Anda di halaman 1dari 3

Nama: Bulan Aprilia

Kelas: X IPS PDPL2T


Tugas: Sejarah Peminatan

1. Bagaimanakah pandangan anda terkait dengan Teori Evolusi Darwin?

Jawab: Pada dasarnya, Teori Evolusi Darwin mengatakan bahwa pada tiap spesies
mengalami perubahan fisik seiring dengan berjalannya waktu dikarenakan adanya
seleksi alam. Hal ini berlangsung secara sedikit demi sedikit hingga terbentuk spesies
modern seperti kera yang terus-menerus berevolusi hingga menjadi manusia. Hal ini
merupakan bukti bahwa teori evolusi ini memang benar-benar terjadi di alam.

2. Tentang manusia Indonesia, menurut anda, apakah memang berasal dari dalam
indonesia? Jelaskan!

Jawab: Indonesia berasal dari dua garis keturunan yakni Indonesia bagian barat
(Neanderthal) dan Indonesia bagian timur (Denisova). Menurut nenek moyang kita,
sekitar 95% orang Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri. sedangkan 5%
sisanya adalah orang Indonesia keturunan dari bangsa asing. Pendapat ini didukung
dengan alasan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah
Indonesia dibandingkan dengan daerah lainnya di Asia.

3. Bagaimana kepercayaan manusia pra-aksara sebelum munculnya agama di


Indonesia? Jelaskan!

Jawab: Sistem Kepercayaan manusia purba pada masa pra-aksara sebelum munculnya
agama di indonesia, diikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

• Animisme yang berasal dari bahasa Latin anima yang memiliki arti roh. Animisme
adalah sistem kepercayaan yang memuja makhluk halus dan roh nenek moyang.
Karakteristik manusia purba yang menganut paham ini adalah mereka mereka yang
selalu memohon perlindungan dan permintaan sesuatu kepada roh nenek moyang
seperti kesehatan, kesuburan, dan keselamatan.

• Dinamisme Dinamisme berasal dari bahasa Inggris yang berarti daya, kekuatan.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap
memiliki kekuatan supranatural seperti pohon besar dan batu besar.

• Totemisme merupakan sistem kepercayaan yang menganggap bahwa hewan atau


tumbuhan tertentu memiliki kekuatan supranatural untuk memberikan keselamatan
kepada penganutnya. Manusia purba yang menganut kepercayaan Totemisme
cenderung mengeramatkan hewan atau tumbuhan tertentu, sehingga mereka tidak
diperbolehkan untuk mengonsumsi hewan dan tumbuhan tersebut.

4. Hasil Kebudayaan apa sajakah dari zaman praaksara yang hingga pada masa kini
masih dilestarikan atau masih digunakan!

Jawab: Kebudayaan dari zaman praaksara yang hingga kini masih dilestarikan atau
masih digunakan meski telah berlangsung ribuan tahun yang lalu, namun beberapa
kebudayaan manusia prasejarah masih bisa kita jumpai hingga saat ini. Kebudayaan
manusia prasejarah tersebut melekat erat dalam kehidupan masyarakat, seperti
● Gerabah, yaitu perkakas yang terbuat dari tanah liat. Gerabah ini merupakan hasil
kebudayaan manusia prasejarah namun masih kita gunakan sampai saat ini.

● Ulekan merupakan perkakas dapur yang terbuat dari batu. Ulekan ini merupakan
warisan kebudayaan manusia prasejarah, dan sering kita gunakan.

● Nomaden. Beberapa kelompok masyarakat adat sampai sekarang ini masih


mempertahankan kebudayaan masyarakat prasejarah yang satu ini dengan hidup
berpindah-pindah.

5. Jelaskan tentang:
A. Kjokkenmoddinger
B. Abris Sous Roche
C. Sarfokagus
D. Punden Berundak
Jawab:
A. Kjokkenmoddinger adalah tumpukan sampah dapur berupa kulit siput dan kerang
yang menggunung dan tingginya bisa mencapai 7 meter
B. Abris Sous Roche kata abris berarti tinggal, sous adalah dalam, dan roche adalah
gua. Jadi, Abris Sous Roche adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia
pada zaman purba. Gua-gua ini berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan
binatang buas

C. Sarkofagus merupakan peti kubur yang terbuat dari batu, jika kita perhatikan,
bentuk-bentuk sarkofagus yang ditemukan di Bali, maka tampaklah bahwa ada suatu
sistem yang mengikat teknik pembuatan benda-benda ini. Sistem itu berhubungan
dengan penguburan mayat yang menggunakan keranda-keranda batu atau
sarkofagus.

E. Punden berundak atau teras berundak adalah struktur tata ruang bangunan yang
berupa teras atau trap berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras
semakin tinggi posisinya. Struktur ini kerap ditemukan pada situs kepurbakalaan di
Nusantara, sehingga dianggap sebagai salah satu ciri kebudayaan asli Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai