Anda di halaman 1dari 7

BIOTEKNOLOGI TANAH

LIMBAH ORGANIK DAN PENGELOLAANNYA


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bioteknologi Tanah
Dosen: Dr. Ir. Ni Luh Kartini, MS

Dibuat oleh:
Lasdo Lamhisar Manik 2006541097/ Kelompok 1
Gionata Henry Louis 2006541098/ Kelompok 1
Mikha Abigail Shaula 2006541099/ Kelompok 1
I Putu Benny Santika 2006541100/ Kelompok 1
Jesis Silvano 2006541101/ Kelompok 1

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PEMBAHASAN
v Pengertian Limbah
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak
bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam,
ada yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari
suatu kegiatan tertentu. (Dana Atmaja, 2015)

v Pengelompokkan Limbah
o Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik
limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang
fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair,
begitu pula dengan limbah gas. Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang
berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida
(CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain. Limbah cair,
adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan,
Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus
jajanan, plastik, ban bekas, dan lainlain.

o Berdasarkan Sumbernya
- Limbah industri: limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri.
- Limbah Pertanian: limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian.
- Limbah pertambangan: limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan.
- Limbah domestik: limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan
pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.

o Berdasarkan Senyawa
Dibedakan menjadi dua, yaitu limbah organik dan anorganik:
Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk),
limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia, kotoran hewan, sisa makanan dll.

Limbah organik adalah limbah yang dihasilkan dari bahan – bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan
melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk
sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa – sisa makanan, pembungkus (selain kertas,
karet dan plastik), tepung , sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

Limbah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai
secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa
dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu
yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan
menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang
cepat (Chandra, 2006).

Limbah Anorganik
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di
uraikan (tidak bisa membusuk). Contoh limbah anorganik adalah plastik dan baja.
Limbah anorganik merupakan limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan nonhayati, baik
berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahanbahan tambang. Sampah
anorganik dibedakan menjadi: sampah logam dan produk–produk olahannya, sampah plastik,
sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat
diurai oleh alam/mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga
misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng (Gelbert dkk, 1996).

Untuk mengendalikan dan melestarikan kualitas lingkungan dapat dilakukan berbagai cara,
namun jelas, bahwa peran bioteknologi dalam pengolahan limbah tampak selalu meningkat. Jika
diikuti jalur peredaran bahan dari masukan bahan mentah sampai menjadi keluaran yang berupa
produk dan limbah, maka kita lihat adanya interaksi antara bahan, energi, dan lingkungan. Bahan
utama yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia adalah hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis
meninggalkan bahan bakar fosil yang berupa batu bara, gas alam, dan minyak bumi, yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Fotosintesis juga memberi hasil hutan dan hasil pertanian,
selain itu secara tidak langsung juga hasil perternakan, perikanan, dan senyawa kimia organik yang
diolah menjadi bahan pangan dan pakan. Pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi, langsung atau tidak langsung memerlukan energi, udara, air, dan mineral. Produk
akhir setelah dikonsumsi manusia dan hewan, dikembalikan pada lingkungan dalam bentuk CO2
melalui pernafasan, panas yang dipancarkan melalui kulit, tinja, air seni dan sisa-sisa makanan
sebagai limbah.

v Pengelolaan Limbah Organik

Limbah organik perlu penanganan/pengolahan secara serius sehingga limbah ini dapat
bermanfaat sebagai pupuk organik secara maksimal, sekaligus menghindarkan gangguan yang
tidak menyenangkan dan mencemari terhadap lingkungan. Kadar hara (N, P, K dan C/N ratio)
sangat bervariasi, tergantung dari jenis bahan asalnya.
Secara umum pengolahan atau penanganan limbah organik bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
1. Dengan perlakuan aerobik, yang lebih umum disebut pengomposan. Pengomposan
adalah penguraian aerobik bahan organik menjadi produk sejenis bunga tanah (humus).
Penguraian dilakukan berbagai organisme, seperti bakteri, actinomisetes, cendawan,
protozoa dan cacing. Jenis organisme yang dominan bergantung pada susunan bahan
organik, ukuran zarah, kandungan lengas, jumlah oksigen dan suhu. Selama proses
pengomposan bahan organik diubah menjadi karbondioksida (CO2 ) dan air (H2O),
disertai dengan pembebasan energi.

Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan
yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan
hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah,
rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan
manusia. Ada juga yang mendefinisikan bahwa kompos adalah pupuk alami yang terbuat
dari bahan-bahan hijauan dan bahan organik lain yang sengaja ditambah untuk
mempercepat proses pembusukan, misalnya kotoran ternak

2. Perlakuan anaerobik (proses fermentasi), yang akhir-akhir ini proses fermentasi


dilakukan dengan bantuan Efektif Mikroorganisme (EM) yang akan menghasilkan produk
yang disebut “Bokashi”.

Menurut Sardjoko (1991) penguraian bahan organik oleh bakteri anaerobik yang
menghasilkan gas metan itu adalah proses yang terjadi di dalam alam. Proses ini merupakan
salah satu mekanisme pembusukan yang juga mempunyai peran yang penting dalam sistem
pencernaan makanan pada binatang memamah biak. Pembusukan pada umumnya dianggap
sebagai pencernaan anaerobik, dan pertama kali dimanfaatkan dengan tujuan untuk pengolahan
limbah.
Salah satu keuntungan utama dari proses pencernaan anaerobik adalah didapatnya energi
yang berharga dari sumber bahan organik tanpa merusak zat hara yang terkandung didalamnya,
sehingga proses ini meninggalkan sisa yang kaya akan zat hara yang dapat digunakan sebagai
pupuk, dan kadang-kadang sebagai pakan ternak.
Efisiensi yang tinggi, yang dapat dicapai dalam pengolahan sumber daya untuk mempunyai
kemungkinan yang besar untuk diterapkan dalam berbagai bidang. Pengendalian pencernaan
industri, pembuangan limbah kota, baik yang berupa cairan maupun zat padat, dan pendauran
ulang rabuk dari ternak dan industri unggas merupakan pilihan yang sangat menarik untuk
dikembangkan.
Jika limbah ternak langsung dibakar, asapnya menimbulkan masalah bagi kesehatan, tetapi
jika dicerna secara anaerobik, gas yang keluar merupakan bahan bakar yang bersih, sedangkan
sisa yang kaya akan zat hara dapat dimanfaatkan sebagai rabuk.

v Manfaat Daur Ulang Limbah Organik


Sampah organik memiliki banyak manfaat ini bisa menjadi sumber pemasukkan bila diolah
yang bermanfaat. Bahkan dapat menimimalisir banyak sampah di tempat pembuangan
akhir. Berikut manfaat sampah organik yang dapat anda coba:
1) Sampah Organik Untuk Kompos / Pupuk Organik, Sampah organik seperti buah – buah
busuk dan sayuran dapat dibuat menjadi suatu berguna antara lain kompos. Pengolahan
sampah organik untuk kompos tidaklah terlalu sulit.
2) Untuk Tambahan Pakan Ternak, biasanya sampah organik hanya dibuat untuk
tambahan pakan kambing, sapi dan kerbau. Tapi sekarang ini sampah organik dapat
diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan.
3) Sampah organik dapat diubah menjadi biogas dan listrik. Bahwa sampah organik dapat
digunakan sebagai sumber listrik. Sampah organik yang berasal dari kotoran hewan
maupun manusia, limbah tempe dan tahu digunakan sebagai bahan utama.
DAFTAR PUSTAKA

Dana Atmaja, Wayan. 2015. Buku Ajar Bioteknologi Tanah. Konsentrasi Tanah dan Lingkungan.
Agroekotekonologi. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana.

Ihsan Febriadi. 2019. Pemanfaatan Sampah Organik Dan Anorganik Untuk Mendukung Go
Green Concept Di Sekolah. Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sorong.

Inawaty Sidabalok, Andi Kasirang, Suriani. 2014. PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK


MENJADI KOMPOS. Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar.

Anda mungkin juga menyukai