20150020
MATAKULIAH STERATEGI PEMBELAJARAN
Model pembelajaran role playing memiliki kelebihan yang dapat di gunakan oleh guru
dalam pembelajaran. Menurut Roestiyah ( 2001 ) sebagai berikut
a. Jika guru tidak menguasai tujuan instruksional pengunaan Teknik ini untuk
sesuatu unit pembelajaran, maka role playingnya juga tidak akan berhasil
b. Dengan role playing jangan menjadi kesempatan untuk menumbukan sifat
prasangka yang buruk, ras diskriminasi, balas dendam dan sebagainya sehingga
menyimpang dari tujuan semula
c. Dalam hubungan antar manusia selalu mempehatikan norma-norma kaidah sosial,
adat istiadat,kebiasaan dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan,
sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain
d. Jika guru tidak memahami Langkah-langkah pelaksanaan metode ini, sehingga
akan mengacaukan berlangsungnya role playing, karena memegang peranan atau
penonton tidak tau arah bersama-sama.
Maka dikatakan bahwa model role playing memiliki kelebiha n sebagai berikut :
4. HASIL PENELITIAN
1. Firosalia Kristin
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kembali penggunaan model pembelajaran role
playing dalam meningkatkan hasil belajar IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah meta analisis. Penelitian diawali dengan merumuskan masalah penelitian, menelusuri
hasil penelitian yang relevan untuk dianalisis
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran role playing
berbantuan media audio visual terhadap keterampilan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas
III SD. Penelitian ini merupakan eksperimen jenis Pre-Eksperimental Designs dengan
rancangan penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi adalah siswa kelas III SD
yang berjumlah 32 orang. Sampel diambil dengan teknik sampel jenuh. Data keterampilan
berbicara bahasa Indonesia siswa dikumpulkan dengan metode tes yaitu tes keterampilan
berbicara.
3. Agus Yulianto
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model
pembelajaran role playing terhadap kepercayaan diri siswa pada pembelajaran matematika.
Penelitian dengan metode eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif ini dilaksanakan
dikelas VII D dan VII E SMP Nusantara 1 dengan sampel sebanyak 25 siswa di kelas VII D
dan 29 siswa di kelas VII E. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengaruh model
pembelajaran role playing, sedangkan variabel dependen adalah kepercayaan diri siswa
dengan 4 indikator, kemudian disusun dalam bentuk instrumen angket dengan jumlah 32
butir. Instrumen tersebut sudah diuji validitasnya oleh validator ahli.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa
menggunakan model role playing lebih dari hasil belajar matematika siswa menggunakan
pembelajaran ekspositori di SMPN 21 Kota Bengkulu pada pokok bahasan aritmetika sosial.
Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (Eksperimen semu) dengan desain penelitian
yaitu The Nonequivalent Posttest-only Control Group Design. Instrumen dalam penelitian ini
adalah tes hasil belajar berupa tes akhir (posttest) yang berbentuk tes essay.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang di uraikan di atas maka dapat di simpulkan bahwa:
a. Penerapan model pembelajaran role playing atau bermain peran dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelolah pertemuan.
Hal ini terlihat partisipasi dan kemauan siswa untuk bermain peran dalam proses
pembelajaran dan dalam menerima materi pembelajaran.