Anda di halaman 1dari 8

As-Syifaa Jurnal Farmasi Juli 2019; 11 (01): 30-37.

ISSN : 2085-4714

STUDI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUBIS (Brassica oleracea L.)


DAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SECARA IN VITRO

Devina Ingrid Anggraini, Dwi Damayanti

Program Studi D3 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nasional Surakarta
Email: devina.ia@gmail.com

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a health problem in the world including Indonesia. A lot of treatment
efforts to control and lowering blood sugar levels done with drugs hypoglycemic of natural materials.
This research was conduct to determine the combination of extract cabbage (Brassica oleracea L.)
and tomato (Solanum lycopersicum L.) have activity antidiabetic and more effective than extract
single. Study performed on four comparison concentration sample extract ethanol cabbage and
tomato are 1: 0; 2: 1; 1: 2 and 0: 1. Method wich is use in this study the method of Nelson-Somogyi by
using the instrument spectrophotometer UV-Vis. Decline glucose levels highest obtained in the
concentration of extract cabbage and tomato with the ratio of 1: 2 is 4,5165 ppm and decrease in
glucose levels lowest obtained in the concentration of extract cabbage and tomato with the ratio of 1:
0 is 5,1613 ppm.

Key Words : Methods Nelson-Somogyi, Cabbage, Tomato, EC50.

PENDAHULUAN alam. Indonesia merupakan negara yang


Penyakit diabetes mellitus (DM) memiliki keanekaragaman jenis flora, yang
merupakan suatu gangguan dari sistem dapat berpotensi digunakan sebagai tanaman
metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia obat. Bahan alam tersebut banyak digunakan
maupun abnormalitas dalam metabolisme untuk pengobatan maupun pencegahan dari
karbohidrat, lemak, dan protein. Hal tersebut suatu penyakit. Hal tersebut dianggap lebih
terjadi karena penurunan sekresi insulin, aman dibanding bahan kimia yang beredar
penurunan sensitivitas insulin, ataupun dipasaran. Oleh karena itu kesadaran
1
keduanya. Diabetes melitus merupakan masyarakat untuk menjaga kesehatannya
masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk dengan meningkatkan konsumsi sayur dan
Indonesia. World Health Organization (WHO) buah baik dengan pengolahan maupun
menyebutkan bahwa estimasi jumLah pasien dikonsumsi secara langsung.
diabetes di seluruh dunia tahun 2015 Salah satu sayur yang banyak
sebanyak 415 juta jiwa dan tahun 2040 dikonsumsi oleh masyarakat adalah kubis.
sebanyak 642 juta jiwa. Angka kejadian DM di Kubis merupakan bahan pangan yang
Indonesia dari tahun ke tahun juga meningkat. harganya relatif murah, bergizi, dan mudah
Berdasarkan data dari Riskesdas prevalensi didapat. Hasil penelitian Anggie melaporkan
diabetes di Indonesia meningkat dari 5,7% bahwa penapisan fitokimia ekstrak kubis putih
2 3
pada tahun 2007 dan 6,9% pada tahun 2016. mengandung flavonoid dan triterpenoid.
Berbagai upaya pengobatan untuk Kandungan kimia yang terkandung pada
mengontrol dan menurunkan kadar gula darah ekstrak etanol kubis yaitu alkaloid, saponin,
dilakukan dengan menggunakan obat sintetik dan glikosida. Uji penghambatan aktivitas α-
maupun obat-obatan yang berasal dari bahan glukosidase oleh kubis dilaporkan memiliki

30
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

nilai IC50 439,38 ppm dan memiliki efek meningkatkan peran bahan alam sebagai
antidiabetes yang berasal dari beberapa agen antidiabetes.
1
senyawa yang terkandung didalamnya. METODE PENELITIAN
Selain kubis, ternyata tomat juga Alat dan Bahan
dipercaya mampu menurunkan kadar gula Alat-alat yang digunakan pada
darah, menurunkan kadar kolesterol, penelitian ini adalah Spektofotometer UV-Vis
menghambat penurunan kadar hormon (Shimadzu UV mini-1240), kuvet Hellma
4
testosteron. Senyawa yang terkandung dalam Analytic type No 100.600 QG Light parh lotum,
tomat yaitu fenolat, flavonoid, dan likopen. rotary evaporator, neraca analitik (Ohaus
Ekstrak metanol buah tomat dilaporkan Pioneer dengan sensitivitas 0,0001 g dan
memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 minimal penimbangan 0,1000 g), alat-alat
5
44,06 µg/mL. Hal ini didukung oleh penelitian gelas seperti beaker glass, labu ukur dan
Widowati yang mendapatkan bahwa senyawa tabung reaksi (pyrex), oven, blender, pipet
antioksidan sintetik maupun alami (dari volume, mikropipet, push ball. Selain itu
berbagai tanaman) mampu mengontrol kadar digunakan pula alat-alat penunjang yang lazim
glukosa darah dan mencegah komplikasi digunakan dalam analisis spektrofotometri.
6
diabetes. Bahan yang digunakaan dalam penelitian ini
Kombinasi dari beberapa bahan alam adalah sayur kubis (Brassica oleracea L.) dan
diharapkan dapat meningkatkan potensi buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang
antidiabetes seperti penelitian yang dilaporkan diperoleh dari Dusun Gunungsari Desa
oleh Yusni, et al., menunjukkan bahwa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali,
pemberian kombinasi ekstrak kulit manggis etanol 96%, pereaksi Nelson, reagen
dan tomat dosis 50 mg/kgBB/hari menurunkan arsenomolibdat, glukosa p.a, HCl 2 N, reagen
kadar glukosa dalam darah tikus putih (Rattus Mayer, reagen Wagner, reagen Dragendorff,
norvegicus) jantan diabetes dan berpotensi HCl pekat, serbuk seng, serbuk Mg, kloroform,
untuk dikembangkan sebagai obat H2SO4 pekat, CH3COOH glasial, FeCl3 1%,
4
antidiabetes. Penelitian lain menyebutkan aquadest.
bahwa kombinasi jus kacang panjang dan jus Prosedur Kerja
tomat dengan dosis 12g/kgBB mencit serta Determinasi tanaman
kombinasi jus kacang panjang dan tomat Identifikasi kubis (Brassica oleracea
dengan dosis (1:1) 24g/kgBB mencit memiliki L.) dan buah tomat (Solanum lycopersicum L.)
efek antihiperglikemia, ditandai dengan rata- dilakukan di Balai Besar Penelitian dan
rata penurunan kadar glukosa darah yaitu jus Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
kacang panjang sebesar 264,72 mg/dL, tomat Tradisional Tawangmangu.
7
141,33 mg/dL, dan kombinasi 116,33 mg/dL. Pembuatan Simplisia
Studi tentang antidiabetes kombinasi Bahan baku sayur kubis dan buah
bahan alam diperlukan untuk mencari sumber tomat disortasi basah dengan memilih bagian
baru yang berpotensi dalam pengobatan tanaman yang akan digunakan untuk
diabetes melitus. Berdasarkan uraian diatas pengujian Perajangan dilakukan untuk
maka perlu dilakukan penelitian guna mempercepat proses pengeringan.

