Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN
PEMBUATAN DAN PEMASARAN PRODUK

Disusun Oleh :
Nama : 1. Welly Saputri (F1H019003
2. Adinda Gusti Cahyani (F1H019004)
3. Eko Heru Purwanto (F1H019017)
4. Rona Agustina (F1H019021)
Hari/Tanggal : Senin/25 Oktober 2021
Kelompok : 1 (Satu)
Dosen : Dra. Steffanie Nurliana, M.S.
Asisten Dosen : Fitri Rahma Widowati (F1D017062)

PROGRAM STUDI
GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman


Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu
entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala
resiko, dan mendapatkan keuntungan.

Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris


entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan
untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan
pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi
dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu
menghasilkan produk yang lebih banyak.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi
etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya
yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil
tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini
bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan
dikembangkan.

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana


dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan
barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses
pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill
yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah
putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik
kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola
dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya
ridho dari Allah SWT.

Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki


strategi pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya
mempunyai modal terbatas, maka perlu :

Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha, sbb;

 Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.

Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk
yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas
produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha
pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk
yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak.

 Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain

Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam


menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang
bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya.
Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah
mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.

 Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi

Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas,


diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang
untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan
syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.

 Langkah keempat adalah focus dalam usahanya

Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu


mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak
terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat
dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis
valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya
merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut
gulung tikar.

 Langkah kelima adalah promosi

Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang


ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat.
Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti
bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan
momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur
ataupun spanduk.

 Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para


wirausahawan

Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang
dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan
suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin
besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat
memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai
diskon apabila pembelian banyak.

 Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan


bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi
wholesale ( Carlin, 1990 ).

1.2 Tujuan

 Untuk mengasah bakat dan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha.


 Untuk mengetahui apakah produk yang dipasarkan mendapat untung atau
rugi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum Usaha
2.1.1 Mutu
Makaroni Nyami “MAYAMI” dibuat dengan cara alami namun
bermutu tinggi, tahan lama, dan dengan rasa lebih nikmat. Pengendalian atas
kualitas mutu dilakukan setiap melakukan kegiatan produksi yakni dengan
memperhatikan bahan baku sebelum proses produksi supaya mutu lebih
terjaga lagi.
2.1.2 Merek
Pemberian nama merek dilakukan agar konsumen mudah mengingat
produk yang dihasilkan. Merek “MAYAMI” dipilih karena unik, simple dan
mudah diingat.
2.1.3 Tampilan
Tampilan produk macaroni nyami yang besarnya sama rata dan juga
bersih bila dilihat bias menarik pembeli akan bentuk tersebut, yang
menganalogikan kesan higienis dari produk itu hingga bias lebih meyakinkan
konsumen untuk membeli.
2.2 Analisis Pasar
Produk macaroni memiliki peluang untuk dipasarkan ke seluruh lapisan
masyarakat karena prosuk ini merupakan pangan yang bisa dinikmati dan disukai
oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang gender, usia dan status sosial.
Selain itu peluang usaha ini juga ditunjang dengan daya tarik masyarakat yang
relatif tinggi dan cenderung konsumtif serta masih sedikitnya pelaku usaha yang
bergerak pada bidang bisnis yang serupa.
2.3 Jenis Produk
MAYAMI merupakan nama produk yang kami buat dimana produk ini
merupakan olahan macaroni yang goreng kemudia ditaburi bubuk cabe.
Keunggulan dari produk ini yaitu produk yang kami buat lebih tahan lama dan
juga macaroni merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek kewirausahaan ini dilaksanakan pada hari senin, 25 Oktober 2021
bertempat di kosan Rona Agustina di Rawa Makmur.
3.2 Alat dan bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan produk yaitu panci,
kuali, kantung plastik, dan sealer.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk yaitu makaroni,
bubuk cabe, minyak dan plastik kemasan.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Cara Pembuatan
Rebus makaroni hingga empuk di air mendidih yang diberi garam.
Tiriskan lalu gulingkan ke tepung terigu supaya tidak saling lengket saat
digoreng.
Goreng makaroni di minyak panas sampai berwarna kuning kecoklatan
atau sampai kering, tiriskan. Campur semua bahan bumbu pedas, aduk rata.
Taruh bubuk cabe ke dalam kantung plastik. Masukkan makaroni goreng,
kocok-kocok hingga semua bumbu menyelimuti permukaan
makaroni goreng.
Simpan makaroni dalam plastic kemasan kemudian rekatkan plastic
kemasan menggunakan sealer.
3.3.2 Pengemasan
Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik kemasan yang
mana pada plastik kemasan tersebut telah diberikan logo dari produk
tersebut. Setelah selesai pemberian logo pada produk maka masukan
makaroni yang sudah dibumbui kedalam plastik kemasan kemudian
plastik direkatkan menggunakan sealer.
3.3.3 Pemasaran
Adapun kegiatan promosi produk dilakukan melalui promosi
langsung serta secara online melalui media jejaring sosial.
Minat PC _

