Alwi, M dan Maulina. 2012. Pengujian Bakteri Coliform dan Escherichia Coli
Pada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Palu Timur
Kota Palu. Jurnal Biocelebes. Vol.6 (1) : 40-47.
Bick, A dan Gideon O. 2001. “Assessing the linkage between Feed Water Quality
and Reverse Osmosis Membrane Performance”. Desalination 137, 141 –
148.
54
55
Hendrawan, D. 2005. Kualitas air sungai dan situdi DKI Jakarta. MakaraKesehatan.
9(1):13-19.
Howard, G. (2003). Arsenic, drinking water and health risk substitution in arsenic
mitigation : a discusion paper.WHO. Geneva.
Joko Tri, 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Menjaga Air Minum Anda Tetap Aman.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
Medema, G.J., Shaw, S., Waite, M., Snozzi, M., Morreau, A., dan Grabouw, W.
(2003). Chatchment characterisation and source water quaity in WHO
Assessing microbial Safety of drinking water. Iwa Publishing London.
M Hidayati Ana, dan Yusrin. 2010. Pengaruh Lama Waktu Simpan Pada Suhu
Ruang (27OC - 29oC) Terhadap Kadar Zat Organik Pada Air Minum Isi
Ulang. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang : Semarang.
Notodarmadjo S., Deniva A., 2004, “Penurunan Zat Organik dan Kekeruhan
Menggunakan Teknologi Membran Ultrafiltrasi dengan Sistem Aliran
56
Dead-and”, Proceeding ITB Sains & Tek. Vol 36A No.1 hal 63 – 82
FTSP Dep.Teknik Lingkungan ITB, Bandung.
Said Nusa, 2007. Desinfeksi Untuk Pengolahan Air Minum. Jurnal JAI Vol 3,
No.1, 2007. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
(BPPT).
Susanti, W. (2010). Analisa Kadar Ion Besi, Kadmium dan Kalsium dalam Air
Minum Kemasan Galon dan Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang dengan
Metode Spektofotometri Serapan Atom, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.