31
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

Pembuatan serbuk dilakukan dengan didinginkan selama 5 menit lalu dipindahkan


menggunakan blender dan diayak dengan ke dalam labu ukur 5,0 mL secara kuantitatif,
ayakan mesh 40. kemudian ditambahkan 1,0 mL reagen
Ekstraksi Simplisia arsenomolibdat ke dalam labu tersebut lalu
Serbuk simplisia kubis dan tomat diencerkan dengan aquadest sampai batas,
masing-masing ditimbang sebanyak sebanyak dikocok. Serapan diukur pada panjang
100 gram. Maserasi dilakukan dengan pelarut gelombang maksimum teoritis 745 nm selama
etanol 96% sebanyak (1:7,5) selama 3 hari 40 menit dengan interval per menit, sehingga
9
dengan pengadukan setiap hari. Saring hingga didapat waktu optimum yang stabil. Perlakuan
diperoleh filtrat pertama. Residu yang didapat yang sama dilakukan juga untuk scanning
dilakukan penyarian kembali dengan cara panjang gelombang maksimum dengan
yang sama selama 2 hari menggunakan operating time selama waktu 25 menit.
pelarut baru (etanol 96%) sebanyak (1:2,5) Hasilnya dibaca dengan spektrofotometer UV-
sehingga didapat filtrat kedua. Filtrat pertama Vis pada panjang gelombang 700-780 nm.
dan kedua dicampur menjadi satu. Pekatkan Pembuatan larutan kontrol positif
dengan rotary evaporator suhu 40°-60°C dan dilakukan dengan cara memipet sebanyak 1,0
diuapkan di atas waterbath hingga diperoleh mL dari larutan baku kerja glukosa p.a. 50
8
ekstrak kental. ppm kemudian ditambahkan 1,0 mL reagen
Uji Fitokimia Nelson dan ditutup dengan kapas, kemudian
Uji fitokimia dilakukan untuk dipanaskan di atas air mendidih selama 10
mengetahui kandungan senyawa yang menit. Larutan didinginkan selama 5 menit lalu
terdapat didalam sampel kubis dan tomat dipindahkan ke dalam labu ukur 5,0 mL secara
serta berpotensi sebagai antidiabetes. Uji kuantitatif, kemudian ditambahkan 1,0 mL
fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid, reagen arsenomolibdat ke dalam labu tersebut
uji flavonoid, uji saponin, uji triterpenoid, dan lalu diencerkan dengan aquadest sampai
uji tanin. batas, dikocok. Kombinasi ekstrak kubis dan
Uji Potensi Antidiabetes tomat dibuat perbandingan bobot ekstrak
Uji potensi antidiabetes dilakukan kental. Pembuatan kombinasi ekstrak sampel
menggunakan spektrofotometri visibel dengan 1000 ppm dilakukan dengan cara
didahului penentuan panjang operating time memasukkan masing-masing kombinasi
(OT), scanning gelombang maksimum, ekstrak ke dalam labu ukur 100,0 mL
pembuatan larutan kontrol positif, dan uji kemudian ditambah aquadest hingga tanda
aktivitas antidiabetes. Penentuan operating batas dan dikocok.
time dilakukan dengan cara memipet Uji antidiabetes dilakukan dengan
sebanyak 0,5 mL dari larutan baku kerja mengetahui penurunan kadar glukosa setelah
glukosa p.a 80 ppm kemudian dimasukkan ke adanya perlakuan. Ekstrak etanol kubis dan
dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan tomat masing-masing dibuat seri konsentrasi
1,0 mL reagen Nelson dan ditutup dengan 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm ditambahkan 1,0 mL
kapas, kemudian dipanaskan di atas air baku glukosa dari konsentrasi 50 ppm.
mendidih selama 10 menit. Larutan Kemudian ditambahkan 1,0 mL reagen Nelson

32
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

dan ditutup dengan kapas, kemudian (Solanum lycopersicum L.) yang berasal dari
dipanaskan di atas air mendidih selama 10 familia Solanaceae.
menit. Larutan didinginkan selama 5 menit lalu Ekstraksi Simplisia
dipindahkan ke dalam labu ukur 5,0 mL secara Ekstraksi serbuk simplisia dilakukan
kuantitatif, kemudian ditambahkan 1,0 mL denga metode rmaserasi dengan
reagen arsenomolibdat ke dalam labu tersebut menggunakan pelarut etanol 96%. Metode
lalu diencerkan dengan aquadest sampai maserasi dipilih karena metode yang
batas, dikocok dan didiamkan selama waktu sederhana dan diharapkan dapat menarik
25 menit. Hasil dibaca dengan kandungan senyawa yang ada dalam simplisia
spektrofotometer UV-Vis pada panjang lebih maksimal. Pemilihan pelarut juga
gelombang maksimal 748,1 nm kemudian merupakan tahap yang penting karena
dihitung persentase penurunan kadar glukosa. diharapkan dapat menyari semua kandungan
Analisis Data zat aktif yang diuji. Etanol 96% dipilih karena
Absorbansi yang diperoleh dari berdasarkan hasil penelitian Hamdani
pengukuran sampel kombinasi kubis dan menunjukkan bahwa etanol 96% lebih efektif
tomat dibandingkan dengan larutan kontrol menurunkan kadar glukosa ekstrak umbi
positif untuk mengetahui persen kadar bawang dayak terbaik dibanding etanol 70%
10
penurunan kadar glukosa. Perhitungan dan etanol 50%. Hasil ekstraksi kubis dan
persentase penurunan kadar glukosa tomat dengan pelarut etanol 96% berupa
menggunakan rumus berikut: ekstrak kental berwarna coklat pekat.
C−B Uji Fitokimia
A= X 100%
C Uji fitokimia dilakukan untuk
Keterangan : mengetahui adanya kandungan metabolit
A = % penurunan kadar glukosa
B = Absorbansi glukosa sisa sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, triterpenoid,
C = Absorbansi kontrol positif
saponin, dan tanin yang terkandung dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrak etanol kubis dan tomat, sehingga
Determinasi Tanaman dapat diketahui senyawa yang berpotensi
Identifikasi kubis (Brassica oleracea sebagai antidiabetes. Tujuan dilakukan uji
L.) dan buah tomat (Solanum lycopersicum L.) fitokimia pada ekstrak etanol kubis dan tomat
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam yaitu untuk mengetahui pengaruh serangkaian
pengambilan tanaman serta memastikan dan proses ekstraksi terhadap kandungan
mendapatkan kebenaran identitas dari senyawa kimia dalam sampel. Simplisia kubis
tanaman yang akan diteliti. Identifikasi dan tomat dilarutkan dengan etanol 96% yang
terhadap tanaman dilakukan di Balai Besar mampu melarutkan senyawa-senyawa yang
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat terkandung dan dapat bercampur dengan
dan Obat Tradisional Tawangmangu. Hasil reagen-reagen untuk identifikasi senyawa.
identifikasi menunjukkan bahwa tanaman yang Ekstrak etanol kubis dan tomat menunjukkan
digunakan dalam penelitian ini benar kubis hasil positif pada uji fitokimia senyawa
(Brassica oleracea L.) yang berasal dari golongan alkaloid, flavonoid dan triterpenoid.
familia Brassicaceae dan buah tomat

