Anda di halaman 1dari 12

12.2.1.

Identifikasi dampak Penting

- Pelingkupan (scoping) bertujuan untuk membatasi penelitian AMDAL pada hal-hal yang penting untuk
pengambilan keputusan. Karenanya, mengidentifikasi hal penting tersebut perlu diutamakan dan untuk
selanjutnya dampak penting inilah yang dimasukkan ke dalam ruang lingkup penelitian AMDAL

- Setiap kegiatan proyek akan menimbulkan dampak, dan kegiatan yang berbeda umumnya akan
menimbulkan dampak berbeda pula. Berbagai macam alternatif untuk mencapai tujuan yang sama,
dapat juga menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Mengingat hal itu, maka pada tahap penelitian ini
perlu dilakukan eksplorasi berbagai alternatif untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, sehingga
dampak masing-masing alternatif dapat saling dibandingkan, selanjutnya dapat dipilih alternatif yang
menguntungkan.

- Perlunya eksplorasi alternatif tertera pula dalam pedoman umum penyusunan kerangka acuan analisis
dampak lingkungan.

Identifikasi Dampak Penting

- Identifikasi dampak penting dapat disebut bidang kepedulian penting, yaitu yang dipedulikan atau
dianggap penting. Kualitas hidup misalnya, haruslah dianggap penting, yaitu derajat dipenuhinya
kebutuhan hidup manusiawi dan derajat kebebasan untuk memilih

- Pada dasarnya identifikasi ini merupakan rincian lebih lanjut kriteria kualitas hidup yang relevan
dengan lokasi, jenis proyek dan masyarakat di tempat itu. Karena itu langkah pertama ialah untuk
mengidentifikasikan pihak yang berkepentingan yang dapat memberi masukkan dalam penentuan
bidang-bidang kepedulian penting tersebut. Pihak itu terdiri atas kelompok pemrakarsa, pejabat yang
berwenang, dan masyarakat yang berkepentingan

- Kelompok pemrakarsa mencakup pakar yang melakukan studi kelayakan

- Pejabat yang berwenang, tidak hanya yang membidangi proyek yang diusulkan, melainkan juga pejabat
lain yang berkepentingan, misalnya, jika proyek suatu pabrik limbahnya mengandung bahan beracun,
maka pejabat yang berwenang dalam bidang kesehatan termasuk dalam kelompok pejabat yang
berkepentingan.

- Masyarakat yang berkepentingan ialah kelompok penduduk yang terkena proyek, dan Lembaga
Swadaya Masyarakat, pimpinan masyarakat formal dan informal serta para pakar yang mempunyai
minat dalam proyek yang diusulkan dan dampak yang akan ditimbulkan oleh proyek tersebut.

12.2.2. Metode Identifikasi Hal Penting


Metode identifikasi bidang kepedulian penting harus mencapai sasaran :

1. mendapatkan informasi dari ke tiga sumber tersebut di atas tentang hal yang mereka anggap penting

2. membangkitkan peran serta masyarakat dalam proyek pembangunan

3. mengidentifikasikan hal penting dari segi ilmiah dan teknis, terlepas dari pendapat pemrakarsa,
pejabat dan masyarakat

Hal-hal penting tersebut terkadang tidak terlihat, karena mungkin hal tersebut belum atau baru
diketahui oleh sekelompok masyarakat kecil, misalnya oleh para ilmuwan saja. Sebagai contoh,
bioteknologi belum berkembang di Indonesia, karena itu orang masih tidak peduli terhadap dampak
bioteknologi, dampaknya terhadap proses modernisasi, dan pada sistem nilai kita.

Metode identifikasi hal penting

Metode untuk mendapatkan informasi tentang hal yang penting terdiri atas telaah uraian proyek dan
penelitian lapangan, telaah literature, wawancara dan kuesioner, penelitian partisipasi - observasi, rapat
dan lokakarya, simulasi, metode Delphi

12.2.2.1. Telaah Uraian Proyek dan Penelitian Lapangan

Informasi tentang hal-hal yang dianggap penting itu pertama-tama haruslah digali dari uraian proyek
dan daerah proyek. Para pelaksana AMDAL pun harus mengenal daerah proyek dengan mengumpulkan
data yang relevan (potret udara, peta, data statistik) dan penelitian lapangan, baik yang bersifat biofisik
maupun social, budaya dan ekonomi

12.2.2.2. Telaah Literatur

- Penelitian literatur ilmiah khususnya ditujukan pada literatur tentang daerah lokasi proyek. Arsip
daerah merupakan sumber potensial untuk mendapatkan informasi daerah yang bersangkutan,
misalnya laporan AMDAL tentang proyek yang telah dilaksanakan di daerah yang bersangkutan

- Petunjuk tentang apa yang dianggap penting dapat diperoleh secara umum dari Garis Besar Haluan
Negara, dengan demikian pembangunan tidak boleh misalnya membahayakan pertahanan dan
keamanan, stabilitas politik, atau menghambat pemerataan

- Undang-undang dan peraturan pemerintah (pusat maupun daerah), merupakan hal penting, yang
menyangkut misalnya baku mutu, tata ruang serta hewan dan tumbuhan yang dilindungi
- Media yang memberitakan pandangan dan pendapat pemimpin masyarakat yang bukan penjabat dan
juga pandangan, pendapat, harapan serta keresahan masyarakat. Tidak jarang pula media
memberitakan keadaan biofisik dan sosial-budaya daerah berdasarkan atas hasil penelitian jurnalistik

12.2.2.3. Wawancara dan Kuesioner

- Wawancara dan kuesioner ditujukan untuk mendapat informasi dari berbagai sumber. Yang paling sulit
adalah mendapat informasi dari rakyat kecil, mereka jarang menyuarakan isi hatinya, baik karena tidak
memiliki saluran maupun karena sifat kebudayaannya yang tertutup, namun diamnya mereka tidak
selalu berarti mereka setuju

- Kesulitan untuk mendapatkan informasi yang benar tentang hal yang dianggap penting oleh
masyarakat dalam kaitannya dengan rencana sebuah proyek ialah karena pada umumnya proyek
pembangunan bersifat tertutup. Masyarakat sering sudah mengetahui akan adanya sebuah proyek,
misalnya bendungan, pabrik, atau jalan raya dari berita mulut ke mulut atau melalui media, namun
rinciannya tidak diketahui

- Sebenarnya masyarakat tidaklah terlalu penting untuk mengetahui misalnya, rincian rancangbangun
bendungan, proses fermentasi yang akan digunakan dalam pabrik, atau jumlah BOD yang terdapat
dalam pencemaran. Akan tetapi penting bagi mereka untuk mengetahui misalnya, batas waduk yang
akan terjadi dan resiko apa yang diakibatkan oleh kemungkinan pencemaran.

- Sebaiknya yang diterangkan pada mereka tidak hanya dampak positifnya, melainkan juga dampak
negatifnya, sehingga masyarakat memahami untung ruginya berbagai alternatif, dan bahkan dapat
membantu mencari alternatif yang wajar.

- Kecuali wawancara dengan rakyat setempat, diperlukan pula wawancara dengan pemrakarsa dan
pejabat setempat. Dalam hal tertentu diperlukan juga wawancara atau pengiriman kuesioner kepada
para pakar yang mengetahui tentang isu-isu global dan konvensi internasional

12.2.2.4. Partisipasi dan Observasi

Metode partisipasi - observasi dengan tinggal bersama masyarakat yang diteliti dapat memberi
informasi tambahan yang sangat berharga dan dapat pula digunakan untuk uji silang hasil wawancara
dengan kusioner

12.2.2.5. Rapat dan Lokakarya


- Rapat dan lokakarya merupakan metode yang banyak dipakai untuk identifikasi hal penting. Tujuan
pertemuan itu bukanlah untuk menyetujui atau menolak proyek, melainkan untuk mengidentifikasi hal
penting yang berkaitan dengan proyek.

- Rapat yang besar lebih sukar untuk dikendalikan daripada rapat yang kecil. Oleh karena itu apabila
banyak orang yang berminat untuk mengikuti rapat, seyogyanya rapat dilakukan beberapa kali dengan
kelompok yang kecil-kecil

- Hasil lokakarya dapat memberikan kepuasan berperanserta dalam pengambilan keputusan. Karena
perbedaan pendapat juga diperhatikan, maka masyarakat merasa bahwa keputusan akhir tidak
dipaksakan dari atas. Namun ada kerugian atas pelaksanaan lokakarya, yaitu waktu yang diperlukan
lebih lama, lebih mahal dan memerlukan sumberdaya pengelola yang lebih baik.

12.2.3. Identifikasi Dampak

- Identifikasi dampak merupakan bagian dari pelingkupan, berperan penting untuk menentukan data
apa yang harus dikumpulkan.

- Metode yang dikenal ialah daftar uji, matriks, bagan alir

Ketiga metode tersebut umumnya digunakan sendiri-sendiri, namun sebenarnya ketiganya dapat
dipergunakan bersama-sama secara terpadu

Daftar uji sederhana.

Pada daftar uji sederhana parameter yang diprakirakan akan terkena dampak diberi tanda, tanda
tersebut memberi petunjuk langkah lanjutan yang harus diambil

Daftar uji kuesioner.

Sering terjadi, daftar uji kuesioner digunakan untuk prakiraan dampak. Para peneliti hanya berusaha
untuk menjawab pertanyaan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, tanpa
mengumpulkan data lebih dahulu, sehingga hasilnya hanya merupakan laporan yang dangkal. Masalah
ini dapat diatasi apabila penggunaan daftar uji merupakan langkah pendahuluan untuk menentukan
informasi yang diperlukan sebagai persiapan melakukan prakiraan dampak

Daftar uji deskriptif.


- Menguraikan secara singkat apa yang harus dilakukan peneliti, data yang diperlukan, sumber data dan
teknik prakiraan.

- Dalam literatur juga terdapat daftar uji berskala dan berbobot. Daftar uji mempunyai keuntungan
kesederhanaan. Daftar itu mengingatkan faktor apa saja yang perlu diperhatikan, sehingga mengurangi
kemungkinan terlupakannya faktor tertentu. Kerugiannya ialah bahwa daftar uji sering digunakan secara
mekanis tanpa menguji lebih dahulu kesesuaiannya untuk proyek dan lingkungan yang sedang diteliti.
Dalam hal ini ada butir dalam daftar uji yang tidak relevan dengan proyek atau ada butir yang relevan
tetapi tidak termuat didalam daftar. Kelemahan lainnya adalah sulit memberi tanda pada daftar uji
karena tidak dinyatakan secara eksplisit penyebab dampak. Untuk mengatasi itu dikembangkanlah
matriks

Matriks

Matriks merupakan cara yang lebih baik untuk mengidentifikasi dampak, yaitu mengidentifikasi interaksi
antara penyebab dampak dengan faktor lingkungan yang akan terkena dampak. Dengan demikian
diperlukan dua daftar uji, yaitu daftar uji aktivitas pembangunan penyebab dampak dan daftar uji faktor
lingkungan yang akan terkena dampak. Keduanya disusun dalam suatu matriks (disebut juga sebagai
daftar uji dua dimensi).

Kerangka Acuan

- Kerangka acuan (term of reference) menguraikan ketentuan tugas yang harus dilakukan dalam kontrak
pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

- Kerangka acuan disusun berdasarkan hasil pelingkupan. Dengan demikian tidak semua dampak yang
diidentifikasi dimasukkan ke dalam kerangka acuan, melainkan hanya dampak penting saja. Kerangka
acuan harus pula menyatakan bidang, ruang dan waktu penelitian. Bidang penelitian menjadi dasar
penyusunan gugus kerja AMDAL, yaitu jenis pakar apa saja yang diperlukan.

Garis besar Kerangka Acuan, terdiri dari :

1. Uraian singkat proyek

Kebutuhan, tujuan dan alternatif untuk mencapai tujuan tersebut, hubungan proyek dengan proyek lain
di daerah tersebut, Undang-undang, Peraturan pemerintah, Peraturan Daerah yang relevan

2. Tujuan penelitian termasuk sasaran yang harus dicapai

3. Metodologi identifikasi dampak penting


4. Ruang lingkup penelitian

- ketentuan tentang dampak dan bidang yang harus diteliti dalam masing-masing alternatif

- ketentuan tentang arah daerah geografi penelitian masing-masing alternatif

- ketentuan tentang periode waktu dampak yang diteliti untuk masing-masing alternatif

5. Metodologi dan hasil penelitian prakiraan dan evaluasi dalam masing-masing bidang dampak,
misalnya hidrologi, erosi, toksikologi, biologi, perikanan, kependudukan, dst

Ada yang menentukan metodologi penelitian sangat terinci dan spesifik, ada pula yang menentukannya
secara umum saja. Sebaiknya metode ditentukan dengan jelas, namun masih ada kelonggaran pada
pelaksana AMDAL untuk mencari metode yang paling sesuai menurut kondisi lapangan dan literatur
mutakhir. Yang penting ialah pelaksana harus dapat mempertanggungjawabkan metode tersebut.
Metodologi mencakup pula rancangan statistik peneliti

6. Metodologi pengelolaan lingkungan

7. Jadwal waktu penelitian, diuraikan menurut bidang dan kegiatan

8. Anggaran belanja, diuraikan menurut bidang dan kegiatan serta beban tugas (hari-orang-kerja,
minggu-orang-kerja, atau bulan-orang-kerja) masing-masing.

9. Jenis laporan, waktu masing-masing jenis laporan dan bahasan laporan

10. Daftar pelaksana, dengan ketrerangan bidang keahlian masing-masing anggota

11. Daftar pustaka

Pihak yang terlibat dalam penyusunan Kerangka Acuan ialah pemrakarsa, instansi yang bertanggung
jawab dan calon penyusun studi ANDAL dengan melibatkan pakar dan masyarakat yang berkepentingan.
Kerangka Acuan kemudian diajukan kepada komisi AMDAL untuk mendapatkan persetujuan.

Walaupun penyusunan kerangka acuan diusahakan dengan sebaik-baiknya, kerangka acuan tidak pernah
dapat sempurna. Karena itu perlu ada kelenturan untuk mengubah kerangka acuan baik dengan
mengurangi beban kerja maupun dengan menambahnya.

12.2.4. Pedoman Mengenai Dampak Penting

- dampak penting adalah perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu
usaha atau kegiatan

- Dampak penting suatu usaha atau kegiatan , ditentukan oleh faktor-faktor :

1. jumlah manusia yang terkena dampak


2. luas wilayah persebaran dampak

3. lamanya dampak berlangsung

4. intensitas dampak

5. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak

6. sifat kumulatif dampak

7. berbalik atau tidak berbaliknya dampak

- masing-masing faktor tersebut diatas memiliki kriteria dampak penting yakni ukuran, standar atau
prinsip tertentu

- Pedoman mengenai ukuran dampak penting digunakan untuk keperluan penapisan rencana kegiatan
dan penyusunan ANDAL, termasuk AMDAL kegiatan terpadu/multisektor, AMDAL kawasan dan AMDAL
regional

- Suatu rencana kegiatan yang termasuk dalam kategori menimbulkan dampak penting, adalah kegiatan
yang direncanakan di kawasan lindung yang telah berubah peruntukkannya atau di kawasan
yangberbatasan dengan kawasan lindung tersebut, sbb :

1. kawasan hutan lindung

2. kawasan bergambut

3. kawasan resapan air

4. sempadan pantai, sempadan sungai

5. kawasan sekitar danau / waduk, kawasan sekitar mata air

6. kawasan suaka alam, suaka alam laut dan perairan lainnya, hutan bakau

7. taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam

8. kawasan cagar budaya

9. kawasan rawan bencana alam

1. Jumlah manusia yang terkena dampak


- Dampak lingkungan, yang positif maupun negatif dapat dialami oleh sejumlah manusia baik yang
termasuk dan tidak termasuk dalam sasaran rencana usaha tersebut.

- Suatu kegiatan menjadi penting, apabila manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak
lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah
yang menikmati manfaat dari kegiatan di wilayah studi tersebut.

- Yang dimaksud dengan manfaat dari kegiatan adalah manusia yang secara langsung menikmati rencana
kegiatan atau yang diserap langsung sebagai tenaga kerja pada rencana kegiatan

2. Luas wilayah persebaran dampak

- Dampak lingkungan suatu kegiatan bersifat penting, apabila rencana kegiatan mengakibatkan adanya
wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya
dampak atau segi kumulatif dampak

3. Lamanya dampak berlangsung

Dampak suatu kegiatan dapat berlangsung singkat, yakni pada tahap tertentu dari siklus kegiatan
(perencanaan, konstruksi, operasi, pasca operasi) namun ada yang berlangsung lama, sejak tahap
konstruksi sampai dengan masa pasca operasi kegiatan.

4. Intensitas dampak

Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul bersifat hebat atau
drastis, berlangsung pada areal luas dalam kurun waktu relatif singkat (menimbulkan kerusakan
terhadap kawasan lindung, memusnahkan /merusak benda atau bangunan peninggalan sejarah yang
bernilai tinggi), rencana kegiatan akan mengakibatkan konflik dengan masyarakat daerah atau pusat ;
rencana kegiatan yang dapat mengubah areal yang memiliki nilai keindahan yang tinggi

5. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Yang dimaksud adalah rencana kegiatan yang menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan
lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena dampak
primer

6. Sifat kumulatif dampak

Dampak kegiatan dikatakan bersifat kumulatif bila pada awalnya dampak tersebut tidak tampak penting,
namun karena aktifitas tersebut bekerja berulang terus menerus, maka dampaknya bersifat kumulatif

7. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dalam hal ini dampak dikatakan penting apabila perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen
lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia.

12.2.5. Metodologi Aspek Sosial AMDAL


- Studi dampak sosial adalah studi tentang konsekwensi sosial dari suatu rencana kegiatan. Tujuannya
untuk memprakirakan dan mengevaluasi dampak sebelum program, kebijakan dan proyek itu
dilaksanakan.

- Aspek sosial amdal bukanlah penelitian evaluasi (evaluation research) yang mengidentifikasi efektivitas
dari kebijakan, program dan proyek yang telah berjalan, namun merupakan suatu kajian awal
(anticipatory research) untuk meningkatkan dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif.

- Hasil studi dapat merupakan rekomendasi untuk tidak meneruskan suatu proyek atau untuk menunjuk
lokasi lain, dengan alasan bahwa apabila diteruskan akan terjadi dampak penting yang tidak bisa
ditanggulangi

Kerangka konsep

Salah satu konsep tentang studi dampak sosial bertolak dari pemikiran bahwa masyarakat dipandang
sebagai suatu bagian dari ekosistem. Perubahan salah satu subsistem akan mempengaruhi subsistem
lainnya. Daerah yang terkena dampak dipandang sebagai suatu ekosistem dengan bermacam-macam
komponen yang saling berhubungan. Di dalam masyarakat terdapat tiga subsistem yang saling terkait,
yakni sistem sosial, sistem ekonomi dan sistem fisik.

Dapat disimpulkan bahwa dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan
masyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan atau aktivitas pembangunan (istilah pada PP.51 / 1993)

Perubahan dimaksud menurut Armour (1987), meliputi aspek :

1. cara hidup. Termasuk di dalamnya bagaimana masyarakat bekerja, bermain dan berinteraksi satu
dengan lainnya

2. budaya. Termasuk di dalamnya sistem nilai, norma, kepercayaan

3. komunitas . Yang meliputi struktur penduduk, kohesi sosial, stabilitas masyarakat, estetika, sarana dan
prasarana yang diakui sebagai “public facilities” oleh masyarakat yang bersangkutan

Menurut Carley dan Bustelo, 1984, ruang lingkup aspek sosial amdal paling tidak mencakup aspek :

1. dampak geografis. Meliputi angkatan kerja dan perubahan struktur penduduk, kesempatan kerja,
pemindahan dan relokasi penduduk

2. dampak sosial ekonomi. Meliputi perubahan pendapatan, kesempatan berusaha, pola tenaga kerja

3. dampak institusi. Meliputi naiknya permintaan akan fasilitas seperti perumahan, sekolah dan rekreasi

4. dampak psikologis dan sosial budaya. Meliputi integrasi sosial, kohesi sosial, keterkaitan dengan
tempat tinggal
Ruang lingkup studi dampak sosial menurut CEARC (canadian environmental assessment review council)
meliputi :

1. perubahan yang berhubungan dengan kependudukan

2. perubahan yang berkaitan dengan aspek ekonomi

3. perubahan yang berkenaan dengan aspek budaya

4. perubahan yang berhubungan dengan sumber daya alam tempat penduduk bergantung (sumber air,
menurunnya populasi ikan, dsb)

5. perubahan yang berkaitan dengan fasilitas publik (tempat ibadah, sekolah, balai pertemuan, dsb)

- Dampak sosial dapat merupakan akibat tidak langsung baik dari lingkungan alam (kontaminasi air
tanah, polusi udara) atau dari sisi ekonomis (menurunnya harga tanah, dan bangunan, kenaikan pajak).

- Dapat juga sebagai akibat langsung dari aktifitas konstruksi dan operasi dari proyek (bau, debu,
kebisingan, kemacetan lalulintas), bahkan akibat langsung yang lebih serius seperti menurunnya
pendapatan, hilangnya keterikatan dengan tetangga.

Menurut Homenuck (1988), dampak sosial dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu “real impact”
dan “perceived impact”.

Real impact atau standard impact, adalah dampak yang timbul sebagai akibat aktivitas proyek,
sedangkan perceived impact atau special impact adalah dampak yang timbul dari persepsi masyarakat
terhadap resiko adanya proyek (dapat dalam bentuk stress, takut, atau bentuk “concern” lainnya)

Tipe respons masyarakat menurut Homenuck (1988), dapat berbentuk

1. tindakan. Seperti pindah ke tempat lain, tidak bersedia lagi aktif dalam kegiatan kemasyarakatan,
“action” akibat merasa tidak nyaman lagi tinggal di daerah perencanaan proyek, menentang kehadiran
proyek dengan unjuk rasa

2. sikap dan opini. Memiliki pendapat bahwa tempat itu tidak lagi nyaman sebagai tempat tinggal, tidak
lagi memiliki kebanggaan

3. dampak psikologis. Seperti misalnya stress, rasa cemas, dsb

Langkah-langkah dalam studi dampak sosial

Pendekatan studi dampak sosial semula diadaptasi dari studi ANDAL, yang terdiri dari identifikasi,
prediksi, analisa dan evaluasi.

- C.P Wolf, ketua Social impact assessment center, New York menggariskan langkah dalam studi dampak
sosial yang meliputi, pelingkupan, identifikasi masalah, pembuatan rona lingkungan, proyeksi, analisa,
evaluasi, mitigasi dampak danmonitoring.
- Armour, ahli “social impact assessment” dari Kanada berpendapat bahwa langkah tersebut meliputi
pelingkupan, penyusunan rona lingkungan, proyeksi, analisa (evaluasi) dan penyusunan rekomendasi.
Bagian rekomendasi dalam AMDAL yang kita kenal merupakan usulan rencana pengelolaan lingkungan
dan rencana pemantauan lingkungan (RKL dan RPL)

- Branch dkk, berpendapat bahwa langkah tersebut meliputi tiga hal pokok, yaitu pelingkupan, analisa
dan mitigasi dan monitoring

12.3. Penutup

12.3.1. Ringkasan

- Identifikasi dampak penting dapat disebut bidang kepedulian penting, yaitu yang dipedulikan atau
dianggap penting

- Metode untuk mendapatkan informasi tentang hal yang penting terdiri atas telaah uraian proyek dan
penelitian lapangan, telaah literatur, wawancara dan kuesioner, penelitian partisipasi - observasi, rapat
dan lokakarya, simulasi, metode Delphi

- Metode yang dikenal ialah daftar uji, matriks, bagan alir. Ketiga metode tersebut umumnya digunakan
sendiri-sendiri, namun sebenarnya ketiganya dapat digunakan bersama-sama secara terpadu

- Kerangka Acuan, terdiri atas uraian singkat proyek, tujuan penelitian, metodologi identifikasi dampak
penting, ruang lingkup penelitian, metodologi dan hasil penelitian prakiraan dan evaluasi dalam masing-
masing bidang dampak, metodologi pengelolaan lingkungan, jadwal waktu penelitian, anggaran belanja,
jenis laporan, daftar pelaksana, daftar pustaka

- yang terlibat dalam penyusunan KA ialah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab dan calon
penyusun studi ANDAL dengan melibatkan pakar dan masyarakat yang berkepentingan. KA diajukan
kepada komisi AMDAL untuk mendapatkan persetujuan.

- dampak penting adalah perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu
usaha atau kegiatan, yang ditentukan oleh faktor : jumlah manusia yang terkena dampak, luas wilayah
persebaran dampak, lamanya dampak berlangsung, intensitas dampak, banyaknya komponen
lingkungan lainnya yang akan terkena dampak, sifat kumulatif dampak, berbalik atau tidak berbaliknya
dampak

- ruang lingkup aspek sosial amdal, menurut Carley dan Bustelo, 1984, paling tidak mencakup aspek
dampak geografis, dampak sosial ekonomi, dampak institusi, dampak psikologis dan sosial budaya.

- Sedangkan menurut CEARC (canadian environmental assessment review council) meliputi perubahan
yang berhubungan dengan kependudukan, dengan aspek ekonomi, dengan aspek budaya, dengan
sumber daya alam (sumber air, menurunnya populasi ikan, dsb), dengan fasilitas publik (tempat ibadah,
sekolah, balai pertemuan, dsb)
- Menurut Homenuck (1988), dampak sosial dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu ’real
impact’ dan ’perceived impact’.

Anda mungkin juga menyukai