Anda di halaman 1dari 13

RESUME

MATA KULIAH MANAGEMENT SIAGA BENCANA DALAM KONTEKS


KESPRO DAN KIA TENTANG BAHAYA ALAM

Dosen Pengajar:

Dwi Ertiana, SST.,S.Keb.,bd.,MPH

Di susun Oleh:

INTAN EMILIYANI REFORMA

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2021/2022
1. PENEBANGAN HUTAN

Hutan merupakan satu kesatuan dari ekosistem di bumi dengan kawasan lahan yang
isinya sumber alam hayati dengan didominan dari sekelompok alam dilingkungannya, yang tidak
akan bisa terpisahkan satu dengan yang lainnya. Perlindungan kawasan hutan adalah suatu upaya
guna melindungi hutan dari adanya kerusakan dan mengembalikan karakteristik serta fungsi
hutan seperti sediakala. Perlindungan hutan tidak hanya berfungsi mencegah ancaman dari
manusia, tetapi juga dari hama maupun penyakit serta bencana-bencana alam. Perlunya
perlindungan hutan agar tidak terjadinya kerusakan-kerusakan pada hutan. Menjaga kelestarian
kawasan hutan, melestarikan hasil pemanfaatan kawasan hutan serta lingkungan di sekitar hutan,
untuk memiliki fungsi produksi, konservasi serta lindung untuk tercapainya tujuan pemerintah
secara lestari dan optimal yang merupakan bentuk dari pelaksanaan perlindungan dari kawasan
hutan (Redi, 2015).

Penebangan hutan secara liar merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap pelestarian
fungsi hutan, penebangan liar dikatakan pelanggaran karena telah melanggar larangan-larangan
yang telah ditentukan dan melakukan suatu tindakan menurut kehendak sendiri tanpa
memperhatikan peraturanperaturan yang telah dibuat. Dengan dilanggarnya aturan mengenai
larangan-larangan penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara liar tersebut maka tindakan
dari penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara liar dapat dikategorikan sebagai bentuk
pelanggaran terhadap pelestarian fungsi hutan yang mana dalam pengaturan larangan-larangan
tersebut di buat agar hutan tidak mengalami kerusakan dan fungsi hutan dapat terlestarikan.
Dengan adanya penebangan hutan secara liar maka akan mengakibatkan tidak terlestarinya
fungsi hutan yang secara tidak langsung mengakibatkan menurunnya fungsi hutan. Hutan
memiliki 3 fungsi yaitu fungsi produksi, fungsi konservasi, dan fungsi lindung. Perlu adanya
suatu pelestarian fungsi hutan agar hutan memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup.

Manfaat hutan yaitu berupa manfaat langsung dan tidak langsung. a. Manfaat langsung
Manfaat langsung adalah manfaat yang dapat dirasakan atau dinikmati oleh masyarakat dengan
cara langsung sehingga akan dapat memanfaatkan dan menggunakan hasil hutan, seperti
kayukayu yang merupakan penghasilan utama hutan, serta berbagai hasil panen dari hutan
lainnya, seperti madu alami, getah dari pohon karet, buah-buahan, rotan dan lain sebagainya. b.
Manfaat secara tak langsung Manfaat yang tak langsung dinikmati oleh mahluk hidup, akan
tetapi menikmati keberadaan dari hutan itu sendiri. Seperti mencegah terjadi erosi, dapat
mengatur tata air, dapat memberikan manfaat di sektor pariwisata, mencegah banjir dan tanah
longsor, menambah devisa lain serta manfaat lainnya.

