BAB I
PENDAHULUAN
supaya memberikan pelayanan maksimum dengan keadaan bahaya yang minimum serta
dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar
dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai
termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan dan drainase jalan, walaupun dimensi dari
perkerasan dan drainase merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai bagian
perencanaan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan
memaksimalkan rasio dengan tingkat penggunaan / biaya pelaksanaan ruang, bentuk, dan
ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pemakai jalan. Selain itu tujuannya yaitu sebagai ajang pembelajaran bagi penulis
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.
Berisi tentang kesimpulan dan saran - saran tentang perhitungan dan laporan
BAB II
1 1 6 6 60 10.8416248 Bukit
148.673 153.339 158.005427
2 5 5 1 60 15.55323156 Bukit
156.058 161.896 167.734567
3 2 4 6 60 19.46066494 Bukit
165.604 172.758133
5 2 1 2 60 14.72627615 Bukit
261.802 268.643 275.485353
6 5 9 9 60 22.80476747 Bukit
177.232 179.684 182.136567
7 6 6 9 60 8.173353725 Bukit
198.945 193.927 188.909561
8 1 3 4 60 16.72589936 Bukit
237.224 225.403197
4 7 4
359.898 354.307 348.717362
11 2 8 2 60 18.63476128 Bukit
302.821 313.422 324.024415
12 4 9 9 60 35.33828635 Gunung
249.275 266.084 282.893116
13 2 2 4 60 56.02981683 Gunung
280.500 295.083952
15 8 9 5 60 11.84035892 Bukit
244.469 255.289 266.109126
16 4 2 4 60 36.06625804 Gunung
240.426 266.737604
18 8 6 4 60 40.91947702 Gunung
220.925 228.898 236.871830
19 7 8 7 60 26.57684594 Gunung
219.411 220.329 221.247440
20 3 4 7 60 3.060297498 Bukit
21 212.5 212.5 212.5 60 0 Datar
22 225 225 225 60 0 Datar
270.950 265.023202
24 8 8 4 60 51.54646261 Gunung
367.909 349.998 332.088127
25 1 6 9 60 59.70156382 Gunung
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 4
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
26 2 2 2 60 34.4665237 Gunung
413.020 405.292 397.563669
27 9 3 9 60 25.76200578 Gunung
445.252 425.563 405.874414
28 6 5 9 60 65.63028596 Gunung
435.620 415.569 395.517498
29 7 1 4 60 66.83866483 Gunung
436.245 417.049 397.852806
30 9 3 3 60 63.98847612 Gunung
438.559 420.639
32 4 9 1 60 14.38191698 Bukit
386.011 384.773
34 4 3 1 60 5.396854454 Bukit
353.166 350.717 348.267664
35 9 3 8 60 8.165326301 Bukit
354.784 350.690 346.597317
36 4 9 4 60 13.64516188 Bukit
361.226 356.868 352.511381
37 4 9 8 60 14.52496958 Bukit
313.266 324.857828
4 3 6
181.175 178.210 175.245214
41 2 2 3 60 9.883290203 Bukit
149.898 144.832 139.766185
42 9 6 5 60 16.88788672 Bukit
121.548 117.763 113.979281
43 6 9 8 60 12.61550759 Bukit
121.601 119.223 116.844943
44 5 2 6 60 7.927566983 Bukit
89.2642 84.2742 79.2841493
45 7 1 1 60 16.63353267 Bukit
46 75 75 75 60 0 Datar
47 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
48 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
49 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
50 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
51 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
55.5440 54.6477 53.7513993
52 4 2 2 60 2.987736556 Datar
66.2665 64.8819
54 2 6 3 60 7.671213037 Bukit
166.440 125.881206
57 3 8 6 60 27.32479342 Gunung
58 137.200 131.275 125.350064 60 19.75085311 Bukit
6 3 7
82.5221 84.8905 87.2589330
59 3 3 8 60 7.8946638 Bukit
60 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
59.7262 58.4629
62 9 3 9 60 26.14220018 Gunung
64.1693 69.7746 75.3800046
63 3 7 3 60 18.68446424 Bukit
69.0693
66 9 8 6 60 9.128378595 Bukit
56.7282 52.5546 48.3811625
67 2 9 9 60 13.91176085 Bukit
57.7787 47.9069 38.0351273
68 2 2 1 60 32.90599125 Gunung
55.8143 48.0035
70 4 5 6 60 24.30564333 Bukit
42.0485 49.6867 57.3248926
71 7 3 6 60 25.46053007 Gunung
54.2195 54.4651 54.7106793
72 6 2 3 60 0.818538801 Datar
73 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
74 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
75 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 7
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
76 4 7 9 60 10.32543286 Bukit
77 87.5 87.5 87.5 60 0 Datar
79.3608 74.2717
80 5 6 9 60 21.09380669 Bukit
147.455 153.347 159.239885
81 9 9 3 60 19.63998784 Bukit
186.555 181.054 175.553094
82 9 5 6 60 18.33807189 Bukit
83 212.5 212.5 212.5 60 0 Datar
190.928 198.194 205.460874
84 7 8 6 60 24.22027007 Bukit
175.508 192.034 208.560079
85 4 3 8 60 55.08605911 Gunung
190.213 203.561 216.908804
86 9 3 7 60 44.49158575 Gunung
179.601 214.049 248.496990
87 6 3 4 60 114.8255914 Gunung
252.236 267.614 282.991749
88 5 1 9 60 51.25874174 Gunung
279.546 299.507 319.468513
89 3 4 9 60 66.53698924 Gunung
325.526 342.130 358.733405
90 9 1 6 60 55.34421445 Gunung
91 389.159 399.986 410.812841 60 36.08843688 Gunung
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 8
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
8 3 5
420.126 423.188 426.250210
92 7 5 2 60 10.20581488 Bukit
93 462.5 462.5 462.5 60 0 Datar
Penentuan Medan
Frekuensi Persentase
Kriteria Medan
(unit) (%)
Datar 19 20,43%
Bukit 43 46,26%
Pegunungan 31 33,33%
Total 93 100.00%
Karena dari jumlah tersebut, ada yang memenuhi 46,26% dari jumlah titik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jalan tersebut termasuk jalan bukit kolektor.
Kecepatan rencana pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai
bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca cerah, lalu-lintas yang
lengang dan pengaruh samping jalan yang tak berarti. Untuk mendapatkan nilai
Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk perbukitan serta fungsi jalan yang
direncanakan adalah jalan kolektor, maka kecepatan rencana yang diambil sebesar 50 Km/j.
ALINYEMEN HORIZONTAL
Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal terdiri dari bagian lurus dan bagian lengkung( disebut tikungan).
sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan (VR).
kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan lurus harus ditempuh
Fungsi (m)
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 3000 2500 2000
Kolekto
2000 1750 1500
r
Lokal 1500 1200 750
Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
Departement PU
Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk bukit serta fungsi jalan
yang direncanakan adalah jalan kolektor, maka panjang bagian lurus maksimum
sebesar 1750 m.
Tikungan
a. Spiral-Circle-Spiral (SCS)
c. Spiral-Spiral (SS)
Superelevasi
mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui
Jari-Jari Tikungan
10 5 4
VR Km/J 120 80 60 30 20
0 0 0
37 11 8 5
Jari-jari minimum (Rmin) m 600 210 30 15
0 0 0 0
Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
Departement PU
Jarak A1 – B1 = 3 km
Jarak B1 – C1 = 3 km
Jarak C1 – D1 = 3 km
Jarak D1 – E1 = 3 km
Untuk mengetahui jenis tikungannya, kita dapat memulai dengan menentukan terlebih dahulu
Ls 90
s
R
45 90 c 2 s
=
205 740 2 6, 28860
=6, 28860 61, 42280
c
Lc 2 R
360
61, 4228
2 205
360
219, 7662
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 15
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
Ls 2
P Rc 1 cos s
6 Rc
452
= 205 1 cos 6, 2886 0
6 205
= 0,4128
bila e > 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Spiral-Circle-Spiral.
k X c Rc sin s
= 44,9458 - 205 sin(6, 2886)
= 22,491
Ls 3
X c Ls
40 R 2
3 R p tan k
Ts45
= 45 2
40 205 2
74
= (205 + 0.4128) tan +22,491
= 44,9458 2
=177,281
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 16
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
Es
R p R
cos
2
=
205 0.4128 205 Ltotal Lc 2 Ls
74 = 219,7662 + 2 45
cos
2 = 309,7662
=52,2047
spiral
Ls 90
s
R
45 90 c 2 s
=
205 740 2 6, 28860
=6, 28860 61, 42280
c
Lc 2 Rc
360
61, 4228
2 205
360
219, 7662
Ls 2
P Rc 1 cos s
6 Rc
452
= 205 1 cos 6, 2886 0
6 205
= 0,4128
bila e > 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Spiral-Circle-Spiral.
Ls 2 452
Yc 1,6463 k X c Rc sin s
6 R 6 205
= 44,9458 - 205 sin(6, 2886)
= 22,491
Ls 3
X c Ls
40 R 2
Ts R p tan k
453 2
= 45
40 2052 74
= (205 + 0.4128) tan +22,491
= 44,9458 2
=177,281
Es
R p R
Ltotal Lc 2 Ls
cos
2 = 219,7662 + 2 45
=
205 0.4128 205 = 309,7662
74
cos
2
=52,2047
spiral
Ls 90
s
R
45 90 c 2 s
=
130 470 2 9,91660
=9,91660 27,16680
c
Lc 2 Rc
360
27,1668
2 130
360
61, 6395
Ls 2
P Rc 1 cos s
6 Rc
452
= 130 1 cos 9,9166 0
6 130
= 0,6539
bila e > 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Spiral-Circle-Spiral.
Ls 2 452 Ls 3
Yc 2,5962 X c Ls
6 R 6 130 40 R 2
453
k X c Rc sin s = 45
40 1302
= 44,8652 - 130 sin(9,91660 ) = 44,8652
= 22,477
Ts R p tan k
Es
R p R 2
47
cos = (130 + 0.6539) tan +22,477
2 2
=79,2869
=
130 0.6539
130
47
cos
2 Ltotal Lc 2 Ls
=12,4704 = 61, 6395 + 2 45
= 151,6395
spiral
ALINYEMEN VERTIKAL
perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi dalam
masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Istilah alinyemen vertikal lebih
tersedia. Alinyemen vertikal yang mengikuti muka tanah asli akan mengurangi pekerjaan
tanah. Namun, dapat mengakibatkan jalan tersebut memiliki banyak tikungan. Hal ini belum
tentu sesuai dengan persyaratan yang berhubungan dengan fungsi jalan yang diberikan. Muka
jalan sebaiknya diletakkan sedikit di atas muka tanah asli sehingga memudahkan dalam
pembuatan drainase jalan, terutama di daerah yang datar. Pada daerah yang seringkali dilanda
banjir, sebaiknya penampang memanjang jalan diletakkan di atas elevasi muka air banjir.
pekerjaan galian dengan pekerjaan timbunan, sehingga secara keseluruhan biaya yang
dibutuhkan tetap dapat dipertanggungjawabkan. Jalan yang terletak di atas lapisan tanah lunak
pun harus diperhatikan akan besarnya penurunan dan perbedaan penurunan yang terjadi.
pertimbangan, seperti:
o Keadaan medan
o Fungsi jalan
Alinyemen vertikal terdiri dari garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis lurus
tersebut dapat berupa datar, mendaki atau menurun yang biasa disebut berlandai. Landai jalan
dinyatakan dengan persen. Pada umumnya gambar rencana suatu jalan dibaca dari kiri ke
kanan, maka landai jalan diberi tanda positif untuk pendakian dari kiri ke kanan. Sedangkan
landai negatif untuk penurunan dari kiri ke kanan. Pendakian dan penurunan memberi efek
Lengkung Vertikal
memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainase. Jenis lengkung vertikal dilihat dari
1. Lengkung vertikal cekung, adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua
tangen berada di bawah permukaan jalan. Tidak ada dasar yang dapat digunakan
unutk menentukan panjang lengkung cekung vertikal (L), akan tetapi ada 4 kriteria
- Kenyamanan pengemudi
- Ketentuan drainase
Dengan bantuan Gambar 9 dan 10 di atas, yaitu tinggi lampu besar kendaraan = 0.60
m (21) dan sudut bias = 10, maka diperoleh hubungan praktis, sebagai berikut:
A J h2
L
Jh < L, maka: 120 3,5 J h
……………………………………………………… (a)
120 3,5 J h
L 2 Jh
Jh > L, maka: A
…………………………………………… (b)
2. Lengkung vertikal cembung, adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua
a. Panjang L, berdasarkan Jh
A Jh
L
Jh < L, maka : 399
………………………………………………………… (c)
399
L 2 Jh
Jh > L , maka : A
……………………………………………… (d)
b. Panjang L, berdasarkan Jd
A Jd 2
L
Jd < L, maka : 840
……………………………………………………… (e)
840
L 2 Jd
Jd > L, maka : A
……………………………………………… (f)
Panjang lengkung vertikal cembung (L), yang diperoleh dari rumus e dan f
pada umumnya akan menghasilkan L lebih panjang dari pada digunakan rumus c dan
kendaraan di depannya. Oleh karena itu, untuk keamanan perlu dipasang rambu.
Ketentuan tinggi menurut Bina Marga (1997) untuk lengkung cembung seperti tabel
dibawah ini:
h1 (m) h2 (m)
Untuk Jarak Pandang
tinggi mata tinggi obyek
henti (Jh) 1.05 0.15
mendahului (Jd) 1.05 1.05
Sumber: Bina Marga (1997)
Titik A, titik peralihan dari bagian tangen ke bagian lengkung vertikal, biasa diberi simbol
PLV (Peralihan Lengkung Vertikal). Titik B, titik peralihan dari bagian lengkung vertikal ke
AL A
e= X2
800 dan y = 200 L
(penurunan), diberi tanda (-). Ketentuan pendakian atau penurunan ini ditinjau dari kiri.
Perhitungan:
Jalan yang akan direncanakan berupa jalan arteri datar, dengan VR = 50 km/j.
Departement PU
VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
Δ 1/21 1/20 1/18 1/15 1/14
1/227 1/167 1/133
(m/m) 3 0 2 0 3
Sumber: RSNI T-14-2004
Departement PU
VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
Jh minimum (m) 185 160 130 105 75 65 50 35
Sumber: RSNI T-14-2004
Departement PU
Penentuan Stasioning
Jalan yang direncanakan adalah bukit kolektor dengan kecepatan 50 km/jam. Menurut
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
2) Mencari panjang L
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
399 399
Dari rumus (d) → L 2 Jh (2 65) 73m
A 7
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 0+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 0+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh
ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m
0+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 0+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+300
7.(50) 2
20,825m
m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
0+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 0+300 = +35 - (7% (150)) = +24,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+350
7(100)²
100 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 – = +23,8m
100000
0+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 0+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+400
7.(150) 2
26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
0+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 0+400 = +35 - (7% (50)) = +31,5m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+450
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 42
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
7(200)²
200 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 – - 2,1875=
100000
+26,512m
Sta 0+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m.
0+550 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
pada sta 0+550 = +35 + (7% (0)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+550
0+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Sta
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
0+600 = +35 + (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+600 adalah
0+650 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Sta
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
0+600 = +35 + (0% (50)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+650 adalah
Sta 0+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
0+700 = +35 + (0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+700 adalah
Sta 0+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 0+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 +
0
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - 7%
maka = -7%
4) Mencari panjang L
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
A L 7 500
Ev 4,375
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 1+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal
0
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
100
A g1 g 2
= +0% -7%
maka = -7%
L = 500 m
Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 0 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh
Sta 0+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 0+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
35,175m
100000
0+850 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 0+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
35,175m
100000
Sta 0+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 0+900 = + 35 - 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
36,575m
100000
Sta 1 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 1 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 1+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 1+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(150) 2
43,575m
100000
Sta 1 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 1+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 1+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
49,175m
100000
Sta 1+1250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 1+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di kanan
+ 7% (300) = 56 m
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
6) Mencari panjang L
A J h2
L
Dari rumus (a) → 399
7 (652 )
74,123m
399
399 399
Dari rumus (d) → L 2 Jh (2 65) 73m
A 7
7 (250 2 )
520,833m
840
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 49
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
A Jd 2
L
840
Dari rumus (e) →
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 1+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 1+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
Sta 1+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 1+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 1+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+300
7.(50) 2
20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 1+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 1+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+400
7.(150) 2
26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 1+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 1+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
1+600 = +35 + (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+600 adalah
7(150) 2
33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 1+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
1+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+700 adalah
7(50)2
34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 1+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 1+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 +
0
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - 7%
maka = -7%
8) Mencari panjang L
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
A L 7 500
Ev 4,375
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 2+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal
0
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
100
A g1 g 2
= +0% -7%
maka = -7%
L = 500 m
Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 1 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh
Sta 1 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 1+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
35,175m
100000
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 55
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
Sta 1+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 1+900 = + 35 - 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
36,575m
100000
Sta 2 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 2 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 2+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 2+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(150) 2
43,575m
100000
Sta 2 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 2+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 2+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
49,175m
100000
Sta 2 + 1250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 2 + 300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di kanan
+ 7% (300) = 56 m
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
399 399
Dari rumus (d) → L 2 Jh (2 65) 73m
A 7
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 2+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 2+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
Sta 2+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 2+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 2+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+300
7.(50) 2
20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 2+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 2+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+400
7.(150) 2
26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 2+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 2+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
2+600 = +35 –(0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+600 adalah
7(150) 2
33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 2+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
2+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+700 adalah
7(50)2
34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 2+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 2+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 3+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 2+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian +0%.
Sta 2+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 2+800 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
2+800 = +35 + (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+800
0.(50) 2
35m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 2+900 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
2+900 = +35 + (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+900 adalah
0.(150) 2
35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 3+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 3+100 → Terletak pada bagian lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada
sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+100
= +35 -(7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+100 adalah elevasi
7(150) 2
29,575m
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 3+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 3+200 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 3+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
21,175m
100000
Sta 3+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 3+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu
0 35
g1 100% 7%
500
35 35
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= -7% -0%
maka = -7%
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
A L 7 500
Ev 4,375
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 3+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (menurun dari kiri). Panjang lengkung vertikal
0
g1 100% 0%
500
0 35
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% + 7%
maka = 7%
L = 500 m
Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 3 + 200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu
Sta 3 + 250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 3+ 300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 3+300 = + 35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
49,175m
100000
Sta 3+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 3+400 = + 35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
43,575m
100000
Sta 3 + 500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 3 + 600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian
+0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 3+600 = +35 + 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
0.(150) 2
35m
100000
Sta 3 + 700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian
+0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 3+700 = +35 + 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
0.(50)2
35m
100000
Sta 3 + 750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
Sta 3 + 800 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kanan
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 4+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 3+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian +0%.
Sta 2\3+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 3+800 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
3+800 = +35 + (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+800
0.(50) 2
35m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 3+900 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
3+900 = +35 + (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+900 adalah
0.(150) 2
35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 4+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 4+100 → Terletak pada bagian lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada
sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+100
= +35 -(7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+100 adalah elevasi
7(150) 2
29,575m
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 4+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 3+200 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 3+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
21,175m
100000
Sta 4+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 4+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu
0 35
g1 100% 7%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= -7% -(+7)%
maka = -14%
A J h2 14 652
L 170, 216
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 (3,5 65) m
A L 14 500
Ev 8, 75
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 3+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +7% (menurun dari kiri dan mendaki ke kanan).
0 35
g1 100% 7%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= -7% -(+7%)
maka = -14%
L = 500 m
Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 4 + 200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu
Sta 4 + 250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 4 + 300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 4+300 = + 35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
49,175m
100000
Sta 4 + 400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 4+400 = + 35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
43,575m
100000
Sta 4 + 500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 4 + 600 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian +7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 4+600 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 4+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(150) 2
43,575m
100000
Sta 4 + 700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian +7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 4+700 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 4+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(50) 2
49,175m
100000
Sta 4 + 750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 4 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di
kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
A J h 2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 5+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% ke kelandaian sebesar 0% (mendaki ke kiri). Panjang lengkung vertikal yang
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +7% -0%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 4+700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
+7%. Berada sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 4+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 4+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
+7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada
sta 4+800 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+800
7.(50) 2
20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 4+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
+7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada
sta 4+900 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+900
7.(150) 2
26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 5+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 5+100 → Terletak pada bagian lurus dengan kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di
kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 5+100 = +35 +(0%
(100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+100 adalah elevasi bagian
0.(150) 2
35m
elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 5+200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
5+200 = +35 +(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+200 adalah
0.(50)2
35m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 5+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 5+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di kanan PPV.
PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (0%
(300)) = +35 m
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% -(-7%)
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 5+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal yang
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= 0% -(-7%)
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 5+200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga
Sta 5+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 5+300 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta
5+300 = +35 - (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+300 adalah
0.(50) 2
35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 5+400 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta
5+400 = +35 - (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+400 adalah
0.(150) 2
35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 5+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 5+600 → Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada sejauh 100
m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 5+600 = +35 -(7%
(100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+600 adalah elevasi bagian
7.(150) 2
26, 425m
elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 5+700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 5+700 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50)2
20,825m
m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 5+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 5+800 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (-
7% (300)) = +14m
0 35
g1 100% 7%
500
35 35
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= -7% -0%
maka = -7%
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
PPV diketahui berada pada sta 6+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (menurun dari kiri). Panjang lengkung vertikal
0 35
g1 100% 7%
500
35 35
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= -7%- 0%
maka = -7%
L = 500 m
Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 5 + 700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu
Sta 5 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 5 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 5+800 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
49,175m
100000
Sta 5 + 900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 5+900 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
43,575m
100000
Sta 6 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 6 + 100 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 6+100 = +35 + (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+100
0.(150) 2
35m
150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 + 100000
Sta 6 + 200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 6+200 = +35 + (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+200
0.(50)2
35m
50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 + 100000
Sta 6 + 250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
Sta 6 + 300 → Terletak pada lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300 m di kanan PPV.
PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 +(0%
(300)) = +35 m
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% -(-7%)
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
399 399
Dari rumus (d) → L 2 Jh (2 65) 73m
A 7
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 93
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 6+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal yang
(35 35)
g1 100% 0%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= 0% -(-7%)
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 6+200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga
Sta 6+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 6+300 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta
6+300 = +35 - (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+300 adalah
0.(50) 2
35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 6+400 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta
6+400 = +35 - (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+400 adalah
0.(150) 2
35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 6+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 6+600 → Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada sejauh 100
m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 6+600 = +35 -(7%
(100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+600 adalah elevasi bagian
7.(150) 2
26, 425m
elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 6+700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 6+700 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50)2
20,825m
m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 6+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 6+800 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (-
7% (300)) = +14m
0 35
g1 100% 7%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= -7% -(+7)%
maka = -14%
A J h2 14 652
L 170, 216
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 (3,5 65) m
A L 14 500
Ev 8, 75
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 7+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +7% (menurun dari kiri dan mendaki ke kanan).
0 35
g1 100% 7%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= -7% - (+7%)
maka = -14%
L = 500 m
Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 6 + 700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu
Sta 6 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 6 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 6+800 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
49,175m
100000
Sta 6 + 900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 6+900 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
43,575m
100000
Sta 7 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 7 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian +7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 7+100 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 7+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(150) 2
43,575m
100000
Sta 7 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian +7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 7+200 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 7+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(50) 2
49,175m
100000
Sta 7 + 250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 7 + 300 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di
kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan
(35 0)
g1 100% 7%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +7% + 7%
maka = +14%
A J h 2 14 (652 )
L 148, 246 m
Dari rumus (a) → 399 399
399 399
Dari rumus (d) → L 2 Jh (2 65) 101,5m
A 14
A J d 2 14 (2502 )
L 1041, 667 m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 440m
Dari rumus (f) → A 14
Jadi panjang L:
A L 14 500
Ev 8, 75m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 7+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar -7% (menurun dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +7% + 7%
maka = +14%
L = 500 m
Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 7+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
Sta 7+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
7+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 7+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+300
14.(50)2
20, 65m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 7+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 7+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+400
14.(150) 2
24,85m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 7+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
7+600 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
Sta
kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 0+600 = +35 - (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 7+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
14(150) 2
24,85m
100000
Sta 7+700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 0+700 = +35 - (7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 7+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
14(50) 2
20, 65m
100000
Sta 7+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 0+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -7%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –
0 35
g1 100% 7%
500
35 0
g2 100% 7%
500
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 106
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
A g1 g 2
= -7% - 7%
maka = -14%
A J h2 14 652
L 170, 216
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3,5 65 m
A L 14 500
Ev 8, 75
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 8+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal
0 35
g1 100% 7%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= -7% - 7%
maka = -14%
L = 500 m
Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 7 + 700 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh
Sta 7 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 7+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 7+800 = + 35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
14.(50) 2
49,35m
100000
Sta 7+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 7+900 = + 35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
14.(150) 2
45,15m
100000
Sta 8 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 8 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 77%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 8+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 8+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
14(150) 2
45,15m
100000
Sta 8 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 8+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 8+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
14(50) 2
49,35m
100000
Sta 8+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 8+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 8+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 8+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
Sta 8+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 8+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 8+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+300
7.(50) 2
20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 8+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 8+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+400
7.(150) 2
26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 8+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 8+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
8+600 = +35 – (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+600 adalah
7(150) 2
33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 8+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
8+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+700 adalah
7(50)2
34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 8+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 8+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –
35 35
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - 7%
maka = -7%
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
A L 7 500
Ev 4,375
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 9+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal
35 35
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - 7%
maka = -7%
L = 500 m
Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 8 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kiri
- 0% (300) = +35 m
Sta 8 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L
Sta 8+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
pada sta 8+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(50) 2
35,175m
100000
Sta 8+900 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
pada sta 9+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
(9900 - 9750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +
7.(150) 2
36,575m
100000
Sta 9 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 9 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 9+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 9+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(150) 2
43,575m
100000
Sta 9 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 9+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 9+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
49,175m
100000
Sta 9+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 9+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 9+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(35 35)
g2 100% 0%
500
A g1 g 2
= +7% - 0%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 9+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300
Sta 9+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 9+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 9+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+300
7.(50) 2
20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 9+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 9+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+400
7.(150) 2
26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 9+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 9+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
9+600 = +35 – (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+600 adalah
7(150) 2
33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 9+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta
9+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+700 adalah
7(50)2
34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000
Sta 9+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 9+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –
35 35
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - 7%
maka = -7%
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
A L 7 500
Ev 4,375
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 10+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal
35 35
g1 100% 0%
500
35 0
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - 7%
maka = -7%
L = 500 m
Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 125
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 9 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kiri
- 0% (300) = +35 m
Sta 9 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L
Sta 9+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
pada sta 9+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(50) 2
35,175m
100000
Sta 9+900 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
pada sta 9+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
(9900 - 9750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +
7.(150) 2
36,575m
100000
Sta 10 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 10 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 10+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 9+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(150) 2
43,575m
100000
Sta 10 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 10+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 10+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
49,175m
100000
Sta 10+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 10+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal +7%. Berada sejauh 300 m di
kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu jalan
= + 35 + 7% (300) = 56 m
(35 0)
g1 100% 7%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +7% + 7%
maka = +14%
A J h 2 14 (652 )
L 148, 246m
Dari rumus (a) → 399 399
399 399
Dari rumus (d) → L 2 Jh (2 65) 101,5m
A 14
A J d 2 14 (2502 )
L 1041, 667 m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 440m
Dari rumus (f) → A 14
Jadi panjang L:
A L 14 500
Ev 8, 75m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 10+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +7% (mendaki dari kiri). Panjang
(35 0)
g1 100% 7%
500
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +7% + 7%
maka = +14%
L = 500 m
Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 10+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh
Sta 10+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 10+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 10+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 10+300
14.(50) 2
20, 65m
= 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000
Sta 10+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada
sta 10+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 10+400
14.(150) 2
24,85m
= 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000
Sta 10+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 10+600 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 10+600 = +35 - (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 10+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
14(150) 2
24,85m
100000
Sta 10+700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 10+700 = +35 - (7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 10+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
14(50) 2
20, 65m
100000
Sta 10+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 10+800 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh
300m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu
0 35
g1 100% 7%
500
35 35
g2 100% 0%
400
A g1 g 2
= -7% - 0%
maka = -7%
A J h2 7 652
L 85,108
Dari rumus (a) → 120 3,5 J h 120 3.5 65 m
A L 7 500
Ev 4,375
Dari rumus 800 800 m
PPV diketahui berada pada sta 12+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal
0 35
g1 100% 7%
500
35 35
g2 100% 0%
400
A g1 g 2
= -7% - 0%
maka = -7%
L = 500 m
Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 10 + 700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal +7%. Berada sejauh 300 m di kiri
- 7% (300) = +14 m
Sta 10 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L
Sta 10+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
+7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 10+800 = + 35 - 7% (200) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(50) 2
21,175m
100000
Sta 10+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya
pada sta 10+900 = + 35 - 7% (100) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta
7.(150) 2
29,575m
100000
Sta 11 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.
Sta 11 + 100 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 11+100 = +35 + 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 11+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(150) 2
36,575m
100000
Sta 11 + 200 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 11+200 = +35 + 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 11+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
35,175m
100000
Sta 11+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L
Sta 11+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kanan
+ 0% (300) = 35 m
(35 35)
g1 100% 0%
400
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - (-7)%
maka = +7%
A J h2 7 (652 )
L 74,123m
Dari rumus (a) → 399 399
A J d 2 7 (250 2 )
L 520,833m
Dari rumus (e) → 840 840
840 840
L 2 Jd (2 250) 380m
Dari rumus (f) → A 7
Jadi panjang L:
A L 7 500
Ev 4,375m
Dari rumus 800 800
PPV diketahui berada pada sta 12+400 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian
terjadi dari +0% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar -7% (menurun dari kiri). Panjang
(35 35)
g1 100% 0%
400
(0 35)
g2 100% 7%
500
A g1 g 2
= +0% - (-7)%
maka = +7%
L = 500 m
Ax 2 7 x2 7x2
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000
Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan
PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada
Sta 11+100 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di
kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan =
Sta 11+150 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L
yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 11+200 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 12+200 = +35 - (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 12+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(50) 2
34,825m
100000
Sta 11+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan
kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 12+300 = +35 - (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 12+300 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7.(150) 2
33, 425m
100000
Sta 11+400 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga
Sta 11+500 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 12+500 = +35 – (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 12+500 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(150) 2
26, 425m
100000
Sta 11+600 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian
tangennya pada sta 12+600 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan
pada sta 12+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh
7(50) 2
20,825m
100000
Sta 11+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L
yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi
Sta 11+800 → Terletak pada bagian lengkung vertikal -7%. Berada sejauh 300m di kanan
PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –
LAMPIRAN
POTONGAN MEMANJANG PENAMPANG JALAN