Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

DATA HASIL PENELITIAN TENTANG


PENGETAHUAN HUKUM MASYARAKAT

Sebagai Bagian Proses Pembelajaran Dalam Mata Kuliah


Bantuan Hukum Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

Dosen Mata Kuliah : Dewi Haryanti, S.H., M.H

Disusun Oleh :
Bangsawan Pasaribu
16 – 190574201016

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN 2021
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertadatangan dibawah ini :

Nama : Bangsawan Pasaribu


Nomor Absen / NIM : 16 / 190574201016
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Dengan ini menyatakan :


1. Bahwa data dan/ informasi hasil penelitian yang saya sampaikan memang benar
diperoleh langsung dari anggota masyarakat sebagai informan dan/ atau responden.
2. Bahwa laporan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada rekayasa apapun.

Demikianlah laporan ini saya sampaikan sebagai bagian dari proses pembelajaran
dalam mata kuliah Bantuan Hukum dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Tanjungpinang, 09 November 2021


Yang menyatakan

Bangsawan Pasaribu

i
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Lokasi Penelitian....................................................................................................................1
1.2. Informan dan/atau Responden..............................................................................................1
1.3. Jadwal Penelitian....................................................................................................................1
BAB II KEPATUHAN DAN KESADARAN HUKUM...........................................................2
2.1 Definisi kepatuhan dan kesadaran hukum...........................................................................2
2.2 Menghidupkan lampu utama (depan) di siang hari, apakah itu termasuk suatu
pelanggaran?...........................................................................................................................2
2.3 Ketika Bapak/Ibu berkendara lurus namun lampu sen kiri/kanan hidup selama
mengandarai motor, apakah tindakan terebut juga termasuk pelanggaran hukum?.......3
2.4 Apabila berada pada posisi lampu merah, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?..............3
2.5 Masih berkaitan dengan kepatuhan lampu merah, akan tetapi ketika seseorang
menerobos lampu merah bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terkait hal itu?....................3
2.6 Apabila Bapak/Ibu mengendarai kendaraan di malam hari namun tidak menghidupkan
lampu kendaraan, secara sadar apakah tetap melanjutkan perjalanan?............................4
2.7 Apakah Bapak/Ibu tetap menggunakan helm baik siang maupun di malam hari selama
berkendara?.............................................................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................5
3.2 Saran........................................................................................................................................5

ii
DAFTAR TABEL

Table 1. Informan dan/atau Responden.....................................................................................1


Table 2. Jadwal Penelitian..........................................................................................................1

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dokumentasi Wawancara Informan 1......................................................................9


Gambar 2. Dokumentasi Wawancara Informan 1......................................................................9
Gambar 3. Dokumentasi Wawancara Informan 2....................................................................10
Gambar 4. Dokumentasi Wawancara Informan 2....................................................................10
Gambar 5. Dokumentasi Wawancara Informan 3....................................................................11

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Informan 1........................................................................6


Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Informan 2........................................................................7
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Informan 3........................................................................8
Lampiran 4 : Dokumentasi.........................................................................................................9

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Lokasi Penelitian
penelitian ini dilakukan di wilayah Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang.
Penelitian ini dilaksanakan dibeberapa lokasi di Tanjungpinang antara lain :
1) Jl. Jemaja No. 13 RT. 003 RW. 006 Kelurahan Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari
Kota Tanjungpinang Kepri.
2) Jl. Sei Jang
3) Jl. Subi No. 07 RT. 01 RW. 07 Perumnas Sei Jang Kelurahan Sei Jang Kecamatan
Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Kepri.
Adapun alasan dalam pemilihan lokasi yaitu didasarkan karena peneliti sedang
berada di Tanjungpinang dan lebih tepatnya di Kelurahan Sei Jang.
1.2. Informan dan/atau Responden
Informan di pilih adalah orang yang dianggap relevan dalam memberikan
informasi dalam penelitian. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah :

Table 1. Informan dan/atau Responden

No Nama Informan Status


1 Bapak Khairudin Ketua RT 003
2 Bapak Badarudin Ketua RT 001
3 Ibu Suryanti Masyarakat

1.3. Jadwal Penelitian


Table 2. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Tanggal/Bulan/Tahun
1 Wawancara 04 – 08 November 2021
2 Penyusunan Laporan 09 November 2021

