ketika manusia
mati tubuh kembali ke tanah dan roh (ruakh-bhs.Ibrani) kembali pada sang Pencipta. Spiritualitas dalam kaitan membangun hubungan dengan Tuhan Allah sebagai pemilik kehidupan khalik langit dan bumi sangat penting dan perlu diutamakan tanpa meninggalkan aktivitas sebagai orang percaya untuk menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan.
Pokok-pokok penting dari penciptaan manusia disimpulkan sebagai
berikut:
Allah menciptakan manusia untuk tujuan memuliakan Allah
Manusia diciptakan seturut kehendaknya baik dalam gambar dan rupa Allah kepada manusia itu sendiri. Gambar yang menjelaskan tentang keberadaan manusia itu sebagai ciptaan Allah dan rupa adalah tentang sifat-sifat dan karakter yang diberikan Allah sebagai Pencipta. Manusia adalah ciptaan yang istimewa, manusia ‘unik’, berbeda dari segala ciptaan lainnya. Allah secara langsung membentuknya dan merancangnya. Berbeda dengan ciptaan lainnya yang diciptakan hanya oleh Firman-Nya. Allah memberikan mandat (tanggung jawab) kepada manusia. Manusia disebut sebagai mandataris Allah yakni orang yang menerima mandat (tugas dan tanggung jawab) dalam hal: memenuhi bumi, menaklukkan dan berkuasa atas segala ciptaan Tuhan yang lainnya. Jadi semua hal yang kita miliki ini hanyalah sementara, lebih jelasnya adalah sebagai titipan dari Tuhan, ada saatnya dimana Tuhan akan meminta dan mengambilnya kembali dari kita, dan kita dimintai pertanggung jawaban dari Allah tentang apa yang telah kita lakukan dan kerjakan selama berada di bumi.