Uts Cimeng
Uts Cimeng
1. Deotologi
Deontologi menyatakan bahwa supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus
dijalankan berdasarkan kewajiban. Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada
tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu—berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan
itu sudah dinilai baik.
Dari contoh kasus di atas, berdasarkan teori deontology, yang harus dilakukan Ali sebagai
auditor adalah dengan tetap melakukan pengungkapan atas terjadinya ketidakwajaran dalam
hal materialitas laporan keuangan Perusahaan yang sedang di auditnya, karena memilki
pengaruh yang sistemik terhadap keberlangsungan hidup perusahaan IT tersebut kedepannya.
Karena adanya kedekatan antara DIrektur keuangan dan keluarga Ali, maka sebagai sesame
manusia yang beretika, maka Ali pun berkewajiban memberikan informasi temuannya kepada
pa Budi selaku direktur keuangan bahwa tindakannya atas korupsi yang dilakukan di
perusahaannya itu tidak lah baik, tentunya dengan menggunakan tutur kata yang santun dan
tidak menghakimi. Hal ini semagta mata dilakukan untuk kebaikan pa Budi dan perusahaan IT
tersebut
2. Egoisme
Teori egoisme berarti bahwa satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Sebagai seorang auditor senior yang meimilki karier yang cemerlang, Ali tentunya ingin terus
meningkatkan karirnya sampai pada level Partner di Kantor Akuntan Publiknya, oleh sebab itu
Ali harus bertindak dan berprinsip sesuai dengan etika profesi akuntan yang terdapat dalam
SPAP. Dimana setiap tindakan temuan dilapangan harus dilaporkan dan diungkapkan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Karena bila Ali tidak melaporakan dan
mengungkapkannya, maka Ali telah mengingkari etika profesi akuntan yang akan berakibat pada
karier Ali selaku akuntan public di kemudian harinya.
3. Utilitarisme
Teori Utilitarianisme menyatakan bahwa perbuatan disebut etis jika membawa manfaat bagi
masyarakat secara keseluruhan.
Dengan melakukan pengungkapan atas temuan materialitas laporan keuangan perusahaan IT
yang berpotensi pada tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Direktur Keuangannya , Ali
telah membantu perusahaan IT tersebut untuk berbenah dan menyelamatkan Aset
perusahaannya agar perusahaan bisa tetap going concern dan operasional perusahaan tidak
terganggu. Apabila operasional perusahaan terganggu maka nasib karyawan yang ada di
perusahaan itu pun akan ditaruhkan. Sebagai Akuntan senior yang berpegang pada prinsip etika
profesi maka Ali harus mengungkapkan kesalahan material dalam laporan keuangan perusahaan
IT tersebut tidak terpengaruh oleh kedekatan hubungan personal antara direktur keuangan
dengan ayahnya, karena apabila tidak diungkapkan maka hal tersebut akan membawa dampak
buruk bagi seluruh stakeholders perusahaan tersebut.