Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), x(xx), xxxx, xx–xx

ISSN: 2797-0132 (online)


DOI: 10.17977/um063v

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning


terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Geografi pada
Siswa SMA
Yasmin Fajar Putri Ayu Wardhani,Tuti Mutia*
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
*Penulis korespondensi, Surel: tuti.mutia.fis@um.ac.id

Paper received: xx-xx-xxxx; revised: xx-xx-xxxx; accepted: xx-xx-xxxx

Abstrak
Penelitian ini dilakukan di SMA Melati dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan masalah geografi pada
siswa SMA. Jenis penelitian ini eksperimen semu (quasi experimen) dengan desain pretest and
posttest control group. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan
memecahkan masalah geografi kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning lebih tinggi dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan kelas kontrol yang
menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Hal ini dibuktikan juga melalui uji hipotesis
dengan independent samples tes kemampuan memecahkan masalah geografi diperoleh hasil 0,030
< 0,05 maka model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan memecahkan masalah geografi siswa SMA. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning efektif digunakan untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah geografi siswa SMA.

Kata kunci: Problem Based Learning; Kemampuan Memecahkan Masalah

1. Pendahuluan
Pembelajaran Geografi menekankan pada pembelajaran yang bersifat kontekstual yang
berorientasi pada permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan di sekitar siswa.
Pembelajaran kontekstual menurut pendapat (Utami, Sumarmi, Ruja, & Utaya, 2016)
menyatakan bahwa dalam sebuah pembelajaran siswa dituntut untuk menemukan sendiri
dan mengolah informasi yang ada, membandingan informasi yang ada dengan informasi yang
sudah diterima, dan menghasilkan informasi atau mampu menyesuaikan informasi dengan
lingkungan dan kehidupan mereka sehari-hari. Permasalahan pembelajaran Geografi lain
yang ditemukan di SMA Melati adalah rendahnya kemampuan memecahkan masalah pada
siswa. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan tidak mendorong dan
membantu siswa untuk melatih kemampuannya dalam berpikir dan memecahkan masalah.

Penggunaan model pembelajaran di SMA Melati secara umum kurang memberikan


kesempatan pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran untuk
memberdayakan kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah
dapat dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, memilih suatu pemecahan, melaksanakan
dan menganalisis serta melaporkan hasil penemuan. Dalam upaya memecahkan masalah
yang dihadapi, seorang individu akan melakukan langkah-langkah yang terkait dengan proses
kognitif (Jogiyanto, 2006).

Salah satu model pembelajaran yang mendukung peningkatan kemampuan berpikir


kritis dan memecahkan masalah adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Model
pembelajaran Problem Based Learning mendorong siswa untuk berpikir kritis dan bekerja

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), x (xx), xxxx, xx–xx

sama dalam kelompok, melalui interaksi ini siswa dapat memperoleh informasi tentang
masalah yang terjadi dan menemukan solusi yang tepat.

2. Metode
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimen) yang
termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan desain pretest and posttest
control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Melati tahun ajaran
2022/2023. Teknik sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dalam
pengambilan sampel peneliti mempunyai pertimbangan dan tujuan tertentu yaitu mengambil
sampel berdasarkan perolehan nilai ujian akhir pada kelas yang mempunyai kemampuan
akademis yang setara. Sampel yang digunakan terdiri atas dua kelas, yaitu kelas XI IPS 3 dan
XI IPS 4. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay. Tes essay
digunakan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah geografi siswa yang terdiri
atas tiga soal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji-t
untuk 2 sampel tidak berpasangan (Independent samples t test) dengan menggunakan
bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based
Learning berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah geografi pada siswa SMA,
hal ini juga dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis independent samples tes kemampuan
memecahkan masalah geografi diperoleh hasil 0,030 < 0,05 maka model pembelajaran
Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memecahkan
masalah geografi siswa SMA.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan


memecahkan masalah geografi siswa, hal ini disebabkan karena model pembelajaran ini
menggunakan masalah yang nyata sebagai salah satu kajian yang dapat membantu siswa
untuk mengembangkan kemampuannya untuk memecahkan masalah. Permasalahan yang
diberikan kepada siswa adalah permasalahan yang berhubungan dengan materi
pembelajaran, masalah yang diambil adalah masalah yang ada di sekitar lingkungan siswa
baik di sekolah maupun di tempat tinggal mereka (Sumarmi, 2012).

4. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan
masalah geografi siswa SMA. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa model pembelajaran
Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memecahkan
masalah geografi siswa SMA. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai rata-rata kemampuan
memecahkan masalah geografi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
rata-rata kemampuan memecahkan masalah pada kelas kontrol.

Daftar Rujukan

Jogiyanto. (2006). Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta: Andi. Lestari, T. R.
(2008). Model Prolem Based Learning terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Geografi
Gea, 15(1), 17–23. DOI 10.17509/gea.v15i1.4181.
Sumarmi. (2012). Model-Model Pembelajaran Geogarfi. Malang: Aditya Media Publishing.

2
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), x (xx), xxxx, xx–xx

Utami, W. S., Sumarmi, Ruja, I. N., & Utaya, S. (2016). React (Relating, Experiencing, Applying, Cooperative,
Transferring) Strategy to Develop Geography Skills. Journal of Education and Practice, 7(17), 100–
104. Retrieved from http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/view/31094/32394.

Anda mungkin juga menyukai