Anda di halaman 1dari 24

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD


Semester : III (Tiga)
Dosen Pengampu : 1. Dr. Pargito, M. Pd
2. Dr. Muhammad Mona Adha, M. Pd

Disusun oleh

Dedi Karno 2023053016


Zaitun 2023053017
Vika Nadiana 2023053025
Sa’adah 2023053026
Desak Ketut Rani Astiti Asih 2023054027

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, tak lupa sholawat serta
salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban Warga Negara”
sebagai salah satu syarat tugas pada mata kuliah “Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan” Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar
(MKGSD) FKIP Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun spiritual dalam
penyelesaian makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semaksimal mungkin
dengan harapan mendapat hasil yang memuaskan. Semoga dapat bermanfaat bagi
penulis serta para pembaca. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan kritik dan
saran atas ketidaksempurnaannya makalah ini, agar penulis dapat lebih baik lagi
untuk proses kedepannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 20 Oktober 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kedudukan Warga Negara dalam Negara......................................... 3
B. Pengertian Hak Asasi, Hak, Kewajiban, dan Warga Negara............ 4
C. Hak dan Kewajiban Warga Negara................................................... 7
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945................. 8
E. Keterkaitan Antara Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara..... 12
F. Pelaksanaan Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 …………………… 14
G. Hak dan Kewajiban Negara.............................................................. 14
H. Pelanggaran Hk dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara …... 16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………….…………………………………………... 19
B. Saran ……………………………………………………………….. 20

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 21

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalanlankan dengan seimbang. Hak merupakan segala
sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu senagai
anggota warga negara sejak masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu kewajiban bagi individu dalam melaksanakan  peran sebagai
anggota warga negara guna mendapatkan pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan
secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu
permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan
kehidupan individu baik dalam, kehidupan individu bermasyarakat,berbangsa,
maupun bernegara.

Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak dan kewajiban terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkatkehidupan yang layak bagi setiap
warga negara. Lapangan pekerjaan dalm tingkat kehidupan yang layak
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pada pasal 27 ayat 2 UUD 1945
menjelaskan  bahwa “tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” . secara garis besar dapat
dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak
untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan.
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak.
Penghidupan yang layak dapat diartikan sbagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasae, seperti sandang,pangan, dan papan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak asasi, hak, kewajiban, dan warga negara?
2. Apa hak dan kewajiban kita sebagai warga negara ?
3. Apa hak dan kewajiban kita sebagai warga negara menurut UUD 1945?
4. Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara ?
5. Bunyi pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 dan apa hubungan dengan warga
negara?
6. Bagaimana pelaksanaan pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 ?
7. Bagaimana pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian hak asasi, hak, kewajiban, dan warga negara.
2. Untuk memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
3. Untuk memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara menurut UUD
1945.
4. Untuk memahami keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga
negara.
5. Untuk memahami Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 dan hubungan dengan
warga negara.
6. Pelaksanaan pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945.
7. Mengetahui tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan Warga negara dalam Negara


Warga negara secara umum dapat diartikan sebagai seseorang yang tinggal
dan menetap di suatu wilayah bagian dari negara tertentu. Berdirinya sebuah
negara karena memiliki unsur yang membentuk suatu negara yaitu warga
negara. Status kewarganegaraan seorang warga negara berakibat terhadap
peran dan juga kedudukannya di dalam suatu negara. Di dalam UUD 1945
pasal 26 telah dijabarkan dengan begitu jelas bahwa,”…warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara…”. Yang memiliki makna
bahwa warga negara ialah penduduk asli (pribumi) maupun seseorang dari
negara lain yang tinggal dan menetap di Indonesia dan memilih menjadi
warga negara Indonesia setelah disahkan oleh undang-undang yang
berlaku(pewarganegaraan/naturalisasi).
Dari beberapa asas kewarganegaraan di dunia, Indonesia menganut salah satu
asas kewarganegaraan yaitu Asas Ius Sanguinis yang mana cara menentukan
kewarganegaraan seseorang adalah dengan berdasarkan pada hubungan
pertalian darah atau keturunan. Jadi, yang menentukan kewarganegaraan
seseorang itu adalah kewarganegaraan dari orang tuanya, dengan tidak
melihat di daerah atau di negara mana seorang tersebut beserta orang tuanya
tinggal dan dilahirkan.
Berkaitan dengan asas tersebut ada dua (2) stelsel kewarganegaraan didalam
suatu negara, yaitu:

a) Stelsel aktif atau lebih dikenal dengan Stelsel by registration, ini karena
seseorang harus aktif dalan melakukan tindakan hukum tertentu demi
mendapatkan status kewarganegaraan.

3
b) Stelsel pasif atau disebut Stelsel operation of law, karena tanpa harus
melakukan upaya-upaya hukum pun seorang tersebut sudah dianggap
sebagai warga negara.

Kedudukan warga negara


Status seorang warga negara menjadi sangat penting, terkait dengan hak dan
kewajibannya sebagai seorang warga dari sebuah negara. Perbedaan status
kewarganegaraan yang dimiliki seorang warga negara memiliki pengaruh
yang besar terkait hak dan kewajiban yang harus ditaati dan dijalankan di
segala bidang kehidupan, baik secara sosial, politik , budaya, perekonomian
maupun dari segi keamanan. Berdasarkan teori, ada beberapa status yang
dimiliki seorang warga negara diantaranya sebagai berikut:
a. Status atau peran positif, merupakan status warga negara yang memiliki
hak untuk memperoleh sesuatu yang positif dari lembaga negara, dalam hal
ini menuntut haknya dalam hal perlindungan baik jiwa raga maupun harta
seorang warga negara.
b. Status atau peran Negatif, bahwa negara tidak boleh turut campur dalam
hak asasi warga negaranya, seperti halnya dalam menentukan keyakinan
beragama seorang warga negara.
c. Status atau peran Aktif, bahwa warga negara diberikan hak untuk turut
berperan serta aktif dalam kegiatan penyelenggaraan negara, seperti halnya
dalam pemilihan umum.
d. Status atau peran Pasif, bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk
tunduk dan patuh terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh penyelenggara
negara, dan juga peraturan perundangan yang berlaku.

B. Pengertian Hak Asasi, Hak, Kewajiban dan Warga Negara

Hak asasi berkaitan dengan hak dasar (basic rights) yang merupakan hak yang
menjadi prioritas mutlak dalam masyarakat nasional maupun internasional yang

4
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik dalam arti material maupun
non-material. Hak-hak tersebut antara lain hak hidup, hak atas keamanan minimum,
hak untuk tidak diganggu, bebas dari perbudakaan dan perhambaan, bebas dari
penyiksaan, pengurangan kebebasan yang tidak berdasar hukum, diskriminasi dan
tindakan lain yang mengurangi martabat manusia.
Hak asasi manusia di Indonesia tertulis dalam UU No. 39 Tahun 1999 yang berbunyi
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM meliputi hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak asasi
sosial dan kebudayaan, hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan, serta hak asasi manusia untuk mendapatkan perlakuan tata
cara peradilan dan perlindungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian HAM adalah hak yang dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi
PBB Declaration of Human Rights), seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak
untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat.
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh
setiap individu sebagai anggota warga negara sejak ia masih berada dalam
kandungan, hak pada umumnya didapatkan dengan cara diperjuangkan
melalui pertanggung jawaban atas kewajiban. Hak warga negara yang
tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak memperoleh pendidikan,
hauk untuk melanjutkan keturunan, dan lain lain.

Ada 7 hak warga negara indonesia:


1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan
didalam pemerintah.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing masing.

5
5. Setaip warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
indonesia atau NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara berhak memiliki hak dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpu, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang
undang yang berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sbagai suatu keharusan


untuk dilaksanakan oleh individu sbagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan
atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke
arah yang lebih baik.

Ada 5 kewajiban warga negara indonesia


1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahanlam kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh.
2. Setiap warga negara memliki kewajiban memnbayar pajak dan
retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
3. Setiap warga negara memiliiki kewajiban menaati serta menjungjung
tinggi dasar negara, hukum, dan pemerintahan tanpa terkecuali serta
dijalankan dengan sebaik baiknya.
4. Setiap warga negara memliki kewajiban taat, tunduk, dan patuh
terhadap segala hukum yang berlaku diindonesia.
5. Setiap warga negara memliki kewajiban turut serta dalam
pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa
berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

6
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
pemerintah negara tersebut dan mengakui pemerintahannya sendiri.
Beberapa pengertian warga negara yang diatur oleh UUD 1945
a. Pasal 26 menyatakan “ warga negara adalah bangsa indonesia asli dan
bangsa lain yang disahkan  undang undang sbagai warga negara”
b. Pasal 26 ayat 2 berbunyi “ syarat syarat mengenai kewarganegaraan di
tetapkan dengan UU”
c.  Pasal 1 UU no.22/1958 dan UU np. 12/2006 tentang kewarganegaraan
republik indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan
bahwa warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundangan
undangan dan atau perjanjian perjanjian dan atau peraturan yang
berlaku sejak proklamasi 17 agustus 1945 sudah menjadi warga negara
RI.

C. Hak dan kewajiban sebagai warga negara


Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit
dipisahkan. Untuk mencapai keseimbangan antar hak dan kewajiban kita perlu
tahu posisi kita masing masing.. hak warga negara adalah hak yang
seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Sedangkan kewajiban negara adalah melalukan sesuatu kewajiban
atau perintah kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD
1945. Apabila hak dan kewajiban tidak seimbang dalam pelaksanaanya akan
menimbulkan persilisahan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh
karena itu sbagai warga negara yang baik harus menegakkan hak dan
kewajiban dalam kehidupan sehari hari jika telah melaksanakannya dengan
baik mak boleh menuntun hak sbagai warga negegara kepada pemerintah
dengan begitu rasa keadilan akan lebih terasa ditengah kehidupan yang rumit
ini.

Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

7
 Dalam tradisi budaya Indonesia semenjak dahulu kita lebih mengenal
konsep kewajiban dibandingkan konsep hak.
 Perjuangan melawan imperialisme adalah bukti nyata bahwa sejarah
kebudayaan kita tidak hanya berkutat pada ranah kewajiban.
 Akibatnya tumbuhlah mentalitas yang gemar menuntut hak dan jika perlu
dilakukan dengan berbagai cara termasuk dengan kekerasan, akan tetapi
ketika dituntut untuk menunaikan kewajiban malah tidak
mau “strong sense of entitlement”.
 Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
mana pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
 Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain mana pun
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan.
 Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Hak dan kewajiban warga negara dan negara Indonesia diatur dalam UUD
1945.
 Warga Negara (citizen) : anggota dari suatu negara atau anggota dari suatu
komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
 Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah satu
pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu.
 Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah
negara dalam kurun waktu tertentu.

D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945


Hak dan kewajiban adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta mewujudkan cita-cita dan tujuan

8
nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Hak dan
kewajiban sebagai warga negara tercantum dalam UUD 1945 mulai dari pasal
27 sampai dengan pasal 34.
PASAL 27
1) Hak: mendapat perlindungan hukum, mendapat kedudukan hukum yang
sama.
Kewajiban: menjunjung tinggi serta menaati hukum dan pemerintahan.
2) Hak: mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3) Hak: dibela oleh negara.
Kewajiban: ikut serta dalam membela negaranya.

PASAL 28 
Hak: berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan.
PASAL 28 A
Hak: mempertahankan hidup dan kehidupan.
  PASAL 28 B
1) Hak: berkeluarga dan melanjutkan keturunan dengan perkawinanyang sah.
2) Anak berhak : 1. hidup, tumbuh, dan berkembang, 2. mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

PASAL 28 C
1) Hak: mengembangkan diri, mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya.
2) Hak: memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

PASAL 28 D
1) Hak:1. pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil,
2. mendapat perlakuan yang sama di hadapan hukum.
2) Hak: bekerja, mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak.
3) Hak: memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
4) Hak: memiliki status kewarganegaraan.

