Anda di halaman 1dari 12

Vitamin 18 November 2021

No Soal Jawaban
1 Komunikasi 1. Teknik Asertif
terapeutik pada Sikap yang dapat menerima memahami pasangan bicara dengan
lansia menunjukkan sikap peduli sabar untuk mendegarkan dan
memperhatikan ketika pasangan berbicara agar maksud komunikasi
atau pembicaraan dapat dimengerti
2. Responsif
Reaksi petugas terhadap fenomena yg terjadi pada px, seperti bentuk
perhatian petugas pada px
3. Fokus
Tetap fokus terhadap materi komunikasi yg diinginkan
4. Supportif
Perubahan yg terjadi pada lansia baik pada aspek fisik maupun psikis
secara bertahab menyebabkan emosi px menjadi labil
5. Klarifikasi
Mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari 1 kali
agar dapat dimengerti
6. Sabar ikhlas
Lansia kadang merepotkan dan kekanak-kanakan apabila tidak disikapi
dengan sabar akan timbul jengkel. Hal tersebut dapat menimbulkan
kerusakan hubungan komunikasi
Komunikasi dengan lansia menurut Zen (2013)
a. Pendekatan
b. Berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik, sederhana dan
pendek
c. Komunikasi non verbal yang meliputi, perilaku, kontak mata, ekspresi
wajah, postur tubuh dan sentuhan
d. Melalui kontak
e. Suasana senyaman mungkin (posisi duduk berhadapan, jaga privasi)
2 Urutan pelepasan 1. Cuci tangan
apd 2. Lepas sarung tangan luar.
3. Lepas celemek
4. Lepas gaun
5. Lepas faceshield
6. Lepas masker
7. Lepas pelindung kaki
8. Lepas HS dalam
9. Setiap gerakan didahului cuci tangan
3 Kebutuhan cairan 10kg pertama x4
anak 10kg kedua x 2
Sisanya x1

Kebutuhan cairan dewaaa


10kg pertama x100
10kg kedua x50
Sisanya x20
4 Kadar alkohol Minimal 60% (WHO) rata-rata yang digunakan di Indonesia dengan kadar 70%
handrub
5 5 warna lochea,
indikasi rujuk per
kala

Rujuk
1. kala 1: Riwayat sc, kelainan letak bayi, tfu >40, CPD, prematur,
postdate / lbh bulan, preeklamsi, kpd primi muda, primi tua,
oligoamnion, bayi besar, bumil dg penyakit penyerta, fase aktif
memanjang
2. kala 2 : kala 2 lama,fetal distres,partus kasep
3. kala 3 : retensio plasenta
4. kala 4: perdarahan
6 EWS Dewasa Contoh soal
Pasien Tn. A, Usia 56 th dirawat di ruang perawatan kardio hari ke 5 dengan
diagnosa medis HHD, CHF, DM tipe 2. Kesadaran pasien saat ini apatis,
status hemodunamik :
Tek. Darah 180/110 mmHg,HR 140x/mnt, Suhu 37.9 C. Status oksigenasi:
nafas spontan 28x/mnt dgn terapi Non Rebreathing Mask 10 L/M, SpO2: 90 %.

Jawab:
TD: 0
N: 3
S:0
P: 3
Alat bantu nafas : 2
Kesadaran : 3
SPO2 : 3
Total 14 (merah)

RTL:
TL : monitor TTV dan KU tiap 30mnt

Lapor katim, lapor dokter jaga, lapor DPJP. DPJP yg tentukan ICU/ICCU
7 Ps curiga cedera Penanganannya Jaw thrust dan neck collar
cervical.
Penanganannya
8 Urutan sop ganti
verban
9 TAK /SP Jiwa 1. TAK Isos : Sosialisasi
2. TAK waham : orientasi realita
3. TAK PK/RPK : Stimulasi persepsi sensori
4. Halusinasi : persepsi sensori
5. HDR stimulasi persepsi HDR
6. Defisist perawatan diri : pendidikan kesehatan DPD
7. Resiko bunuh diri: Stimulasi persepsi

SP review sendiri ya
10 Komunikasi Metode:
dengan pasien - Ceramah = pasien / orang banyak
banyak - Seminar = digunakan dgn tingkat pendidikan Media ppt
- Demontrasi = meningkatkan skill

11 Imunisasi BCG. Bcg dosis 0,05 ml, Ic , lengan kanan atas , Penyimpanan vaksin sisa 3 jam
rute dosis lokasi Untuk TBC

12 Terapi Permenkes RI no 1109/Menkes/Per/IX/2017


komplementer
Terapi akupuntur- metode berasal dr cina

Hiperbalik - ditempatkan di ruangan betekanan o2

Terapi herbal medik - dgn bahan alam


13 Istilah kesehatan pelajari istilah di keperawatan perioperative
dalam bahasa
inggris.
14 Vaksin pada anak -Vaksin MR (9-15th)
-COVID
Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer utk usia >12 th
< 12 th hanya sinovac
*AstraZeneca, tdk boleh diberikan pd ibu hamil
-influenza
15 6 langkah cuci
tangan

16 Maternitas menghitung TFU


Taksiran lahiran
Kala2
Dkk
17 Luka Bakar

Rumus menghitung kebutuhan cairan 24 jam


4 mL x kgBB x luas % luka bakar
18 EWS -
19 KPSP Lihat buku SDIDTK
20 Jiwa Pelajari SP/TAK
21 Trauma Jika ada indikasi trauma servikal
1. Jaw thrust untuk buka jalan nafas
2. Neck collar untuk mempertahankan posisi
3. Head up 30 derajat untuk posisi kepala

22 Fase komunikasi Pra interaksi


Orientasi
Kerja
Terminasi
23
Sirkulasi jantung

24 Spiritual Intervensi Keperawatan

 Periksa keyakinan spiritual pribadi perawat.


 Fokuskan perhatian pada persepsi klien terhadap kebutuhan
spiritualnya.
 Jangan berasumsi klien tidak mempunyai kebutuhan spiritual.
 Mengetahui pesan non-verbal tentang kebutuhan spiritual klien.
 Berespon secara singkat, spesifik, dan faktual.
 Mendengarkan secara aktif dan menunjukan empati yang berarti
menghayati masalah klien.
 Menerapkan teknik komunikasi terapeutik dengan teknik mendukung
menerima, bertanya, memberi infromasi, refleksi, menggali perasaan
dak kekuatan yang dimiliki klien.
 Meningkatkan kesadaran dengan kepekaan pada ucapan atau pesan
verbal klien

25 Pre op pos op Anggota Tim Asuhan Keperawatan Intra Operatif


Anggota tim asuhan pasien intra operatif biasanya di bagi dalam dua bagian.
Berdasarkan kategori kecil terdiri dari anggota steril dan tidak steril :
1. Anggota steril
Ahli bedah utama / operator
Asisten ahli bedah.
Scrub Nurse / Perawat Instrumen
2. Anggota tim yang tidak steril, terdiri dari :
Ahli atau pelaksana anaesthesi.
Perawat sirkulasi
Anggota lain (teknisi yang mengoperasikan alat-alat pemantau yang rumit).

DOKUMEN ASKEP PRE DAN POST BISA DI UNDUH DI GRUB


26 Fase a) Inflamasi (fase lag/eksudat) : 1-4 hari , terbentuk bekuan darah, adanya
penyembuhan eksudat cairan, dan proses fagositosis, kondisi luka ingat pengkajian
Luka (Rubor, Kalor, Dolor, Tumor, Fungsi Laesa)
b) Proliferasi (fase fibroblastic/jaringan ikat) : 5-20 hari , terbentuknya
kolagen, adanya granulasi, kekuatan regangan luka mencapai 25 %
jaringan normal
c) Maturasi (fase diferensiasi, resorpsi, remodelling/plateu):21 hari
hinggan berbulan bahkan bertahun tahun , ditandai dengan fibroblast
meninggalkan luka, kulit mampu menahan regangan sekitar 80%
kemampuan kulit normal, penyempitan ukuran luka oleh serat kolage

27 skor nilai orang


dikatakan
sejahtera

28 Diagnosis Merumuskan diagnosis keperawatan terdapat unsur problem/respons (P),


prioritas etiologi (E) dan sign/symptom (S) dapat ditulis dengan rumus P + E + S.
Problem, etiologi, sign and symptom. Langkah-langkah menentukan diagnosa
keperawatan adalah klasisfikasi dan analisis data, interpretasi data, validasi
data dan merumuskan diagnosa keperawatan
29 Intervensi D : Diagnostik = mengkaji
T : Terabiotik = Mandiri
E : Edukatif = Edukasi
K : Kolaboratif = kolaborasi

Rencana keperawatan disesuaikan dengan kasus


30 implementasi Tindakan Intervensi Keperawatan
Disesuaikan dengan kasus
31 tahap berduka Denial : Tidak menerima kenyataan
Angry : Emosi
Bargaining : Tawar menawar (seandainya)
Depression : Berduka (depresi)
Acceptance : Menerima
32 keperawatan
anak, kasus
imunisasi

33 kasus, apendik,
ca prostat Disesuaikan dengan kasus yang didapat
34 lokasi imunisasi

35 perpanjangan Jika kala dalam persalinan lama panjang apa tindakan → induksi via vaginal
kala jika kalanya dengan obat misoprostol dan obat drip oksitosin dalam cairan infus → jika
lama diapakan gagal → SC

Dosis awal oksitosin→ 1-2 mili unit/menit dapat ditingkatkan dengan interval
minimal 20 menit sampai kontraksi sebanyak 3-4 kali dalam 10 menitt Dosis
maksimal → 32 mili unit/ menit total 1 hari dapat dikurangi jika ada kemajuan
Indikasi rujuk
Kala 1 → riwayat SC, kelainan letak bayi, TFU > 40, Preeklamsi, postdate,
premature, KPD, primi muda, oligohidramion, bayi besar, ibu dengan penyakit
penyerta, kala 1 memanjang
Kala 2 → kala 2 lama, fetal distress
Kala 3 → retensio plasenta
Kala 4 → perdarahan

Anda mungkin juga menyukai