Anda di halaman 1dari 2

SAMPAH ( Limbah Padat )

Jenis pengolahan sampah yang paling sering dilakukan yaitu dengan sistem landfill yang
biasanya memanfaatkan kontur tanah. Akan tetapi di Indonesia lebih banyak melalukan sistem
open dumping. Cara ini kurang efektif dilakukan karena bisa memunculkan permasalahan bagi
lingkungan sekitar.

Strategi Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah yang paling baik dilakukan mulai dari tingkat paling rendah yaitu sampah
rumah tangga, sehingga dapat mendukung konsep 3R.

Solusi Permasalahan Sampah pada Bangunan

 Bangunan berlantai 1, meletakkan tempat sampah pada tempat yang efisien dengan
memperhatikan kegunaan dan juga fungsi dari tempat sampah tersebut.
 Bangunan berlantai 2 hingga 3, dapat dilakukan dengan cara bersih-bersih pada kedua
lantai tersebut dan meletakkan tempat sampah pada lantai 2 maupun 3.
 Bangunan bertingkat lebih dari 3 lantai, bisa menggunakan metode Lift sampah.

Sistem Pembuangan Sampah pada Gedung Bertingkat

Pada bangunan bertingkat yang perlu dipersiapkan yaitu :

Di setiap lantai pada bagian servis perlu adanya boks – boks. Pada bagian paling bawah
gedung boks penampungan dilengkapi dengan kereta – kereta bak sampah. Pada setiap boks
yang berada di setiap lantai dihubungkan dengan pipa penghubung yang terbuat dari
beton/PVC/asbes yang berdiameter 10” – 14”. Lubang untuk udara diletakkan pada dinding
paling atas yang kemudian dilengkapi dengan kran air untuk pembersihan ataupun pemadaman
jika terjadi kebakaran pada lubang sampah.

Fasilitas yang perlu dipersiapkan pada gudang sampah :

 Kran air berguna untuk pembersih


 Sprinkler untuk mencegah terjadinya kebakaran
 Lampu
 Alat pendingin untuk sampah basah supaya tidak terjadi pembusukan.

Untuk jenis sampah cair maupun padat, sistem pembuangan sampahnya dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu :

1. Mengumpulkannya secara horizontal kemudian vertikal dengan lift barang, yang


kemudian dibuang keluar bangunan dengan truk pengangkut atau disimpan sementara
disebuah ruangan penyimpanan, setelah sampah mulai penuh barulah dibuang keluar
bangunan ( carry out sistem ).
2. Disposal yang ditampung pada suatu wadah lalu dibuang pada beberapa saluran (shaft)
dikumpulkan menjadi satu pada boks penampungan dan akhirnya dibuang keluar
menggunakan kereta – kereta penampungan sampah.
Teknologi Pengolahan Sampah

Adapun pilihan pembuangan akhir diantaranya :

a. Dumping ( penimbunan )
b. Semi engineered landfill ( penimbunan lahan semi-engineer )
c. Pengkomposan
d. Biogas ( konversi biomassa (sampah) )
e. Incineration ( oksidasi bahan –bahan organic menjadi anorganik
f. Penimbunan sanitair
g. Fukuoka Method ( merehablitasi TPA )

PEMBAHASAN HASIL DISKUSI

1. Pentingnya seorang arsitek mempelajari dan memahami pengelolaan sampah


khususnya skala bangunan dan site dikarenakan dimana pada setiap bangunan sistem
sampah merupakan salah satu kunci untuk sistem operasional bangunan. Jika sistem
sampah pada bangunan itu kurang baik dapat merusak citra bangunan dan menurunkan
kualitas maupun harga sewa. Maka seorang arsitek minimal harus konsep utilitasnya
dan alur yang akan digunakan.
2. Sangat perlu untuk membuat area khusus untuk pengelolaan sampah di sekitar
bangunan dan site. Contohnya pada fungsi rumah sakit yang menangani tidak hanya
limbah domestik namun juga menangani limbah medis baik dalam bentu cair maupun
padat ( sampah medis ). Untuk itu perlu adanya area khusus yang disiapkan dan
sebaiknya memiliki akses langsung dari sirkulasi umum.
3. Yang menjadi lingkup desain seorang arsitek dalam merancang sebuah hotel yang
berkaitan dengan pengelolaan sampah yaitu, perlu dipersiapkannya sebuah boks
pembuangan pada setiap lantai maupun kamar – kamar pada hotel, dan juga pada
bagian bawah gedung disiapkan kereta –kereta bak sampah, perletakan ruangan
tersebut juga harus memperhatikan arah hembusan angina sehingga untuk sampah
basah tidak menyebarkan bau yang tidak enak pada bangunan hotel.
4. Integrated Waste Management Facility dapat mengolah Liquid waste dan solid waste
menjadi energi, didalam proses pengolahan akan menghasilkan buangan entah berupa
gas atau solid waste lainnya, apakah buangan yang dihasilkan tifdak akan merusak
lingkungan dan sebanding dengan energy yang dihasilkan?
Plant ini mampu mengolah sampah dengan pendekatan berkelanjutan dimana diolah
menjadi energi dan tidak menghasilkan buangan sampah yang sulit diolah yang pada
umumnya bisa kita lihat di Indonesia dengan metode open dumpling yang banyak
membawa masalah seperti air limbah mengotori air tanah dan gas methan yang bisa
menimbulkan kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai