KESEHATAN UMUM
1. visi misi kemenkes 2015-2019( jelas dimateri )
2. arah kebijakan kemenkes yg searah dgn nawacita ( jelas dimateri )
3. sdgs yang kedua ( tanpa kelaparan)
4. rpjmn yang revitalisasi di puskesmas ( lupa opsi )
5. pencegahan narkoba pada remaja dlm keluarga ( jwabannya dsni jelas,penyelesaian masalah sm
kluarga bukan sm teman)
6. phbs dlm rumah tangga yg tdk ada disekolah ( jawab : menimbang bayi dan balita)
7. program cerdik ( jawaban enyahkan asap rokok)
8. cerdik utk apa ( jawab : pencegahan PTM)
9. peringatan hari cuci tangan sedunia mencerminkan apa ( kalo sy jawab peningkatan penyakit
menular,koreksi kalo salah🙏)
10. Imunisasi yg harus dberikan bersamaan
11. imunisasi yg dapat dberikan bersamaan
12. hari aids sedunia
13. uu jkn
14. uu bpjs
15. sebelum rehabilitasi,yg perlu dperhatikan pada pengguna terkait masalah psikologis ( opsi harga diri
rendah melamun dan curiga,sering mencuri,opsi lain lupa)
16. program kb AKDR yg efektif utk wanita ( _opsi pil,suntik,IUD,implan,tubektomi
17. kb yg tdk bikin mual ( opsi sm dgn no 16☝️)
KEPERAWATAN
1. sbg petugas kesehatan dpuskesmas,jika menerima pasien pingsan,riwayat minum alkohol
tindakannya apa.opsi : beri O2,periksa tnd2 klinis dan riwayat pingsan,beri posisi semifowler,opsi lain
lupa
2. Diduga mobilnya terguling 3 kali dan jatuh ke jurang,petugas ambulan curiga fraktur cervikal
tindakannya apa.dsni opsinya bertingkat2,kalo sy jawab pasang neck coller,KED dan ambulasi dgn LSB
3.pasien demam 38,5,lemas,menggigil,teraba panas.tindakan keperawatn utama (_opsi :kompres air
es,kompres air hangat,kompres air suhu ruang/netral,bungkus dgn selimut)
4.soal menghitung tetesan cairan,500 ml,infus set micro habis 5 jam
5.pasien tdk sadar,ada peningkatan TIK,tindakananya apa ( opsi posisi lateral,tinggikan kepala 30
derajat,tinggikan kaki drpd kepala,opsi lain lupa)
6. RJP pd anak 10 tahun,posisi tangan brp derajat ( opsi 30,60,90,120)
7. fraktur cervical,tindakannya apa ( opsi pasang neck coller,pasang LSB,pasang SSB,beri dexa,beri RL)
8.uu tenaga kesehatan pasal tntg perlindungan nakes
9. perawat menetapkan gangguan mobilisasi.termasuk dlm tahap apa yg dkerjakan perawat ( opsi
pengkajian,diagnosa,intervensi,implementasi,evaluasi)
10. perawat mencuci tangan sebelm dan sesudah,perawat sbg apa ( opsi
edukator,promotor,konselor,pemberi askep,lupa opsi lain)
11. metode dlm MAKP (lupa soal)
12. prinsip etik juga ada,lupa soalnya
2
No 6
Imunisasi yang dapat diberikan bersamaan maksudnya ada beberapa jenis imunisasi yangdiberikan pada
waktu yang sama. Tabel bantunya adalah kalender IDAI atau dapat memakai permenkes 27/2017. Ini
adalah tabel imunisasi dasar berdasarkan usia. Nah, soal kemarin kabarnya ada kata2 diare.. Pada
permenkes 27/2017 ini, diare bukan kontraindikasi. Berikut disertakan tabel kontraindikasi dan bukan
kontraindikasi.
3
Bagaimana mencegah tertular? 1. Kebersihan tangan sesuai moment, terutama sebelum dan setelah
menyentuh luka atau menyentuh alkes, 2. Kebersihan Lingkungan. Jika ditanya APD nya, pada transmisi
kontak terutama saat menyentuh alkes atau luka, yang dipakai adalah sarung tangan..
Salah satu upaya pencegahan infeksi jenis bakteri ini, agar tidak ada bakteri lain lagi yang bermutasi
seperti ini, maka dilakukan PEMAKAIAN ANTIBIOTIK RASIONAL
4.Efek Napza
1) Stimulan
Fungsi tubuh akan bekerja lebih tinggi dan bergairah sehingga pemakainya lebih terjaga. Kerja organ
tentu menjadi berat dan jika si pemakai tidak menggunakan obat-obatan tersebut, badan menjadi
lemah. Efek kecanduan ini menyebabkan penggunanya harus selalu mengkonsumsi zat tersebut agar
kondisi tubuh tetap prima, menimbulkan efek euforia, kesenangan, dan tubuh lebih bersemangat.
Contoh stimulan yang sering disalahgunakan adalah ekstasi dan sabu-sabu.
2) Halusinogen
Ini adalah efek yang sering dialami oleh pemakai dimana persepsinya menjadi berubah dan merasakan
halusinasi yang berelebihan. Contoh zat yang memberikan efek halusinogen salah satunya adalah ganja.
3) Depresan
Efek tenang yang dihasilkan disebabkan karena zat tersebut menekan kerja sisten syaraf pusat. Jika
digunakan secara berlebihan, penggunanya bisa tertidur terlalu lama dan tidak sadarkan diri. Obat-
obatan ini mampu membuat tubuh dan perasaan menjadi rileks, tenang, dan nyaman. Bahaya yang
paling fatal adalah menyebabkan kematian. Contoh zat yang bersifat depresan salah satunya adalah
putaw.
5. 4 penyakit PTM Utama Penyebab 60% kematian yaitu
1. Kardiovaskulair,
2. Diabetes Melitus,
3. Kanker,
4. Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Selain keempat Penyakit Tidak Menular Utama, fokus Pengendalian PTM juga diarahkan pada berbagai
Penyakit dan kondisi yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas Hidup manusia, yaitu
1. Gangguan Pendengaran,
2. Gangguan Penglihatan,
3. Disabilitas, dan
4. Gangguan Thyroid, serta
5. Penyakit yang menyebabkan beban pembiayaan kesehatan seperti Lupus, Thalassemia, Osteoporosis
dan Psoriasis.
Referensi: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profil-p2ptm/latar-belakang/strategi-pencegahan-dan-
pengendalian-ptm-di-indonesia
24 Manfaat KB
Antara lain:
8
Langkah pemberian ventolin via oksigen central ini sama dengan pakai alat
nebulizernya. Jadi, alat tersebut diganti dengan oksigen sentral, diberi
aliran tinggi > 8 lpm. Tetap pakai masker nebu, obatnya dimasukkan dalam
tabung kecil dibawah mask nya
12
Maternitas
STATUS OBSTETRI
Penulisan status obstetri yaitu:
GPA
a) G (Gravida) yaitu jumlah kehamilan yang diawali perempuan. Diikuti dengan jumlah
seluruh
kehamilan ini.
b) P (Para) yaitu jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi
syarat
untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000 gram)
c) A (Abortus) yaitu jumlah kelahiran yang diakhiri dengan aborsi spontan atau
terinduksi pada
usia kehamilan < 20 minggu atau berat < 500 gram
NB: Kehamilan kembar, maka G1, P2 (catatan kembar 2 lahir) Mola hidatidosa (dihitung
abortus)
Maternitas
TAFSIRAN PERSALINAN
14
Maternitas : TBJ
Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ)
Rumus nya: (tinggi fundus (cm) – N ) x 155
1. HODGE I : N = 13 bila kepala belum melewati PAP
2. HODGE II : N = 12 bila kepala berada di atas spina isciadika
3. HODGE III : N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Maternitas : UKSI
Gaya Kepemimpinan
Banyak teori dan variasinya. Yang populer:
1. Autokratis: semua berpusat pada pimpinan.
2. Demokratis : semua diputuskan dan dikerjakan Bersama
3. Partisipatif : pimpinan melakukan telaah dan memilih solusi, staf dimintai
pendapat dan masukan. Keputusan oleh pimpinan
4. Laisserz Faire : terserah staf mau apa. Pimpinan berperan sedikit
5. Birokratis : berpusat pada aturan
Metode Asuhan Keperawatan
1. Fungsional : satu perawat satu tugas. Perawat ttv, perawat dokumen, perawat
luka.
2. Kasus : satu perawat satu pasien/ kasus atau beberapa kasus, dari perawat
datang sampai pulang.
3. Tim : sekelompok perawat memberi asuhan sekolompok pasien. Dipimpin ketua
tim.
4. Primer : satu perawat bertanggung jawab kepada pasien selama 24 jam, mulai
pasien masuk sampai pasien pulang
5. Modular : satu perawat profesional dibantu perawat vokasional, bertanggung
jawab pada sekelompok pasien mulai pasien datang sampai pulang
Proses Manajemen
POSAC
Planning = Plan = Rencana
▶️Merencanakan tujuan dan menentukan sumber yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan
Organizing = mengatur
▶️Mengatur segala sumber daya agar berfungsi seoptimal mungkin untuk mencapai
tujuan organisasi. Yang mana karu, yang mana katim, mau pakai metode asuhan
yang mana, garis komando gimana, ada dalam tahap ini.
Staffing = staf = pengaturan berkaitan dengan staf
▶️Klo pada planning udah tau kebutuhan berapa, di tahap ini ada rekruitmen,
wawancara, orientasi staf, menyusun jadwal, dan pengembangan staf
Actuating = Aksi = Menggerakkan
▶️tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi. Kegiatan disini seperti
menyediakan sumber daya agar staf dapat melaksanakan fungsinya, melakukan
supervisi, memberi arahan.
Controlling = mengendalikan
▶️Mengawasi dan mengevaluasi segala kegiatan bergerak menuju tujuan organisasi.
Proses audit, penilaian kinerja, pengendalian mutu ada dalam tahap ini
18. Aspek mendasar SDGs:
SDGs membawa 5 prinsip-prinsip mendasar / fundamental yang menyeimbangkan
dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan, yaitu:
17
1) People (manusia),
2) Planet (bumi),
3) Prosperty (kemakmuran),
4) Peace (perdamaian), dan
5) Partnership (kerjasama)
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:
a) sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
b) oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
c) dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
19
Etik Keperawatan
21
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang
aman dan terjangkau bagi semua.
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai
dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka,
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok
masyarakat rentan.
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia
berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara
signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang
yang aman secara global.
6.4. Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di
semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang berkelanjutan
untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang
menderita akibat kelangkaan air.
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua
tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air,
termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah, dan danau.
6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional dalam hal
pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam program dan
kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air,
pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang.
6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan
pengelolaan air dan sanitasi.
Rujukan Berjenjang
1.Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai
kebutuhan medis, yaitu:
a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke
fasilitas kesehatan tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes primer.
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan atas
rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer.
2. Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk langsung ke faskes tersier
hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya,
merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.
Dasar Hukum : PMK 1 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan.
Manfaat
1. Meningkatkan aksesibilitas, pemerataan dan peningkatan efektifitas pelayanan
kesehatan. Artinya, setiap yankes dapat memberikan layanan sesuai
kemampuannya
2. Pasien diberikan pelayanan sesuai kebutuhan. Artinya, pasien yang dapat diatasi
masalah kesehatannya di Puskesmas, tidak perlu ke spesialis agar pasien yang
memang membutuhkan pelayanan spesialis kebagian tempat.
3. Efesiensi biaya. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pelayanan
yang dapat dilakukan secara berjenjang mulai dari layanan primer.
30
Nah, soal soal seperti ini penalaran jadinya. Pilihlah opsi yang paling mendekati
dengan manfaat tadi
Nawacita yang b.d kesehatan
Dalam pembangunan nasional 2015-2019 juga dibangun kemandirian di bidang
ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya yang dikenal
dengan Trisakti. Untuk mewujudkannya, ditetapkan 9 agenda prioritas (Nawacita),
dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia yang akan dicapai melalui Program Indonesia Pintar, Program Indonesia
Sehat dan Program Indonesia Kerja Indonesia sejahtera.
Program Promotif dan Preventif BPJS
Berbagai program dilakukan oleh BPJS Kesehatan bekerjasama dengan fasilitas
kesehatan mitra kerja khususnya fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti:
1. Deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA dan Papsmear,
2. Optimalisasi program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis),
3. olah raga bersama seperti senam, lari, atau bersepeda yang bekerjasama
dengan pemerintah daerah maupun lembaga terkait,
4. Tele-consulting yang dapat dilakukan melalui BPJS Kesehatan Care Center
1500-400.
Untuk program yang ada panduannya itu adalah PROLANIS yang sasarannya adalah
penderita DM Tipe II dan Hipertensi.
Kegiatan 1 s.d 4 adalah contoh2 kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan kerjasama.
Kuncinya klo promotif preventif lihat sasaran dari kegiatannya.
Promotif : seluruh masyarakat
Preventif : pada kelompok beresiko
Opsinya bisa macam macam, maka jeli baca apa yang diminta.
Kalau program PBJS terkait dengan kuratif adalah Program Rujuk Balik dan Rujukan
Berjenjang
Tabel dosis, cara pemberian dan lokasi pemberian imunisasi sesuai dengan PMK
12/2017
31
Kemarin ada FR juga tentang penyimpanan vaksin dan pemakaian vaksin sisa :
Tahun 2018 : Clean Hands - a Recipe for Health atau Tangan yang Bersih, Resep
untuk Kesehatan
Tahun 2017 : Our Hands Our Future
Rentra Kemenkes p2pl (Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan)
33
Saya resumekan sedikit, tapi setelah ini tetap lihat ke juknis nya yah... Karena
lumayan panjang kalo dimasukin ke wa 🙏🏼😅
Secara umum, rehabilitasi yang dijalani oleh penyalahguna narkoba ada 2:
1. Rehabilitasi medis
2. Rehabilitasi sosial (dilakukan setelah selesai rehabilitasi medis)
Rehabilitasi medis terbagi lagi menjadi 2 bentuk:
1. Rehabilitasi rawat jalan
2. Rehabilitasi rawat inap
Rehabilitasi medis juga dibedakan tergantung status:
1. RM untuk terdakwa atau tersangka:
- ranap
- rajal
2. RM untuk terpidana
- ranap awal
- lanjutan
- Pasca rawat
35
Tahapan Rehabilitasi
1. Fase asesmen: evaluasi psikiatri komprehensif
2. Fase rehab medis / detoksifikasi: tindakan medis untuk membantu gejala putus obat
3. Fase rehab non medis / sosial
4. Fase bina:
Nilai Hematokrit
Jika disertakan nilai Hb pada soal, normalnya adalah 3 kali HB
Jika tidak disertakan nilai Hb,
Standar normal antar laboratorium satu dengan lainnya bisa terdapat perbedaan. Kelas
rentang hematokrit normal tergantung pada jenis kelamin dan usia pasien. Nilai normal
hematokrit yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
Pria dewasa : 38,8-50 %
Wanita dewasa : 34,9-44,5 %
Anak-anak : 33 -38%
SP jiwa halusinasi
Halusinasi:
1. Mengevaluasi tanda-gejala dan karakteristik halusinasi yang dirasakan.
Memvalidasi kemampuan cara menghardik, cara minim obat dengan prinsip 7
benar, cara bincang-bincang, dan cara melakukan aktivitas terjadwal yang sudah
dikuasai. Menjelaskan tanda - gejala dan karakteristik halusinasi, penyebab dan
akibat halusinasi, serta Menjelaskan dan melatih Pasien cara menghardik
2. Menjelaskan dan melatih Pasien minum obat dengan prinsip 7 benar,
keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat
3. Menjelaskan dan melatih Pasien cara berbincang-bincang
4. Menjelaskan dan melatih Pasien cara beraktivitas terjadwal
Bunyi / suara napas, biasanya bisa didengar pada auskultasi paru.
Berikut bunyi normal pada auskultasi paru
1. Vesikuler
Suara intensitas lembut, bernada rendah, "desahan lembut" yang muncul oleh udara yang bergerak
melalui saluran udara yang lebih kecil (bronkiolus dan alveoli)
Lokasi: Di atas paru perifer; paling baik didengar di pangkal paru-paru
Karakteristik : Paling baik didengar saat inspirasi, yaitu sekitar 2,5 kali lebih lama dari fase ekspirasi (rasio
5: 2)
2. Bronkovesikuler
Bunyi “hembusan” intensitas sedang dan
tertahan moderat yang muncul oleh udara yang bergerak melalui jalan napas yang lebih besar (bronkus)
Lokasi : Antara skapula dan lateral hingga sternum pada ruang interkostal pertama dan kedua
Karakteristik : Fase inspirasi dan ekspirasi sama (rasio 1: 1)
3. Bronkial (tubular)
Suara bernada tinggi, keras, “kasar” yang muncul oleh udara yang bergerak melalui batang tenggorok
Lokasi : Di anterior atas trakea; biasanya tidak terdengar di jaringan paru-paru
Karakteristik : Lebih keras dari suara vesikular; memiliki fase inspirasi pendek dan fase ekspirasi panjang
(rasio 1: 2)
38
TIPE KEPEMIMPINAN
Poinnya perbedaan tipe kepemimpinan ini dibedakan dari Cara pimpinan dalam membuat keputusan
akhir
Autokratis : Pimpinan menguasai penuh semua kebijakan., bawahan harus melakukan apa yang
diperintahkan oleh bawahan
Demokratis : Prinsipnya pimpinan melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan dan bersama-
sama dengan bawhan dalam menentukan keputusan akhir
Partisipatif : Gabungan dari demokratis dan autokratis, dimana pimpinan melibatkan bawahan dalam
proses pengambilan keputusan, namun keputusan akhir tetap berada di tangan pimpinan
Laisserz Faire : Staf/bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara mereka sendiri. Pimpinan
hanya sebagai sumber informasi dan pengendali secara minimal atau sebagai fasilitator.
Cara melakukan penilaian GCS adalah dengan mengevaluasi respon motorik pasien,
verbal dan respon membuka mata, lalu masing-masing respon diberikan sebuah angka
sebagai berikut:
Refleks Membuka Mata (E)
4 : Spontan
3 : Perintah Verbal (meminta pasien membuka mata)
2 : Rangsangan Nyeri (tekan pada syaraf supraorbita atau kuku jari)
1 : Tidak ada respons (dengan rangsangan nyeri pasien tidak membuka mata)
Refleks Verbal (V)
5 : Orientasi baik dan bicara jelas (tidak ada disorientasi, dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan
mengetahui dimana ia berada, termasuk hari, waktu dan bulan)
4 : Kacau /confused (dapat berbicara dalam kalimat namun ada disorientasi waktu dan
tempat)
3 : Kata-kata yang tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat dan tidak
tepat)
2 : Mengerang (suara yang tidak berarti, tidak mengucapkan kata, hanya suara mengerang)
1 : Tidak ada respons atau jawaban
Refleks Motorik (M)
6 : Mengikuti Perintah (misalnya, pasien disuruh untuk angkat tangan)
5 : Mengetahui letak rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, bila oleh rasa nyeri pasien
mengangkat tangannya sampai melewati dagu untuk maksud menapis rangsangan tersebut berati ia
dapat mengetahui lokasi nyeri)
4 : Reaksi menghindar terhadap nyeri (bergerak tanpa arah tidak tahu lokasi nyeri)
39
3 : Fleksi abnormal (dekortikasi) berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan dengan objek keras
seperti ballpoint, pada
jari kuku. Bila sebagai jawaban siku memfleksi, terdapat reaksi fleksi terhadap nyeri (fleksi pada
pergelangan tangan mungkin ada atau tidak)
2 : Ekstensi abnormal (deserbasi)
dengan rangsangan nyeri tersebut di atas terjadi ekstensi pada siku, ini selalu disertai fleksi spastik pada
pergelangan tangan
1 : Tidak ada respons
sebelum memutuskan bahwa hasil pemeriksaan motorik tidak ada reaksi, harus diyakinkan bahwa
rangsangan nyeri yang diberikan cukup adekuat
Prinsip pembidaian
a. Jangan melepaskan stabilisasi manual pada tulang yang cedera sampai kita benar- benar
melakukan pembidaian.
b. Jangan mereposisi atau menekan fragmen tulang yang keluar kembali ketempat semula.
c. Buka pakaian yang menutupi tulang yang patah sebelum memasang bidai.
d. Lakukan balut tekan untuk menghentikan perdarahan pada fraktur terbuka sebelum memasang
bidai.
e. Bidai harus melewati sendi proksimal dan sendi distal dari tulang yang patah.
f. Bila persendian yang mengalami cedera, lakukan juga imobilisasi pada tulang proksimal dan
distal dari sendi tersebut.
g. Berikan bantalan atau padding untuk mencegah penekanan pada bagian tulang yang menonjol
dibawah kulit.
h. Sebelum dan sesudah memasang bidai lakukan penilaian terhadap nadi, gerakan dan rasa
/sensasi pada bagian distal dari tempat yang fraktur atau cedera
Untuk fr cara menghadapi pasien yang divonis ca stadium akhir ini agak susah nih nentukan nya karena
info terkait opsinya ga ada dan soal tidak lengkap.
40
Untuk media edukasi yang tepat ketika diacharge planning biasanya adalah leaflet karena ukurannya
yang kecil, dapat menampung berbagai info singkat, mudah dibawa pulang, dan bisa dibaca di rumah
dengan mudah
Hal yang dilakukan saat anak menangis ketika diperiksa:
Berikan askep atraumatik: hentikan tindakan sementara, lakukan teknik relaksasi / imaginary /
distraksi