10
O0
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
NAMA BAHAN HARGA
Makaroni 5 kg Rp. 77.000
Minyak goreng 1 kg Rp. 15.000
Bubuk cabe 1/4 kg Rp. 26.000
Penyedap rasa Rp. 5000
Kemasan plastic 150 gr Rp.10.500
JUMLAH Rp.158.500
Hasil penjualan
Mayami = 30 pcs
Harga = Rp. 7000/pcs
Laku terjual = SEMUA
Nominal = Rp. 225.000
Keuntungan = Nominal-modal = Rp. 225.000 – Rp. 158.500 = Rp. 66.500
4.1.1 Struktur Managemen Usaha

Pimpinan Usaha
Eko Heru Purwanto

Produksi Pemasaran Keuangan

Welly Saputri Adinda Gusti C Rona Agustina


4.1.2 Analisis Usaha
Analisis yang digunakan adalah analisis secara matematika dan
analisis deskrptif dengan menyederhanakan data dalam bentuk tabel dan
analisis SWOT. Analisis bertujuan untuk mengetahui pendapatan, tingkat
efisiensi serta seberapa besar kekuatan, kekurangan, peluang dan ancaman
pada usaha Mayami.
Analisis Biaya
Biaya total yaitu keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan.
Secara matematis biaya total dapat dirumuskan sebagai
berikut: TC = TFC+TVC
TC (total cost ) = Biaya total
TFC (Total Fixed Cost) = Total biaya tetap
TVC (Total Variable Cost) = Total biaya variabel
(Firdaus, 2008).
Analisis Pendapatan
1. Pendapatan Kotor
Menurut (Al. Haryono Jusup, 1997), pendapatan kotor adalah
penghasilan yang diperoleh dari penjualan total kepada pembeli
selama periode yang bersangkutan. Pendapatan kotor dapat
diperhitungkan dengan rumus : TR = Y . Py
Keterangan :
TR : total revenue (pendapatan kotor total)
Y : jumlah produksi (buah)
Py : harga produk (buah)
2. Pendapatan Bersih
Menurut ( Basu Swastha, 1993 ), pendapatan bersih adalah
pendapatan yang diperoleh dari seluruh penghasilan dan dikurangi
dengan seluruh biaya produksi. Pendapatan bersih dapat
diperhitungkan dengan rumus: π = TR – TC (eksplisit)
Keterangan :
π: pendapatan bersih
TR : pendapatan kotor
TC : biaya total
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktek KWU yang kami lakukan yaitu berjualan makaroni
pedas kami mendapatkan berbagai pengetahuan yang didapat langsung dari
pengalaman sendiri dari berjualan tersebut. Membaca pasar merupakan hal yang
sangat penting , kita harus tau dan paham target penjualan kita apabila kita tidak
bisa membaca pasar barang dagangan yang kita jual tidak akan laku sesuai yang
kita targetkan. Dalam pemilihan bahan harus tepat dan sesuai dari segi harga ,
harga bahan yang terlalu mahal mengakibatkan kita tidak mendapatkan
keuntungan dari penjualan . Pada saat penjualan produk yang kami buat tidak
terdapat kendala yang kami alami dan juga saat penjualan produk relasi dari
teman-teman sekitar sangat membantu dalam penjualan. Dari penjualan yang
kami lakukan dengan modal Rp.
158.500 dan uang yang kembali kami dapatkan Rp. 225.000 , jadi kami mendapat
keuntungan sekitar Rp. 66.500.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari praktek kewirausahaan yang telah dilaksanakan tersebut dapat


disimpulkan bahwa :
1. Dalam berwirausaha ternyata tidak sembarangan, harus memiliki kemampuan
yang ahli dibidang pemasaran supaya produk yang dihasilkan tersebut terjual
dipasaran.
2. Dari praktek yang telah dilakukan ternyata dalam penjualan tersebut
mendapat keuntungan.
5.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha
untukmemperhatikan segala aspek yang berpengaruh terhadap daya jual suatu produk.
Seorangwirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko
itu sendirinantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet,
serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar
terus ber karya dengan usaha yang di jalankannya.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari, 2005. Kewirausahaan. Bandung:Alfabeta
Brandt, S.C. 1995, Entrepreneurship, Sepuluh Tahapan Menjadi Wiraswastawan
Tangguh. Semarang: Dahara Prize
Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses.
Jakarta: Salemba Empat
Zimmerer, W. Thomas, and N.M Scarborough, 2002. Pengantar Kewirausahaan
dan Manajemen Bisnis Kecil (edisi Bahasa Indonesia). Jakarta:
Prehallindo
Bangs, D. H. 1995. Pedoman Perencanaan Usaha (The Business Planning Guide).
Jakarta: Erlangga.
Carlin, Thomas W.1990. Bagaimana Menjadi Usahawan Yang Berhasil (Modern
Business). SI : Pustaka Jaya.
Meredith, Geoffrey. G, 2002. Kewirausahaan, Teori dan Praktek. Jakarta: PPM
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai