DISUSUN OLEH:
URIP HARDIYANTO (190574201002)
besrtuurzorg atau public service. Agar servis publik dapat dilaksanakan dan mencapai
itu tidak ada, atau masih belum dibentuk suatu dasar hukum penyelesaiannya oleh
masyarakat dengan alasan hukumnya tidak ada ataupun hukumnya ada tetapi tidak
hukum modern, diskresi mutlak dibutuhkan oleh pemerintah dan kepadanya melekat
wewenang itu, sejalan dengan meningkatnya tuntutan pelayanan publik yang harus
diberikan pemerintah terhadap kehidupan sosial ekonomi para warga yang kian
komplek. Dewasa ini, hampir di seluruh belahan dunia terkena dampak yang sangat
kehidupan kita sehari-hari yang sifatnya sangat vital, bisa dikatakan tersendat dengan
secara sempurna seperti yang biasa kita lakukan sebelum adanya pandemi ini. Di sisi
lain kita dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kegiatan yang
akan kita lakukan. Tentunya hal tersebut tidaklah mudah karena ketika kita
beraktivitas di luar rumah sangat beresiko karena kita akan dihadapkan dengan
pandemi yang kian merajalela dari hari ke hari, akibat kita tidak mempunyai pilihan
lain yaitu terpaksa menjalani kehidupan berdampingan dengan pandemi covid ini. Hal
tersebut agar kita tetap dalam kondisi yang kita harus mematuhi protokol kesehatan
yang sudah menjadi himbauan dari pemerintah kita, seperti memakai masker,menjaga
guna untuk menekan lajunya penyebaran covid agar tidak semakin meluas, tak
tersebut mengatur tentang Pedoman Perilaku Hidup Baru Masyarakat Produktif dan
Aman Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kota
Tanjungpinang. Dalam perwako itu, ada sembilan poin protokol kesehatan yang harus
layanan kesehatan, kedua diatur mengenai kegiatan di luar rumah. Ketiga, kegiatan
bekerja di tempat kerja, keempat layanan pendidikan dan sekolah, kelima, mengatur
budaya, hiburan dan olahraga. Selanjutnya pada poin ketujuh, mengatur kegiatan di
semua lapisan masyarakat. Dalam Perwako itu juga terdapat sanksi tegas yang
administrasi, mulai dari teguran lisan dan teguran tertulis. Selain itu, terdapat sanksi
pidana bagi setiap orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan pedoman
tatanan perilaku hidup baru dapat dikenakan sanksi pidana yang diatur dalam
Sedangkan, untuk sanksi pencabutan izin usaha atau operasional dilakukan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tanjungpinang.” Dilansir
negara merupakan konsekuensi logis dari konsepsi welfare state, akan tetapi dalam
kerangka negara hukum, freies ermessen ini tidak dapat digunakan tanpa batas. Atas
dasar ini, Sjachran Bachsan mengemukakan unsur-unsur diskresi dalam suatu negara
Freies ermessen ini muncul sebagai alternative untuk mengisi kekurangan dan
sebagai berikut:
a. Belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
suatu bencana alam ataupun wabah penyakit menular, maka aparat pemerintah
berikut:
dan karena itu batuu ujinya adalah asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Dalam praktik diberi format dalam berbagai bentuk dan jenis aturan, yakni
kekuasaan legislative hanya diberikan kepada lembaga yang khusus untuk itu, yaitu
lembaga legislatif (sebagai organ kenegaraan, yang bertindak untuk dan atas nama
negara).
b.Fungsi pembentukan peraturan kebijakan yang ada pada pemerintah dalam arti
sempit (eksekutif)
peraturan kebijakan
yang memang ada pada lembaga pemerintahan. Sedangkan materi muatan peraturan
seperti mengadakan suruhan dan larangan untuk berbuat atau tidak berbuat, yang
Sanksi pidana dan sanksi pemaksa yang jelas mengurangi dan membatasi hak-
hak asasi warga negara dan penduduk hanya dapat dituangkan dalam undang-undang
ketentuan-ketentuannya.
bertujuan untuk:
tindakan.
Berkaca dari penjelasan di atas kali ini penulis berkesimpulan bahwa Perwako
tidak dapat dikatakan sebagai sebuah diskresi pemerintahan atau peraturan kebjakan.
Idealnya diskresi pemerintahan itu diartikan dalam hukum poistif kita ialah
keputusan atau tindakan yang ditetapkan atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan
tidak mengatur,tidak lengkap, atau tidak jelas, atau adanya stagnasi pemerintahan.
Dilihat dari pengertian tersebut, kekosongan hukum tidak terjadi dalam pengaturan
Tanjungpinang No. 29 tahun 2020 itu sudah terlebih dahulu diatu di dalam Inpres No.
langkah yang diperlukan. Hal itu disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing
efektivitas penanganan covid-19 di seluruh dari daerah Indonesia. Inpres ini sekaligus
menjadi dasar hukum bagi pemda untuk memasifkan sosialisasi penerapan protokol
diatur dalam Inpres No 6 tahun 2020. Jadi, Perwako ini sifatnya hanya turunan saja.
pasal 1 ayat 1 UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan publik ini
negara dan penduduk atas barang,jasa, dan pelayanan administrative yang disediakan
publik yang tercantum dalam pasal 5 ayat 2 UU No. 25 tahun 2009 disebutkan bahwa
informasi,lingkungan hidup,kesehatan,jaminan
strategis lainnya. Di sini penulis beranggapan bahwa Perwako ini dibuat bukan untuk
Menurut Sjachran Bachsan, salah satu unsur diskresi itu ialah atas inisiatif
sendiri dari pejabat pemerintahan tersebut. Nah, di dalam Perwako ini substansinya
bukan atas inisiatif sendiri dari Walikota Tanjungpinang, namun Perwako ini hanya
menjalankan instruksi yang sudah tercantum di dalam Inpres No. 6 tahun 2020.
Dalam Inpres tersebut ada beberapa poin yang isinya menginstruksikan Para Kepala
yang memang ada pada lembaga pemerintahan. Sedangkan materi muatan peraturan
seperti mengadakan suruhan dan larangan untuk berbuat atau tidak berbuat, yang
kebijakan.
Sanksi pidana dan sanksi pemaksa yang jelas mengurangi dan membatasi hak-
hak asasi warga negara dan penduduk hanya dapat dituangkan dalam undang-undang
ketentuan-ketentuannya