dunia tersebut.Negara negara yang menang kemudian MATA KULIAH : Administrasi Pembangunan menunjukan adanya hasrat/keinginan untuk membantu negara- DOSEN : A. Muhammad Ishak Ismail, S.A.P., M.A.P. negara yang kalah dalam perang dunia itu. Contoh yang paling menyolok mata daripada hasrat ini ialah adanya usaha pemerintah Amerika Serikat untuk membantu negara-negara di “MUNCULNYA ILMU ADMINISTRASI PEMBANGUNAN” eropa barat,baik bekas sekutu maupun musuhnya,untuk membangun kembali perekonomian Eropa Barat yang hancur Meskipun Administrasi Pembangunan sebagai disiplin ilmiah sebagai akibat perang dunia tersebut.Malahan demikian besar masih berada pada tahap embrional,sesungguhnya ide serta usaha perhatian pemerintah dan bangsa Amerika untuk membantu untuk mengembangkan prinsip-prinsip Administrasi Pembangunan bangsa-bangsa di Eropa Barat sampai pemberian bantuan luar telah mulai timbul segera setelah Perang Dunia ke II.Akan tetapi negeri itu dituangkan dalam bentuk undang-undang yang usaha yang lebih serius dilaksanakan oleh para ahli baru setelah kemudian terkenal dengan “Point Four Program” yang permulaan dasarwarsa enam puluhan. kemudian lebih terkenal dengan istilah “Mashall Plan”. 1. Keberadaan Administrasi Pembangunan Kemudian ternyata bahwa bantuan luar negeri yang Dikatakan telah mulai sejak berakhirnya Perang Dunia ke II diberikan oleh Amerika Serikat ke Eropa Barat mempunyai efek yang lalu,oleh karena setelah berakhirnya perang dunia itu, positif yang demikian dramatisnya sehingga orang sering terlihat dua pola baru dalam hubungan antar bangsa di dunia. memandang Marshall Plan tersebut sebagai “Model” daripada Pola pertama ialah bahwa di satu pihak ada negara- cara pemberian bantuan luar negeri. Demikian menonjolnya negara yang menang pada perang dunia tersebut dan di pihak kedudukan Amerika Serikat di dunia,terutama dibidang lain ada negara-negara yang kalah.Salah satu akibat serius ekonomi,maka bantuan luar negeri yang diberikan oleh Amerika daripada suatu peperangan ialah kemorat-maritan dibidang Serikat tidak terbatas hanya kepada negara-negara di Eropa Barat saja,akan tetapi diperluas sehingga meliputi seluruh 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Administrasi dunia,termasuk beberapa negara Komunis. Pembangunan Pola kedua yang terlihat pada waktu itu ialah bahwa Negara pemenang Perang Dunia II (PD II) mempunyai disatu pihak terdapat negara-negara bekas penjajah dan dipihak program bantuan yang sengaja dibuat untuk kebutuhan negara- lain ada negara-negara yang baru saja memperoleh negara berkembang. Bantuan tersebut mempunyai tujuan kemerdekaanya,setelah terjajah untuk jangka waktu tertentu. sebagai berikut. Sebagaimana diketahui,negara-negara merdeka yang timbul a. Bidang politik, yaitu mempertahankan kelompok elite yang setelah Perang Dunia ke II itu hampir seluruhnya terdapat di sepaham, memperluas lingkaran pengaruh, mencegah Asia dan Afrika.Tanpa terkecuali,semua negara bekas penjajah kelompok politik yang menjadi lawan negara tersebut, dan itu setelah sekian lama memiskinkan negara-negara jajahanya menjaga sikap politik negara yang diberi bantuan. telah menjadi kaya karena kegiatan Imprealismenya. Negara- b. Bidang ekonomi, yaitu memperoleh timbal balik dengan negara bekas penjajah nampaknya ingin memelihara hubungan mempermudah mendapatkan sumber mentah, menjadi bagian baik antara mereka dengan negara-negara bekas jajahnnya.Akan dari pasar internasional, bantuan utang menjaga kerja sama, tetapi,kiranya tidak dapat disangkal bahwa negara-negara bekas dan adanya kebergantungan pada negara tersebut. penjajah itu mendasarkan pemikiran dan kebijaksanaanya c. Bidang militer, yaitu negara berkembang dijadikan sasaran kepada kepentingan nasional sendiri terutama kepentingan dalam penjualan senjata, pendidikan militer bagi perwira, nasional dibidang ekonomi,oleh karena bagaimanapun juga dan pengiriman tenaga ahli oleh negara maju. negara-negara bekas penjajah itu masih memerlukan negara- d. Bidang teknis, yaitu mengirimkan bantuan dalam bentuk negara bekas jajahanya sebagai sumber bahan-bahan mentah fisik, membangun institusi pendidikan, dan mengirimkan dan bahan baku yang diperlukan untuk industri mereka dan pakar kepada negara yang membutuhkan. sebagai pasaran dari hasil-hasil industri tersebut. Menurut Suminta (1973), beberapa faktor yang kreativitas yang tinggi untuk melaksanakan pembangunan, memengaruhi administrasi pembangunan di setiap negara tetapi tidak didukung oleh teknologi yang mutakhir. adalah sebagai berikut. e. Faktor institusional atau kelembagaan. Perhatian administrasi a. Faktor politik mempunyai hubungan erat dengan stabilitas pembangunan terhadap aspek institusional adalah dalam bidang politik. Stabilitas bidang politik merupakan bentuk pembinaan institusi-institusi untuk dapat lebih prakondisi yang perlu diciptakan sebelum pembangunan itu mendukung proses pembangunan. dilaksanakan. b. Faktor ekonomi merupakan salah satu sisi pembangunan dan Dari beberapa faktor tersebut, faktor yang menyebabkan mempunyai pengaruh yang paling menonjol daripada negara-negara berkembang menerapkan administrasi aspekaspek yang lain. Umumnya, negara berkembang pembangunan hasil pemikiran Barat adalah faktor ekonomi. Hal menempatkan pembangunan sebagai prioritas pertama dan ini disebabkan kemajuan di bidang ekonomi biasanya dianggap utama. sebagai keberhasilan proses pembangunan. Tidak heran jika c. Faktor sosial budaya, misalnya dasar sosial kebudayaan, pada masa Orde Baru, tujuan pembangunan Indonesia hanya motivasi, dan kepedulian terhadap perubahan, gaya hidup, ditujukan pada faktor ekonomi tanpa memedulikan faktor-faktor cara berpikir, pandangan hidup, dan sebagainya yang lain yang sama pentingnya. Paradigma inilah yang pada berhubungan dengan masalah sosial. akhirnya menimbulkan kebergantungan ekonomi negara-negara d. Faktor perkembangan IPTEK dan lingkungan fisik. Proses berkembang terhadap negara-negara maju. Hal ini disebabkan pembangunan diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena negara-negara berkembang berpandangan bahwa negara- sumber daya manusia, pelaksanaan pembangunan/rumusan negara maju berhasil menciptakan konsep sempurna untuk kebijaksanaan, sumber alam (resources development), mencapai tujuan pembangunan, yaitu meraih kekayaan pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup/fisik, dan sebanyakbanyaknya. kesempatan kerja/lapangan kerja. Indonesia pun memiliki Hal ini menyebabkan negara-negara berkembang berkiblat b. Birokrasi di negara berkembang kekurangan (deficient) pada pemikiran-pemikiran negara maju (khususnya negara- sumber daya manusia terampil untuk menyelenggarakan negara Barat, terutama Amerika) untuk melaksanakan konsep pembangunan. Kekurangan ini bukan dalam arti jumlah, pembangunan negaranya. Persoalan tersebut merupakan saat tetapi kualitas. Dalam jumlah justru sebaliknya, birokrasi di yang tepat bagi negara maju untuk memanfaatkannya sehingga negara berkembang mengerjakan orang lebih dari yang negara-negara maju dapat mengeruk habis sumber daya yang diperlukan (overstaffed). Pada umumnya, keadaan ini ada di negara berkembang dengan menjanjikan bantuan. mencerminkan kondisi atau taraf pendidikan suatu negara. 3. Ciri Administrasi yang Indikasinya Ditemukan Secara Umum di Dari data yang kita ketahui, keadaan tersebut berlaku di Banyak Negara Berkembang Indonesia pada saat ini (Kartasasmita, 1995). Heady (1995) menyebutkan lima ciri administrasi yang c. Birokrasi lebih berorientasi pada hal-hal lain daripada indikasinya ditemukan secara umum di banyak negara mengarah pada suatu hal yang benar-benar menghasilkan berkembang, yaitu sebagai berikut. (production directed). Artinya, birokrat lebih berusaha a. Pola dasar (basic pattern) administrasi publik atau mewujudkan tujuan pribadinya dibandingkan pencapaian administrasi negara bersifat jiplakan (imitative) dari asli sasaran-sasaran program. Dari sifat seperti ini lahir (indigenous). Kingsley menyatakan bahwa di negara bekas nepotisme, penyalahgunaan kewenangan, korupsi, dan jajahan, pengorganisasian jawatan, perilaku birokrat, dan berbagai penyakit birokrasi, yang menyebabkan aparat penampilannya mengikuti karakteristik penjajahnya dan birokrasi di negara berkembang pada umumnya memiliki kelanjutan dari administrasi kolonial. Pola administrasi kredibilitas yang rendah, dan dianggap tidak mengenal kolonial ini diwarisi oleh administrasi di negara-negara etika. yang baru merdeka bahkan sampai sekarang masih menjadi d. Adanya kesenjangan yang lebar antara perbuatan (keadaan) ciri birokrasi di banyak negara berkembang. dan kenyataan (discrepency between form and reality). e. Birokrasi di negara berkembang sering bersifat otonom, memadai. Dengan demikian, administrasi pembangunan lahir artinya lepas dari proses politik dan pengawasan dari sebuah kebutuhan negara berkembang untuk membangun masyarakat. Ciri ini merupakan warisan administrasi dan memperbaiki tatanan kehidupannya. Selain itu, administrasi kolonial yang memerintah secara absolut atau sikap feodal pembangunan juga terlahir dari kepedulian negara-negara dunia dalam zaman kolonial yang terus hidup dan berlanjut kedua dan pertama (dengan berbagai kepentingan di dalamnya) setelah merdeka. Pada banyak negara berkembang, orang untuk membantu negara-negara berkembang menjalankan yang paling terpelajar atau kaum elitenya memang administrasi negaranya ke arah yang lebih baik. berkumpul di birokrasi, sehingga kelompok di luar itu sulit dapat menandingi birokrasi dalam pengetahuan mengenai pemerintahan dan akibatnya pengawasan menjasi tidak efektif. Tercapainya pembangunan pada suatu negara bukan hanya tanggung jawab administrator pembangunan, tetapi menuntut kinerja bersama semua elemen masyarakat dan pemerintah. Hal ini disebabkan makna luas dari negara sebagai hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Akan tetapi, biasanya (seperti yang rakyat menghambat proses pembangunan. Hal ini disebabkan masalah egosentrisme, etnis, dan masalah kepentingan dari kedua belah pihak. Keterhambatan proses pembangunan juga dapat terjadi akibat keterbatasan pengadaan faktor pendukung fisik, seperti peralatan, perlengkapan, teknologi, dan sumber daya yang tidak