1
BAB II
KEPATUHAN DAN KESADARAN HUKUM
2.1 Definisi kepatuhan dan kesadaran hukum
Hukum adalah suatu tata aturan kehidupan yang di ciptakan untuk mencapai nilai-nilai
yang di inginkan oleh masyarakat. Salah satu tujuan hukum ialah ketertiban, dalam hal ini
kepatuhan dan kesadaran hukum dapat berjalan sebagaimana mestinya dalam konteks mematuhi
segala aturan yang di perintahkan oleh hukum.
Kepatuhan hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau kelompok
masyarakat pada aturan-aturan atau hukum yang berlaku. Sedangkan kesadaran hukum ialah
kesadaran seseorang atau sekelompok orang/masyarakat kepada aturan atau hukum yang berlaku
dengan segala ketentuan pemahaman masyarakat sebagai kewajiban agar dapat tertib pada segala
aturan yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
Dalam hal ini disampaikan oleh Soerjono Soekanto bahwa terdapat indikator-indikator
kesadaran hukum, yaitu : pengetahuan hukum yang artinya adalah seseorang mengetahui bahwa
setiap perilaku tersebut telah diatur oleh hukum. Kemudian pemahaman hukum, dengan adanya
indikator ini maka masyarakat dengan pemahaman hukum nya dapat memahami aturan-aturan
hukum. Contoh adanya pemahaman yang benar dari masyarakat tentang hakikat dan arti
pentingnya tentang aturan perkawinan. Indikator selanjutnya adalah sikap hukum, dalam hal ini
seseorang atau dalam suatu masyarakat mempunyai kecenderungan untuk mengadakan penilaian
tertentu terhadap hukum.dan indikator terakhir adalah perilaku hukum, yaitu dimana
seseorang/masyarakat mematuhi peraturan yang berlaku.
2.2 Menghidupkan lampu utama (depan) di siang hari, apakah itu termasuk suatu
pelanggaran?
Dari hasil penelitian, jawaban terkait pertanyaan di atas seluruh narasumber
mengatakan bahwa tindakan tersebut bukan lah termasuk ke dalam suatu bentuk
pelanggaran, hal ini disampaikan oleh ketua RT sendiri bahwa tindakan dan/atau
kegiatan tersebut biasa-biasa saja bahkan tidak menghalangi atau merugikan siapapun
namun lebih menyinggung pada penggunaan aki battery motor (kendaraan). Penjelasan
dari salah satu narasumber yang bernama Ibu Suryanti, meskipun tidak bisa mengendarai
kendaraan beliau berargument bahwa kegiatan tersebut juga tidak termasuk bentuk suatu
pelanggaran rambu lalu lintas hanya saja peraturan yang ada pada media berita lebih
disarankan pada masyarakat lain yang boros pemakaian aki battery motor.

2
2.3 Ketika Bapak/Ibu berkendara lurus namun lampu sen kiri/kanan hidup selama
mengandarai motor, apakah tindakan terebut juga termasuk pelanggaran hukum?
Pendapat narasumber terkait pertanyaan di atas, salah satu narasumber bernama Bapak
Khairudin selaku ketua RT menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran karena
menghidupkan lampu selama bekendara tanpa melaju ke arah kiri/kanan sangat fatal memicu
terjadinya kecelakaan yang berdampak pada orang disekitarnya. Beliau juga menyampaikan
saran kepada yang berwenang agar lebih mengingatkan terutama orang tua dan anak-anak yang
tidak paham akan tindakan tersebut sebab sangat diantisipasi agar memperkecil konflik beserta
kecelakaan. Kemudian pendapat narasumber lainnya menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa
disalahkan karna pada dasarnya tidak sadar/tidak tau bahwa lampu sen hidup selama perjalanan
tanpa mengarah ke samping dan begitu juga dengan sebaliknya. Agar kecelakaan tidak terjadi
secara tiba-tiba maka upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat pengendara disekitar harus
lebih mengingatkan untuk mematikan lampu sen.
2.4 Apabila berada pada posisi lampu merah, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?
Pendapat dari semua narasumber menjelaskan tetap pada posisi aman berlaju sebelum
lampu hijau hidup kembali karena keputusan ketika menerobos lampu merah sangat fatal yang
dapat memicu musibah, kecelakaan yang berujung kematian. Namun, sebagian narasumber
mengatakan menerobos lampu merah ketika mengejar keterlambatan kerja dengan suasana jalan
kosong dari arah lampu hijau maka sah-sah saja apabila hal tersebut dilakukan dengan syarat hal
tersebut tidak dapat dijadikan suatu kebiasaan karna kembali lagi pada keselamatan kita sendiri.
2.5 Masih berkaitan dengan kepatuhan lampu merah, akan tetapi ketika seseorang
menerobos lampu merah bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terkait hal itu?
Hasil penelitian menunjukkan semua narasumber menghawatirkan hal tersebut, sebab
secara kasat mata para anak muda melakukan tindakan itu dengan berulang-ulang, respon lain
juga menanggapi bahwa yang dilakukan anak-anak muda di Tanjungpinang lebih mengutamakan
pengakuan orang lain agar terlihat keren. Sangat tidak baik apabila hal itu tidak di cegah
terutama pada aturan dan ajaran keluarga anak-anak muda terebut, sebab dengan mengingatkan
akan kebiasaan dapat mendekatkan diri pada kecelakaan yang berujung hilangnya nyawa
seseorang. Saran/pesan yang diberikan oleh setiap narasumber terhadap pengendara terutama
anak-anak muda dan berlaku untuk siapapun adalah patuhi lah aturan yang ada, sebelum tindakan
kita mencelakakan diri kita masing-masing, dan berilah pelajaran yang baik kepada anak-anak
kita terkait aturan-aturan dalam rambu lalu lintas selama bekendara.

