Anda di halaman 1dari 8

Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.

1
Juni 2018
https://doi.org/10.30644/rik.v7i1.125

Pengaruh Lama Kontak Arang Kayu Terhadap Penurunan Kadar Kesadahan


Air Sumur Gali Di Paal Merah II
kota Jambi

Ratna Sari Dewi 1, M Iqbal Kusuma2, Eti Kurniawati3


1.2.3
Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKES Harapan Ibu, Jambi

Abstrak

Latar belakang: Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh
air. Menurut WHO dampak penggunaan yang timbul akibat penggunaan air sadah
terhadap kesehatan adalah penyumbatan pembuluh darah jantung dan batu ginjal. Salah
satu cara untuk menurunkan kesadahan adalah dengan melakukan penyaringan
menggunakan karbon aktif atau arang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh lama kontak arang terhadap tingkat kesadahan air.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment)
dengan rancangan Time series design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama
kontak arang 10 menit, 20 menit dan 30 menit, variabel terikat adalah Penurunan kadar
kesadahan air, dan variabel terkendali adalah sumber air, diameter dan ketebalan arang.
Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh tingkat kesadahan air.
Persentase penurunan pada waktu kontak 10 menit (25,23%), 20 menit (36,44%) dan 30
menit (56,38%). Hal ini menunjukkan bahwa penurunan kesadahan yang paling efektif dari
wakttu kontak 10 menit, 20 menit dan 30 menit adalah 30 menit.
Kesimpulan: Penelitian ini menyarankan agar orang menggunakan air sumur gali sebagai
air bersih yang memiliki tingkat kesadahan tinggi agar melakukan pengolahan terlebih
dahulu. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan penyaringan dengan menggunakan
arang sebagai media filtrasi.

Keywords : Kesadahan air, arang kayu, waktu kontak

Abstract

Background: Hardness is one of the chemical properties possessed by water. According


to WHO the impact of the use that arises from the use of water for health is the blockage
of heart blood vessels and kidney stones. One way to reduce hardness is by filtering using
activated carbon or charcoal. The purpose of this research is to find out the influence of
long contact of charcoal on water hardness level.
Methods: The type of research used is quasi experiment with Time series design. The
independent variables in this study were charcoal duration of 10 minutes, 20 minutes and
30 minutes, the dependent variable was a decrease in water hardness, and controlled
variables were water source, diameter and thickness of charcoal.
Results: The results of this study indicate that there is a long influence of carbon contact
on the decrease of water hardness level. Percentage decrease of hardness on contact time
10 minutes (25,23%), 20 minutes (36,44%), and 30 minutes (56,38%). This shows that the
most effective decrease of hardness from contact time is 10 minutes, 20 minutes, and 30
minutes ie at 30 minutes
Conclusion: This research suggested that people who use dug well water as clean water
that have high level of hardness is suggested to do the processing first. One alternative is
to use filtration by using charcoal as filtration media
Keywords: Water Hardness, Wood Charcoal, Contact Time

46
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

PENDAHULUAN keselamatan manusia serta mahluk


Air adalah kebutuhan hidup lainnya. Pe-nurunan kualitas
pokok bagi kehidupan makhluk air akan menurunkan daya guna,
hidup, terutama manusia sehingga hasil guna, produktivitas, daya
kualitas dan kuanti-tasnya harus dukung dan daya tampung dari
diperhatikan, baik persyaratan fisik, sumberdaya air yang pada akhirnya
persyaratan biologis, maupun akan menurunkan kekayaan
persyaratan kimia, manusia akan sumberdaya alam. Untuk mendapat
lebih cepat meninggal karena air yang baik sesuai dengan standar
kekurangan air dari pada tertentu, saat ini menjadi barang
kekurangan makanan. Dalam tubuh yang mahal, karena air sudah
manusia sebagian besar terdiri dari banyak tercemar oleh bermacam-
air tubuh orang dewasa, sekitar 55- macam limbah dari berbagai hasil
60% berat badan terdiri dari air, kegiatan manusia, sehing-ga secara
untuk anak-anak sekitar 65% dan kualitas, sumberdaya air telah
untuk bayi 85%. Kebutuhan manusia mengalami penurunan. Demikian
akan air sangat kompleks antara lain pula secara kuantitas, yang sudah
untuk minum, masak, makan, mandi tidak mampu memenuhi kebutuhan
dan mencuci (berbagai macam yang terus meningkat (5).
cucian), dan seba-gainya. Menurut Keperluan manusia akan
perhitungan WHO di negara-negara air bervariasi sesuai dengan tempat
maju setiap orang memerlukan air orang tersebut tinggal. WHO
antara 60-120 liter per hari. memperhitung-kan bahwa
Sedangkan di negara ber-kembang kebutuhan air masyarakat di negara
setiap orang me-merlukan air antara ber-kembang (pedesaan) termasuk
30-60 liter perhari (7). di Indonesia antara 30-60
Bagi manusia air sangat liter/orang/hari, sedangkan di
efensial untuk proses pencernaan, negara-negara maju atau di
absorsi, dan ekskresi, tetapi air juga perkotaan memerlukan 60-120
rentan terhadap kontaminasi dan liter/orang/hari (10).
pencemaran. Selain manfaatnya Berdasarkan sumber
untuk menunjang kehidupan, air letaknya, air di bagi menjadi air
digunakan untuk menghasilkan hujan, air permukaan, dan air tanah
tenaga listrik, industri dan sebagai dari tiga jenis air, sumber air tanah
sumber kesenangan, relaksasi dan dan air permukaan paling banyak
rekreasi. Kebanyakan manusia digunakan sebagai sumber air
memanfaatkan persediaan air yang minum, mencuci sehari- hari dan
dapat digunakan dengan apa mandi (4).
adanya. Dengan begitu, beberapa Air tanah merupakan
langkah sengaja dilakukan guna sebagian air hujan yang mencapai
menjaga mutu dan kuantitas air permukaan bumi dan menyerap ke
untuk masa depan (3). dalam lapisan tanah mengalami
Air sebagai komponen proses filtrasi secara ilmiah dan
lingkungan hidup akan menjadi air tanah. Sebelum
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh mencapai lapisan tempat air tanah,
komponen lainnya. Air yang air hujan akan menembus beberapa
kualitasnya buruk akan lapisan tanah dan menyebabkan
mengakibatkan lingkungan hidup terjadinya ke-sadahan pada air
menjadi buruk sehingga akan (hardness of water). Kesadahan
mempengaruhi kesehatan dan pada air ini karena air men-gandung

48
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

zat-zat mineral seperti kalsium, pembuluh darah (cardiovascular


magnesium, dan logam berat seperti desease) dan batu ginjal
Fe dan Mn. Sifat kesadahan (urolithiasis). Air sadah dapat
seringkali ditemukan pada air yang menyebabkan pengendapan
menjadi sumber baku air bersih yang mineral, yang menyumbat pipa dan
berasal dari tanah atau daerah keran. Dalam rumah tangga tingkat
tanahnya men-gandung deposit kesadahan yang tinggi meng-
garam mineral kapur. Air semacam akibatkan pemborosan pada sabun
ini memerlukan penanganan khusus karena penggunaan sabun akan
sehingga biaya purifikasi tentunya lebih banyak, hal ini diakibatkan
menjadi tinggi (1). salah satu unsur dari molekul sabun
Dari observasi yang di diikat oleh unsur Kalsium atau
lakukan tanggal 8 agustus 2016 di Magnesium.
paal merah II kota jambi, terlihat Dari uraian diatas maka
kondisi air yang tidak memenuhi penulis melakukan penelitian yang
syarat air bersih secara fisik antara berjudul pengaruh lama kontak
lain terlihat dari air warna, bau dan arang kayu terhadap penurunan
menyebabkan sabun kurang kadar kesadahan air sumur gali di
membusa sehingga mening-katkan paal merah II kota jambi tahun 2017.
konsumsi sabun dan kemungkinan
sarana sumur gali tercemar akibat METODE
pen-cemaran yang terjadi melalui Jenis penelitian ini merupakan
peresapan tanah pada air sumur penelitian Quasi Eksperimen design
gali. dengan rancangan time series
Berdasarkan hasil design. Sebelum diberi perlakuan,
observasi maka peneliti me-lakukan dilakukan pretest sampai tiga kali
uji kualitas air, subjek dari penelitian dengan maksud untuk mengetahui
ini yaitu air sumur gali di paal merah kestabilan dan kejelasan, dan
II kota jambi, kemudian dilakukan sesudah diberi perlakuan dilakukan
pengambilan air sumur gali posttest juga dilakukan replikasi
sebanyak 6 liter untuk dilakukan sampai tiga kali untuk mengetahui
pemeriksaan. Hasil dari kestabilan dan kejelasan (9).
pemeriksaan di Laboratorium Rancangan penelitian quasi
Kesehatan Daerah Provinsi Jambi eksperimen ini menggunakan
(LABKESDA) sebesar 1026 mg/l dan pretest posttest design sebagai
642mg/l tingkat kesadahan, kadar berikut :
kesadahan air sumur gali di daerah
tersebut melebihi nilai ambang Q1 x Q2
batas, berdasarkan peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia
No.492/MENKES/PER/IV/2010 Gambar 1. Rancangan metode
tentang persyaratan kualitas air penelitian
bersih, kadar maksimum ke- Keterangan :
sadahan yang di perbolehkan adalah Q1 = Hasil pengukuran pretest
500 mg/l. tingkat kesadahan air sumur gali
Menurut WHO air dengan Q2 = Hasil pengukuran posttest
tingkat kesadahan tinggi akan tingkat kesadahan air sumur gali
menimbulkan dampak terhadap X = Perlakuan
kesehatan yaitu dapat
menyebabkan penyumbatan

49
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

HASIL Tabel 1.2


Cara kerja Masukkan 25 ml sampel Hasil Pemeriksaan Kadar Kesadahan
(air dari lab) kedalam erlenmeyer sebelum dan setelah melewati Arang
ukuran 250 ml. Kemudian Kayu dengan ketebalan 80 cm dan
tambahkan 0,5 ml larutan buffer waktu kontak 20 menit
kesadahan. Tambahkan ½ sdt
indikator EBT (merah) Kemudian
titrasi dengan EDTA 10,01 M Kadar Kepme %
lakukan proses tersebur hingga Peng Kesadahan nkes Penur
warna berubah menjadi biru, setelah ulang Sebe Sesu RI unan
itu barulah kita lakukan perhitungan an lum dah No.49
perla perla 2/Men
dengan rumus untuk mengetahui
kuan kuan kes/Pe
hasil kadar kesadahan pada air. r/IV/20
10
Tabel 1.1 1 420 34,57
Hasil Pemeriksaan Kadar Kesadahan 2 642 408 500 36,44
sebelum dan setelah melewati Arang 3 412 35,82
Kayu dengan ketebalan 80 cm dan Rata- 642
waktu kontak 10 menit rata

Kadar Kepme % Tabel 1.2 menunjukkan bahwa terjadi


Peng Kesadahan nkes Penu penurunan kadar kesadahan setelah
ulang RI runa melewati arang kayu dengan
an No.49 n ketebalan 80 cm. Penurunan yang
2/Men
paling tinggi pada pengulangan 2
kes/Pe
r/IV/20 dengan persen penurunan sebesar
10 36.44 %. Penurunan yang paling
Sebe Sesud rendah pada pengulangan 1 sebesar
lum ah 34.57 %.
perla perlak
kuan uan
1 500 22.1
642 500 1
2 492 23.3
6
3 480 25.2
3
Rata- 642
rata

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terjadi


penurunan kadar kesadahan setelah
melewati arang kayu dengan
ketebalan 80 cm. Penurunan yang
paling tinggi pada pengulangan 3
dengan persen penurunan sebesar
25.23 %. Penurunan yang paling
rendah pada pengulangan 1 sebesar
22.11 %.

50
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

Tabel 1.3 Tabel 1.4


Hasil Pemeriksaan Kadar Kesadahan Hasil Pemeriksaan Kadar Kesadahan
sebelum dan setelah melewati Arang sebelum dan setelah melewati Arang
Kayu dengan ketebalan 80 cm dan Kayu dengan ketebalan 80 cm dan
waktu kontak 30 menit waktu kontak 10 menit
Kadar Kepme %
Kadar Kep % Peng Kesadahan nkes Penur
Peng Kesadahan menk Penurunan ulang RI unan
ulang es RI an No.49
an No.4 2/Men
92/M kes/Pe
enke r/IV/20
s/Per 10
/IV/2 Sebe Sesu
010 lum dah
Sebe Ses perla perla
lum uda kuan kuan
perla h 1 820 20,07
kuan perl 2 1026 800 500 22.02
aku 3 812 20,85
an Rata- 1026
1 280 56,38 rata
2 642 300 500 53,27
3 292 54,51 Tabel 1.4 menunjukkan bahwa terjadi
Rata- 642 penurunan kadar kesadahan setelah
rata melewati arang kayu dengan
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa terjadi ketebalan 80 cm. Penurunan yang
penurunan kadar kesadahan setelah paling tinggi pada pengulangan 2
melewati arang kayu dengan dengan persen penurunan sebesar
ketebalan 80 cm. Penurunan yang 22.02%. Penurunan yang paling
paling tinggi pada pengulangan 1 rendah pada pengulangan 1 sebesar
dengan persen penurunan sebesar 22.07 %.
56.38 %. Penurunan yang paling
rendah pada pengulangan 2 sebesar
53.27 %.

51
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

Tabel 1.5 Tabel 1.6


Hasil Pemeriksaan Kadar Kesadahan Hasil Pemeriksaan Kadar Kesadahan
sebelum dan setelah melewati Arang sebelum dan setelah melewati Arang
Kayu dengan ketebalan 80 cm dan Kayu dengan ketebalan 80 cm dan
waktu kontak 20 menit waktu kontak 30 menit

Kadar Kepm % Kadar Kepm %


Pen Kesadahan enkes Penur Pen Kesadahan enkes Penur
gula RI unan gula RI unan
ngan No.49 ngan No.49
2/Men 2/Men
kes/P kes/P
er/IV/ er/IV/
2010 2010
Seb Ses Seb Ses
elum udah elum udah
perlaperla perlaperla
kuan kuan kuan kuan
1 780 23,97 1 692 32,55
2 1026 760 500 25,92 2 1026 700 500 31,77
3 772 24,75 3 680 33,72
Rata 1026 Rata 1026
-rata -rata
Tabel 1.5 menunjukkan bahwa Tabel 1.1 menunjukkan bahwa
terjadi penurunan kadar kesadahan terjadi penurunan kadar kesadahan
setelah melewati arang kayu dengan setelah melewati arang kayu dengan
ketebalan 80 cm. Penurunan yang ketebalan 80 cm. Penurunan yang
paling tinggi pada pengulangan 2 paling tinggi pada pengulangan 3
dengan persen penurunan sebesar dengan persen penurunan sebesar
25.92 %. Penurunan yang paling 33.72 %. Penurunan yang paling
rendah pada pengulangan 1 sebesar rendah pada pengulangan 1 sebesar
23.97 %. 32.55 %.

PEMBAHASAN
1. Kesadahan
Kesadahan air sumur sebelum
perlakuan pada penelitian ini 1026
mg/l dan 624 mg/l dan ketika setelah
sampel air sumur gali dilakukan filtrasi
terjadi penurunan kadar kesadahan air
22%-56%. Jika dibandingkan dengan
standar kualitas air bersih menurut
Kepmenkes RI
No.492/Menkes/Per/IV/2010 se-besar
500 mg/l, kesadahan air sebelum
perlakuan telah melebihi standart atau
tidak memenuhi syarat. Akibatnya
apabila air tersebut dikonsumsi, maka
akan berdampak bagi kesehatan yaitu

52
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

penyumbatan pembuluh darah, semakin banyak substansi penyebab


jantung, dan batu ginjal. kesadahan yang di ikat oleh karbon.
2. Pengaruh lama kontak
Presentase penurunan ke-sadahan air KESIMPULAN
berkisar 22%-56%, dimana semakin Berdasarkan hasil penelitian tentang
lama waktu kontak air dengan media pengaruh lama kontak arang kayu
filtrasi, penurunan kadar kesadahan terhadap penurunan kadar kesadahan
air semakin besar. Dari penelitian ini air sumur gali di paal merah II kota
pada lama kontak 10 menit sudah jambi 2017, maka dapat diambil
dapat menurunkan kadar ke-sadahan kesimpulan sebagai berikut :
air, meskipun demikian lama kontak 1. Kadar kesadahan air di paal merah
yang paling efektif 30 menit yang II kota jambi sebelum dilakukan
dapat menurunkan kadar kesadahan filtrasi adalah 642 mg/l, setelah
56.38%. Perbedaan waktu kontak dilakukan filtrasi dengan
mem-berikan pengaruh pada proses menggunakan arang dan waktu
penurunan kadar kesadahan, ini kontak 10, 20, dan 30 menit terjadi
dikarenakan adanya proses adsorbsi. penurunan kadar kesadahan air.
Adsorbsi adalah proses dimana Presentase penurunan kadar
substansi molekul meninggalkan kesadahan air dengan waktu
larutan dan ber-gabung pada kontak 10 menit 25.23%,
permukaan padat oleh ikatan fisika presentase penurunan kadar
dan kimia . Proses adsorbsi biasanya kesadahan air dengan waktu
dengan menggunakan karbon aktif, kontak 20 menit 36.44% , dan
yang digunakan guna menyisihkan dengan waktu kontak 30 menit
senyawa aromatic dan senyawa 53.27%.
terlarut. 2. Kadar kesadahan air di paal merah
Proses adsorbsi dapat di-gambarkan II kota jambi sebelum dilakukan
sebagai proses dimana molekul filtrasi adalah 1026 mg/l, setelah
meninggalkan larutan dan menempel dilakukan filtrasi dengan
pada permukaan zat akibat ikatan menggunakan arang dan waktu
kimia dan fisika. Adsorbsi fisika terjadi kontak 10, 20, dan 30 menit terjadi
terutama karena adanya gaya Van Der penurunan kadar kesadahan air.
Walls. Apabila gaya tarik antar molekul Presentase penurunan kadar
zat terlarut dengan adsorben lebih kesadahan air dengan waktu
besar dari pada gaya tarik antara kontak 10 menit 22.02%,
molekul dengan zat pelarut maka zat presentase penurunan kadar
terlarut tersebut akan di adsorbsi. kesadahan air dengan waktu
Ikatan tersebut sangat lemah, kontak 20 menit 25.92% , dan
sehingga mudah untuk di-putuskan dengan waktu kontak 30 menit
apabila konsentrasi zat terlarut yang 33.72%.
teradsorbsi diubah. Jadi proses ini 3. Ada pengaruh waktu kontak
berlangsung bolak balik sedangkan penurunan kadar kesadahan air
dalam proses adsorbsi kimia ikatan semakin lama waktu kontak air
antara zat terlarut yang teradsorbsi dengan media filtrasi maka
dan adsorben sangat kuat, sehingga semakin baik proses penurunan
sulit dilepaskan dan proses hampir kadar kesadahan air sumur gali
tidak mungkin untuk bolak balik. 4. Adanya perbedaan presentase
Selama kontak penurunan kesadahan penurunan kadar kesadahan air
semakin tinggi karena semakin lama 642 mg/l dengan 1026 mg/l yang
proses adsorbsi terjadi sehingga mana penurunan paling efektif itu

