Anda di halaman 1dari 6

Anti Inflamasi Non Steroid ( Ains )

Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15 (3): 200-204 Fakultas Kedokteran Gigi


http//www.fkg.ui.edu Universitas Indonesia

ISSN 1693-9697

PEMBERIAN OBAT-OBATAN ANTI INFLAMASI NON STEROID


( AINS ) PADA ANAK
Fajriani
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin

Key word : Abstract


Children, We know that non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
NSAID, have analgetic, antipirettan and anti-inflammatory effect. This
and using drugs can decrease pain simptomaticly, the most widely
prescribed drugs worldwide and being the drugs of first choice
other inflammatory pain. There is many kind NSAIDs that we
knaw, like aspirin, parasetamol, ibuprofen, mefenamic acid,
endometasin, diklofenak, piroksikan and nemosulide. Every kind
of NSAIDs has its advantage and dis advantage for that beneficial
actions and side effects. That beneficial actions and harmful side
effects of NSAID can be associated with its mechanism of action.
Using NSAID for children must in attention. This article is
expented to give information and to help the collegnes in the
selecting drugs NSAID for child.

Pendahuluan AINS banyak digunakan pada pasien


pediatric. Obat ini merupakan bahan aktif yang
Menghilangkan rasa nyeri merupakan hal secara farmakologi tidak homogen dan
yang sangat diinginkan oleh pasien terutama terutama bekerja menghambat produksi
pada anak-anak.Salah satu cara yang dapat prostaglandin serta digunakan untuk perawatan
dilakukan dalam mengatasi nyeri ini adalah nyeri akut dan kronik. Obat ini mempunyai sifat
dengan pemberian obat analgetika.Analgetika mampu mengurangi nyeri, demam dengan
yang akan dibahas pada materi ini adalah obat- inflamasi, dan yang disertai dengan gangguan
abat yang termasuk golongan anti inflamasi inflamasi nyeri lainnya.1 Dalam prakteknya
non-sterid yang dikenal dengan AINS yang dokter selalu menanggulangi keluhan rasa sakit
memiliki efek analgetika, anti piretika dan atau nyeri pada pasien dengan pemberian obat-
antiinflamasi. obatan analgetika sederhana, dan pada

Alamat Korespondensi: Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Fajriani

kenyataannya belum mampu mengontrol rasa pada enzim cyclooxygenase (COX). Kemajuan
sakit akibat inflamasi. AINS merupakan sediaan penelitian dalam dasawarsa terakhir
yang paling luas peresepannya terutama pada memberikan penjelasan mengapa kelompok
kasus-kasus nyeri inflamasi karena efeknya yang heterogen tersebut memiliki kesamaan
yang kuat dalam mengatasi nyeri inflamasi efek terapi dan efek samping, ternyata hal ini
tingkat ringan sampai sedang. Dalam peresepan terjadi berdasarkan atas penghambatan
AINS hal yang terpenting adalah pertimbangan biosintesis prostaglandin (PG). Mekanisme
efek terapi dan efek samping yang berhubungan kerja yang berhubungan dengan biosintesis PG
dengan mekanisme kerja sediaan obat ini, ini mulai dilaporkan pada tahun 1971 oleh Vane
terutama pemberian pada anak. Dimana efek dan kawan-kawan yang memperlihatkan secara
samping AINS dapat terjadi pada berbagai invitro bahwa dosis rendah aspirin dan
organ tubuh terpenting seperti saluran cerna, indometason menghambat produksi enzimatik
jantung dan ginjal, sedangkan organ-organ vital PG. Dimana juga telah dibuktikan bahwa jika
pada anak masih mengalami perkembangan sel mengalami kerusakan maka PG akan
menuju kesempurnaan. Tentunya hal ini dilepas.Namun demikian obat AINS secara
patutlah menjadi perhatian, khususnya umum tidak menghambat biosintesis
menyangkut pengetahuan farmakokinetik dan leukotrin,yang diketahui turut berperan dalam
farmakologik obat atau patofisiologi proses inflamasi. AINS menghambat enzim
penyakit yang akan diterapi. cyclooxygenase (COX) sehingga konversi asam
Seiring dengan perkembangan sediaan arakidonat menjadi PGG2 terganggu. Setiap
AINS, para ahli mengupayakan penyediaan obat obat menghambat cyclooxysigenase dengan cara
ini dengan efek samping yang seminimal yang berbeda.2
mungkin, diantaranya merubah formulasi dan AINS dikelompokkan berdasarkan
penemuan sediaan AINS baru. Akan tetapi struktur kimia,tingkat keasaman dan
ternyata sediaan terkinipun tidak mampu ketersediaan awalnya. Dan sekarang yang
memberikan solusi yang terbaik sebab disatu popoler dikelompokkan berdasarkan selektifitas
sisi memberikan efek samping minimal hambatannya pada penemuan dua bentuk enzim
terhadap suatu organ tubuh tertentu, tetapi constitutive cyclooxygenase-1 (COX-1) dan
memberi efek samping yang lebih besar inducible cycloocygenase-2 (COX-2).COX-1
terhadap organ tubuh selalu ada diberbagai jaringan tubuh dan
lainnya. Untuk itu hal yang terbaik berfungsi dalam mempertahankan fisiologi
dilakukan adalah menghindari peresepan yang tubuh seperti produksi mukus di lambung tetapi
tidak diperlukan, sebab resikonya akan lebih sebaliknya ,COX-2 merupakan enzim indusibel
besar jika kontraindikasi AINS tidak diindahkan yang umumnya tidak terpantau di kebanyakan
atau tidak menjadi perhatian yang utama, jaringan, tapi akan meningkat pada keadaan
khususnya pemberian pada anak. Untuk itu inflamasi atau patologik. AINS yang bekerja
pemberian obat AINS ini perlu dikaji dengan sebagai penyekat COX akan berikatan pada
seksama dan melakuakan terapi medikamentosa bagian aktif enzim,pada COX-1 dan atau COX -
secara rasional. .Tulisan ini diharapkan dapat 2, sehingga enzim ini menjadi tidak berfungsi
memberikan masukan yang bermanfaat dalam dan tidak mampu merubah asam
hal penggunaan dan pemilihan AINS yang tepat arakidonat menjadi mediator inflamasi prostagla
khususnya pada pasien anak. ndin.3,4
AINS yang termasuk dalam tidak selektif
Mekanisme dan sifat dasar ains menghambat sekaligus COX-1 dan COX-2
Obat analgesik anti inflamasi non steroid adalah ibuprofen,indometasin dan naproxen.
merupakan suatu kelompok sediaan dengan Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selektif
struktur kimia yang sangat heterogen, dimana menghambat menghambat COX-1. Piroxicam
efek samping dan efek terapinya berhubungan lebih selektif menyekat COX-1, sedangkan yang
dengan kesamaan mekanisme kerja sediaan ini termasuk selektif menyekat COX-2 antara lain

201 Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15(3): 200-204


Anti Inflamasi Non Steroid ( Ains )

diclofenak, meloxicam, dan nimesulid. pemberian aspirin pada anak kemungkinan


Celecoxib dan rofecoxib sangat selektif dapat terjadi Reye’s Syndrome. Akan tetapi
menghambat COX-2.5 untuk menurunkan panas atau demam pada anak
aspirin dapat diganti dengan asetaminofen.
Penggunaan ains pada berbagai penyebab Yang menjadi perhatian adalah nimesulid tidak
AINS efektif mengurangi nyeri dengan dianjurkan untuk anak dibawah 12 tahun.
intensitas ringan sampai sedang seperti pada Sebagai antipiretik-analgesik untuk anak ,
nyeri dental.untuk nyeri yang lebih berat parasetamol juga dianggap suatu pilihan yang
diperlukan analgesik yang tidak menimbulkan tepat, akan tetapi tetap harus mempertimbang
ketergantungan,misalnya tramadol. AINS kan kemungkinan efek samping terhadap
memiliki efek analgesik pada nyeri yang berasal kondisi tubuh anak. Belakangan ini ibufrofen
dari integument bukan yang berasal dari viscera, turut menjadi pilihan dan terbukti aman untuk
seperti sakit kepala,myalgia dan abralgia.6 anak-anak.1,2,9
Setiap sediaan AINS memberikan efek Pertimbangan pemilihan obat AINS pada
anti-inflamasi yang sepadan. Colberg dkk pada anak ini tentunya didasarkan pada hasil
tahun 1996 mengemukakan bahwa antara penelitian para ahli yang telah diuji
diklofenak dengan meloksikam tidak ada keamanannya. Hal yang harus menjadi
perbedaannya dalam hal khasiat analgetik anti- perhatian penting adalah pemberian obat secara
inflamasi,baik diberikan peroral ataupun dengan rasional dan pemahaman dasar gambaran
injeksi. Studi banding yang dilakukan farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Far
memperlihatkan nyeri, panas dan inflamasi pada makokinetik merupakan aspek farmakologi
pemberian nimesulide 200 mg/hari peroral atau yang mencakup nasib obat dalam tubuh,
400 mg/hari per rektal sama atau lebih baik meliputi absorbsi obat, distribusi, metabolisme,
dibanding seaperase ( 15 mg), flurbiprofen (300 dan ekskresi. Dimana keasaman lambung yang
mg), deklofenak (150 mg), naproxen (1000 mg), lebih rendah pada anak dibanding orang dewasa
fiprazon, piroksikam, asam mefenamat pada dapat mempengaruhi absorbsi obat – obat
penderita dengan inflamasi telinga, hidung, tertentu, demikian pula dengan waktu
tenggorokan nyeri kanker,gangguan ginekologi, pengosongan lambung yang lebih lambat pada
kelainan urogenital, cidera musculoskeletal anak juga dapat mempengaruhi kecepatan
akut, tromboflebitis, nyeri punggung belakang, absorbsi obat. Pada proses metabolisme obat,
tendonitis dan penyakit odonstomatologi serta cenderung lebih lambat pada neonatus dan
pasca tindakan bedah. 7,8 meningkat secara progresif selama beberapa
bulan kehidupan, dan akan melewati kecepatan
Pemilihan ains pada anak orang dewasa pada beberapa tahun kehidupan.
AINS banyak digunakan untuk pasien Hal ini berpengaruh pada waktu paruh obat
pediatrik. Satu-satunya obat dari kelompok yang dapat lebih singkat akibat meningkatnya
indol yang diizinkan oleh FDA adalah tolmetin laju metabolisme. Untuk farmakodinamik
atau naproksen sebagai analgesik pediatrik. menyangkut mekanisme kerja agen-agen
Indometason adalah salah satu penghambat farmakologik, dimana pada individu yang
prostaglandin yang paling kuat, tetapi belum matang dapat berubah antara lain karena
penggunaan pada pasien anak hanya terbatas pengurangan atau peningkatan jumlah reseptor
pada terapi duktus arteriosus. Akan tetapi tempat bekerjanya obat ( hormone,
indometason bermanfaat dalam mengurangi neurotransmitter) dan ketidakmatangan
kebutuhan akan analgesia narkotik pasca bedah metabolik struktur dan fungsional dari
pada anak-anak,sayangnya indometason reseptor.13,14,16
mempunyai sifat toksik pada ginjal.1
Pemilihan obat AINS pada anak yang Efek samping ains
sudah diuji penggunaanya pada anak, yaitu Obat-obat AINS yang termasuk dalam
aspirin,naproksen atau tolmetin, kecuali untuk penghambat selektif COX-1 seperti ketoprofen,

Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15(3): 200-204 202


Fajriani

piroxicam, tenoxicam, indometasin,dan aspirin, diinginkan, namun masih sangat dibutuhkan


memberikan efek analgesik yang cukup baik untuk mengurangi rasa nyeri, demam dan
dan nyata akan tetapi sayangnya memberi inflamasi. Ada beberapa hal yang perlu
resiko toksisitas saluran cerna yang besar, dapat diperhatikan dalam pemberian obat ini, yaitu
mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan pemberian dosis yang rendah untuk mengetahui
perdarahan pasca bedah. Oleh karena itu efektifitas obat dan dapatnya obat tersebut
penggunaan obat ini dihindari pada pasien ditolerir oleh individu. Apabila penderita
dengan riwayat gastritis atau ulkus peptikum kesulitan tidur akibat nyeri atau kaku kuduk
dan hemofili, juga kita harus hati-hati pada pagi hari,maka dosis tunggal besar diberi pada
pasien penerima kortikosteroid atau obat-obatan malam hari. Efek samping obat dapat timbul
antikoagulan. Nefritis interstisial, gagal ginjal, pada minggu pertama pemberian obat. Apabila
dan sindrom nefrotik telah dilaporkan terjadi penderita tidak merasakan kenyamanan dengan
pada anak-anak setelah pemberian AINS dalam pemberian salah satu AINS, dapat diganti
jangka panjang . Ibufrofen, naproksen dan dengan AINS lainnya. Hindari pemberian obat
indometason diduga dapat memicu reaksi dengan kombinasi lebih dari satu AINS, sebab
hipersensitivitas, terutama ruam kulit dan manfaatnya tidak akan meningkat bahkan efek
bronkospasme.2,3,4 sampingnya bertambah.1,2,15,16
Hal yang cukup membantu dalam Efek samping atau toksisitas AINS yang
pemberian AINS adalah adanya sediaan tidak diinginkan dapat terjadi baik oleh karena
penghambat selektif COX-2 yang faktor obatnya atau faktor penderita. Untuk
dikembangkan dan digunakan untuk faktor obat sendiri sediaan yang waktu paruh
mengurangi toksisitas pada saluran cerna. panjang lebih berbahaya daripada sediaan
Celecoxib dan refecoxib yang secara spesifik dengan waktu paruh pendek, sediaan yang
menghambat COX- 2 menunjukkan efek terlalu selektif menghambat COX-1 dan COX-
samping yang minimal pada saluran cerna 2, dan pemberian dosis lebih besar dari dosis
dibandingkan diklofenak, naproxen dan optimal. Pada faktor penderita, pemberian AINS
ibufrofen. Akan tetapi efek ini bermakna hanya hati-hati jika ada riwayat tukak peptic, pasien
pada penggunaan jangka pendek selama kurang lanjut usia, penggabungan dengan obat lain,
dari enam bulan. Pada penggunaan jangka antihipertensi menyebabkan pengaturan tekanan
panjang panjang diklofenak masih lebih aman darah tidak optimal, antikoagulan akan
dibanding celecoxib. Namun sayangnya dari meningkatkan perdarahan.3,12,14
segi kajian farmakologi molekuler diketahui Penggunaan obat AINS sebaiknya
bahwa COX-2 sangat dibutuhkan dalam diberikan jika memang betul-betul diperlukan.
menjaga kesehatan jantung. Pada penelitian Untuk memilih antipiretika-analgesik pada anak
Shinmura dkk disimpulkan bahwa COX -2 harus selalu mempertimbangkan kemungkinan
adalah cardioprotective protein, sehingga jika efek samping terhadap kondisi tubuh anak.
aktifitas COX-2 dihambat akan berakibat Faktor obat dan faktor penderita juga menjadi
semakin meningkatnya kejadian kardiovaskuler. suatu pertimbangan yang mutlak dipahami.
Selain itu hambatan terhadap aktivitas COX Terkadang agak sulit memutuskan pemberian
akan menurunkan produksi AINS yang tepat apabila berhadapan dengan
vasodilator prostaglandin sehingga tidak ada dilema antara efek terapi yang dibutuhkan oleh
mediator yang mampu mengatasi efek pasien dan efek samping yang akan
vasokonstriktor katekolamin, dimana akibatnya ditimbulkan.Untuk mengatasi ini, maka
akan meningkatkan tekanan darah dianjurkan agar seorang dokter sebaiknya
penderita.3,4,10 mengenal dengan baik 4 jenis obat AINS yang
berbeda sehingga dapat melakukan pemilihan
Petunjuk pemilihan ains sesuai dengan kondisi pasien. Diantaranya
Tidak dapat dipungkiri obat-obat AINS adalah obat AINS yang memiliki waktu paruh
walaupun memiliki efek samping yang tidak yang panjang dan waktu paruh yang pendek dan

203 Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15(3): 200-204


Anti Inflamasi Non Steroid ( Ains )

minimal 2 jenis obat AINS dari kelas kimiawi 4. Lelo A . NSAIDS: Friend or Foe, Journal of
lainnya.2,11,13. the Indonesia Dental Association. Makassar
Hal yang harus dimengerti adalah bahwa 2005.
belum ada obat AINS yang ideal dan khusus 5. Sala A., Folco G. Actual Role of Prostaglandin
in inflammation, in Drug invest, 1999. 4-9
penggunaan pada anak sebaiknya lebih selektif
6. Motola D., Vaccheri A., Silvani MC., Poluzzi
dan menghindari penggunaan yang tidak perlu. E . Pattern of NSAID use in the Italian
Tidak semua AINS yang tersedia dipasaran general population: a questionnaire-based
perlu digunakan dan yang terpenting adalah survey. Eur J Clin Pharmacol 2004; 60 (10):
tetap memperhatikan kondisi pasien. Pemberian 731 – 8.
AINS dimulai dengan dosis kecil, tingkatkan 7. Davier P., Bailey P.J., Coldenberg M., Ford -
bertahap sampai dosis maksimal yang Hutchchinson A.W. The Role of Arachidonic
dianjurkan,bila respon tidak memuaskan baru Acid Oxigenation Products in Pain and
mengganti dengan jenis AINS lainnya yang Inflamation; Annu Rev Immunal 1984; 2:
sesuai. 335-57.
8. Velo, GP, The Anti-inflamatory Analgesic and
Antipyretic Activity of Nimesulidee In
Experimental Methods in Drug Invest, 1991. 10-
Kesimpulan 3.
9. Colberg K., Hettich M., Sigmund R., Degner
Penggunaan AINS pada anak seharusnya F.L. The efficacy and tolaberability of an 8-day
dilakukan dengan sangat cermat. Berbagai administration of intravenosus and oral
penelitian telah dilakukan untuk menentukan meloxicam: a comparison with intra muscular
jenis obat yang paling aman. Akan tetapi setiap and oral diclofenac in patient in acute
obat memiliki efek samping dan daya kerja lumbago. German Meloxicam Ampoule study
yang masing-masing disesuaikan dengan group. Curr Med Res Opin 1996;13 363-77.
kebutuhan dan kondisi sistemik anak atau 10. Subagyo RL, Selection NSAID for Clinical
pasien yang memerlukan pemberian obat ini. Situation.2000. 8-11.
11. Mukherjee D,Nissen SE,Topol EJ. Risk of
Ketepatan penggunaan atau pemberian AINS
cardiovascular events associated with selective
didukung oleh pengetahuan dan keahlian dokter COX-2 inhibitors, J Am Med Assoc 2001; 286:
ataupun dokter gigi. Tulisan ini diharapkan 954-9.
dapat menjadi masukan bagi teman-teman 12. Nelson W.E., Behrman R.E., Nelson. Ilmu
sejawat. Kesehatan Anak. Alih bahasa: Prof.Dr.dr.A.
Samik Wahab, Sp A(K). Edisi 15. Vol 1. EGC
2001 :362-6.
13. __________. Terapi Obat Pada Pasien Pediatri.
Daftar Pustaka
14. Available at http://www.Pediatric.Com (Diakses
1. Radde C., Macleod S.M. Pediatric Pharmacol 7 April 2006).
ogy and Therapeutics , 2 ed. Hipocrates, 1998, 15. Neidle E.A., Kroeger D.C., Yogiela J.A.
665-7. Pharmacologic and Therapeutic for Dentidtry.
2. Vane J.R., Botting R.M. Inhibition of The CV Mosby Company. London 1980; 69 –
prostaglandin synthesis’ as a mechanism of 70.
action for aspirin-like drugs. Nature 1971; 231: 15. Bennett P.N., Brown M.J. Clinical
232 – 5. Pharmacology. Edisi 9. Churchill Livingstone
3. Goodman ., Gillman’s. The Pharmacological 2004; 125.
Basis of Therapeutics, 8th ed. Millan Publishing 16. Craig C.R., Stitzel R.E. Modern Pharmacology
Company,1990; 207-300. With Clinical Applications. Edisi 6. Lippincott
Williams and Wilkins Company 2001; 362-6.

Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15(3): 200-204 204


205 Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15(3): 200-204

Anda mungkin juga menyukai