Dosen :
Cita Tresnawati,M.PD
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS PASUNDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya,
dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jejak dan langkahnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar semester genap
2019/2020, dengan adanya makalah ini penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Seperti halnya sifat manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain ataupun di
hadapan Allah SWT. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca.
Bandung,
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan sebuah negara yang berpendidikan. Pendidikan menurut
UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pihak pemerintah melaksanakan
pendidikan dengan mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang
terkait dengan tujuan negara di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pendidikan diselenggarakan dengan
memberdayakan semua unsur masyarakat melalui partisipasi di dalam pelaksanaan
pendidikan.
Namun, yang perlu dipertanyakan sekarang adalah bagaimana mutu pendidikan saat
ini? Pemerintah sudah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun bagi warganya. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada kenyataannya,
masih banyak warga Indonesia yang kurang menikmati pendidikan dengan layanan yang
memadai. Entah itu urusan pendidik, sarana prasarana, atau bahkan tidak adanya dukungan
moril untuk belajar.
Oleh karena itu, seorang pustakawan seharusnya mempunyai kemampuan tepat yang
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh pihak pemerintah agar tujuan pendidikan
terlaksana sepenuhnya.
Fenomena saat ini adalah pustakawan tidak hanya bertugas sebatas menyusun dan
mendata buku. Pustakawan juga harus mampu menerapkan suasana senyaman mungkin,
bukan hanya dari segi fasilitas serta kelengkapan buku, namun memperlakukan pengunjung
dan khususnya anggota perpustakaan sebagai aset penting perpustakaan untuk meningkatkan
kemajuan perpustakaan.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pustakawan?
2. Bagaimana profesialisme Pustakawan?
3. Hal apa saja kualifikasi terhadap tenaga Pustakawan?
4. Bagaimana kompetensi terhadap tenaga Pustakawan?
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang Pustakawan
2. Untuk mengetahui bagaimana profesialisme Pustakawan
3. Untuk mengetahui hal apa yang terdapat pada kualifikasi terhadap tenaga Pustakawan
4. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi terhadap tenaga Pustakawan
BAB II
PEMBAHASAN
Dari kedua pendapat diatas dapat diketahui bahwa orang yang memiliki pendidikan
perpustakaan atau ahli perpustakaan atau tenaga profesional dibidang perpustakaan dan
bekerja di perpustakaan. Jadi pustakawan adalah seseorang yang profesional atau ahli dalam
bidang perpustakaan.
Pustakawan seorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Meskipun pustakawan hanya belajar
yang sifatnya technical services, tak ada salahnya pula mempelajari disiplin ilmu lainnya. Pada
teorinya pustakawan harus mengetahui banyak disiplin ilmu walaupun dasar-dasarnya saja.
Pekerjaan teknis itu misalnya mengenai katalogisasi, klasifikasi, dan manajemen perpustakaan,
disaat itu pula dia harus mencari pengetahuan dan pengalaman baru. Kompetensi ini diperlukan
agar pustakawan bisa dan mampu memanfaatkan peluang dari setiap pekerjaan pokoknya. Ketika
pustakawan membuat katalog dan nomor klasifikasi, ada ilmu lain yang bisa bermanfaat dan
menunjang karir-nya, misalnya dia bisa mengetahui topik-topik dan bidang koleksi apa saja yang
sudah disediakan perpustakaan, dan misalnya belum ada kita bisa mencari sumber referensi lain
dari website digital lembaga perpustakaan lainnya. Terkait dengan keahlian yang dimiliki oleh
pustakawan professional, paling tidak seorang pustakawan harus menekuni dan mendalami salah
satu bagian dari ilmu perpustakaan.
Kualifikasi adalah pendidika khusus untuk memperoleh suatu keahlian yang diperlukan
untuk melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu. Jadi Kualifikasi tenaga pustakawan
adalah seseorang yang bekerja pada suatu perpustakaan yang memiliki pendidikan sekurang-
kurangnya sarjana strata satu (S.1) di bidang ilmu perpustakaan dan melaksanakan kegiatan
perpustakaan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan.
i. Memiliki hubungan luas dengan penerbit, took buku, dan lembaga terkait.
j. Aktif mengikuti kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan bidangnya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 Tanggal 11 Juni
2008 Standar Tenaga Perpustakaan . Setiap perpustkaan untuk semua jenis dan jenjangnya
mempunyai jumlah tenaga perpustakaan lebih dari satu orang, mempunyai lebih dari enam
rombongan belajar (rombel), serta memiliki koleksi minimal 1000 (seribu) judul materi
perpustakaan . kepala perpustakaan bisa merupakan seorang pendidik (guru), atau dapat juga
seorang tenaga kependidikan.
Permenpan RB Nomor 9 tahun 2014 Pasal 4 menyebutkan bahwa tugas pokok pustakawan
yaitu melaksanakan kegiatan bidang kepustakawanan yang meliputi pengelolaan perpustakaan,
pelayanan perpustakaan dan pengembangan sistem kepustakawanan. terdiri dari:
Menurut undang-undang R.I No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 8
dinyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sedangkan Ikatan
Pustakawan Indonesia menyatakan pustakawan adalah orang yang memberikan dan
melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian, pelayanan jasa kepada
masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu
perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diperolehnya melalui pendidikannya.
Dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa pendidikan adalah modal utama
pustakawan dalam melaksanakan tugasnya, walaupun seseorang sudah lama bekerja di
perpustakaan tetapi tidak mempunyai pendidikan pustakawan maka dia tidak dapat disebut
sebagai seorang pustakawan.
Berdasarkan Permendiknas No. 25 tahun 2007, tentang standar kualifikasi dan
kompetensi tenaga perpustakaan sekolah ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai
oleh seorang kepala dan tenaga perpustakaan sekolah yaitu:
1. Kompetensi Manajerial
2. Kompetensi Informasi
3. Kompetensi Kependidikan
4. Kompetensi Kepribadian
5. Kompetensi Sosial
6. Kompetensi Pengembangan Profesi.
Berikut ini kisi-kisi kompetensi tenaga perpustakaan sekolah yang terdiri dari
kompetensi kepala perpustakaan sekolah dan kompetensi Kepala perpustakaan
sebagai berikut:
DIMENSI
KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI
KOMPETENSI
1.1 Melaksanakan 1.1.1 Melaksanakan pengembangan
kebijakan perpustakaan
1.1.2 Mengorganisasi sumber daya
perpustakaan
1.1.3 Melaksanakan fungsi, tugas, dan
1. Kompetensi program perpustakaan
Manajerial 1.1.4 Mengevaluasi program dan
kinerja perpustakaan
1.2 Melakukan 1.2.1 Melakukan perawatan preventif
perawatan 1.2.2 Melakukan perawatan kuratif
koleksi
perpustakaan lain
2.4 Menerapkan 2.4.1 Membimbing komunitas
teknologi sekolah/madrasah dalam
informasi dan penggunaan teknologi informasi
komunikasi dan komunikasi
2.4.2 Menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi sesuai
dengan kebutuhan
3. Kompetensi 3.1 Memiliki 3.1.1 Memahami tujuan dan fungsi
Kependidikan wawasan sekolah/ madrasah dalam konteks
kependidikan pendidikan nasional
3.1.2 Memahami kebijakan
pengembangan kurikulum yang
berlaku
3.1.3 Memahami peran perpustakaan
sebagai sumber belajar
3.1.4 Memfasilitasi peserta didik untuk
belajar mandiri
3.2 Mengembang 3.2.1 Menganalisis kebutuhan
kan informasi komunitas
keterampilan sekolah/madrasah
memanfaatkan 3.2.2 Memanfaatkan teknologi
informasi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi proses pembelajaran
3.2.3 Membantu komunitas
sekolah/madrasah menggunakan
sumber informasi secara efektif
3.3 Melakukan 3.3.1 Menginformasikan kepada
promosi komunitas sekolah/ madrasah
perpustakaan tentang materi perpustakaan yang
baru
3.3.2 Membimbing komunitas
sekolah/madrasah untuk
memanfaatkan koleksi
perpustakaan
3.3.3 Mengorganisasi pajangan dan
pameran materi perpustakaan
3.3.4 Membuat dan menyebarkan
media promosi jasa perpustakaan
3.4 Memberikan 3.4.1 Mengidentifikasi kemampuan
bimbingan dasar literasi informasi pengguna
literasi 3.4.2 Menyusun panduan dan materi
informasi bimbingan literasi informasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna
3.4.3 Membimbing pengguna mencapai
literasi informasi
3.4.4 Mengevaluasi pencapaian
bimbingan literasi informasi
3.4.5 Memotivasi dan mengembangkan
minat baca komunitas
sekolah/madrasah
4. Kompetensi 4.1 Memiliki 4.1.1 Disiplin, bersih, dan rapi
Kepribadian integritas yang 4.1.2 Jujur dan adil
tinggi 4.1.3 Sopan, santun, sabar, dan ramah
4.2.1 Mengikuti prosedur
4.2.2 Mengupayakan hasil
4.2 Memiliki etos 4.2.3 Bertindak secara tepat
kerja yang tinggi 4.2.4 Fokus pada tugas
4.2.5 Meningkatkan kinerja
4.2.6 Melakukan evaluasi diri
5. Kompetensi 5.1 Membangun 5.1.1 Berinteraksi dengan komunitas
Sosial Hubungan sekolah/madrasah
sosial 5.1.2 Bekerja sama dengan komunitas
sekolah/madrasah
5.2 Membangun 5.2.1 Memberikan jasa untuk
Komunikasi komunitas sekolah/madrasah
5.2.2 Mengintensifkan komunikasi
internal dan eksternal
6. Kompetensi 6.1 Mengembang 6.1.1 Membuat karya tulis di bidang
Pengembangan kan ilmu ilmu perpustakaan dan informasi
Profesi 6.1.2 Meresensi dan meresume buku
6.1.3 Menyusun pedoman dan petunjuk
teknis ilmu perpustakaan dan
informasi
6.1.4 Membuat indeks
6.1.5 Membuat bibliografi
6.1.6 Membuat abstrak
6.2 Menghayati 6.2.1 Menerapkan kode etik profesi
etika profesi 6.2.2 Menghormati hak atas kekayaan
intelektual
6.2.3 Menghormati privasi pengguna
6.3 Menunjukkan 6.3.1 Menyediakan waktu untuk
kebiasaan membaca setiap hari
membaca 6.3.2 Gemar membaca
Bagi pustakawan, semangat kompetensi dan profesionalisme adalah kebutuhan dasar
yang harus dikuasai, karena keduanya, adalah roda penggerak aktif dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya dalam bidang kepustakawanaan yang objek dari kegiatannya meliputi sumber-
sumber informasi dan pengetahuan yang tujuannya dilayankan langsung ke pengguna
(masyarakat). Bagaimana pustakawan bisa melayani kebutuhan masyarakat yang begitu sangat
kompleks dan beragam kalau pustakawan tidak memiliki kompetensi dan profesionalisme yang
tinggi dalam menyediakan sumber informasi, dan apa mungkin masyarakat dapat terlayani
dengan baik bila pustakawan sendiri tidak memiliki kualifikasi yang tinggi dalam bidang
perpustakaan.
Ketiga pengetahuan tersebut merupakan suatu sarana atau prasyarat untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, yaitu menjembatani dunia pengetahuan dengan para pengguna perpustakaan.
Profesionalisme adalah rasa kepemilikan akan sesuatu, yang mana dari rasa ini ia benar-
benar merasa bahwa sesuatu itu harus dijaga dan dipertahankan. Adapun profesionalisme
pustakawan hanya dapat dimiliki oleh seorang pustakawan tingkat ahli/profesional atau
pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-
rendahnya Sarjana Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi atau Sarjana bidang lain yang
disetarakan.
Profesionalisme pustakawan harus terus ditingkatkan karena merupakan suatu hal yang
amat penting dan harus dimiliki oleh para pustakawan jika perpustakaan ingin terus tumbuh dan
berkembang dalam lingkungannya yang terus berubah. Dan ini merupakan tantangan yang harus
dihadapi oleh para pustakawan dalam menjalankan tugas yang mereka emban. Pustakawan
profesional adalah orang yang bekerja pada suatu perpustakaan yang memiliki pendidikan
sekurang-kurangnya sarjana strata satu (S.1) di bidang ilmu perpustakaan dan melaksanakan
kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
tugas yang diberikan oleh lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan. Sedangkan
profesionalisme pustakawan adalah pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada
keahlian, rasa tanggung jawab dan pengabdian, adapun mutu dari hasil kerja yang dilakukan
tidak akan dapat dihasilkan oleh tenaga yang bukan pustakawan, dikarenakan pustakawan yang
memiliki jiwa keprofesionalan terhadap pekerjaannya akan selalu mengembangkan kemampuan
dan keahliannya untuk memberikan hasil kerja yang lebih bermutu dan akan selalu memberikan
sumbangan yang besar kepada masyarakat pengguna perpustakaan
Oleh sebab itu perilaku kompetisi dan profesionalisme ini menjadi salah satu cara untuk
mencapai keinginan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang
agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang
dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai
sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita
peroleh melalui perpustakaan. Secara langsung maupun tidak langsung, pustakawan ini juga
berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pustakawan termasuk ke dalam tenaga
kependidikan karena ia bertugas melaksanakan pengelolaan, pengembangan, pelayanan, serta
penunjang proses pendidikan di lembaga pendidikan maupun satuan pendidikan.
Kesimpulan yang dapat kita ambil diatas , bahwasannya kualifikasi kompetensi tenaga
pustakawan adalah tenaga Seseorang yang bekerja pada suatu bidang atau keahlian dalam
profesinya dan mampu untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan yang meliputi
atas keterampilan dan pengetahuan. Kualifikasi kompetensi tenaga pustakawan itu sendiri
mempunyai standar kualifitas dan kompetensi tenaga pustakawan yang harus dikuasai oleh
seorang kepala dan tenaga pustakawan yaitu :
1. Kompetensi Manajerial
2. Kompetensi Informasi
3. Kompetensi Kependidikan
4. Kompetensi Kepribadian
5. Kompetensi Sosial
6. Kompetensi Pengembangan Profesi.
3.2 SARAN
Terbatasnya jumlah perpustakaan sekolah yang tidak ada petugasnya, atau hanya tugas
sambilan. Maksudnya, mereka bukan petugas yang hanya mengurus perpustakaan saja,
sehingga sering tugas di perpustakaan, jadi perpustakaan dianggap kurang bermanfaat.
Lebih-lebih bertugas di perpustakaan adalah pekerjaan yang sangat menjenuhkan, baik
dalam hal pelayanan pengunjung maupun perawatan bahan pustaka yang ada, sehingga
dibutuhkan suatu kesabaran yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Hartati Sukirman, dkk. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.