53
Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1
Juni 2018

pada 642 mg/l dengan waktu DAFTAR PUSTAKA


kontak 30 menit, sedangkan kadar 1. Chandra, B. -(2006). Pengantar
kesadahan 1026 mg/l dengan Kesehatan Lingkungan. Jakarta:
waktu kontak 30 menit hanya EGC.
mampu menurunkan kadar 2. Depkes RI. 2010. Peraturan
kesadahan 33.72 mg/l. Sehingga Mentri Kesehatan Republik
setiap tingkat kesadahan air ini Indonesia Nomo
memerlukan perlakuan yang r492/MENKES/PER/IV/2010
berbeda dalam menurunkan kadar Tentang Persyaratan Kualitas Air
kesadahan air sumur gali. Minum.
Jakarta
SARAN 3. James F. McKenzie, R. R. (2006).
1. bagi masyarakatagi masyarakat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
yang menggunakan air sumur gali EGC.
sebagai sumber air bersih 4. Mubarak, W. I. (2009) Ilmu
sebaiknya melakukan pengolahan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
terlebih dahulu untuk menurunkan Salemba Medika.
kesadahan air. Salah satu 5. Mulia, R. M. (2005). Kesehatan
alternatifnya adalah membuat Lingkungan. Yogyakarta: Graha
filter secara komunal dengan Ilmu.
media arang atau karbon aktif. 6. Nana Ristiana. (2009). keefektifan
2. Bagi peneliti lain ketebalan kombinasi zeolit
a. Untuk pengembangan dengan arang aktif dalam
penelitian selanjutnya, menurunkan kadar kesadahan air
disarankan untuk meneliti sumur di karang tengah weru
tingkat kejenuhan filter, kabupaten sukoharjo .
sehingga diketahui kapan 7. Notoatmojo, S. (2011). Kesehatan
media harus diganti atau Masyarakat Ilmu dan Seni.
diaktifkan. Jakarta : Rineka Cipta.
b. Peneliti lain dapat melakukan 8. Soekardi, Y. (2012). Pemanfaatan
penelitian dengan topik yang dan penggolahan kelapa menjadi
sama dengan variasi ketebalan berbagai bahan makanan dan
dan waktu yang berbeda. obat berbagai penyakit. Bandung:
c. Peneliti lain dapat melakukan Yrama Widya.
proses perlakuan yang 9. Sujarweni, W. (2012). Statistik
berbeda pada setiap tingkatan untuk penelitian. Yogyakarta:
penurunan kadar kesadahan Graha ilmu.
air. 10. Suyono. (2010). Ilmu Kesehatan
d. Peneliti lain dapat melakukan Masyarakat Dalam Konteks
penelitian media filtrasi tunggal Kesehatan Lingkungan.
lain seperti zeolit atau Jakarta : EGC.
kombinasi media filtrasi.

54

Anda mungkin juga menyukai