Anda di halaman 1dari 40

1

KESEHATAN UMUM
1. visi misi kemenkes 2015-2019( jelas dimateri )
2. arah kebijakan kemenkes yg searah dgn nawacita ( jelas dimateri )
3. sdgs yang kedua ( tanpa kelaparan)
4. rpjmn yang revitalisasi di puskesmas ( lupa opsi )
5. pencegahan narkoba pada remaja dlm keluarga ( jwabannya dsni jelas,penyelesaian masalah sm
kluarga bukan sm teman)
6. phbs dlm rumah tangga yg tdk ada disekolah ( jawab : menimbang bayi dan balita)
7. program cerdik ( jawaban enyahkan asap rokok)
8. cerdik utk apa ( jawab : pencegahan PTM)
9. peringatan hari cuci tangan sedunia mencerminkan apa ( kalo sy jawab peningkatan penyakit
menular,koreksi kalo salah🙏)
10. Imunisasi yg harus dberikan bersamaan
11. imunisasi yg dapat dberikan bersamaan
12. hari aids sedunia
13. uu jkn
14. uu bpjs
15. sebelum rehabilitasi,yg perlu dperhatikan pada pengguna terkait masalah psikologis ( opsi harga diri
rendah melamun dan curiga,sering mencuri,opsi lain lupa)
16. program kb AKDR yg efektif utk wanita ( _opsi pil,suntik,IUD,implan,tubektomi
17. kb yg tdk bikin mual ( opsi sm dgn no 16☝️)
KEPERAWATAN
1. sbg petugas kesehatan dpuskesmas,jika menerima pasien pingsan,riwayat minum alkohol
tindakannya apa.opsi : beri O2,periksa tnd2 klinis dan riwayat pingsan,beri posisi semifowler,opsi lain
lupa
2. Diduga mobilnya terguling 3 kali dan jatuh ke jurang,petugas ambulan curiga fraktur cervikal
tindakannya apa.dsni opsinya bertingkat2,kalo sy jawab pasang neck coller,KED dan ambulasi dgn LSB
3.pasien demam 38,5,lemas,menggigil,teraba panas.tindakan keperawatn utama (_opsi :kompres air
es,kompres air hangat,kompres air suhu ruang/netral,bungkus dgn selimut)
4.soal menghitung tetesan cairan,500 ml,infus set micro habis 5 jam
5.pasien tdk sadar,ada peningkatan TIK,tindakananya apa ( opsi posisi lateral,tinggikan kepala 30
derajat,tinggikan kaki drpd kepala,opsi lain lupa)
6. RJP pd anak 10 tahun,posisi tangan brp derajat ( opsi 30,60,90,120)
7. fraktur cervical,tindakannya apa ( opsi pasang neck coller,pasang LSB,pasang SSB,beri dexa,beri RL)
8.uu tenaga kesehatan pasal tntg perlindungan nakes
9. perawat menetapkan gangguan mobilisasi.termasuk dlm tahap apa yg dkerjakan perawat ( opsi
pengkajian,diagnosa,intervensi,implementasi,evaluasi)
10. perawat mencuci tangan sebelm dan sesudah,perawat sbg apa ( opsi
edukator,promotor,konselor,pemberi askep,lupa opsi lain)
11. metode dlm MAKP (lupa soal)
12. prinsip etik juga ada,lupa soalnya
2

No 6
Imunisasi yang dapat diberikan bersamaan maksudnya ada beberapa jenis imunisasi yangdiberikan pada
waktu yang sama. Tabel bantunya adalah kalender IDAI atau dapat memakai permenkes 27/2017. Ini
adalah tabel imunisasi dasar berdasarkan usia. Nah, soal kemarin kabarnya ada kata2 diare.. Pada
permenkes 27/2017 ini, diare bukan kontraindikasi. Berikut disertakan tabel kontraindikasi dan bukan
kontraindikasi.
3

No 7 Jenis KB jangka panjang


Ada 2, implan dan IUD.
Implant
Isinya hormon Progestin
1. Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm, diameter 2,4
mm yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun;
2. Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, diameter 2mm
yang diisi dengan 68 mg 3 keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun;
3. Jadelle dan Indoplant, terdiri dari dua batang berisi 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerjanya
3 tahun.
IUD non hormonal, masa pakai variatif tergantung jenis. Ada 5, 8, dan 10 tahun.
Pada pertanyaan kmrn ada tambahan, ga bikin mual muntah.
IUD tidak ada efek sistemik sedangkan hormonal ada efek sistemiknya seperti mual.
Maka jawabannya adalah IUD
4

Arah Kebijakan RPJMN

No 8 APD pada acynobacter braumanii


Ini adalah salah satu microorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi di RS yang transmisinya
terjadi melalui permukaan lingkungan dan peralatan yang tidak dibersihkan dengan baik. Artinya, ini
adalah TRANSMISI KONTAK yang sering ditularkan melalui tangan yang terkontaminasi. Upaya
pencegahannya adalah dengan HANDHYGIENE.
5

Bagaimana mencegah tertular? 1. Kebersihan tangan sesuai moment, terutama sebelum dan setelah
menyentuh luka atau menyentuh alkes, 2. Kebersihan Lingkungan. Jika ditanya APD nya, pada transmisi
kontak terutama saat menyentuh alkes atau luka, yang dipakai adalah sarung tangan..
Salah satu upaya pencegahan infeksi jenis bakteri ini, agar tidak ada bakteri lain lagi yang bermutasi
seperti ini, maka dilakukan PEMAKAIAN ANTIBIOTIK RASIONAL

4. Ciri-ciri pengguna napza berdasarkan reaksi pada bagian tubuh: mata


Note:
 Marijuana = ganja
 Heroin = putaw
 Amphetamine = sabu
9. Pencegahan Resiko Jatuh
Banyak versinya, yang berhubungan dengan Keselamatan Pasien adalah memberikan penanda kuning
yang melekat pada pasien (bisa label atau gelang dan memasang penanda segitiga kuning pada bed atau
kamar pasien. Tindakan umum lainnya sebagaimana gambar berikut, salah satu contoh dr Rs.
6

13. Peraturan Terkait BPJS


Ini adalah daftar aturan terkait BPJS. Pastikan di soal, nanya tentang SJSN atau BPJS, tentang tarif atau
Jaminan Kesehatan. BPJS artinya BADAN PENYELENGARA JAMINAN SOSIAL, ini isinya tentnag BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Yang Khusus tentang aturan BPJS Kesehatan, lihat peraturan
tentang Jaminan Kesehatan

14. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial


15 . PBI iurannya dibayarkan Pemerintah. Berikut kk sertakan tabel perubahan iurannya
7

20. Hari Cuci Tangan Sedunia 15 Oktober


23. Nilai ekonomis Imunisasi Dasar mengacu kepada tujuan imunisasi yaitu turunnya angka kesakitan,
kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Nilai ekonomisnya adalah efesiensi biaya sehingga sasaran imunisasi diharapkan tidak terkena penyakit
PD3I ini.

4.Efek Napza
1) Stimulan
Fungsi tubuh akan bekerja lebih tinggi dan bergairah sehingga pemakainya lebih terjaga. Kerja organ
tentu menjadi berat dan jika si pemakai tidak menggunakan obat-obatan tersebut, badan menjadi
lemah. Efek kecanduan ini menyebabkan penggunanya harus selalu mengkonsumsi zat tersebut agar
kondisi tubuh tetap prima, menimbulkan efek euforia, kesenangan, dan tubuh lebih bersemangat.
Contoh stimulan yang sering disalahgunakan adalah ekstasi dan sabu-sabu.
2) Halusinogen
Ini adalah efek yang sering dialami oleh pemakai dimana persepsinya menjadi berubah dan merasakan
halusinasi yang berelebihan. Contoh zat yang memberikan efek halusinogen salah satunya adalah ganja.
3) Depresan
Efek tenang yang dihasilkan disebabkan karena zat tersebut menekan kerja sisten syaraf pusat. Jika
digunakan secara berlebihan, penggunanya bisa tertidur terlalu lama dan tidak sadarkan diri. Obat-
obatan ini mampu membuat tubuh dan perasaan menjadi rileks, tenang, dan nyaman. Bahaya yang
paling fatal adalah menyebabkan kematian. Contoh zat yang bersifat depresan salah satunya adalah
putaw.
5. 4 penyakit PTM Utama Penyebab 60% kematian yaitu
1. Kardiovaskulair,
2. Diabetes Melitus,
3. Kanker,
4. Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Selain keempat Penyakit Tidak Menular Utama, fokus Pengendalian PTM juga diarahkan pada berbagai
Penyakit dan kondisi yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas Hidup manusia, yaitu
1. Gangguan Pendengaran,
2. Gangguan Penglihatan,
3. Disabilitas, dan
4. Gangguan Thyroid, serta
5. Penyakit yang menyebabkan beban pembiayaan kesehatan seperti Lupus, Thalassemia, Osteoporosis
dan Psoriasis.
Referensi: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profil-p2ptm/latar-belakang/strategi-pencegahan-dan-
pengendalian-ptm-di-indonesia

24 Manfaat KB
Antara lain:
8

1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan sehingga mengurangi resiko aborsi


2. Menurunkan Angka Kematian Ibu dengan mengatur usia ideal untuk melahirkan, jumlah ideal
anak, jarak ideal anak, dan pengetahuan kesehatan reproduksi
3. Mengurangi Angka Kematian Bayi dengan mencegah kelahiran prematur karena ibu resiko
tinggi, pencegahan bayi lahir kurang gizi karena jarak terlalu rapat atau masalah ekonomi, dsb
4. Membantu mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual)
5. Menjaga kesehatan mental keluarga
10.Visi misi kemenkes 2015-2019
VISI
Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong.
MISI
Misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Sumber:
https://www.kemkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-misi.html#:~:text=Visi%20misi
%20Kementerian%20Kesehatan%20mengikuti,dan%20Berkepribadian%20Berlandaskan%20Gotong-
royong.&text=Mewujudkan%20kualitas%20hidup%20manusia%20lndonesia,Mewujudkan%20bangsa
%20yang%20berdaya%20saing.
31 Rujukan Puskesmas
Jika berkaitan dengan BPJS Kesehatan, ada2 jenis rujukan.
1. Rujukan Horizontal atau rujukan setingkat. Misal Puskesmas A tidak ada layanan lab dasar, maka
membuat rujukan ke Puskesmas B yang setara yang punya layanan lab dasar
2. Rujukan Vertikal atau rujukan berbeda tingkatan. Bisa ke atas atau ke bawah.
Berikut kk lampirkan bagan rujukan berjenjang. Jadi Faskes primer/ FKTP bisa merujuk ke Faskes
Sekunder dengan layanan spesialistik. Faskes sekunder bisa merujuk ke Faskes tersier dengan layanan
subspesialis. Puskesmas bisa merujuk pasien ke faskes tersier jika sesuai kriteria
9

Apa yang harus ada dalam rujukan Puskesmas?


Materi ini berkaitan dengan standar ARK (Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan) SNARS Ed 1
(ARK 5.2) yaitu
a) Identitas pasien
b) Hasil pemeriksaan (anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang) yg telah dilakukan
c) Diagnosis kerja
d) Terapi dan / atau tindakan yg telah diberikan
e) Tujuan rujukan
f) Nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yg memberikan pelayanan rujukan
11. Indikator arah pembangunan kesehatan 2015-2019
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak(impact atau outcome). dalam peningkatan
status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 Kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi
306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta
pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka
ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki
jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.
34b. Tujuan Jangka Panjang Imunisasi
Sesuai dengan tujuan umumnya yaitu Turunnya angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang berujung pada Eradikasi dan Eleminasi suatu
penyakit
37a. Posisi pasien cidera kepala dengan c spine control yaitu posisi servikal tetap dengan neck collar,
imobilisasi manual, atau head stabilizer. Intinya posisi tulang servikal tidak boleh bergerak gerak..
37c AGDA
1. Ketahui Nilai Normal AGD
Dengan mengetahui nilai normal hasil analisa gas darah, teman-teman bisa mengetahui nilai abnormal
dari hasil tersebut. Untuk AGD sebenarnya mudah.
Untuk pH, normalnya berkisar antara 7.35 – 7.45 ; Untuk paCO2, normalnya diambil dari angka
dibelakang koma nilai normal pH yaitu 35 – 45, namun dibalik ; Dan untuk HCO3, normalnya 22 – 26.
2. Tentukan pH berada dalam kondisi Asidosis atau Alkalosis
Selanjutnya adalah menentukan posisi pH. Nilai normal pH manusia yang sehat berkisar antara 7.35 –
7.45. Dan harus diingat bahwa dalam keadaan normal, pH tubuh selalu dalam keadaan seimbang.
 Jika pH dibawah 7.35, berarti asidosis
 Jika pH diatas 7.45, berarti alkalosis
3. Tentukan apakah kondisi tersebut Respiratorik atau Metabolik
Jika kondisi pH sudah ditentukan, selanjutnya adalah menentukan apakah kondisi tersebut termasuk
kedalam kondisi Respiratorik atau Metabolik.
 paCO2 mengindikasikan kondisi Respiratorik
 HCO3 mengindikasikan kondisi Metabolik
4. Ingatlah aturan ROME
10

Aturan ROME adalah ;


 Respiratorik Opposite (paCO2)
 Ketika pH naik, paCO2 turun = Alkalosis
 Ketika pH turun, paCO2 naik = Asidosis
 Metabolik Equal (HCO3)
 Ketika pH naik, HCO3 naik = Alkalosis
 Ketika pH turun, HCO3 turun = Asidosis
Menilai kompensasi, lihat 3 hal
1. pH
2. pCO2
3. HCO3
Bila pH normal, pCO2 dan HCO3 keduanya ga normal ▶️terkompensasi penuh
Berikut aturannya ;
 Jika pH NORMAL, paCO2 dan HCO3 ABNORMAL = Terkompensasi Penuh atau HANYA pH yang
NORMAL
 Jika pH ABNORMAL, paCO2 dan HCO3 ABNORMAL = Terkompensasi Sebagian atau KETIGANYA
ABNORMAL
 Jika pH ABNORMAL, paCO2 atau HCO3 ABNORMAL = Tidak Terkompensasi atau HANYA SALAH
SATU DARI HCO3 atau PCO2 YANG NORMAL
16.Indikator PHBS
Dlaam buku pedoman umum PHBS:
10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun
paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah
tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang
dilahirkan.
2. Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari
indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di
Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau
pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat
memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan
penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
5. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

6. Menggunakan jamban sehat


Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan
air untuk keperluan pembersihan.
7. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi
bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
11

8. Konsumsi buah dan sayur


Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh
untuk tumbuh optimal dan sehat.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan
keluarnya tenaga.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif.
Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari
berbagai masalah kesehatan.
Sumber:
http://promkes.kemkes.go.id/phbs

Langkah pemberian ventolin via oksigen central ini sama dengan pakai alat
nebulizernya. Jadi, alat tersebut diganti dengan oksigen sentral, diberi
aliran tinggi > 8 lpm. Tetap pakai masker nebu, obatnya dimasukkan dalam
tabung kecil dibawah mask nya
12

Perawatan Luka Kering


Ini analisanya begini
Balut tekan : untuk perdarahan ❌
Swabbing : membersihkan luka dengan usapan ❓
Lapor dokter : bisa juga tapi untuk luka ini bisa ditangani dlu secara mandiri ❓
Irigasi : ini membersihkan luka dengan mengalirkan cairan. Biasanya tujuannya adalah
untuk membersihkan permukaan luka dari pus, koloni kuman, seperti pada kasus
kasus luka kotor ❓
Yah, menurut kk swabbing.. setelahnya bisa lapor dokter juga tapi luka tsb bisa
ditangani sebelum dilaporkan..
Ada penelitian tentang swabbing dan irigasi pada luka dm, notabene luka kotor. Dan
irigasi ternyata lebih membersihkan. Tapi pada soal, kasusnya adalah luka kering.
Yang mau diirigasi atau dibuang pus nya/ koloni kumannya itu ga ada..

No 6 Imunisasi yang dapat diberikan bersamaan maksudnya ada beberapa jenis


imunisasi yangdiberikan pada waktu yang sama. Tabel bantunya adalah kalender IDAI
atau dapat memakai permenkes 12/2017. Ini adalah tabel imunisasi dasar
berdasarkan usia. Nah, soal kemarin kabarnya ada kata2 diare.. Pada permenkes
12/2017 ini, diare bukan kontraindikasi. Berikut disertakan tabel kontraindikasi dan
bukan kontraindikasi.
13

Maternitas
STATUS OBSTETRI
Penulisan status obstetri yaitu:
GPA
a) G (Gravida) yaitu jumlah kehamilan yang diawali perempuan. Diikuti dengan jumlah
seluruh
kehamilan ini.
b) P (Para) yaitu jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi
syarat
untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000 gram)
c) A (Abortus) yaitu jumlah kelahiran yang diakhiri dengan aborsi spontan atau
terinduksi pada
usia kehamilan < 20 minggu atau berat < 500 gram
NB: Kehamilan kembar, maka G1, P2 (catatan kembar 2 lahir) Mola hidatidosa (dihitung
abortus)
Maternitas
TAFSIRAN PERSALINAN
14

Maternitas :KALA PERSALINAN


Kata kunci penting untuk kala persalinan
Kala 1 fase laten : pembukaan 1-3
Kala 1 fase aktif :
Pembukaan 4- lengkap
Kala 2 : pembukaan lengkap - bayi lahir
Kala 3 : bayi lahir - plasenta lahir
Kala 4 : 2 jam post plasenta lahir untuk observasi perdarahan dan ttv
15

Maternitas : TBJ
Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ)
Rumus nya: (tinggi fundus (cm) – N ) x 155
1. HODGE I : N = 13 bila kepala belum melewati PAP
2. HODGE II : N = 12 bila kepala berada di atas spina isciadika
3. HODGE III : N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Maternitas : UKSI

Tiap kelipatan 3 bulan usia kehamilan, ditambahkan 1 Minggu


Penambahan ini untuk penggenapan. Jadi, ketentuannya 1 bulan 30 hari, 4 minggu. 1
minggu 7 hari. Nah, 4 minggu x 7 hari baru 28 hari kan sebenarnya. Jadi setiap bulan ada
2 hari lebihnya.
Kalau 3 bulan, artinya ada kelebihan 6 hari kan klo dengan perhitungan barusan?
Makanya setiap kelipatan 3 bulan, usia kehamilannya ditambahakan 1 minggu
17. Cerdik
Program CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih
sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular (PTM). Program
ini terdiri atas:
C ek kesehatan secara berkala
E nyahkan asap rokok
R ajin Olahraga
D iet sehat dengan kalori seimbang
I stirahat yang cukup
K elola stress
16

Gaya Kepemimpinan
Banyak teori dan variasinya. Yang populer:
1. Autokratis: semua berpusat pada pimpinan.
2. Demokratis : semua diputuskan dan dikerjakan Bersama
3. Partisipatif : pimpinan melakukan telaah dan memilih solusi, staf dimintai
pendapat dan masukan. Keputusan oleh pimpinan
4. Laisserz Faire : terserah staf mau apa. Pimpinan berperan sedikit
5. Birokratis : berpusat pada aturan
Metode Asuhan Keperawatan
1. Fungsional : satu perawat satu tugas. Perawat ttv, perawat dokumen, perawat
luka.
2. Kasus : satu perawat satu pasien/ kasus atau beberapa kasus, dari perawat
datang sampai pulang.
3. Tim : sekelompok perawat memberi asuhan sekolompok pasien. Dipimpin ketua
tim.
4. Primer : satu perawat bertanggung jawab kepada pasien selama 24 jam, mulai
pasien masuk sampai pasien pulang
5. Modular : satu perawat profesional dibantu perawat vokasional, bertanggung
jawab pada sekelompok pasien mulai pasien datang sampai pulang

Proses Manajemen
POSAC
Planning = Plan = Rencana
▶️Merencanakan tujuan dan menentukan sumber yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan
Organizing = mengatur
▶️Mengatur segala sumber daya agar berfungsi seoptimal mungkin untuk mencapai
tujuan organisasi. Yang mana karu, yang mana katim, mau pakai metode asuhan
yang mana, garis komando gimana, ada dalam tahap ini.
Staffing = staf = pengaturan berkaitan dengan staf
▶️Klo pada planning udah tau kebutuhan berapa, di tahap ini ada rekruitmen,
wawancara, orientasi staf, menyusun jadwal, dan pengembangan staf
Actuating = Aksi = Menggerakkan
▶️tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi. Kegiatan disini seperti
menyediakan sumber daya agar staf dapat melaksanakan fungsinya, melakukan
supervisi, memberi arahan.
Controlling = mengendalikan
▶️Mengawasi dan mengevaluasi segala kegiatan bergerak menuju tujuan organisasi.
Proses audit, penilaian kinerja, pengendalian mutu ada dalam tahap ini
18. Aspek mendasar SDGs:
SDGs membawa 5 prinsip-prinsip mendasar / fundamental yang menyeimbangkan
dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan, yaitu:
17

1) People (manusia),
2) Planet (bumi),
3) Prosperty (kemakmuran),
4) Peace (perdamaian), dan
5) Partnership (kerjasama)

22.Pencegahan penyalahgunaan narkoba


(BKKBN, 2016)
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain melalui :
1. Pencegahan primer (Primary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang belum mengenal Narkoba serta komponen
masyarakat yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Penyuluhan tentang bahaya narkoba.
- Penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba.
- Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya.
2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang coba-coba menyalahgunakan
Narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti
dari penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Deteksi dini anak yang menyalahgunaan narkoba
- Konseling
- Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
- Penerangan dan Pendidikan pengembangan individu
18

