A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum An-Nisaa’ dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien, yang harus
didukung oleh pemenuhan sarana prasarana dan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan
meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka tututan pengolahan
program Kesehatan dan Keselamtan Kerja di rumah sakit semakin tinggi karena sumber daya manusia
rumah sakit, pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak
proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di
rumah sakit.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Selain dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu, rumah sakit juga
dituntut harus melaksanankan dan mengembangkan program K3 di rumah sakit dan terdapat dalam
instrumen akreditasi rumah sakit.
Dalam undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan khususnya pasal 165 “ pengelola
tempat kerja wajib melakukan segala upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan,
pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal diatas maka pengelola tempat kerja
di rumah sakit mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah
melalui apaya kesehatan kerja di samping keselamatan kerja. Rumah sakit harus menjamin kesehatan
dan keselamatan kerja baik terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat
sekitar dari berbagai potensi bahaya di rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk
melaksanakan upaya kesehtan dan keselamatan kerja yang dilaksanakan secara terintergrasi dan
menyeluruh sehingga risiko terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat kerja di
rumah sakit dapat dihindari.
K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit,
khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi sumber daya rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar rumah sakit. Hal ini secara tegas di nyatakan dalam
undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, pasal 40 ayat 1 yakni “dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun
sekali”. K3 termasuk sebagai salah satu pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi. Dalam akreditasi
terbaru tahun 2012 terdapat dalam Bab MFK/Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Selain itu seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat 1 undang-undang N0. 44 tahun 2009
tentang rumah sakit bahwa “Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia. Kefarmasian dan peralatan“ yang mana persyaratan-persyaratan tersebut salah
satunya harus memenuhi unsur K3 didalamnya.
B. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja di RSU AN-NISAA’ yang aman, sehat dan produktif untuk sumber
daya rumah sakit, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan
lingkungan sekitar rumah sa
kit sehingga proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.
C. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya kesehatan dan keselamatan kerja
rumah sakit (K3RS)
b. Meningkatkan profesionalisme dalam hal kesehatan keselamatan kerja bagi manajemen,
pelaksanan dan pendukung program
c. Terpenuhi syarat-syarat K3 disetiap unit kerja
d. Terlindungi pekerja dan mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja
e. Pasien, pengantar/pengunjung pasien, staff dan pekerja lain dilingkungan rumah sakit merasa
aman dan nyaman dlingkungan rumah sakit
f. Terselenggaranya program K3RS secara optimal dan menyeluruh
g. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas rumah sakit
D. Sasaran
a. Pengelola rumah sakit
Komitmen yang kuat demi terwujudnya kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit
Kebijakan yang mendukung program
b. SDM rumah sakit
Paham dan mengerti tentang kesehatan dan keselamatan kerja
Bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk keselamatan dan
keamanan
Terlatih dan dapat menerapkan prosedur emergency bila terjadi bencana
Pekerja sehat, aman, nyaman dan terlindungi
c. Pasien, pengunjung/pengantar pasien
Aman, nyaman berada dilingkungan rumah sakit
Mutu layanan
d. Rekanan usaha dalam lingkungan rumah sakit
Aman, nyaman berada dilingkungan rumah sakit
Terlatih dan dapat menerapkan prosedur emergency bila terjadi bencana
E. Ruang Lingkup
Standar K3RS mencangkup prinsip, program dan kebijakan pelaksanaan K3RS, standar sarana,
prasarana dan peralatan K3RS, pengelolaan bahan berbahaya, standar sumber daya manusia
K3RS, pembinaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan
G. Penutup
Program kerja unit adalah merupakan suatu instrumen yang dibuat untuk mencapai tujuan. Dengan
adanya program kerja Panitia K3 tahun 2019 diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan
kegiatan.
BAB V. KEGIATAN
1. Disaster Program
a. Membuat pedoman dan program tentang pencegahan dan penanggulangan bencana.
b. Melakukan pelatihan Disaster Program (Jadwal pelatihan, peserta dan pelaporan) yang
melibatkan semua unsur di Rumah Sakit.
c. Menyediakan fasilitas: rambu – rambu penunjuk arah lokasi pelayanan, jalan keluar, jalan masuk,
arah evakuasi bencana, pintu emergency, denah dan gambar arah evakuasi di setiap gedung.
2. Pencegahan Pengendalian Kebakaran
a. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya, terutama di ruang khusus.
b. Mengusulkan alat deteksi asap/api pada tempat–tempat yang rawan kebakaran, misalnya Ruang
Rekam Medik, Instalasi Gizi dan Radiologi.
c. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran dan gempa.
d. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian kebakaran.
e. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan pengendalian kebakaran.
f. Melakukan pelatihan untuk tim yang sudah dibentuk.