1. Fase orientasi
a. Salam traupetik
Assalamualaikum..!!! Selamat pagi ibu…… perkenalkan nama saya Nurhayati, biasa
dipanggil Ati. Saya mahasiswa ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin yang akan
dinas di ruangan Teratai ini selama 1 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 08:00
sampai jam 12:00 siang. Saya akan merawat ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu
siapa? Senangnya ibu di panggil apa?
b. Validasi
Bagaimana perasaan ibu…… hari ini?
Bagaimana tidurnya semalam?
c. Kontrak
Topik : Baiklah ibu hari ini saya akan melakukan kompres hangat karena saat ini ibu
sedang mengalami demam, apakah ibu bersedia?
Waktu : Saya akan melakukan kompres selama 60 menit?
Tempat : Ruangan Teratai
2. Fase kerja
a. Tujuan tindakan
Tujuananya agar suhu tubuh kembali normal dan klien merasa nyaman
b. Prinsip tindakan
Melakukan cek suhu tubuh dengan termometer sebelum dan sesudah tindakan
Melakukan kompres pada daerah yang tepat
c. Prosedur Kerja
SOP Kompres Hanga
Definsi
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh
yang memerlukan.
Tujuan
Memperlancar sirkulasi darah
Menurukan suhu tubuh
Mengurangi rasa nyeri
Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
Indikasi
Kontra indikasi
Larutan kompres berupa air hangat 40°C dalam wadahnya (dalam kom)
Handuk / kain / wash lap untuk kompres
Handuk pengering
Sarung tangan
Termomete
Prosedur
Kasus nomor 7
Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang interna dengan keluhan demam dan mual
muntah. Hasil pengkajian ditemukan : badan teraba hangat, kulit kemerahan, Suhu : 39 0C.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut
NIM : R011191054
Analisis video
Link video : CARA KOMPRES HANGAT KLIEN DEMAM – YouTub
Dari video tersebur memperlihatkan bahwa alat dan bahan yang digunakan tidak sesuai dengan teori yang ada dimana tidak
terdapat handuk kering, sarung tangan dan thermometer hanya terdapat baskom dan wash lap
Perawat tidak mengecek gelang identitas klien dan mencocokannya dengan status klien
Perawat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti handscoon. Setiap klien yang kita rawat memiliki berbagai macam
penyakit salah satunya penyakit menular sehingga pada saat melakukan Tindakan APD memang sangat dibutuhkan untuk
perlindungan diri dari penyakit tersebut.
Video tersebut memperlihatkan bahwa setelah selesai melakukan tidakan perawat tidak mencuci tangan dan tidak melakukan
dokumentas
Pemberian kompres hangat memberikan reaksi fisiologis berupa vasodilatasi dari pembuluh darah besar dan meningkatkan
evaporasi panas dari pemukaan kulit.Hipotalamus anterior memberikan sinyal kepada kelenjar keringat untuk melepaskan
keringat melalui saluran kecil pada permukaan kulit. Keringat akan mengalami evaporasi, sehingga akan terjadi penurunan
suhu tubuh (Potter & Perry, 2010). Kompres hangat pada area tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum
tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang, sistem afektor mengeluarkan sinyal
untuk memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada
medulla oblongata dari tangkai otak, di bawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.Vasodilatasi
ini yang menyebabkan pembuangan atau kehilangan panas melalui kulit meningkat sehingga terjadi penurunan suhu tubuh
(Wardiyah & Romayati, 2016