- (life skills) antara lain tentang ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan menolak


tekanan orang lain dan ketrampilan mengambil keputusan dengan baik.
3. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang menggunakan narkoba dan yang
pernah/mantan pengguna narkoba, serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat
membantu agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba dan membantu bekas korban
naroba untuk dapat menghindari
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok
lingkungannya
- Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat
untuk kembali sebagai pengguna narkoba
Referensi:
https://www.bkkbn.go.id/detailpost/strategi-sederhana-pencegahan-penggunaan-
narkoba-melalui-keluarga
25. Aborsi dalam UU no. 36 tahun 2009 pasal 75-77
Pasal 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau
cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut
hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:
a) sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
b) oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
c) dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
19

d) dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan


e) penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
Menteri.
Pasal 77
Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan
tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

21. SKN di Puskesmas


Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam Perpres 72/2012
tentang SKN terbagi dalam 7 subsistem, salah satunya subsistem Upaya Kesehatan.
Sub sistem ini dilaksanakan melalui pelaksanaan STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN yang pelaksana utamanya adalah PUSKESMAS.
Maka, penerapan SKN di Puskesmas melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Jenis Upayanya adalah:
a) Pelayanan kesehatan ibu hamil;
b) Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
c) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
d) Pelayanan kesehatan balita;
e) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
f) Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
g) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i) Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
k) Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
l) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus). yang bersifat
peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.
20

26. Syarat produksi kosmetik golongan A dalam PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI
KOSMETIKA
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 8
(1) Izin produksi industri kosmetika Golongan A diberikan dengan persyaratan:
a. memiliki apoteker sebagai penanggung jawab;
b. memiliki fasilitas produksi sesuai dengan produk yang akan dibuat;
c. memiliki fasilitas laboratorium; dan
d. wajib menerapkan CPKB.
(2) Izin produksi industri kosmetika Golongan B diberikan dengan persyaratan:
a. memiliki sekurang-kurangnya tenaga teknis kefarmasian sebagai penanggung jawab;
b. memiliki fasilitas produksi dengan teknologi sederhana sesuai produk yang akan
dibuat; dan
c. mampu menerapkan higiene sanitasi dan dokumentasi sesuai CPKB.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan izin produksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

27. Dampak desa siaga: diukur dari indikator dampak:


Indikator Dampak
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dan hasil
kegiatan di Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator proses terdiri atas
hal-hal berikut.
a. Jumlah penduduk yang mendenita sakit.
b. Jumlah penduduk yang menderita gangguan jiwa.
c. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
d. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia.
e. Jumlah balita dengan gizi buruk.

Etik Keperawatan
21

32. SDGs yang mendukung nawacita


22

Selanjutnya pertanyaan terkait fokus kesehatan di SDGs dan RPJMN


(rencana pembangunan jangka menengah nasional)
Untuk SDGs, ada beberapa pandangan untuk program pemerintah ini
Kalau di SDG sendiri, dinyatakan bahwa yang yang memiliki tujuan
kesehatan adalah tujuan nomor 2, 3, 5 dan 6
Nah sedangkan kalau berbicara tentang rpjmn, perencanaan
pembangunan rpjmn itu diambil dari beberapa target sdgs. nah di dalam
modul Ada sudah saya lampirkan gambarnya. Poin sdgs yang diambil
menjadi rpjmn adalah tujuan 1 2 3 5 dan 6
jadi kawan-kawan perhatikan konteksnya kalau ditanya tujuan kesehatan
dalam sdgs maka jawabannya 2356
Tapi kalau yang ditanya yang di Adobe ke dalam rpjmn adalah esdijis
tujuan 12356
KESIMPULAN
 Poin kesehatan
 SDGs murni: 2,3,5,6
 SDGs yang dimasukin ke dalam RPJMN: 1,2,3,5,6
23

E. Penghitungan kebutuhan cairan pasien luka bakar (formula parkland).


Langkah menentukan kebutuhan cairan pasien luka bakar;
1. Tentukan pasien dewasa atau anak
2. Tentukan persentase luas luka bakar dengan rule of nine
3. Gunakan rumus parkland (lihat modul)
4. Pemberian cairan untuk selama 24 jam adalah ;
🌹 8 jam pertama = 50% × kebutuhan cairan.
🌹 8 jam kedua = 25% x kebutuhan cairan.
🌹 8 jam ketiga = 25 % x kebutuhan cairan.
24

B. Rumus menghitung tetesan infus sederhana.


Untuk rumus tetesan infus, sudah ada di modul kita ya. Nah, ini rumus yang
sederhananya
Tapi ttap saja teman2 harus paham dg rumus aslinya ya
1. Set infus makro (dewasa) faktor tetesan 20
Jlh cairan
Tts/menit = ----------------
Waktu (jam) x 3
2. Set infus makro (dewasa) faktor tetesan 15
Jlh cairan
Tts/menit = -----------------
Waktu (jam) x 4
3. Set infus mikro (anak) faktor tetesan 60.
Jlh cairan
Tts/menit = -----------------
Waktu (jam)

Tingkat Kesadaran kuantitatifnya GCS, kualitatif pada gambar berikut :


25
26
27
28

Tidak semua imunisasi memberikan respon demam, beberapa yang


mungkin menyebabkan demam, mislanya imunisasi campak dan DPT
(dipteri, pertusis, dan tetanus).
BPJS = Badan Pemyelenggara Jaminan Sosial
1. Hak perawat
Dalam UU No. 38 tahun 2014 pasal 36 dan kewajiban pada pasal 37
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Perawat
Pasal 36
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan
berhak:
a. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan;
b. Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/alau
keluarganya
c. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
d. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau
ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
e. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
Pasal 37
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan
berkewajiban:
a. Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan
standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
b. Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
c. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan
lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya;
d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
e. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai Tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
dengan batas kewenangannya; melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang
dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Undang – Undang yang mengatur tentang Kesehatan UU No 36 Tahun 2004
SDGs tujuan 6: Air bersih dan Sanitasi Layak
➡️Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang
Berkelanjutan untuk Semua
Sanitasi, begitu juga air bersih, secara khusus dibahas pada tujuan enam SDGs,
walaupun tetap perlu menjadi catatan bahwa tujuan-tujuan yang ada ini sesungguhnya
merupakan suatu kesatuan.
Target
29

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang
aman dan terjangkau bagi semua.

6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai
dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka,
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok
masyarakat rentan.
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia
berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara
signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang
yang aman secara global.
6.4. Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di
semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang berkelanjutan
untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang
menderita akibat kelangkaan air.
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua
tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air,
termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah, dan danau.
6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional dalam hal
pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam program dan
kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air,
pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang.
6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan
pengelolaan air dan sanitasi.
Rujukan Berjenjang
1.Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai
kebutuhan medis, yaitu:
a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke
fasilitas kesehatan tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes primer.
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan atas
rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer.
2. Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk langsung ke faskes tersier
hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya,
merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.
Dasar Hukum : PMK 1 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan.
Manfaat
1. Meningkatkan aksesibilitas, pemerataan dan peningkatan efektifitas pelayanan
kesehatan. Artinya, setiap yankes dapat memberikan layanan sesuai
kemampuannya
2. Pasien diberikan pelayanan sesuai kebutuhan. Artinya, pasien yang dapat diatasi
masalah kesehatannya di Puskesmas, tidak perlu ke spesialis agar pasien yang
memang membutuhkan pelayanan spesialis kebagian tempat.
3. Efesiensi biaya. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pelayanan
yang dapat dilakukan secara berjenjang mulai dari layanan primer.
30

Nah, soal soal seperti ini penalaran jadinya. Pilihlah opsi yang paling mendekati
dengan manfaat tadi
Nawacita yang b.d kesehatan
Dalam pembangunan nasional 2015-2019 juga dibangun kemandirian di bidang
ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya yang dikenal
dengan Trisakti. Untuk mewujudkannya, ditetapkan 9 agenda prioritas (Nawacita),
dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia yang akan dicapai melalui Program Indonesia Pintar, Program Indonesia
Sehat dan Program Indonesia Kerja Indonesia sejahtera.
Program Promotif dan Preventif BPJS
Berbagai program dilakukan oleh BPJS Kesehatan bekerjasama dengan fasilitas
kesehatan mitra kerja khususnya fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti:
1. Deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA dan Papsmear,
2. Optimalisasi program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis),
3. olah raga bersama seperti senam, lari, atau bersepeda yang bekerjasama
dengan pemerintah daerah maupun lembaga terkait,
4. Tele-consulting yang dapat dilakukan melalui BPJS Kesehatan Care Center
1500-400.
Untuk program yang ada panduannya itu adalah PROLANIS yang sasarannya adalah
penderita DM Tipe II dan Hipertensi.
Kegiatan 1 s.d 4 adalah contoh2 kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan kerjasama.
Kuncinya klo promotif preventif lihat sasaran dari kegiatannya.
Promotif : seluruh masyarakat
Preventif : pada kelompok beresiko
Opsinya bisa macam macam, maka jeli baca apa yang diminta.
Kalau program PBJS terkait dengan kuratif adalah Program Rujuk Balik dan Rujukan
Berjenjang
Tabel dosis, cara pemberian dan lokasi pemberian imunisasi sesuai dengan PMK
12/2017
31

Kemarin ada FR juga tentang penyimpanan vaksin dan pemakaian vaksin sisa :

Tujuan Cuci Tangan


Intinya adalah mencegah kontaminasi bakteri yang dapat ditularkan melalui tangan
Narasinya bisa bervariasi antara lain:
1. Agar tangan bersih
2. Terbebas dari mikroorganisme patogen
3. Mencegah penularan mikroorganisme ke orang lain
4. Mencegah penularan mikroorganisme ke tubuh sendiri
Tema Hari Cuci Tangan Dunia
Tahun 2019 : Clean Hands For All atau Tangan Bersih untuk Semua
32

Tahun 2018 : Clean Hands - a Recipe for Health atau Tangan yang Bersih, Resep
untuk Kesehatan
Tahun 2017 : Our Hands Our Future
Rentra Kemenkes p2pl (Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan)
33

Langkah cuci tangan


Yah, pertanyaan nya spesifik, langkah ke 3 dan ke 7 seingat kk yang ada dalam FR.
Nah, untuk ini terus terang kk jadi bingung, karena WHO dan Kemkes menggaungkan 6
Langkah Cuci Tangan..
Jika mengacu pada pedoman cuc tamgan WHO ini, ada 8 langkah, dimulai dari
mengambil cairan cucitangannya. Langkah ketujuh nya adalah membersihkan ujung2
kuku, sama dengan langkah ke enam pada 6 langkah cuci tangan kemkes. Jika ada
referensi lain tentang 7 langkah cuci tangan, boleh wapri ya ns 🙏🏻.
34