PASAL 28 E

9
1). Hak: memeluk agama, beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali.

2) Hak: meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan


hati nuraninya.

3) Hak: kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

PASAL 28 F

Hak: 1. berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan

pribadi dan lingkungan sosialnya,

2. mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan

menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran

yang tersedia.

PASAL 28 G

1). Hak:

1. perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta

benda yang dibawah kekuasaannya,

2. berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk

berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

3) Hak: 1. bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat

martabat manusia,

2. memperoleh suaka politik dari negara lain.

PASAL 28 H

1) Hak: 1. hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat,

10
2. memperoleh pelayanan kesehatan.

2) Hak : mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh

kesempatan dan manfaat yang sama.

3) Hak : mendapat jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan

dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

4) Hak : mempunyai hak milik pribadi yang tidak boleh diambil alih secara

sewenang-wenang oleh siapa pun.

PASAL 28 I

1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut.

2) Hak: 1. bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif,

2. mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

diskriminatif.

PASAL 28 J

1) Kewajiban: menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib


kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2) Kewajiban: tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-


undang untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak orang lain.

PASAL 29
2). Hak: 1. memeluk agama,

2. beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.

PASAL 30 
1). Kewajiban: ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

11
PASAL 31
1). Hak: mendapat pendidikan.
2). Hak: dibiayai selama pendidikan dasar

Kewajiban: mengikuti pendidikan dasar

PASAL32
1). Hak: kebebasan dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.

PASAL33
1). Hak: menikmati perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan.
3). Hak: menikmati hasil bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya yang telah dikelola oleh negara.

PASAL34
1). Hak fakir miskin dan anak-anak yang terlantar untuk dipelihara oleh
negara.

2). Hak masyarakat yang lemah dan tidak mampu untuk mendapat jaminan
sosial.

3). Hak: mendapat fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.

E. Keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga Negara

Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit
dipisahkan. Untuk mencapai keseimbangan antar hak dan kewajiban kita perlu
tahu posisi kita masing masing.. hak warga negara adalah hak yang
seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Sedangkan kewajiban negara adalah melalukan sesuatu kewajiban
atau perintah kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD
1945. Apabila hak dan kewajiban tidak seimbang dalam pelaksanaanya akan
menimbulkan persilisahan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh
karena itu sbagai warga negara yang baik harus menegakkan hak dan
kewajiban dalam kehidupan sehari hari jika telah melaksanakannya dengan

12
baik mak boleh menuntun hak sbagai warga negegara kepada pemerintah
dengan begitu rasa keadilan akan lebih terasa ditengah kehidupan yang rumit
ini.
Tidak ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur
terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan kedua saling berkaitan
dan memiliki hak dan kewajiban masing masing yang berupa hubungan
timbal balik. Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik
negara dan membelanya. Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk
memenuhi dan mensejatrahkan kehidupan warga negaranya.Sementara hak
warga negara memiliki hak untuk mendapatkan kesejatraan dan penghidupan
yang layak dari negara sedangkan negara memiliki hak untuk mendapatkan
pembelaan dan penjagaan nama baik dari warga neggaranya. Lalu peran
sbagai warga negara yaitu patuh terhadap peraturan UU yang berlaku,selalu
terlibat serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, memnita pelayanan
dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menolak campur tangan
negara dalam persoalan pribadi.

Pasal 31 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara


Makna Pasal 31 UUD 1945 pada intinya mengatur tentang hak dan kewajiban warga
negara di bidang pendidikan. Selain itu juga kewajiban dan prioritas pemerintah
untuk menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh warga negara.
Menurut Nadziroh dkk dalam jurnalnya berjudul Hak Warga Negara dalam
Memperoler Pendidikan Dasar di Indonesia (2018), Hak warga negara Indonesia
diantaranya adalah hak untuk memperoleh pendidikan. Sebagai warga negara,
mendapatkan pendidikan layak merupakan hal yang paling utama terutama dalam
menghadapi persaingan di era globalisasi.
Pasal 31 UUD 1945 mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap
warga negara tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh
setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut.

13
F. Pelaksanaan Pasal 31 UUD 1945
Isi pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Pemerintah berkewajiban untuk membiayai pendidikan dasar bagi setiap warga
negara Indonesia. Pemerintah juga mengusahakan serta menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional guna meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta akhlak
mulia. Tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem pendidikan
nasional memberi kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada setiap
warga negara, oleh karena itu dalam penerimaan seseorang sebagai peserta
didik tidak dibenarkan adanya perbedaan atas dasar jenis kelamin, agama, ras,
suku, latar belakang sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali apabila
ada satuan atau kegiatan pendidikan yang memiliki kekhususan yang harus
diindahkan.
Sistem pendidikan nasional harus dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap
warga negara Republik Indonesia, agar masing-masing memperoleh sekurang-
kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan
membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang
diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperanserta dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk anggaran
pendidikan, negara memprioritaskan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), guna memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Selain
itu, pemerintah juga berupaya untuk memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kesejahteraan
umat manusia serta kemajuan peradaban.

G. HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

14
Hubungan antara negara dan warga negara merupakan hubungan timbal balik
yang melibatkan unsur hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Hubungan
itu secara mendasar terbangun dari tujuan awal terbentuknya negara
Indonesia. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya
merupakan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara. Hak dan
kewajiban negara (pemerintah) dan warga negara bersumber dari, dan diatur
dalam UUD 1945. Kewajiban negara secara implisit termaktub dalam
Pembukaan UUD 1945 yakni pada alinea keempat. Di dalam alinea keempat
berisi tujuan dan kewajiban negara yang harus dilaksanakan setiap
pemerintahan yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
Keempat tujuan dan kewajiban negara sesuai dengan alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 menjiwai kewajiban dan tanggung jawab negara
sebagaimana tertuang dalam pasal-pasal UUD setelah amandemen. Pasal-
pasal tersebut antara lain, Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28; Pasal 28 A-J;
Pasal 29 ayat (2); Pasal 30 ayat (1); Pasal 31 ayat (1) dan (2); Pasal 32 ayat
(1) dan (2); Pasal 34 ayat (1), (2) dan (3) (Poerbasari, 2013:91). Keseluruhan
pasal tersebut memuat hak dan kewajiban negara terhadap warga negara dan
sebaliknya. Hak-hak negara antara lain adalah ditaati hukum dan
pemerintahnya; dibela; pajak; dan menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk
kepentingan rakyat. Adapun kewajiban negara yang dimuat dalam seluruh
pasal tersebut, yaitu menjamin sistem hukum yang adil; menjamin Hak Asasi
Manusia; mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat; memberi
jaminan sosial; dan memberi kebebasan beribadah kepada warga negaranya.
Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara yang telah tertuang dalam
UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain
mencakup bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan,
ekonomi, dan pertahanan. Semua bidang tersebut menunjukan adanya

15
hubungan yang sinergis antara negara dengan warga negara. Negara
memberikan suatu jaminan pemberian hak yang diimbangi dengan
pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara, tindakan tersebut juga berlaku
sebaliknya.

H. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-
undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan pemerintah maupun warga
negara sendiri.
Faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara:
1. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini
akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya
tersebut dapat melanggar hak orang lain.
2. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
Hal ini akan menyebabkan perilaku pelanggaran berbuat seenaknya, pelaku tidak
mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap
tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan
terhadap hak dan kewajiban warga negara.
3. Sikap tidak toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan dan keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan deskriminasi kepada orang
lain.
4. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku, kekuasaan ini
tidak hanya akan menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-
bentuk kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya
adalah kekuasan dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan

16
hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karana itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.
5. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak
tuntas menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak tidak
akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas
perbuatannya itu. Selain hal tersebut aparat penegak hukum yang bertindak
sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran warga negara dan
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran
yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
6. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, terapi juga
memberikan pengaruh negatif bahkan memicu timbulnya kejahatan. Seperti
kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus
tersebut menjadi bukti apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-
hal yang sesuai aturan, yang menjadi penyebab timbulnya pelanggaran hak
warga negara. Kemajuan teknologi dalam bidang produksi dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan tergangguaya kesehatan manusia.

Contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara


Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar
atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara. Contohnya :
a. Tidak mendapatkan persamaan hukum
b. Dilarang mengeluarkan pendapat
c. Tidak mendapatkan kesempatan memilih
d. Tidak mendapatkan pengajaran
e. Tidak mendapatkan pendidikan
f. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku
g. Tidak mendapatkan perlinfungan hukum

17
h. Tidak mendapatkan layanan hukum
i. Pembatasan hak politik
j. Pembungkaman

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban


yang ditentukan pemerintah, contohnya:

a. Tidak membayar pajak


b. Melawan hukum
c. Tidak menjaga ketertiban
d. Melanggar aturan yang berrlaku
e. Tidak ikut mempertahankan NKRI
f. Berfikir anarkis tidak menjaga persatuan dan kesatuan
g. Menghianati negara
h. Tawuran antar pelajar
i. Melanggar HAM

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sbagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/ kewajiban bagi individu
dalam melakanakan peran sbagai anggota warga negara guna mendapatkan
pengakuan akan hak yang ssesuai  dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam melaksnakan harus dengan seimbang.

Pasal 32 ayat 1 dan 2 UUD 1945 menjelaskan  bahwa “(1) Setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya. ” . secara garis besar dapat dijelaskan
bahwa Pemerintah berkewajiban untuk membiayai pendidikan dasar bagi setiap
warga negara Indonesia. Pemerintah juga mengusahakan serta menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional guna meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta
akhlak mulia. Tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap warga
negara Republik Indonesia, agar memperoleh sekurang-kurangnya
pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca,
menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang diperlukan
oleh setiap warga negara untuk dapat berperanserta dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam pelaksanaan hak dan kewajiban sering terjadi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban. Pelanggaran hak warga Negara adalah tindakan
aparat Negara yang melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak
warga negara. Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap
kewajiban yang ditentukan pemerintah.

19
B. Saran

Hak dan kewajiban dadalah dua hal yang saling terikat satu sama lain
sehingga dalam praktiknya di kehidupan harus dijalankan secara seimbang
agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial yang berkepanjangan dan timbulnya gejolak yang tidak
diinginkan dalam masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms, 2009. Pendidikan Kewarganegaran. Pustaka Belajar : Yogyakarta.


Hak dan Kewajiban Warga Negara, https://id.wikipedia.org/wiki (diakses 20
Oktober 2021)
Feri, 2016. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Negarahttps://www.academia.edu/26351917/Makalah_Hak_Dan_Kewajiban
_Warga_Negara (diakses 20 Oktober 2021)
Gischa Prameswari 2021. Isi UUD 1945 Pasal 31 dan Maknanya,
https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/05/140000269/isi-uud-1945-
pasal-31-dan-maknanya (diakses 21 Oktober 2021)
Eddy, 2015. Pelanggaran hak dan Pengingkaran Kewajiban warga
Negarahttps://www.academia.edu/26351917/Makalah_Hak_Dan_Kewajiban
_Warga_Negara (diakses 20 Oktober 2021)
Alyanis, 2015. Contoh Pelanggaran hak dan Pengingkaran Kewajiban warga
Negarahttps://www.academia.edu/ (diakses 20 Oktober 2021)
Putri Atalya, 2013. Hubungan Timbal Balik antara Kewajiban dan Hak Negara terhadap Warga
Negara, https://www.academia.edu/ (diakses 21 Oktober 2021)

21

Anda mungkin juga menyukai