3
2.6 Apabila Bapak/Ibu mengendarai kendaraan di malam hari namun tidak
menghidupkan lampu kendaraan, secara sadar apakah tetap melanjutkan
perjalanan?
Dari data yang di peroleh dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa hal
tersebut merupakan pelanggaran maka dari itu perjalanan tidak dapat di lanjutkan hanya
saja dapat dilakukan pada wilayah yang masih dapat dijangkau tanpa keluar melewati
jalan raya. Pendapat yang telah disimpulkan sebelumnya, singkatnya bahwa masyarakat
secara tidak langsung menyadari/sadar akan pelanggaran mengendarai kendaraan tanpa
menghidupkan lampu di malam hari.
Salah satu narasumber juga menyebutkan bahwa subjek yang terbiasa
mengendarai kendaraan tanpa menghidupkan lampu di malam hari ialah anak-anak
muda, sebab kembali lagi pada usia kenakalan para remaja di kota Tanjungpinang. Oleh
sebab itu, saran yang di peroleh dari narasumber bahwa kepatuhan dan kesadaran dalam
rambu lalu lintas harus di jalankan dan di ikuti dengan peran berwenang menjalankan
tugas dan kewenangannya secara rutin untuk memperhatikan hal-hal yang mencakup
kebiasaan masyarakat.
2.7 Apakah Bapak/Ibu tetap menggunakan helm baik siang maupun di malam hari
selama berkendara?
Hasil wawancara dengan narasumber dapat disimpulkan 70% menjawab tetap
menggunakan helm pada setiap kondisi apapun ketika mengendarai kendaraan. Berdasarkan
alasan/argument yang diperoleh bahwa mengendarai motor tanpa menggunakan helm di tegaskan
merupakan pelanggaran secara hukum.
Apabila masyarakat tidak patuh dalam penggunaan helm maka secara tidak langsung
tidak paham akan kesadaran hukum yang mana tidak mengutamakan kesalamatan selama
berkendara. Singkatnya bahwa ketentuan dan/atau aturan yang berlaku dalam rambu lalu lintas
tidak di jalankan sebagaimana mestinya.

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat secara
pengetahuan masih memahami keberadaan dan berlakunya hukum terutama pada peraturan-
peraturan dalam rambu lalu lintas. Hal itu tidak dapat di artikan bahwa masyarakat secara
praktiknya menjalankan kewajibannya dengan baik karna masyarakat yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman hukum tidak sadar akan hukum.
Kepatuhan dan kesadaran hukum sama-sama memberikan definisi yang sama terkait
kewajiban, dengan begitu kewajiban masyarakat sangat di utamakan ketika mengendarai
kendaraan.
3.2 Saran
Upaya agar kepatuhan dan kesadaran hukum dapat di terapkan dalam masyarakat, maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1) Bagi masyarakat agar kepatuhan dan kesadaran hukum dapat diterapkan dalam ber-
rambu lalu lintas maka perlu menyadari pentingnya indikator-indikator seperti
pengetahuan baik secara hukum maupun kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat agar
tercapainya kewajiban dengan begitu masyarakat akan tertib pada segala aturan yang
hidup di tengah-tengah masyarakat.
2) Bagi pihak berwenang baik aparatur maupun oknum-oknum polisi yang memiliki
tugas dan tanggungjawab untuk lebih memperhatikan masyarakat dalam ber-rambu
lalu lintas agar masyarakat jerah terhadap kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang
tidak tertib. Segala upaya harus di implementasikan secara langsung di lapangan
bukan hanya mengandalkan sosialiasasi saja melainkan menjalankan tugas dan
tanggungjawab tanpa ada pengecualian, sebab selama itu dilakukan maka ketegasan,
ketertiban dan keadilan akan memperoleh kepatuhan dan kesadaran hukum dalam
masyarakat.

5
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Informan 1

6
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Informan 2

7
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Informan 3

8
Lampiran 4 : Dokumentasi

Gambar 1. Dokumentasi Wawancara Informan 1

9
Gambar 2. Dokumentasi Wawancara Informan 1

Gambar 3. Dokumentasi Wawancara Informan 2

10
Gambar 4. Dokumentasi Wawancara Informan 2

Gambar 5. Dokumentasi Wawancara Informan 3

11

Anda mungkin juga menyukai