33
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

Uji Potensi Antidiabetes semakin tinggi. Absorbansi rata-rata kontrol


Penentuan Operating Time (OT) positif yang didapat yaitu 0,765.
Waktu operasional (operating time) Penentuan Penurunan Kadar Glukosa
digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau Uji aktivitas penurunan kadar glukosa
pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk dilakukan secara in vitro dengan
mengetahui waktu pengukuran yang stabil. menggunakan metode Nelson-Somogyi.
Hasil penentuan operating time didapatkan Metode Nelson-Somogyi dipilih karena lebih
absorbansi yang stabil pada menit ke 25-27 spesifik jika digunakan dalam penetapan
dengan absorbansi 0,541. kadar gula pereduksi pada sampel yang
Penentuan panjang gelombang maksimum memiliki senyawa gula campuran didalamnya.
Penentuan panjang gelombang Perbandingan hasil uji validasi antara metode
maksimum dilakukan dengan tujuan Nelson-Somogyi dan Anthrone-Sulfat
mendapatkan serapan yang maksimum dari menujukkan bahwa metode Nelson-Somogyi
larutan. Pengujian dilakukan pada kisaran memiliki nilai kepekaan yang lebih tinggi
panjang gelombang 700-780 nm. Rentang sehingga lebih disarankan digunakan untuk
11
tersebut dipilih karena secara teoritis panjang menganalisa gula pereduksi.
gelombang glukosa yaitu 745 nm. Hasil Penambahan reagen Nelson bertujuan
pengukuran panjang gelombang maksimum untuk mereduksi kupri oksida menjadi kupro
dari glukosa 8 ppm diperoleh 748,1 nm oksida yang mana K-Na-tartrat yang
dengan nilai absorbansi 0,533. terkandung dalam reagen Nelson berfungsi
Pembuatan kurva standar glukosa untuk mencegah terjadinya pengendapan
Kurva baku merupakan kurva yang kupri oksida. Setelah ditambahkan reagen
menyatakan hubungan antara absorbansi Nelson, larutan yang berwarna biru kehijauan
dengan konsentrasi. Tujuan dilakukannya tersebut dipanaskan 10 menit, tujuan dari
pembuatan kurva baku untuk mendapatkan pemanasan ini adalah untuk mempercepat
persamaan linieritas antara absorbansi dan proses reduksi kupri oksida menjadi kupro
konsentrasi. Persamaan linier yang didapat oksida. Selanjutnya larutan didinginkan
dari kurva kalibrasi y = 0,099x - 0,210 dengan supaya reaksi berjalan stabil, karena apabila
2
nilai koefisien relasi R = 0,999 yang berarti terlalu panas kemungkinan akan ada
ada korelasi antara absorbansi dengan komponen senyawa yang rusak atau
konsentrasi. menguap. Kemudian ditambahkan 1 mL
Pembuatan larutan kontrol positif reagen arsenomolibdat, penambahan reagen
Absorbansi kontrol digunakan untuk arsenomolibdat ini bertujuan agar bisa
menghitung % penurunan kadar glukosa, bereaksi dengan endapan kupro oksida. Pada
sehingga dapat mengetahui banyaknya peristiwa ini kupro oksida akan mereduksi
glukosa sisa yang tidak bereaksi dengan kembali arsenomolibdat menjadi molibdene
senyawa yang terkandung pada sampel. blue yang berwarna biru kehijauan yang nanti
Semakin besar % penurunan kadar glukosa diukur absorbansinya dengan
maka potensi penurunan kadar glukosa juga spektrofotometer. Reaksi glukosa dengan
pereaksi nelson ditunjukkan pada gambar 1.

34
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

Kemampuan ekstrak etanol kubis dan pekat warna biru maka cahaya yang diserap
tomat dalam menurunkan kadar glukosa semakin banyak dan cahaya yang
disebabkan adanya kandungan senyawa ditransmisikan semakin sedikit sehingga nilai
alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Semakin absorbansi yang diperoleh ketika pengukuran
besar kadar glukosa sisa yang terkandung akan semakin besar. Mekanisme reaksi antara
dalam larutan sampel maka akan semakin flavonoid dan glukosa disajian pada gambar 2.
pekat warna biru yang terbentuk. Semakin

Gambar 1. Reaksi Glukosa dengan Pereaksi Nelson

Gambar 2. Reaksi antara flavonoid dan glukosa

35
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

Reaksi yang terjadi menyebabkan penurunan kadar glukosa ditandai dengan nilai
gugus hidroksil flavonoid terikat pada satu EC50 yaitu suatu nilai yang menggambarkan
gula atau lebih dengan ikatan hemiasetal yang besarnya konsentrasi larutan uji yang
tidak tahan asam. Glikosida yang terbentuk ini menghasilkan 50% efek maksimal melalui
menyebabkan flavonoid lebih mudah larut persamaan garis regresi linier yang
dalam air. menyatakan hubungan antara konsentrasi
Tabel 1 menunjukkan bahwa larutan uji dengan % penurunan kadar
kombinasi ekstrak kubis dengan ekstrak tomat glukosa. Semakin kecil nilai EC50 menunjukkan
perbandingan (1:2) memiliki kemampuan bahwa penurunan kadar glukosa
menurunkan kadar glukosa terbaik dan menggunakan sampel semakin besar, begitu
berpotensi sebagai antidiabetes. Besarnya juga sebaliknya.

Tabel 1. Nilai EC50 masing-masing kombinasi ekstrak etanol kubis dan tomat
Sampel Triplo Nilai EC50 (ppm) % KV Rata-rata nilai EC50 (ppm)
1 5,1608
Kombinasi 1:0 2 5,1921 0,5909% 5,1613
3 5,1311
1 4,7046
Kombinasi 2:1 2 4,7561 0,5455% 4,7299
3 4,7291
1 4,5347
Kombinasi 1:2 2 4,4964 0,4251% 4,5165
3 4,5185
1 4,8266
Kombinasi 0:1 2 4,8196 0,2845% 4,8155
3 4,8002

Nilai % KV atau presisi menunjukkan DAFTAR PUSTAKA


seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila 1. Febrinda AE, Astawan M, Wresdiyati T,
Yuliana ND. Kapasitas antioksidan dan
dilakukan berulang dengan sampel yang
inhibitor alfa glukosidase ekstrak umbi
sama. Semakin kecil nilai % KV menunjukkan bawang dayak. J Teknol dan Ind Pangan
2013;24(2):161.
kecermatan atau ketelitian yang semakin baik.
Nilai % KV dinyatakan baik apabila kurang dari 2. Kesehatan K. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Kemenkes RI. 2013.
2%. Hasil penelitian menunjukkan semua
perbandingan konsentrasi memenuhi 3. Anggie RD. Pengaruh suhu dan lama
penyimpanan terhadap kadar flavonoid
persyaratan presisi.
total dan aktivitas antioksidan ekstrak
KESIMPULAN etanol kubis merah (Brassica oleracea
Var. Capitata rubra) (Tesis). Semarang:
Dari hasil peneitian yang telah
Universitas Wahid Hasyim, 2018.
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
4. Yusni Y, Akbar IB, Rezania R, Fahlevi R.
kombinasi ekstrak kubis dan tomat memiliki
Penurunan kadar gula darah akibat
aktivitas antidiabetes.Kombinasi ekstrak kubis pemberian ekstrak manggis (Garcinia
mangostana) dan tomat (Lycopersicum
dan tomat perbandingan (1:2) memiliki
esculentum Mill) pada tikus diabetes. Glob
penurunan kadar glukosa terbaik sebesar Med Health Commun 2017;5(1):57–63.
4,5156 ppm dan berpotensi sebagai
5. Regina A, Maimunah M, Yovita L.
antidiabetes. Penentuan aktivitas antioksidan, kadar

36
Studi antidiabetes kombinasi ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea L.) dan tomat
(Solanum lycopersicum L.) secara in vitro

fenolat total dan likopen pada buah tomat


(Solanum lycopersicum L.). J Sains Dan 9. Aprizayansyah A, Wiendarlina IY,
Teknol Farm 2008;13(1). Wardatun S. Aktivitas penurunan kadar
glukosa ekstrak daun sukun (Artocarpus
6. Widowati W. Potensi antioksidan sebagai altilis (Park.) Fosberg) secara in vitro dan
antidiabetes. Maranatha J Med Health. korelasinya terhadap kandungan
2008;7(2). flavonoid. Bogor: Universitas Pakuan,
2015.
7. Cahyani DN. Uji aktivitas antihiperglikemia
kombinasi jus kacang panjang (Vigna 10. Hamdani LS, Wardatun S, Miranti M.
unguiculata L. Walp) dan jus tomat Aktivitas penurunan kadar gula dan
(Solanum lycopersicum L.) pada mencit potensi antioksidan ekstrak umbi bawang
swiss webster jantan dengan metode dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).
induksi aloksan (Skripsi). Bandung: Bogor: Universitas Pakuan.
Universitas Ilam Bandung, 2015.
11. Al-kayyis HK, Susanti H. Perbandingan
8. Meila O, Noraini N. Uji aktivitas metode somogyi-nelson dan anthrone-
antidiabetes dari ekstrak metanol buah sulfat pada penetapan kadar gula
kiwi (Actinidia deliciosa) melalui pereduksi dalam umbi cilembu (Ipomea
penghambatan aktivitas α-Glukosidase. J batatas L.). J Farm Sains dan Komunitas J
Farm Galen Galen J Pharm Pharm Sci Community. 2016;13(2):81–89.
2017;3(2):132–137.

37

Anda mungkin juga menyukai