Anda di halaman 1dari 12

Asuhan

Keperawatan
Stroke Hemoragic
Nama Anggota
Putri Nurfadilah
010318510
01
Ratu Najla Shopandi
010318512
02

Rizky Syahbanny
010318515
03

Sendi Septiadi Rossy


010318517
04
Definisi
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani
secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang
disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa
saja dan kapan saja. (Muttaqin, 2008)
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak
dan kemudian merusaknya. (Adib, M, 2009)

Stroke hemoragik ada dua jenis yaitu:


a. Hemoragik intra serebral: perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.
b. Hemoragik sub arachnoid: perdahan yang terjadi pada ruang sub arachnoid (ruang
sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak). (Nurarif &
kusuma,2013)
Etiologi
Stroke hemoragik umumnya disebabkan oleh adanya perdarahan intra cranial dengan
gejala peningkatan tekanan darah systole > 200 mmHg pada hipertonik dan 180
mmHg pada normotonik, bradikardia, wajah keunguan, sianosis, dan pernafasan
mengorok.
Penyebab stroke hemoragik, yaitu:
a. Kekurangan suplay oksigen yang menuju otak.
b. Pecahnya pembuluh darah di otak karena kerapuhan pembuluh darah otak.
c. Adanya sumbatan bekuan darah di otak

(Batticaca,2008)
Tanda dan gejala

a. Perubahan tingkat kesadaran,(mengantuk, letih,apatis,koma)


b. Kesulitan berbicara atau memahami orang
c. Sakit kepala yang terjadi ketika bangun tidur, membungkuk,batuk atau
kadang terjadi secara tiba- tiba.
d. Perubahan gerakan biasanya pada satu sisi tubuh, kesulitan menggerakan
salah satu bagian tubuh,
e. atau penurunan keterampilan motoric
f. Mual dan muntah
g. Sensasi perubahan biasanya pada satu sisi tubuh, seperti sensasi baal
atau kesemutan
Penatalaksanaan medis dan keperawatan

- Menurunkan - Posisi kepala dan badan 15-


- Bebaskan jalan nafas dan
kerusakan iskemik 30 derajat

-
serebral.
Mengendalikan pertahankan ventilasi yang

-
hipertensi dan adekuat
Tanda-tanda vital usahakan
-
menurunkann TIK

-
Pengobatan (anti stabil

-
koagulan,Obat anti Bedrest
Pertahankan keseimbangan
-
trombotik,Diuretik)

-
Pembedahan cairan dan elektrolit
Hindari kenaikan
suhu,batuk,konstipasi atau
cairan suction yang
berlebihan

(Muttaqin,2008)
Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium: darah rutin, gula darah, urin rutin, cairan serebrospinal, AGD, biokimia darah, elektrolit.
b. CT Scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan dan juga untuk memperlihatkan
adanya edema hematoma, iskemia, dan adanya infark.
c. Ultrasonografi doppler: mengidentifikasi penyakit arterio vena.
d. Angiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau
obstruksi arteri.
e. MRI: menunjukkan darah yang mengalami infark, hemoragic.
f. EEG: memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
g. Sinar X tengkorak: menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berlawanan dari
masa yang meluas, klasifikasi karotis interna terdapat pada trombosit
h. serebral, klasifikasi parsial dinding aneurisme pada perdarahan sub arachhnoid.
(Batticaca, 2008)
Identitas Klien
Information
Umur 47th
● Tanggal masuk :
Agama Islam 26/06/2021
Alamat ● BB sebelum sakit : 65kg
Jetis
● BB sesudah sakit : 61kg
Menoreh
● Keluhan utama pusing
Ny. Y Status Kawin kepala dan lemas
Pekerjaan Wiraswasta badannya ( GCS :
E4,M6,V2).
Pendidikan SD
Analisis data
Data Fokus Etiologi Masalah

Ds : Pasien mengangguk saat ditanya pusing Gangguan perfusi Gangguan perfusi


jaringan serebral jaringan serebral
Do :
- Pasien mngalami penurunan kesadaran
- Tekakan darah 179/96 mmhg
- Pasien mengalami kesulitan berbicara
dengan bibir
- Pasien mengalami penurunan
ketajaman penglihatan
- Hasil CT – scan ICH ganglia basalis
sinistra
- GSC = E4 M6V2
Intervensi Keperawatan
Tujuan Keperawatan Rencana Keperawatan Rasional

Setelah dilakukan tindakan - Kaji tingkat kesadaran - Mengetahui keadaan umum

keperawatan 2 x 24 jam pasien pasien

diharapkan refusi jaringan - Monitor TTV pasien - TTV dalam batas normal

otak dapat efektif kembali - Posisikan klien Supinasi menunjukan perbaikan kondisi

dengan KH : - Monitor adanya tanda-tanda - Mengurangi terjadinya PTIK

- TTV dalam batas normal PTIK - Mengetahui keadaan umum

- Tingkat kesadaran membaik - Berikan obat sesuai dengan pasien

- Tidak ada tanda-tanda PTIK advis dokter - Dapat digunakan untuk


mencegah pendarahan serta
memperbaiki aliran darah
serebral
Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Keperwatan Evaluasi Keperawatan

- Mengkaji tingkat kesadaran pasien S=


O = - Tingkat kesadaran compasmetis
- Memonitor TTV Pasien - GCS = E4 M6 V5
- Memposisikan klien supinasi - TD = 164/100
- N = 60
- Inj. piracetam 1gr - RR = 15
- Memonitor adanya tanda-tanda PTIK - S = 366
- A = Masalah teratasi sebagian
- P = Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
Thanks!
Do you have any questions?
Universitas Medika Suherman
02189111110
info@medikasuherman.ac.id

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai