Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2004. Manajemen Pengendalian Produksi. Yogyakarta : BPFE

Alwi, M dan Maulina. 2012. Pengujian Bakteri Coliform dan Escherichia Coli
Pada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Palu Timur
Kota Palu. Jurnal Biocelebes. Vol.6 (1) : 40-47.

Ananto, Ilham, dkk. 2013. Tugas Manajemen Lingkungan Industri Membran


Filtrasi Reverse Osmosis. Universitas Mangkurat Banjarbaru.

Anonim. 2016. Filtrasi (Online), (http://www.solusimasalahair.com) diakses pada


23 juni 2019.

Ariyanti, IN. Widiasa. 2011. Aplikasi Teknologi Reverse Osmosis Untuk


Pemurnian Air Skala Rumah Tangga. Jurnal Teknik. 32(3), 193-197.

Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin). 2016.


“Konsumsi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Di Indonesia”.
https://aspadin.or.id. diakses tanggal 20 Desember 2016.

Badan Standardisasi Nasional. (2015). SNI01-3554-2015 Standar Nasional


Indonesia Cara Uji Air Minum Dalam Kemasan. Jakarta.

Bick, A dan Gideon O. 2001. “Assessing the linkage between Feed Water Quality
and Reverse Osmosis Membrane Performance”. Desalination 137, 141 –
148.

Codex Alimentarius Comission (2011). CAC/RCP33-1985.Code of Hygine and


Practice for Collecting, Process ingand Marketing of natural mineral
water. Rome, Italy.

D. Ariyanti, IN. Widiasa. 2011. Aplikasi Teknologi Reverse Osmosis Untuk


Pemurnian Air Skala Rumah Tangga. Jurnal Teknik. 32(3), 193-197.

D. Ariyanti, IN. Widiasa. 2011. Aplikasi Teknologi Reverse Osmosis Untuk


Pemurnian Air Skala Rumah Tangga. Universitas Diponegoro : Semarang.

Falguera V., J. Pagan, S. Garza, A. Garvin, And A. Ibarz. 2011. Ultraviolet


Processing Of Liquid Food: A Review. Part 2: Effects On Microorganisms
And On Food Components And Properties. Food Res Intl. 44 (2011):
1580-1588.

Hartomo, A.J., Widiatmoko M.C. 2006. Teknologi Membran Pemurnian Air.


Yogyakarta : Andi Offset.

54
55

Hendrawan, D. 2005. Kualitas air sungai dan situdi DKI Jakarta. MakaraKesehatan.
9(1):13-19.

Howard, G. (2003). Arsenic, drinking water and health risk substitution in arsenic
mitigation : a discusion paper.WHO. Geneva.

Iqbal Anggradya M, 2018. Rekayasa Alat Reverse Osmosis Berbasis Membran


Batu Alkali untuk Menghasilkan Aie Minum Ph 8. Jurusan Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang.

Joko Tri, 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Kemenkes, RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi


Depot Air Minum. Jakarta: Kemenkes.

Kementerian Kesehatan RI, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010. Tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Menjaga Air Minum Anda Tetap Aman.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.

Kementerian Perindustrian R.I. (2011). Peraturan Menteri Perindustrian R.I


Nomor 96/M-IND/PER/12/2011. Jakarta.

Medema, G.J., Shaw, S., Waite, M., Snozzi, M., Morreau, A., dan Grabouw, W.
(2003). Chatchment characterisation and source water quaity in WHO
Assessing microbial Safety of drinking water. Iwa Publishing London.

M Hidayati Ana, dan Yusrin. 2010. Pengaruh Lama Waktu Simpan Pada Suhu
Ruang (27OC - 29oC) Terhadap Kadar Zat Organik Pada Air Minum Isi
Ulang. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang : Semarang.

Mulder, M. 1996. Basic Principle of Membrane Technology, Kluwer Academic


Publishers, Netherlands.

Mulder, M. 1996. Basic Prinsiple of Membran Technology. 2nd edition.


Dordrecht: Kluwer Academic Publisher.

Mulder, N. 1991. Basic Principle Of Membrane Technology, Kluer Acaemic


Publication. Netherland.

Notodarmadjo S., Deniva A., 2004, “Penurunan Zat Organik dan Kekeruhan
Menggunakan Teknologi Membran Ultrafiltrasi dengan Sistem Aliran
56

Dead-and”, Proceeding ITB Sains & Tek. Vol 36A No.1 hal 63 – 82
FTSP Dep.Teknik Lingkungan ITB, Bandung.

Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Mutu Terpadu. Edisi 2.


Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmadyanti, E. 2004. Pembuatan dan Pemanfaatan Membran Chitosan Untuk


Pemisahan Larutan Deterjen. Program Pasca Sarjana. Jurusan Teknik
Lingkungan. Surabaya.

Said Nusa, 2007. Desinfeksi Untuk Pengolahan Air Minum. Jurnal JAI Vol 3,
No.1, 2007. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
(BPPT).

Sulaeman, A. (2015). Aspadin: Masyarakat Indonesia Habiskan 23,1 Miliar Liter


Air Minum dalam Kemasan Pada 2014. Diambil kembali dari Intisari:
http://intisari-online.com/read/aspadin-masyarakatindonesia-habiskan-
231-miliar-liter-air-minum-dalam-kemasan-pada-2019.

Susanti, W. (2010). Analisa Kadar Ion Besi, Kadmium dan Kalsium dalam Air
Minum Kemasan Galon dan Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang dengan
Metode Spektofotometri Serapan Atom, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Syaiful Rixal, Nanang. 2012. Dinas ESDM. Universitas Muhammadiyah Jember :


Jawa Timur.

Widiasam I.N., Wenten, I.G., 2008. Pengaruh Perlakuan pH Umpan dan


Recovery Factor Terhadap Fluks dan Karakteristik Permeat Reverse
Osmosis Air Tawar.

William, M.E., 2003. A Brief Review of Reverse Osmosis Membrane Technology.,


EET Corporation and Williams Engineering Services Company.

Williams, M.E. dan Bhattacharyya, D. 1992. Reverse Osmosis dalam Winston,


W.S dan Kamalesh K. S. Membrane Handbook. New York: Van Nostrand
Reinhold.

Anda mungkin juga menyukai