Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Matahari disebut sebagai energi terbesar di bumi. Semua energi di alam raya termasuk


yang digunakan dalam proses genesis dan diferensiasi tanah bersumber dari energi panas
matahari. Jumlah energi yang sampai ke permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi dan
cuaca. Cuacalah yang bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi
mekanik atau panas. Diantara kompenen iklim yang paling berperan dalam curah hujan adalah
temperatur (Hanafiah, 2005). Untuk daerah tropis seperti Indonesia dengan letak pada koordinat
95º hingga 141º bujur timur dan 6º lintang utara hingga 11º lintang selatan. Indonesia berada di
garis khatulistiwa, sehingga potensi energi matahari di Indonesia cukup tinggi. Karena matahari
terus ada sepanjang
tahun, dengan rata-rata bersinar 6 hingga 8 jam per hari.
Siklus air atau siklus hidrologi merupakan sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi. Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan
tanah lagi sebagai bentuk hujan, dan akhirnya mengalir kembali ke laut (Soemarto, 1987).
Pemanasan air oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalan secara kontinu. Sinar matahari berperan dalam memicu proses penguapan air melalui
mekanisme transpirasi tanaman dan evaporasi permukaan non-tanaman (evapotranspirasi).
Menurut Hadisusanto (2010) evaporasi merupakan suatu proses fisis yang dapat merubah
bentuk larutan atau cairan menjadi bentuk gas atau uap. Evaporasi (penguapan) terjadi pada
daerah air yang ada di permukaan bumi termasuk air yang tertampung di samudra, danau, sungai,
laut, sawah, bendungan, atau waduk. Air tersebut berubah menjadi uap karena terkena panas
matahari dan di transport keatas. Dalam proses siklus hidrologi, evaporasi merupakan suatu
proses perpindahan air dari permukaan lautan dan daratan ke atmosfer (Triatmodjo, 2008).
Semakin tinggi panas matahari atau misalnya saat musim kemarau, jumlah air yang menguap
juga semakin besar. Tumbuhan juga melakukan penguapan air, penguapan air dari tumbuhan
akibat proses fotosintesis disebut transpirasi.
 Triatmodjo (2008) menjelaskan bahwa evapotranspirasi merupakan suatu proses
evaporasi (penguapan) yang berasal dari permukaan lahan yang ditumbuhi oleh tanaman. Dalam
ilmu hidrologi evapotransprasi merupakan suatu fenomena yang sangat penting dan sering
terjadi. Karena nilai evapotranspirasi yang dihasilkan pada suatu tanaman akan dapat
menunjukkan jumlah kebutuhan air tanaman dan curah hujan pada suatu daerah tertentu. Setiap
jenis tanaman memiliki suatu karakteristik hidrologis yang berbeda beda, termasuk pada nilai
evapotranspirasinya. Evapotranspirasi dipengaruhi oleh kadar kelembaban tanah, suhu udara,
cahaya matahari, dan angin. Evapotranspirasi dapat ditentukan dengan cara, yaitu (1)
menghitung jumlah air yang hilang dari tanah dalam jangka waktu tertentu, (2) menggunakan
faktor-faktor iklim yang mempengaruhi evapotranspirasi, (3) menggunakan Iysimeter (Hasan
Basri Jumin, 2002).
Kebutuhan air tanaman (crop water requirement) didefinisikan sebagai banyaknya air
yang hilang dari areal pertanaman setiap satuan luas dan satuan waktu, yang digunakan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan dievaporasikan dari permukaan tanah dan tanaman. Kebutuhan
air tanaman adalah transpirasi.
            Perkiraan evaporasi dan transpirasi adalah sangat penting dalam pengkajian-pengkajian
hidrometeorologi. Pengukuran langsung evaporasi maupun evapotranspirasi dari air ataupun
permukaan lahan yang besar adalah tidak mungkin pada saat ini. Akan tetapi beberapa metode
yang tidak langsung telah dikembangkan yang akan memberikan hasil-hasil yang dapat diterima
(Anonim, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan besarnya evaporasi bulanan pada suatu
wilayah yang sudah ditentukan letak, elevasi, jenis tumbuhan, dan curah hujan tahunannya
dengan metode yang diberikan. Peneliti berharap penelitian ini dapat digunakan sebaik-baiknya
dan semoga dapat melatih mahasiswa agar lebih terampil dalam perhitungan serta mampu
menjelaskan dan menganalisis hasil dari perhitungan evapotranspirasi dengan menggunakan
beberapa metode yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai