Anda di halaman 1dari 143

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah kendaraan yang selalu bertambah, pengetahuan tentang kelakuan

pengendara, dan meningkatnya jumlah kecelakaan, membawa perencanaan geometrik

supaya memberikan pelayanan maksimum dengan keadaan bahaya yang minimum serta

harga yang pantas.

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang

dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar

dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai

akses kerumah – rumah penduduk. Dalam lingkup perencanaan geometrik tidak

termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan dan drainase jalan, walaupun dimensi dari

perkerasan dan drainase merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai bagian

dari perencanaan jalan seutuhnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari perencanaan geometrik jalan adalah menghasilkan

perencanaan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan

memaksimalkan rasio dengan tingkat penggunaan / biaya pelaksanaan ruang, bentuk, dan

ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pemakai jalan. Selain itu tujuannya yaitu sebagai ajang pembelajaran bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca secara umum.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 1


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

1.3 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN JALAN

Berisi tentang perhitungan - perhitungan perencanaan jalan yang sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dan saran - saran tentang perhitungan dan laporan

yang telah diselesaikan.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 2


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

BAB II

PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN JALAN

Dari jalan yang telah dibuat dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 2.1. KLASIFIKASI MEDAN

N Ketinggian Kontur (m) Lebar Kemiringan Klasifikasi


-30 0 30
o Jalan (m) Medan (%) Medan
141.916 145.168 148.421106

1 1 6 6 60 10.8416248 Bukit
148.673 153.339 158.005427

2 5 5 1 60 15.55323156 Bukit
156.058 161.896 167.734567

3 2 4 6 60 19.46066494 Bukit
165.604 172.758133

4 158.451 6 8 60 23.84520077 Bukit


213.315 217.733 222.151015

5 2 1 2 60 14.72627615 Bukit
261.802 268.643 275.485353

6 5 9 9 60 22.80476747 Bukit
177.232 179.684 182.136567

7 6 6 9 60 8.173353725 Bukit
198.945 193.927 188.909561

8 1 3 4 60 16.72589936 Bukit
237.224 225.403197

9 9 231.314 8 60 19.70278739 Bukit


10 310.618 301.816 293.015061 60 29.33886625 Gunung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 3


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

4 7 4
359.898 354.307 348.717362

11 2 8 2 60 18.63476128 Bukit
302.821 313.422 324.024415

12 4 9 9 60 35.33828635 Gunung
249.275 266.084 282.893116

13 2 2 4 60 56.02981683 Gunung
280.500 295.083952

14 265.917 5 3 60 48.61165124 Gunung


229.526 233.078 236.631037

15 8 9 5 60 11.84035892 Bukit
244.469 255.289 266.109126

16 4 2 4 60 36.06625804 Gunung
240.426 266.737604

17 3 253.582 8 60 43.85210964 Gunung


240.601 252.877 265.153464

18 8 6 4 60 40.91947702 Gunung
220.925 228.898 236.871830

19 7 8 7 60 26.57684594 Gunung
219.411 220.329 221.247440

20 3 4 7 60 3.060297498 Bukit
21 212.5 212.5 212.5 60 0 Datar
22 225 225 225 60 0 Datar
270.950 265.023202

23 8 267.987 4 60 9.87925964 Bukit


323.857 308.393 292.929904

24 8 8 4 60 51.54646261 Gunung
367.909 349.998 332.088127

25 1 6 9 60 59.70156382 Gunung
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 4
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

385.293 374.953 364.613263

26 2 2 2 60 34.4665237 Gunung
413.020 405.292 397.563669

27 9 3 9 60 25.76200578 Gunung
445.252 425.563 405.874414

28 6 5 9 60 65.63028596 Gunung
435.620 415.569 395.517498

29 7 1 4 60 66.83866483 Gunung
436.245 417.049 397.852806

30 9 3 3 60 63.98847612 Gunung
438.559 420.639

31 2 9 402.720551 60 59.73106684 Gunung


422.136 417.821 413.507295

32 4 9 1 60 14.38191698 Bukit
386.011 384.773

33 9 1 383.534206 60 4.129535153 Bukit


360.879 359.260 357.641255

34 4 3 1 60 5.396854454 Bukit
353.166 350.717 348.267664

35 9 3 8 60 8.165326301 Bukit
354.784 350.690 346.597317

36 4 9 4 60 13.64516188 Bukit
361.226 356.868 352.511381

37 4 9 8 60 14.52496958 Bukit
313.266 324.857828

38 2 319.062 3 60 19.31943056 Bukit


39 262.5 262.5 262.5 60 0 Datar
40 236.755 230.859 224.963198 60 19.65363997 Bukit

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 5


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

4 3 6
181.175 178.210 175.245214

41 2 2 3 60 9.883290203 Bukit
149.898 144.832 139.766185

42 9 6 5 60 16.88788672 Bukit
121.548 117.763 113.979281

43 6 9 8 60 12.61550759 Bukit
121.601 119.223 116.844943

44 5 2 6 60 7.927566983 Bukit
89.2642 84.2742 79.2841493

45 7 1 1 60 16.63353267 Bukit
46 75 75 75 60 0 Datar
47 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
48 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
49 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
50 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
51 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
55.5440 54.6477 53.7513993

52 4 2 2 60 2.987736556 Datar
66.2665 64.8819

53 5 4 63.4973216 60 4.615384308 Bukit


94.8202 92.5188 90.2174965

54 2 6 3 60 7.671213037 Bukit
166.440 125.881206

55 8 146.161 9 60 67.59931558 Gunung


201.898 190.192172

56 213.604 1 6 60 39.01975704 Gunung


200.710 192.512 184.315404

57 3 8 6 60 27.32479342 Gunung
58 137.200 131.275 125.350064 60 19.75085311 Bukit

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 6


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

6 3 7
82.5221 84.8905 87.2589330

59 3 3 8 60 7.8946638 Bukit
60 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
59.7262 58.4629

61 4 6 57.1996846 60 4.210927093 Bukit


83.9391 76.0965 68.2538719

62 9 3 9 60 26.14220018 Gunung
64.1693 69.7746 75.3800046

63 3 7 3 60 18.68446424 Bukit
69.0693

64 7 76.8579 84.6464369 60 25.96178011 Gunung


65 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
55.6301 52.8916 50.1531650

66 9 8 6 60 9.128378595 Bukit
56.7282 52.5546 48.3811625

67 2 9 9 60 13.91176085 Bukit
57.7787 47.9069 38.0351273

68 2 2 1 60 32.90599125 Gunung
55.8143 48.0035

69 3 4 40.1927443 60 26.0359713 Gunung


58.2688 50.9771 43.6854562

70 4 5 6 60 24.30564333 Bukit
42.0485 49.6867 57.3248926

71 7 3 6 60 25.46053007 Gunung
54.2195 54.4651 54.7106793

72 6 2 3 60 0.818538801 Datar
73 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
74 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
75 62.5 62.5 62.5 60 0 Datar
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 7
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

76.6524 79.7500 82.8477006

76 4 7 9 60 10.32543286 Bukit
77 87.5 87.5 87.5 60 0 Datar
79.3608 74.2717

78 6 1 69.182564 60 16.96382143 Bukit


101.091 105.838056

79 96.345 5 7 60 15.82176341 Bukit


115.532 121.860 128.188771

80 5 6 9 60 21.09380669 Bukit
147.455 153.347 159.239885

81 9 9 3 60 19.63998784 Bukit
186.555 181.054 175.553094

82 9 5 6 60 18.33807189 Bukit
83 212.5 212.5 212.5 60 0 Datar
190.928 198.194 205.460874

84 7 8 6 60 24.22027007 Bukit
175.508 192.034 208.560079

85 4 3 8 60 55.08605911 Gunung
190.213 203.561 216.908804

86 9 3 7 60 44.49158575 Gunung
179.601 214.049 248.496990

87 6 3 4 60 114.8255914 Gunung
252.236 267.614 282.991749

88 5 1 9 60 51.25874174 Gunung
279.546 299.507 319.468513

89 3 4 9 60 66.53698924 Gunung
325.526 342.130 358.733405

90 9 1 6 60 55.34421445 Gunung
91 389.159 399.986 410.812841 60 36.08843688 Gunung
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 8
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

8 3 5
420.126 423.188 426.250210

92 7 5 2 60 10.20581488 Bukit
93 462.5 462.5 462.5 60 0 Datar

 Penentuan Medan

Maka didapat kriteria medan seperti di bawah ini:

Tabel 2.2. Kriteria Medan

Frekuensi Persentase
Kriteria Medan
(unit) (%)
Datar 19 20,43%
Bukit 43 46,26%
Pegunungan 31 33,33%
Total 93 100.00%

Karena dari jumlah tersebut, ada yang memenuhi 46,26% dari jumlah titik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jalan tersebut termasuk jalan bukit kolektor.

 Kecepatan Rencana (VR)

Kecepatan rencana pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai

dasar perencanaan geometric jalan yang memungkinkan kendaraan-kendaraan

bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca cerah, lalu-lintas yang

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 9


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

lengang dan pengaruh samping jalan yang tak berarti. Untuk mendapatkan nilai

Kecepatan Rencana, kita dapat melihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 2.3. Kecepatan Rencana

Kecepatan Rencana, VR, Km/j


Fungsi
Datar Perbukitan Pegunungan
Arteri 70-120 60-80 40-70
Kolektor 60-90 50-60 30-50
Lokal 40-70 30-50 20-30

Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk perbukitan serta fungsi jalan yang

direncanakan adalah jalan kolektor, maka kecepatan rencana yang diambil sebesar 50 Km/j.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 10


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

ALINYEMEN HORIZONTAL

 Alinyemen Horizontal

Alinyemen horizontal terdiri dari bagian lurus dan bagian lengkung( disebut tikungan).

Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya

sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan (VR).

 Panjang Bagian Lurus

Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan pemakaian jalan, ditinjau dari segi

kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan lurus harus ditempuh

dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit sesuai VR.

Tabel 2.4. Panjang Bagian Lurus Maksimum

Panjang Bagian Lurus Maximum

Fungsi (m)
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 3000 2500 2000
Kolekto
2000 1750 1500
r
Lokal 1500 1200 750
Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Departement PU

Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk bukit serta fungsi jalan

yang direncanakan adalah jalan kolektor, maka panjang bagian lurus maksimum

sebesar 1750 m.

 Tikungan

Bentuk bagian lengkung dapat berupa :

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 11


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

a. Spiral-Circle-Spiral (SCS)

b. Full Cirle (FC)

c. Spiral-Spiral (SS)

 Superelevasi

Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang berfungsi

mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui

tikungan pada kecepatan VR. Nilai superelevasi maksimum ditetapkan 10%

 Jari-Jari Tikungan

Tabel 2.5. Panjang Jari-Jari Minimum (dibulatkan)

10 5 4
VR Km/J 120 80 60 30 20
0 0 0
37 11 8 5
Jari-jari minimum (Rmin) m 600 210 30 15
0 0 0 0
Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Departement PU

Jalan yang telah dibentuk dapat digambarkan sebagai berikut :

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 12


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 1. Jenis Tikungan

Jarak A1 – B1 = 3 km

Jarak B1 – C1 = 3 km

Jarak C1 – D1 = 3 km

Jarak D1 – E1 = 3 km

Untuk mengetahui jenis tikungannya, kita dapat memulai dengan menentukan terlebih dahulu

nilai R (m), yang bisa dilihat dari tabel di bawah ini:

Gambar 2 Alur Penentuan Jenis Tikungan


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 13
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 14


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 2 Alur Penentuan Jenis Tikungan

Tikungan Pertama (sudut 740)

Dimisalkan R(m) = 205 m, maka Ls = 45 km/j dan e = 0.062

Ls  90
s 
 R
45  90  c    2 s
=
  205  740  2  6, 28860
=6, 28860  61, 42280

c
Lc   2 R
360
61, 4228
  2  205 
360
 219, 7662
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 15
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Karena nilai Lc > 25 m, maka diperiksa nilai P

Ls 2
P   Rc  1  cos  s 
6 Rc
452
=  205   1  cos 6, 2886 0 
6  205
= 0,4128

Karena nilai P > 0.10, maka diperiksa nilai e.

Telah diketahui terlebih dahulu bahwa nilai e = 0.062,

bila e > 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Spiral-Circle-Spiral.

k  X c  Rc sin  s
= 44,9458 - 205  sin(6, 2886)
= 22,491
Ls 3
X c  Ls 
40  R 2 
 3 R  p  tan  k
Ts45
= 45  2
40  205 2
74
= (205 + 0.4128)  tan +22,491
= 44,9458 2
=177,281
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 16
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Es 
 R  p  R

cos
2

=
 205  0.4128  205 Ltotal  Lc  2 Ls
74 = 219,7662 + 2  45
cos
2 = 309,7662
=52,2047

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 17


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 3. Tikungan kesatu (sudut 74o) Spiral-circle-spiral

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 18


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 4. Diagram Superelevasi Tikungan kesatu (sudut 74o) Spiral-circle-

spiral

Tikungan Kedua (sudut 740)

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 19


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Dimisalkan R(m) = 205 m, maka Ls = 45 km/j dan e = 0.062

Ls  90
s 
 R
45  90  c    2 s
=
  205  740  2  6, 28860
=6, 28860  61, 42280

c
Lc   2 Rc
360
61, 4228
  2  205 
360
 219, 7662

Karena nilai Lc > 25 m, maka diperiksa nilai P

Ls 2
P   Rc  1  cos  s 
6 Rc
452
=  205   1  cos 6, 2886 0 
6  205
= 0,4128

Karena nilai P > 0.10, maka diperiksa nilai e.

Telah diketahui terlebih dahulu bahwa nilai e = 0.062,

bila e > 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Spiral-Circle-Spiral.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 20


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ls 2 452
Yc    1,6463 k  X c  Rc sin  s
6 R 6  205
= 44,9458 - 205  sin(6, 2886)
= 22,491

Ls 3
X c  Ls 
40  R 2 
Ts   R  p  tan k
453 2
= 45 
40  2052 74
= (205 + 0.4128)  tan +22,491
= 44,9458 2
=177,281

Es 
 R  p  R
 Ltotal  Lc  2 Ls
cos
2 = 219,7662 + 2  45

=
 205  0.4128  205 = 309,7662
74
cos
2
=52,2047

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 21


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 5. Tikungan kedua (sudut 74o) Spiral-circle-spiral

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 22


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 23


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 6. Diagram Superelevasi Tikungan kedua (sudut 74o) Spiral-circle-

spiral

Tikungan ketiga (sudut 47o)

Dimisalkan R(m) = 130 m, maka Ls = 45 km/j dan e = 0.083

Ls  90
s 
 R
45  90  c    2 s
=
 130  470  2  9,91660
=9,91660  27,16680

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 24


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

c
Lc   2 Rc
360
27,1668
  2  130 
360
 61, 6395

Karena nilai Lc > 25 m, maka diperiksa nilai P

Ls 2
P   Rc  1  cos  s 
6 Rc
452
=  130   1  cos 9,9166 0 
6 130
= 0,6539

Karena nilai P > 0.10, maka diperiksa nilai e.

Telah diketahui terlebih dahulu bahwa nilai e = 0.083,

bila e > 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Spiral-Circle-Spiral.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 25


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ls 2 452 Ls 3
Yc    2,5962 X c  Ls 
6 R 6 130 40  R 2
453
k  X c  Rc sin  s = 45 
40 1302
= 44,8652 - 130  sin(9,91660 ) = 44,8652
= 22,477

Ts   R  p  tan  k
Es 
 R  p  R 2
 47
cos = (130 + 0.6539)  tan +22,477
2 2
=79,2869
=
 130  0.6539 
 130
47
cos
2 Ltotal  Lc  2 Ls
=12,4704 = 61, 6395 + 2  45
= 151,6395

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 26


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 7. Tikungan ketiga (sudut 47o) Spiral-circle-spiral

Gambar 8. Diagram Superelevasi Tikungan ketiga (sudut 47o) Spiral-circle-

spiral

ALINYEMEN VERTIKAL

Alinyemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan

perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi dalam

masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Istilah alinyemen vertikal lebih

dikenal dengan penampang memanjang jalan.


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 27
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perancangan alinyemen vertikal dipengaruhi oleh besarnya biaya pembangunan yang

tersedia. Alinyemen vertikal yang mengikuti muka tanah asli akan mengurangi pekerjaan

tanah. Namun, dapat mengakibatkan jalan tersebut memiliki banyak tikungan. Hal ini belum

tentu sesuai dengan persyaratan yang berhubungan dengan fungsi jalan yang diberikan. Muka

jalan sebaiknya diletakkan sedikit di atas muka tanah asli sehingga memudahkan dalam

pembuatan drainase jalan, terutama di daerah yang datar. Pada daerah yang seringkali dilanda

banjir, sebaiknya penampang memanjang jalan diletakkan di atas elevasi muka air banjir.

Untuk di daerah pegunungan ataupun perbukitan, diusahakan untuk menyeimbangkan antara

pekerjaan galian dengan pekerjaan timbunan, sehingga secara keseluruhan biaya yang

dibutuhkan tetap dapat dipertanggungjawabkan. Jalan yang terletak di atas lapisan tanah lunak

pun harus diperhatikan akan besarnya penurunan dan perbedaan penurunan yang terjadi.

Dengan demikian penarikan alinyemen vertikal sangat dipengaruhi oleh berbagai

pertimbangan, seperti:

o Kondisi tanah dasar

o Keadaan medan

o Fungsi jalan

o Muka air banjir

o Muka air tanah

o Kelandaian yang memungkinkan

Alinyemen vertikal terdiri dari garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis lurus

tersebut dapat berupa datar, mendaki atau menurun yang biasa disebut berlandai. Landai jalan

dinyatakan dengan persen. Pada umumnya gambar rencana suatu jalan dibaca dari kiri ke

kanan, maka landai jalan diberi tanda positif untuk pendakian dari kiri ke kanan. Sedangkan

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 28


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

landai negatif untuk penurunan dari kiri ke kanan. Pendakian dan penurunan memberi efek

yang berarti terhadap gerak kendaraan.

Lengkung Vertikal

Pergantian dari satu kelandaian ke kelandaian lain dilakukan dengan mempergunakan

lengkung vetikal. Lengkung vetikal tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga

memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainase. Jenis lengkung vertikal dilihat dari

letak titik perpotongan kedua bagian lurus (tangen) adalah:

1. Lengkung vertikal cekung, adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua

tangen berada di bawah permukaan jalan. Tidak ada dasar yang dapat digunakan

unutk menentukan panjang lengkung cekung vertikal (L), akan tetapi ada 4 kriteria

sebagai pertimbangan yang dapat digunakan, yaitu :

- Jarak sinar lampu besar dari kendaraan

- Kenyamanan pengemudi

- Ketentuan drainase

- Penampilan secara umum

Gambar 9. Lengkung untuk


Jh < L

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 29


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 10. Lengkung


untuk Jh > L

Dengan bantuan Gambar 9 dan 10 di atas, yaitu tinggi lampu besar kendaraan = 0.60

m (21) dan sudut bias = 10, maka diperoleh hubungan praktis, sebagai berikut:

A  J h2
L
Jh < L, maka: 120  3,5 J h

……………………………………………………… (a)

120  3,5 J h
L  2  Jh 
Jh > L, maka: A

…………………………………………… (b)

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 30


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 11. Grafik Panjang Lengkung Vertikal


Cekung

2. Lengkung vertikal cembung, adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua

tangen berada di atas permukaan jalan yang bersangkutan.

a. Panjang L, berdasarkan Jh

A Jh
L
Jh < L, maka : 399

………………………………………………………… (c)

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 31


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

399
L  2  Jh 
Jh > L , maka : A

……………………………………………… (d)

b. Panjang L, berdasarkan Jd

A Jd 2
L
Jd < L, maka : 840

……………………………………………………… (e)

840
L  2  Jd 
Jd > L, maka : A

……………………………………………… (f)

Gambar 12. Lengkung


untuk Jh < L

Gambar 13. Lengkung


untuk
Endang Lesmana (16309828) danJWike
h > L
Wedya Lastin (16309873) 32
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Panjang lengkung vertikal cembung (L), yang diperoleh dari rumus e dan f

pada umumnya akan menghasilkan L lebih panjang dari pada digunakan rumus c dan

d. Untuk penghematan biaya L dapat ditentukan dengan rumus c dan d dengan

konsekuensi kendaraan pada daerah lengkung cembung tidak dapat mendahului

kendaraan di depannya. Oleh karena itu, untuk keamanan perlu dipasang rambu.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 33


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 14. Grafik Panjang Lengkung Vertikal


Cembung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 34


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 35


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 15. Grafik Panjang Lengkung Vertikal


Cembung

Ketentuan tinggi menurut Bina Marga (1997) untuk lengkung cembung seperti tabel

dibawah ini:

Tabel 6. Ketentuan tinggi untuk jenis jarak pandang

h1 (m) h2 (m)
Untuk Jarak Pandang
tinggi mata tinggi obyek
henti (Jh) 1.05 0.15
mendahului (Jd) 1.05 1.05
Sumber: Bina Marga (1997)

Persamaan Lengkung Vertikal

Gambar 16. Lengkung


Vertikal

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 36


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Titik A, titik peralihan dari bagian tangen ke bagian lengkung vertikal, biasa diberi simbol

PLV (Peralihan Lengkung Vertikal). Titik B, titik peralihan dari bagian lengkung vertikal ke

bagian tangen, biasa diberi simbol PTV (Peralihan Tangen Vertikal).

AL A
e= X2
800 dan y = 200 L

A   g1  g 2   perbedaan aljabar untuk kelandaian,  % 

Kelandaian menaik (pendakian), diberi tanda (+), sedangkan kelandaian menurun

(penurunan), diberi tanda (-). Ketentuan pendakian atau penurunan ini ditinjau dari kiri.

Perhitungan:

Jalan yang akan direncanakan berupa jalan arteri datar, dengan VR = 50 km/j.

Tabel 7. Kelandaian Maksimum yang diijinkan

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40


Kelandaian
3 3 4 5 8 9 10 11
Maksimum (%)
Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Departement PU

Tabel 8.Perubahan Kelandaian Malsimum yang diijinkan

VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
Δ 1/21 1/20 1/18 1/15 1/14
1/227 1/167 1/133
(m/m) 3 0 2 0 3
Sumber: RSNI T-14-2004

Tabel 9.Jarak Pandang Henti (Jh) minimum

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 37


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16


Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Departement PU

Tabel 10.Jarak Pandang Henti (Jh) minimum

VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
Jh minimum (m) 185 160 130 105 75 65 50 35
Sumber: RSNI T-14-2004

Tabel 11.Jarak Pandang Mendahului (Jd) minimum

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jh minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber: Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Departement PU

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 38


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Penentuan Stasioning

Jalan yang direncanakan adalah bukit kolektor dengan kecepatan 50 km/jam. Menurut

ketentuan untuk daerah bukit, penentuan stasioning harus per 50 m.

Dari Tabel 10 dan 11 diatas, didapat ketentuan sebagai berikut:

 Jarak Pandang Henti minimum (Jh) = 65 m

 Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 250 m

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (1)

1) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

2) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   73m
A 7

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

a) Berdasarkan jarak pandang mendahului

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 39


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 0+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

L = 500 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 40


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 0+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 0+750

Sta 0+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh

300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 0+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%.

Berada sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m

0+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 0+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+300

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 41


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (300-250) m = 50

7.(50) 2
 20,825m
m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

0+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 0+300 = +35 - (7% (150)) = +24,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+350

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (350-250) m =

7(100)²
100 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 – = +23,8m
100000

0+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 0+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+400

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (400-250) m =

7.(150) 2
 26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

0+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 0+400 = +35 - (7% (50)) = +31,5m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+450
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 42
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (450-250) m =

7(200)²
200 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 – - 2,1875=
100000

+26,512m

Sta 0+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+ 30.625m

0+550 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 0+550 = +35 + (7% (0)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+550

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-550) m =

200 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35-2,1875 = +32,8125m

0+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Sta

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

0+600 = +35 + (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+600 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-600) m = 150 m dari

PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 – 0 = 35 m

0+650 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.
Sta

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

0+600 = +35 + (0% (50)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+650 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-650) m = 100 m dari

PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 – 0 = 35 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 43


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 0+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

0+700 = +35 + (0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+700 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-700) m = 50 m dari

PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 – (0%.(50)) = 35 m

Sta 0+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (0% .(250) )= +35 m

Sta 0+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 +

(0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (2)

3) Menghitung kelandaian rencana

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 44


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - 7%
maka = -7%

4) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Ev    4,375
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 1+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

A  g1  g 2
= +0% -7%
maka = -7%

L = 500 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 45


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ax 2 7 x 2 7 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 0+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 1+250

Sta 0 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh

300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m

Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (300) = +35 m

Sta 0 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%.

Berada sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 0+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 0+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

0+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (800 -

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 46


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(50) 2
 35,175m
100000

0+850 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 0+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

0+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (800 -

750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(50) 2
 35,175m
100000

Sta 0+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 0+900 = + 35 - 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

0+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (900 -

750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(150) 2
 36,575m
100000

Sta 1 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 4,375 = +39,375m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 47


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 1+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 1+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(1250-1100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150) 2
 43,575m
100000

Sta 1 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 1+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 1+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(1250-1200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7(50) 2
 49,175m
100000

Sta 1+1250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (250) = +52,5 m

Sta 1+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

+ 7% (300) = 56 m

Lengkung Vertikal Cekung


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 48
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (3)

5) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

6) Mencari panjang L

A  J h2
L
Dari rumus (a) → 399

7  (652 )
  74,123m
399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   73m
A 7

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

b) Berdasarkan jarak pandang mendahului

7  (250 2 )
  520,833m
840
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 49
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A Jd 2
L
840
Dari rumus (e) →

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 1+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

L = 500 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 50


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 1+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 1+750

Sta 1+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 1+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m

Sta 1+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 1+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+300

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 51


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1300-1250) m =

7.(50) 2
 20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 1+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 1+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+400

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1400-1250) m =

7.(150) 2
 26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 1+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 1+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

1+600 = +35 + (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+600 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1750-1600) m = 150 m

7(150) 2
 33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 1+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

1+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+700 adalah

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 52


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1750-1700) m = 50 m

7(50)2
 34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 1+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (0% .(250) )= +35 m

Sta 1+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 +

(0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (4)

7) Menghitung kelandaian rencana

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 53


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - 7%
maka = -7%

8) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Ev    4,375
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 2+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

A  g1  g 2
= +0% -7%
maka = -7%

L = 500 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 54


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ax 2 7 x 2 7 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 1+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 2+250

Sta 1 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh

300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m

Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (300) = +35 m

Sta 1 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%.

Berada sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 1 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 1+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

1+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1800 -

1750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(50) 2
 35,175m
100000
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 55
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 1+900 = + 35 - 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

1+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1900 -

1750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(150) 2
 36,575m
100000

Sta 2 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 4,375 = +39,375m

Sta 2 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 2+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 2+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(2250-2100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150) 2
 43,575m
100000

Sta 2 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 2+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 56


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

pada sta 2+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(2250-2200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7(50) 2
 49,175m
100000

Sta 2 + 1250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (250) = +52,5 m

Sta 2 + 300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

+ 7% (300) = 56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (5)

9) Menghitung kelandaian rencana

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 57


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

10) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   73m
A 7

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

c) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 58


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 2+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 2+250


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 59
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 2+750

Sta 2+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 2+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m

Sta 2+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 2+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+300

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2300-2250) m =

7.(50) 2
 20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 2+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 2+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+400

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2400-2250) m =

7.(150) 2
 26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 60


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 2+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 2+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

2+600 = +35 –(0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+600 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2750-2600) m = 150 m

7(150) 2
 33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 2+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

2+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+700 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2750-2700) m = 50 m

7(50)2
 34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 2+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (0% .(250) )= +35 m

Sta 2+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –

(0% (300)) = +35 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 61


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (6)

11) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%

12) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
Dari rumus (d) → L  2  Jh 
399  (2  65)   73m
7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

d) Berdasarkan jarak pandang mendahului

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 62


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 3+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 63


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 2+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 3+250

Sta 2+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian +0%.

Berada sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (0% (300)) = +35 m

Sta 2+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (0% (250) )= +35m

Sta 2+800 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

2+800 = +35 + (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+800

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 64


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2800-2750) m =

0.(50) 2
 35m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 2+900 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

2+900 = +35 + (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+900 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2900-2750) m = 150 m

0.(150) 2
 35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 3+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 –( 4,375) = +30,625m

Sta 3+100 → Terletak pada bagian lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+100

= +35 -(7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+100 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3250-3100) m = 150 m dari

7(150) 2
 29,575m
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 3+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 3+200 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 65


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

pada sta 3+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(3250-3200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -

7(50) 2
 21,175m
100000

Sta 3+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (7% .(250) )= +17,5 m

Sta 3+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 – (7% (300)) = +14 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (7)

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 66


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

13) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

A  g1  g 2
= -7% -0%
maka = -7%

14) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Ev    4,375
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 3+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (menurun dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
0  35
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% + 7%
maka = 7%

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 67


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 3+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 3+750

Sta 3 + 200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = + 35 +(7% (300)) = +56 m

Sta 3 + 250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 +(7% (250)) = +52,5 m

Sta 3+ 300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 3+300 = + 35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

3+300 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3300 -

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 68


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

3250) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7.(50) 2
 49,175m
100000

Sta 3+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 3+400 = + 35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

3+400 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3400 -

3250) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Sta 3 + 500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 –(-4,375) = +39,375

Sta 3 + 600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian

+0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 3+600 = +35 + 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

3+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3750-

3600) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

0.(150) 2
 35m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 69


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 3 + 700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian

+0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 3+700 = +35 + 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

3+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3750-

3700) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

0.(50)2
 35m
100000

Sta 3 + 750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + (0% (250)) = +35 m

Sta 3 + 800 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

+0% (300) = +35 m

Lengkung Vertikal Cekung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 70


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (8)

15) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%

16) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
Dari rumus (d) → L  2  Jh 
399  (2  65)   73m
7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

e) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 71
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 4+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - (-7%)
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 3+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 4+250


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 72
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 3+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian +0%.

Berada sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (0% (300)) = +35 m

Sta 2\3+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (0% (250) )= +35m

Sta 3+800 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

3+800 = +35 + (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+800

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3800-3750) m =

0.(50) 2
 35m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 3+900 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

3+900 = +35 + (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+900 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3900-3750) m = 150 m

0.(150) 2
 35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 73


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 –( 4,375) = +30,625m

Sta 4+100 → Terletak pada bagian lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+100

= +35 -(7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+100 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3250-3100) m = 150 m dari

7(150) 2
 29,575m
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 4+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 3+200 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 3+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(3250-3200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -

7(50) 2
 21,175m
100000

Sta 4+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (7% .(250) )= +17,5 m

Sta 4+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 – (7% (300)) = +14 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 74


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (9)

17) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= -7% -(+7)%
maka = -14%

18) Mencari panjang L

A  J h2 14  652
L   170, 216
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  (3,5  65) m

Jh < L , maka : 65 < 170,216 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   105,179
Dari rumus (b) → A 14 m

Jh > L , maka : 65 > 105,179 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 75
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A L 14  500
Ev    8, 75
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 3+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +7% (menurun dari kiri dan mendaki ke kanan).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= -7% -(+7%)
maka = -14%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 4+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 4+750

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 76


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4 + 200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = + 35 +(7% (300)) = +56 m

Sta 4 + 250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 +(7% (250)) = +52,5 m

Sta 4 + 300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 4+300 = + 35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

4+300 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4300 -

4250) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7.(50) 2
 49,175m
100000

Sta 4 + 400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 4+400 = + 35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

4+400 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4400 -

4250) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 77


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4 + 500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 –(-8,75) = + 43,75m

Sta 4 + 600 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian +7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 4+600 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 4+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(4750-4600) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Sta 4 + 700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian +7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 4+700 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 4+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(4750-4700) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7.(50) 2
 49,175m
100000

Sta 4 + 750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + (7% (250)) = +52,5 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 78


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan

= +35 +(7% (300)) = +56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 79


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (10)

19) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

20) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
Dari rumus (d) → L  2  Jh 
399  (2  65)   73m
7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

f) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 80


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 5+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% ke kelandaian sebesar 0% (mendaki ke kiri). Panjang lengkung vertikal yang

direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +7% -0%
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 81
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 4+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 5+250

Sta 4+700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

+7%. Berada sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 4+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m

Sta 4+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

+7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada

sta 4+800 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+800

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4800-4750) m =

7.(50) 2
 20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 4+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

+7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada

sta 4+900 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+900

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 82


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4900-4750) m =

7.(150) 2
 26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 5+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 –( 4,375) = +30,625m

Sta 5+100 → Terletak pada bagian lurus dengan kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di

kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 5+100 = +35 +(0%

(100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+100 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5250-5100) m = 150 m dari PTV. Jadi

0.(150) 2
 35m
elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 5+200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

5+200 = +35 +(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+200 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5250-5200) m = 50 m

0.(50)2
 35m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 5+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (0% .(250) )= +35 m


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 83
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di kanan PPV.

PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (0%

(300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (11)

21) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% -(-7%)
maka = +7%

22) Mencari panjang L

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 84


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
399  (2  65)   73m
Dari rumus (d) → L  2  Jh  7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

g) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 85


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

PPV diketahui berada pada sta 5+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal yang

direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= 0% -(-7%)
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 5+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 5+750

Sta 5+200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = +35 - (0% (300)) = +35m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 86


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (0% (250) )= +35m

Sta 5+300 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta

5+300 = +35 - (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+300 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5300-5250) m = 50 m

0.(50) 2
 35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 5+400 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta

5+400 = +35 - (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+400 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5400-5250) m = 150 m

0.(150) 2
 35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 5+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 –( 4,375) = +30,625m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 87


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+600 → Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada sejauh 100

m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 5+600 = +35 -(7%

(100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5600) m = 150 m dari PTV. Jadi

7.(150) 2
 26, 425m
elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 5+700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 5+700 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

5+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5700)

7.(50)2
 20,825m
m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 5+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (-7% .(250) )= +17,5 m

Sta 5+800 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (-

7% (300)) = +14m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 88


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (12)

23) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

A  g1  g 2
= -7% -0%
maka = -7%

24) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 89


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

Dari rumus A L 7  500


Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 6+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (menurun dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

A  g1  g 2
= -7%- 0%
maka = -7%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 5+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 6+250

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 90


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5 + 700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = + 35 +(7% (300)) = +56 m

Sta 5 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 +(7% (250)) = +52,5 m

Sta 5 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 5+800 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

5+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5800 -

5750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7.(50) 2
 49,175m
100000

Sta 5 + 900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 5+900 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

5+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5900 -

5750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 91


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Sta 6 + 100 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 6+100 = +35 + (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+100

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6250-6100) m =

0.(150) 2
 35m
150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 + 100000

Sta 6 + 200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 6+200 = +35 + (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+200

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6250-6200) m =

0.(50)2
 35m
50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 + 100000

Sta 6 + 250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + (0% (250)) = +35 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 92


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6 + 300 → Terletak pada lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300 m di kanan PPV.

PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 +(0%

(300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (13)

25) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% -(-7%)
maka = +7%

26) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   73m
A 7
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 93
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

h) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 6+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar -7% (menurun ke kiri). Panjang lengkung vertikal yang

direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 94


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  g1  g 2
= 0% -(-7%)
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 6+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 6+750

Sta 6+200 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = +35 - (0% (300)) = +35m

Sta 6+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (0% (250) )= +35m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 95


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6+300 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta

6+300 = +35 - (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+300 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5300-5250) m = 50 m

0.(50) 2
 35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 6+400 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya ada sta

6+400 = +35 - (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+400 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5400-5250) m = 150 m

0.(150) 2
 35m
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 6+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 –( 4,375) = +30,625m

Sta 6+600 → Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada sejauh 100

m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 6+600 = +35 -(7%

(100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5600) m = 150 m dari PTV. Jadi

7.(150) 2
 26, 425m
elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 96


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6+700 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 6+700 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

6+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6750-6700)

7.(50)2
 20,825m
m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 6+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 + (-7% .(250) )= +17,5 m

Sta 6+800 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 + (-

7% (300)) = +14m

Lengkung Vertikal Cembung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 97


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (14)

27) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= -7% -(+7)%
maka = -14%

28) Mencari panjang L

A  J h2 14  652
L   170, 216
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  (3,5  65) m

Jh < L , maka : 65 < 170,216 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   105,179
Dari rumus (b) → A 14 m

Jh > L , maka : 65 > 105,179 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 14  500
Ev    8, 75
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 7+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +7% (menurun dari kiri dan mendaki ke kanan).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  0
g2  100%  7%
500

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 98


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  g1  g 2
= -7% - (+7%)
maka = -14%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 6+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 7+250

Sta 6 + 700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = + 35 +(7% (300)) = +56 m

Sta 6 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 +(7% (250)) = +52,5 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 99


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6 + 800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 6+800 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

6+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6800 -

6750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7.(50) 2
 49,175m
100000

Sta 6 + 900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 6+900 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

6+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6900 -

6750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Sta 7 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 –(8,75) = + 26,25m

Sta 7 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian +7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 7+100 = +35 + (7% (100)) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 7+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 100


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(7250-7100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Sta 7 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian +7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 7+200 = +35 + (7% (200)) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 7+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(7250-7200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7.(50) 2
 49,175m
100000

Sta 7 + 250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + (7% (250)) = +52,5 m

Sta 7 + 300 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300 m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan

= +35 +(7% (300)) = +56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 101


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (15)

29) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1   100%  7%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +7% + 7%
maka = +14%

30) Mencari panjang L

A  J h 2 14  (652 )
L   148, 246 m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 148,246 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   101,5m
A 14

Jh > L , maka : 65 > 101,5 → tidak memenuhi

i) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 14  (2502 )
L   1041, 667 m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 1041,667 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   440m
Dari rumus (f) → A 14

Jd > L , maka : 250 > 440 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 148,246 m


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 102
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 1041,667 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=500 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 14  500
Ev    8, 75m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 7+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar -7% (menurun dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1   100%  7%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +7% + 7%
maka = +14%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 103
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 7+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 7+750

Sta 7+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 7+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m

7+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian
Sta

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 7+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+300

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7300-7250) m =

14.(50)2
 20, 65m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 7+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 7+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+400

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 104


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7400-7250) m =

14.(150) 2
 24,85m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 7+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 8,375 =+ 26,625m

7+600 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan
Sta

kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 0+600 = +35 - (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 7+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(7750-7600) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -

14(150) 2
 24,85m
100000

Sta 7+700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 0+700 = +35 - (7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 7+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(7750-7700) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -

14(50) 2
 20, 65m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 105


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 7+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (7% .(250) )= +17,5 m

Sta 0+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -7%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –

(7% (300)) = +14 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (16)

31) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  0
g2  100%  7%
500
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 106
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  g1  g 2
= -7% - 7%
maka = -14%

32) Mencari panjang L

A  J h2 14  652
L   170, 216
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3,5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 170,216 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3,5  65


L  2  Jh   2  65   105,179
Dari rumus (b) → A 14 m

Jh > L , maka : 65 > 105,179 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 14  500
Ev    8, 75
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 8+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= -7% - 7%
maka = -14%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 107


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 7+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 8+250

Sta 7 + 700 → Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh

300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m

Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = +56 m

Sta 7 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 + 7% (250) = +52,50 m

Sta 7+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 7+800 = + 35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

7+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7800 -

7750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

14.(50) 2
 49,35m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 108


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 7+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

-7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 7+900 = + 35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

7+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7900 -

7750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

14.(150) 2
 45,15m
100000

Sta 8 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 8,375 = +43,375m

Sta 8 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 77%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 8+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 8+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(8250-8100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

14(150) 2
 45,15m
100000

Sta 8 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 8+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 8+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 109


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(8250-8200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

14(50) 2
 49,35m
100000

Sta 8+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (250) = +52,5 m

Sta 8+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu

jalan = + 35 + 7% (300) = +56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (17)

33) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 110


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

34) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
Dari rumus (d) → L  2  Jh 
399  (2  65)   73m
7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

j) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 111


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 8+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 8+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 8+750

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 112


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 8+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) ) = +17,5m

Sta 8+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 8+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+300

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8300-8250) m =

7.(50) 2
 20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 8+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 8+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+400

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8400-8250) m =

7.(150) 2
 26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 113


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 8+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

8+600 = +35 – (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+600 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8750-8600) m = 150 m

7(150) 2
 33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 8+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

8+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+700 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8750-8700) m = 50 m

7(50)2
 34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 8+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (0% .(250) )= +35 m

Sta 8+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –

(0% (300)) = +35 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 114


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (18)

35) Menghitung kelandaian rencana

35  35
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - 7%
maka = -7%

36) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 115


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A L 7  500
Ev    4,375
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 9+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

35  35
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - 7%
maka = -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 8+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 9+250

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 116


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kiri

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

- 0% (300) = +35 m

Sta 8 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 8+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 8+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 8+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(8800 - 8750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(50) 2
 35,175m
100000

Sta 8+900 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 9+900 = + 35 - 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 9+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(9900 - 9750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(150) 2
 36,575m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 117


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 9 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 4,375 = +39,375m

Sta 9 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 9+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 9+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(9250-9100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150) 2
 43,575m
100000

Sta 9 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 9+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 9+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(9250-9200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +48 +

7(50) 2
 49,175m
100000

Sta 9+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (250) = +52,5 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 118


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 9+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu

jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 119


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (19)

37) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

38) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
Dari rumus (d) → L  2  Jh 
399  (2  65)   73m
7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

k) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 120
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 9+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0% (mendaki dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2   100%  0%
500

A  g1  g 2
= +7% - 0%
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 121
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 9+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 9+750

Sta 9+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 9+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) ) = +17,5m

Sta 9+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 9+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+300

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (9300-9250) m =

7.(50) 2
 20,825m
50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 9+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 9+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+400

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 122


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (9400-9250) m =

7.(150) 2
 26, 425m
150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Sta 9+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 9+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

9+600 = +35 – (0% (100)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+600 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (9750-9600) m = 150 m

7(150) 2
 33, 425m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 9+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan kelandaian 0%.

Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta

9+700 = +35 –(0% .(200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 9+700 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (9750-9700) m = 50 m

7(50)2
 34,825m
dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 - 100000

Sta 9+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (0% .(250) )= +35 m


Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 123
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 9+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –

(0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (20)

39) Menghitung kelandaian rencana

35  35
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - 7%
maka = -7%

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 124


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

40) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Ev    4,375
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 10+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

35  35
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - 7%
maka = -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi
Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 125
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 9+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 10+250

Sta 9 + 700 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kiri

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

- 0% (300) = +35 m

Sta 9 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 9+800 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 9+800 = + 35 - 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 9+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(9800 - 9750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(50) 2
 35,175m
100000

Sta 9+900 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 126


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya pada sta 9+900 = + 35 - 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 9+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(9900 - 9750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(150) 2
 36,575m
100000

Sta 10 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 4,375 = +39,375m

Sta 10 + 100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 10+100 = +35 + 7% (100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 9+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(10250-10100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150) 2
 43,575m
100000

Sta 10 + 200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 10+200 = +35 + 7% (200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 10+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 127


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(10250-10200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +48 +

7(50) 2
 49,175m
100000

Sta 10+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (250) = +52,5 m

Sta 10+300 → Terletak pada bagian lengkung vertikal +7%. Berada sejauh 300 m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu jalan

= + 35 + 7% (300) = 56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (21)

41) Menghitung kelandaian rencana

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 128


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(35  0)
g1   100%  7%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +7% + 7%
maka = +14%

42) Mencari panjang L

A  J h 2 14  (652 )
L   148, 246m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 148,246 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   101,5m
A 14

Jh > L , maka : 65 > 101,5 → tidak memenuhi

l) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 14  (2502 )
L   1041, 667 m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 1041,667 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   440m
Dari rumus (f) → A 14

Jd > L , maka : 250 > 440 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 148,246 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 1041,667 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 129


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=500 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

A  L 14  500
Ev    8, 75m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 10+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +7% (mendaki dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  0)
g1   100%  7%
500
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +7% + 7%
maka = +14%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 130


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 10+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 10+750

Sta 10+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada sejauh

300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 - (7% (300)) = +14 m

Sta 10+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (7% (250) )= +17,5m

Sta 10+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 10+300 = +35 - (7% (200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 10+300

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (10300-10250) m

14.(50) 2
 20, 65m
= 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 - 100000

Sta 10+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 10+400 = +35 - (7% (100)) = +28m. Elevasi sumbu jalan pada sta 10+400

adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (10400-10250) m

14.(150) 2
 24,85m
= 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 - 100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 131


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 10+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 8,375 =+ 26,625m

Sta 10+600 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 10+600 = +35 - (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 10+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(10750-10600) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -

14(150) 2
 24,85m
100000

Sta 10+700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 10+700 = +35 - (7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 10+700 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(10750-10700) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -

14(50) 2
 20, 65m
100000

Sta 10+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (7% .(250) )= +17,5 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 132


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 10+800 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh

300m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu

jalan = +35 – (7% (300)) = +14 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (22)

43) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
400

A  g1  g 2
= -7% - 0%
maka = -7%

44) Mencari panjang L

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 133


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J h2 7  652
L   85,108
Dari rumus (a) → 120  3,5 J h 120  3.5  65 m

Jh < L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


L  2  Jh   2  65   80,357
Dari rumus (b) → A 7 m

Jh > L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Ev    4,375
Dari rumus 800 800 m

PPV diketahui berada pada sta 12+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (meninggi dari kiri). Panjang lengkung vertikal

yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
400

A  g1  g 2
= -7% - 0%
maka = -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 134


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 11+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 12+250

Sta 10 + 700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal +7%. Berada sejauh 300 m di kiri

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

- 7% (300) = +14 m

Sta 10 + 750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 - 7% (250) = +17,5 m

Sta 10+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

+7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 10+800 = + 35 - 7% (200) = +21 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

10+800 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (11800 -

11750) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 +

7.(50) 2
 21,175m
100000

Sta 10+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan kelandaian

7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya

pada sta 10+900 = + 35 - 7% (100) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

10+900 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (11900 -

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 135


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

11750) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 +

7.(150) 2
 29,575m
100000

Sta 11 + 000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 + 4,375 = +39,375m

Sta 11 + 100 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 11+100 = +35 + 0% (100) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 11+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(12250-12100) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7(150) 2
 36,575m
100000

Sta 11 + 200 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 11+200 = +35 + 0% (200) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 11+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(12250-12200) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7(50) 2
 35,175m
100000

Sta 11+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 0% (250) = +35 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 136


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 11+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35

+ 0% (300) = 35 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (23)

45) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
400
(0  35)
g2  100%  7%
500

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 137


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  g1  g 2
= +0% - (-7)%
maka = +7%

46) Mencari panjang L

A  J h2 7  (652 )
L   74,123m
Dari rumus (a) → 399 399

Jh < L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi


399
Dari rumus (d) → L  2  Jh 
399  (2  65)   73m
7
A

Jh > L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

m)Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (250 2 )
L   520,833m
Dari rumus (e) → 840 840

Jd < L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
L  2  Jd   (2  250)   380m
Dari rumus (f) → A 7

Jd > L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya sebesar

L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil L=500 m dimana

diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni L=500 m.

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 138


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  L 7  500
Ev    4,375m
Dari rumus 800 800

PPV diketahui berada pada sta 12+400 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan kelandaian

terjadi dari +0% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar -7% (menurun dari kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
400
(0  35)
g2  100%  7%
500

A  g1  g 2
= +0% - (-7)%
maka = +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7x2
 
Persamaan lengkung vertikal : y = 200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung). Untuk

persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan lengkung di kanan

PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi

berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi di sembarang titik pada

alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 12+150

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 12+650

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 139


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 11+100 → Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m di

kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan =

+35 - (0% (300)) = +35 m

Sta 11+150 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada sejauh ½ L

yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 - (0% (250) ) = +35m

Sta 11+200 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 12+200 = +35 - (0% (200)) = +35 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 12+200 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(12200-12150) m = 50 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -

7.(50) 2
 34,825m
100000

Sta 11+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 12+300 = +35 - (0% (100)) = +35m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 12+300 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(12300-12150) m = 150 m dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -

7.(150) 2
 33, 425m
100000

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 140


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 11+400 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 11+500 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 12+500 = +35 – (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 12+500 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(12750-12500) m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -

7(150) 2
 26, 425m
100000

Sta 11+600 → Terletak pada bagian lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian

tangennya pada sta 12+600 = +35 –(7% .(200)) = +21 m. Elevasi sumbu jalan

pada sta 12+600 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(12750-12600) m = 50 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -

7(50) 2
 20,825m
100000

Sta 11+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada sejauh ½ L

yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 – (7% .(250) )= +17,5 m

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 141


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 11+800 → Terletak pada bagian lengkung vertikal -7%. Berada sejauh 300m di kanan

PPV. PPV mempunyai ketinggian +35m Sehingga elevasi sumbu jalan = +35 –

(7% (300)) = +14 m

Lengkung Vertikal Cembung

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 142


Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

LAMPIRAN
 POTONGAN MEMANJANG PENAMPANG JALAN

 POTONGAN MELINTANG PENAMPANG JALAN

 PEMFOKUSAN ELEVASI PENAMPANG JALAN PERJARAK 300 METER

Endang Lesmana (16309828) dan Wike Wedya Lastin (16309873) 143

Anda mungkin juga menyukai