Larangan-larangan perusakan hutan salah satunya yaitu penebangan hutan secara liar
sudah diatur dalam hukum positif Indonesia yakni Pasal 50 ayat (3) huruf c dan e Undang-
undang Kehutanan, Pasal 69 ayat (1) huruf a Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 12 huruf a, b dan c, Pasal 19 huruf b dan c Undang-undang
Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan. Kemudian, berdasarkan uraian di atas,
apabila seseorang terbukti telah melakukan penebangan hutan secara liar maka dikenakan:

a. Sanksi Perdata, yakni dikenakan Pasal 80 ayat (1) Undang-undang Kehutanan 41 Tahun 1999.
Pasal tersebut dikenakan dikarenakan Undang-undang Kehutanan merupakan suatu aturan
khusus mengenai Kehutanan, apabila dibandingkan dengan Undang-undang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

b. Sanksi Administratif, dikenakan Pasal 80 ayat (2) Undang-undang Kehutanan 41 Tahun 1999.
Sanksi administratif juga menggunakan aturan khusus yaitu Undang-undang Kehutanan 41
Tahun 1999.

c. Sanksi Pidana, yakni dikenakan Pasal 82 ayat (1) huruf c Undang-undang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan 18 Tahun 2013. Dikenakannya Pasal 82 ayat (1) huruf c
karena ketentuan Undang-undang ini merupakan lex specialis (ketentuan khusus) dari
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Sumber : https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/juprehum

Dampak Penebangan Hutan Secara Liar adalah sebagai berikut :

1. Hilangnya kesuburan tanah

Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari
terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah
menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, ketika tanah
sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan itu
menjadi tidak memungkinkan.

2. Turunnya sumber daya air

Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air, melalui akar pohon menyerap air yang
kemudian di alirkan ke daun dan kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika
pohon-pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang membantu
tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian, akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan
sumber daya air.

3. Punahnya keaneka ragaman hayati

Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari
spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100
spesies hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam
skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan telah lenyap dari muka bumi.

4. Mengakibatkan banjir

Salah satu fungsi hutan adalah menyerap dengan cepat dan menyimpan air dalam jumlah yang
banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja membuat
aliran air terganggu dan menyebabkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman
penduduk.

5. Global Warming

Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan
karbondioksida yang kemudian digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein
yang membentuk pohon, dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi,
banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di
dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang ada di atmosfir. Dengan
melihat dampaknya yang sangat mengerikan, maka pelestarian hutan perlu dan Harus segera
dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dahulu hingga
sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi
rusak.

Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal sudah kita ketahui, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan
di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi,
melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Alih
fungsi hutan menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga kini, demikian pula
penebangan hutan semakin tak terkendali, baik untuk memenuhi kebutuhan industri kayu , untuk
bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar. Kita bisa menghitung
berapa volume kayu untuk semua kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan
berapa yang dihasilkan oleh Perhutani.

Sumber: ilmugeografi.com
2.WABAH HAMA

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang


luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah
dipelajari dalam epidemiologi.

Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat)


adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam
suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang
didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi
secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi
dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa Inggris: "laju timbulnya penyakit").

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Wabah

Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari


manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling
sering dipakai hanya kepada hewan.

Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau
menjadi agen penypebaran penyakit dalam habitat manusia. Contohnya adalah organisme yang
menjadi vektor penyakit bagi manusia, seperti tikus dan lalat yang membawa berbagai wabah,
atau nyamuk yang menjadi vektor malaria.
Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan
secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam
pertanian.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hama

3.WABAH PENYAKIT

Sepanjang sejarah, kehidupan manusia telah dipengaruhi oleh adanya berbagai macam penyakit
menular. Dan tentu, krisis COVID-19 saat ini tidak akan menjadi yang terakhir. Selain COVID-
19, bumi kita pernah dilanda wabah penyakit lain. Berikut ini adalah penyakit - penyakit yang
pernah menjadi wabah di bumi ini :