Ini dapatnya disini.. http://padk.kemkes.go.id/news/read/2018/10/22/176/cuci-tangan-


pakai-sabun-cegah-kematian-anak.html
Rehabilitasi narkoba

Saya resumekan sedikit, tapi setelah ini tetap lihat ke juknis nya yah... Karena
lumayan panjang kalo dimasukin ke wa 🙏🏼😅
Secara umum, rehabilitasi yang dijalani oleh penyalahguna narkoba ada 2:
1. Rehabilitasi medis
2. Rehabilitasi sosial (dilakukan setelah selesai rehabilitasi medis)
Rehabilitasi medis terbagi lagi menjadi 2 bentuk:
1. Rehabilitasi rawat jalan
2. Rehabilitasi rawat inap
Rehabilitasi medis juga dibedakan tergantung status:
1. RM untuk terdakwa atau tersangka:
- ranap
- rajal
2. RM untuk terpidana
- ranap awal
- lanjutan
- Pasca rawat
35

Tahapan Rehabilitasi
1. Fase asesmen: evaluasi psikiatri komprehensif
2. Fase rehab medis / detoksifikasi: tindakan medis untuk membantu gejala putus obat
3. Fase rehab non medis / sosial
4. Fase bina:

Nilai Hematokrit
Jika disertakan nilai Hb pada soal, normalnya adalah 3 kali HB
Jika tidak disertakan nilai Hb,
Standar normal antar laboratorium satu dengan lainnya bisa terdapat perbedaan. Kelas
rentang hematokrit normal tergantung pada jenis kelamin dan usia pasien. Nilai normal
hematokrit yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
Pria dewasa : 38,8-50 %
Wanita dewasa : 34,9-44,5 %
Anak-anak : 33 -38%

Penyebab Peningkatan TIK


36

Pertolongan Pertama Pada Trauma Thoraks


Ada 5 kejadian yang mengancam nyawa
1. Open Pneumotoraks
2. Tension Pneumotoraks
3. Massif Hemothoraks
4. Flail Chest dan Kontusio Paru
5. Tamponade Jantung
37

SP jiwa halusinasi
Halusinasi:
1. Mengevaluasi tanda-gejala dan karakteristik halusinasi yang dirasakan.
Memvalidasi kemampuan cara menghardik, cara minim obat dengan prinsip 7
benar, cara bincang-bincang, dan cara melakukan aktivitas terjadwal yang sudah
dikuasai. Menjelaskan tanda - gejala dan karakteristik halusinasi, penyebab dan
akibat halusinasi, serta Menjelaskan dan melatih Pasien cara menghardik
2. Menjelaskan dan melatih Pasien minum obat dengan prinsip 7 benar,
keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat
3. Menjelaskan dan melatih Pasien cara berbincang-bincang
4. Menjelaskan dan melatih Pasien cara beraktivitas terjadwal
Bunyi / suara napas, biasanya bisa didengar pada auskultasi paru.
Berikut bunyi normal pada auskultasi paru
1. Vesikuler
Suara intensitas lembut, bernada rendah, "desahan lembut" yang muncul oleh udara yang bergerak
melalui saluran udara yang lebih kecil (bronkiolus dan alveoli)
Lokasi: Di atas paru perifer; paling baik didengar di pangkal paru-paru
Karakteristik : Paling baik didengar saat inspirasi, yaitu sekitar 2,5 kali lebih lama dari fase ekspirasi (rasio
5: 2)
2. Bronkovesikuler
Bunyi “hembusan” intensitas sedang dan
tertahan moderat yang muncul oleh udara yang bergerak melalui jalan napas yang lebih besar (bronkus)
Lokasi : Antara skapula dan lateral hingga sternum pada ruang interkostal pertama dan kedua
Karakteristik : Fase inspirasi dan ekspirasi sama (rasio 1: 1)
3. Bronkial (tubular)
Suara bernada tinggi, keras, “kasar” yang muncul oleh udara yang bergerak melalui batang tenggorok
Lokasi : Di anterior atas trakea; biasanya tidak terdengar di jaringan paru-paru
Karakteristik : Lebih keras dari suara vesikular; memiliki fase inspirasi pendek dan fase ekspirasi panjang
(rasio 1: 2)
38

TIPE KEPEMIMPINAN
Poinnya perbedaan tipe kepemimpinan ini dibedakan dari Cara pimpinan dalam membuat keputusan
akhir

Autokratis : Pimpinan menguasai penuh semua kebijakan., bawahan harus melakukan apa yang
diperintahkan oleh bawahan

Birokratis : Keputusan-keputusan yang dibuat oleh pimpinan berdasarkan prosedur-prosedur yang


baku dari instansi terkait.

Demokratis : Prinsipnya pimpinan melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan dan bersama-
sama dengan bawhan dalam menentukan keputusan akhir

Partisipatif : Gabungan dari demokratis dan autokratis, dimana pimpinan melibatkan bawahan dalam
proses pengambilan keputusan, namun keputusan akhir tetap berada di tangan pimpinan

Laisserz Faire : Staf/bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara mereka sendiri. Pimpinan
hanya sebagai sumber informasi dan pengendali secara minimal atau sebagai fasilitator.

Kadang disebut Gaya Kepemimpinan juga..


Klo misal semua keputusan mutlak pemimpin yang memutuskan dan dalam opsinya ada:
Autokratis ▶️Tipe Kepemimpinan
Otoriter ▶️Cara Memimpin
Diktator ▶️Cara Memimpin
Cari kata kunci pada soal. Mintanya tipe kepemimpinan atau cara memimpin

Cara melakukan penilaian GCS adalah dengan mengevaluasi respon motorik pasien,
verbal dan respon membuka mata, lalu masing-masing respon diberikan sebuah angka
sebagai berikut:
Refleks Membuka Mata (E)
4 : Spontan
3 : Perintah Verbal (meminta pasien membuka mata)
2 : Rangsangan Nyeri (tekan pada syaraf supraorbita atau kuku jari)
1 : Tidak ada respons (dengan rangsangan nyeri pasien tidak membuka mata)
Refleks Verbal (V)
5 : Orientasi baik dan bicara jelas (tidak ada disorientasi, dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan
mengetahui dimana ia berada, termasuk hari, waktu dan bulan)
4 : Kacau /confused (dapat berbicara dalam kalimat namun ada disorientasi waktu dan
tempat)
3 : Kata-kata yang tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat dan tidak
tepat)
2 : Mengerang (suara yang tidak berarti, tidak mengucapkan kata, hanya suara mengerang)
1 : Tidak ada respons atau jawaban
Refleks Motorik (M)
6 : Mengikuti Perintah (misalnya, pasien disuruh untuk angkat tangan)
5 : Mengetahui letak rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, bila oleh rasa nyeri pasien
mengangkat tangannya sampai melewati dagu untuk maksud menapis rangsangan tersebut berati ia
dapat mengetahui lokasi nyeri)
4 : Reaksi menghindar terhadap nyeri (bergerak tanpa arah tidak tahu lokasi nyeri)
39

3 : Fleksi abnormal (dekortikasi) berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan dengan objek keras
seperti ballpoint, pada
jari kuku. Bila sebagai jawaban siku memfleksi, terdapat reaksi fleksi terhadap nyeri (fleksi pada
pergelangan tangan mungkin ada atau tidak)
2 : Ekstensi abnormal (deserbasi)
dengan rangsangan nyeri tersebut di atas terjadi ekstensi pada siku, ini selalu disertai fleksi spastik pada
pergelangan tangan
1 : Tidak ada respons
sebelum memutuskan bahwa hasil pemeriksaan motorik tidak ada reaksi, harus diyakinkan bahwa
rangsangan nyeri yang diberikan cukup adekuat

Hubungan GCS dengan berat ringannya Cedera Kepala


a. Cedera kepala ringan/minor
- GCS 13 – 15
- Dapat terjadi kehilangan kesadaran, amnesia, tetapi kurang dari 30 menit
- Tidak ada fraktur tengkorak
- Tidak ada kontusio serebral, hematom
b. Cedera kepala sedang
- GCS 9 – 12
- Kehilangan kesadaran dan anmnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam
- Dapat mengalami fraktur tengkorak
- Diikuti kontusio serebral, laserasi dan hematoma intrakranial
c. Cedera kepala berat
- GCS 3 – 8
- Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam
- Juga meliputi kontusio serebral, laserasi atau hematoma intrakranial
Teknik Pembidaian

Ini pernah kk bagaikan pedomannya

Prinsip pembidaian
a. Jangan melepaskan stabilisasi manual pada tulang yang cedera sampai kita benar- benar
melakukan pembidaian.
b. Jangan mereposisi atau menekan fragmen tulang yang keluar kembali ketempat semula.
c. Buka pakaian yang menutupi tulang yang patah sebelum memasang bidai.
d. Lakukan balut tekan untuk menghentikan perdarahan pada fraktur terbuka sebelum memasang
bidai.
e. Bidai harus melewati sendi proksimal dan sendi distal dari tulang yang patah.
f. Bila persendian yang mengalami cedera, lakukan juga imobilisasi pada tulang proksimal dan
distal dari sendi tersebut.
g. Berikan bantalan atau padding untuk mencegah penekanan pada bagian tulang yang menonjol
dibawah kulit.
h. Sebelum dan sesudah memasang bidai lakukan penilaian terhadap nadi, gerakan dan rasa
/sensasi pada bagian distal dari tempat yang fraktur atau cedera

Untuk fr cara menghadapi pasien yang divonis ca stadium akhir ini agak susah nih nentukan nya karena
info terkait opsinya ga ada dan soal tidak lengkap.
40

Kalau secara umum langkahnya:


1. Memperhatikan cara Mengkomunikasikan vonis (menyampaikan berita buruk). Apa, sejauh
mana, kapan, dengan siapa dan bagaimana cara menyampaikan berita tersebut. Hargai otonomi
pasien untuk menentukan Tindakan
2. Meningkatkan kualitas hidupnya
3. Menanggapi respon psikologik yang dapat timbul dalam keadan ini, seperti rasa tak berdaya,
putus asa, sedih, takut, marah dan sebagainya. Menanggapi respon pasien sesuai dengan fase
marah (jika pasien mengungkapkan mara
Penempatan Pasien
Untuk menjawab soal begini, sesuaikan dengan pola transmisi penyakit nya yah..
Soalnya bisa diputar2 kemana mana, kenali transmisinya.. ini dari pmk 27/2017. Untuk pasien dengan
transmisi kontak, airborne, dan droplets gunakan kamar sendiri atau kohorting/ pasien sejenis bersama.
Khusus pada airborne, bertekanan negatif.

Untuk media edukasi yang tepat ketika diacharge planning biasanya adalah leaflet karena ukurannya
yang kecil, dapat menampung berbagai info singkat, mudah dibawa pulang, dan bisa dibaca di rumah
dengan mudah
Hal yang dilakukan saat anak menangis ketika diperiksa:
Berikan askep atraumatik: hentikan tindakan sementara, lakukan teknik relaksasi / imaginary /
distraksi

Anda mungkin juga menyukai