OVERHEAD PABRIK
SUBPOKOK BAHASAN:
1.1. Biaya overhead pabrik.
1.2. Perbedaan biaya overhead pabrik normal dengan sesungguhnya.
1.3. Penaksiran tingkat produksi.
1.4. Penaksiran biaya overhead pabrik.
1.5. Penentuan tarif biaya overhead pabrik.
1.6. Pembebanan biaya overhead pabrik.
1.7. Biaya overhead pabrik sesungguhnya.
1.8. Selisih biaya overhead pabrik.
1.9. Alokasi biaya overhead pabrik departemen jasa ke departemen produksi.
MATERI KULIAH:
Contoh
PT Jayaraya menetapkan budget biaya overhead pabrik departemen produksi dan biaya
departemen pembantu untuk tahun 1999 sebagai berikut.
Departemen Pembantu:
Departemen X...............................................Rp10.000,00
Departemen Y.....................................................7.500,00
Departemen Produksi:
Departemen A...............................................Rp36.500,00
Departemen B...................................................44.600,00
Taksiran jam kerja langsung, luas lantai, dan total jam kerja adalah sebagai berikut.
Departemen Taksiran Jam Taksiran Luas Taksiran Jumlah
Kerja Langsung Lantai Jam Kerja
2
X - 700 m 1.000
Y - 500 m2 700
2
A 1.800 1.000 m 2.800
B 950 3.000 m2 1.200
2
2.750 5.200 m 5.700
Biaya overhead pabrik departemen produksi dan biaya departemen pembantu yang
sesungguhnya terjadi selama tahun 1999 adalah sebagai berikut.
Departemen Pembantu:
Departemen X...............................................Rp11.000,00
Departemen Y.....................................................7.900,00
Departemen Produksi:
Departemen A...............................................Rp38.400,00
Departemen B...................................................43.700,00
Berikut ini adalah jam kerja langsung, luas lantai, dan total jam kerja yang sesungguhnya.
Departemen Jam Kerja Luas Lantai Jumlah Jam
Langsung Kerja
X - 650 m2 1.400
2
Y - 550 m 900
A 1.700 1.300 m2 3.000
B 1.000 2.600 m2 1.500
2.700 5.100 m2 6.800
Biaya Departemen X dialokasikan atas dasar luas lantai, sedang biaya Departemen Y
dialokasikan atas dasar jumlah jam kerja.
Catatan:
Dalam alokasi dengan menggunakan metode bertahap, biasanya yang dialokasikan
terlebih dahulu adalah biaya departemen pembantu yang terbesar.
1. Metode langsung:
Departemen Pembantu Departemen Produksi
Departemen A Departemen B Departemen 1 Departemen 2
Total biaya sebelum alokasi
Alokasi biaya Dep. A
Alokasi biaya Dep. B
Total biaya setelah alokasi
Tarif biaya overhead pabrik
2. Metode bertahap:
Departemen Pembantu Departemen Produksi
Departemen A Departemen B Departemen 1 Departemen 2
Total biaya sebelum alokasi
Alokasi biaya Dep. A
Alokasi biaya Dep. B
Total biaya setelah alokasi
Tarif biaya overhead pabrik