1. Pes

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu yang tinggal di tikus.
Orang terinfeksi penyakit pes melalui gigitan kutu tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi.
Penyakit pes ini terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi, yaitu :

a. Pes Bubonik

Merupakan penyakit pes yang paling umum dijumpai. Pada pes bubonik bakteri berjalan
melalui sistem limfatik dan berakhir pada kelenjar getah bening. Tanda dan gejala
penderita pes bubonik adalah demam disertai menggigil, badan terasa lemas, kejang, nyeri
otot, sakit kepala, munculnya bengkak sebesar telur ayam pada pangkal paha,
selangkangan, leher atau ketiak.

b. Pes Septicemik

Pada pes septicemik, bakteri sudah memasuk sistem peredaran darah. Tanda dan gejala
yang muncul berupa demam disertai menggigil, badan sangat lemas, nyeri perut disertai
diare, mual muntah, syok, perdarahan dari mulut, hidung, dubur atau di bawah kulit dan
kulit yang menghitam karena adanya jaringan yang mati.

c. Pes Pneumonik

Pes yang paling berbahaya karena bakteri sudah menyerang paru-paru. Tanda dan gejala
yang muncul adalah demam tinggi, sakit kepala, badan lemas, mual muntah, nyeri dada,
batuk darah atau liur dan lendir berdarah serta sesa nafas.

2. Kolera

Wabah ini terjadi sekitar tahun 1817 – 1823. Pertama kali berasal dari Jessore, India. Wabah
ini menyebar dari sungai Gangga hingga ke Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Utara. Seorang
dokter di Inggris bernama John Snow berhasil melacak bahwa penyebab wabah ini berasal
dari air yang tercemar. Disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang menginfeksi saluran
cerna yaitu usus halus.
3. Flu Spanyol

Penyakit itu disebabkan oleh virus H1N1 yang biasanya menyerang burung.Penyakit ini
terjadi tahun 1918 – 1920 pada saat berlangsung Perang Dunia I. Di Amerika Utara, flu
pertama kali muncul di Kansas pada awal 1918, selanjutnya di Eropa pada musim semi. Pada
musim semi 1918 di Madrid, flu menyebabkan pandemi sehingga disebut "Flu Spanyol."
Sekitar 500 juta orang menjadi korban dari penyakit ini dan sekitar seperlima dari total
tersebut meninggal dunia. Hal tersebut diperparah karena bersamaan dengan terjadinya
Perang Dunia I. Faktanya, penyakit ini tidak berasal dari negara Spanyol, hanya pemberitaan
berasal dari situ, sehingga sampai dengan saat ini penyakit tersebut disebut flu Spanyol.

4. Flu Asia

Penyakit ini berasal dari wabah pandemi influenza A subtipe H2N2. Awalnya, penyebaran
gangguan ini dari China pada 1956-1958. Beberapa daerah yang terkena penyakit ini adalah
Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat. wabah ini menyebar dari provinsi Guizhou ke
Singapura, Hongkong, dan Amerika Serikat. Flu asia ini tercatat menyebabkan kematian
sebanyak 2 juta jiwa.

5. Flu Hongkong
Menginfeksi pertama kali di Hongkong pada tahun 1968 dan berlangsung sampai tahun 1970.
Penyebabnya adalah virus influenza A tipe H3N2. Kasus "Flu Hongkong" pertama kali
dilaporkan pada 13 Juli 1968. Setelah itu, hanya butuh waktu tiga bulan sampai virus ini
menyerang penduduk di Singapura, Vietnam, Filipina, India, Australia, Eropa, hingga
Amerika Serikat. Total kematian 1 juta jiwa. Infeksi menyebabkan gejala pernapasan bagian
atas khas influenza. Gejalanya menggigil, demam, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini biasanya
bertahan selama 4-6 hari.

6. HIV/AIDS

Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) sehingga menyebabkan


terjadinya Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Berawal dari virus simpanse di
Afrika Barat tahun 1920-an. Penyakit HIV/AIDS ditemukan pertama kali tahun 1976 di
Kongo dan ditetapkan sebagai pandemik global sejak tahun 1981. Sampai sekarang masih
ditemukan penyakit ini. Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan saat ini penyakit
HIV/AIDS menewaskan 36 juta jiwa dari seluruh penjuru dunia.

7. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)


Terjadi antara tahun 2002 – 2003. Disebabkan oleh Coronavirus. Wabah ini berasal dari
Provinsi Guangdong, China dan menjadi pandemi karena dalam waktu yang sangat singkat
menyebar ke 26 negara di seluruh dunia.

8. Flu Babi

Hal ini disebabkan oleh virus baru dengan jenis H1N1 yang berasal dari Meksiko pada  2009
sebelum menyebar hingga ke seluruh dunia. Total infeksi yang terjadi karena penyakit ini
adalah 1,4 miliar orang dengan angka kematian dapat mencapai 500.000 ribu orang.
Diperkirakan ada 60,8 juta kasus flu babi di dunia dengan 151.000 sampai 574.000 kematian.
Flu babi terjadi sekitar tahun 2009 – 2010.

9. Ebola
Pertama kali muncul di Sudan dan Republik Demokratik Kongo tahun 1976. Tahun 2014
menginfeksi warga Afrika Barat. Terjadi sekitar tahun 2013 – 2016 dan menyebabkan 11.325
kematian ari 28.600 orang yang terinfeksi. Kasus pertama ditemukan di sebuah desa kecil di
Guinea pada tahun 2014 dan menyebar ke beberapa negara tetangga di Afrika Barat,
diantaranya adalah Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Ebola ditularkan dari hewan liar
(kelelawar buah, landak, dan primata non-manusia) ke manusia. Lalu, menyebar dengan
transmisi antar manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan
tubuh lain dari orang yang terinfeksi, dan pada permukaan dan bahan-bahan (misalnya tempat
tidur, pakaian) yang terkontaminasi dengan cairan terinfeksi ini. Virus ini bermula dari seekor
kelelawar yang menggigit anak umur satu tahun di Guinea-Conakry, Afrika. (Wening
Widjajanti)

Sumber : http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/mobile/berita/baca/358/Penyakit-Yang-
Pernah-Menjadi-Wabah-Di-Dunia
5. KECELAKAAN INDUSTRI

Kecelakaan industri adalah kejadian kecelakaan yang terjadi di tempat kerja


khususnya di lingkungan industri. Faktor yang paling utama timbulnya kecelakaan kerja
adalah faktor peralatan teknis, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. Peralatan teknis yang
kurang aman, atau mesin-mesin yang tidak dirancangbaik untuk dilengkapi dengan alat
pengamanan secukupnya.Lingkungan kerja yang tidak mendukung dapat menurunkan
tingkatkonsentrasi pekerja terhadap tugastugas yang ditanganinya. Demikian pula para
pekerja itu sendiri dapatmenjadi faktor penyebab bila mereka tidak mendapat latihan yang
memadai ataumereka belum berpengalaman dalam tugasnya (Swaputri, 2009). Secara umum,
terdapat dua golongan penyebab kecelakaan yaitu (1) tindakan/ perbuatan manusia yang tidak
memenuhi keselamatan (unsafe human acts) dan (2) keadaan lingkungan yang tidak aman
(unsafecondition). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, faktor manusia menempati
posisi yang sangat penting terhadap terjadinya kecelakaan kerja yaitu antara 80-85% (Maurits,
et al, 2008). Laporan ILO tahun 2008 menyatakan bahwa tiap tahun diperkirakan 1.200.000
jiwa pekerja meninggal karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sementara kerugian
ekonomi akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja mencapai 4% dari pendapatan perkapita
tiap negara. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, selama 2010 Jamsostek
mencatat terjadi kasus kecelakaan kerja sebanyak 98.711 kasus. Sebanyak 2.191 tenaga kerja
meninggal dunia dari kasuskasus kecelakaan tersebut dan 6.667 orang mengalami cacat
permanen.

Sumber : https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-8860-Bab_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai