Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGORGANISASIAN SUATU PLAYNING DAKWAH DI


DALAM LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA (LDNU)
DI MANDAILING NATAL
“Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian”

DOSEN PENGAMPU :

ADE ARGA WAHYUDI, M.H


NIP. 199306192020121008

Disusun Oleh :

Rahmat Efendi Rangkuti


Nim : 19050012

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL

20211-2022

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.Assalamualaikum Wr. Wb.


Ucapan rasa syukur dan puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.

Shalawat dan salam kita hadiah kan kepada nabi kita Muhammad SAW,
semoga kita termasuk orang-orang yang selalu melaksanakan sunah-sunnahnya dan
kelak mendapat syafaatnya di hari pembalasan.

Tidak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan meluangkan waktunya dalam proses penyelesaian proposal ini,
khususnya kepada teman-teman dan juga dosen pembimbing. Kami berharap
penyusunan proposal ini bermanfaat bagi penulis dan juga pembacanya untuk
menambah wawasan dan pengetahuan.

Segala kekurangan selalu ada pada manusia, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca supaya proposal ini bisa menjadi karya yang lebih baik
lagi kedepannya untuk menciptakan karya-karya berikutnya.

Hutalombang, 11 November 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................4
...................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................4
D. Mamfaat Penelitian..................................................................................5
...................................................................................................................
E. Sistematika Pembahasan.........................................................................5
...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
...................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen berasal dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan-
urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu, jadi, manajemen itu merupakan suatu proses
untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.1
Dalam sejarah perkembangannya manajemen telah masuk dalam ranah agama,
tradisi, adat istiadat dan sosial budaya. Hal ini karena yang utama dalam manajemen
adalah aspek sosial kemasyarakatan yang berbentuk organisasi. Organisasi diperlukan
karena manusia terbatas pada kemampuan dan pengetahuannya, dan pengertian
organisasi adalah kumpulam orang-orang yang berkerjasama dalam berbagai aspek
kehidupan.2
Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasi,
menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur
dan memanfaatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.3
Manajemen mempunyai beberapa fungsi. Yaitu, perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian dan kepemimpinan. Dalam karya ilmiah
ini, penulis akan memfokuskan pada salah satu fungsi manajemen. Fungsi manajemen
yang dimaksud adalah pengorganisasian. Pengorganisasian adalah seluruh proses
pengelompokkan orang- orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai
suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Pengorganisasian dalam pandangan Islam bukan semata-mata merupakan wadah,
akan tetapi lebih menekankan bagaimana pekerjaan dapat dilakukan secara rapi,

1
Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah & Kewirausahaan, (Bandung :
Pustaka Setia, 2013), hal. 19
2
Widjaya, Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987), hal. 5
3
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hal. 118

1
2

teratur, dan sistematis.4 Hal ini terkandung dalam surah Ash-Shaff ayat 4 yang
dijelaskan pentingnya suatu pengorganisasian:

ٌ‫صفًّا َكأَنَّهُم بُ ْن ٰيَ ٌن َّمرْ صُوص‬ َ ُ‫ين يُ ٰقَتِل‬


َ ‫ون فِى َسبِيلِ ِهۦ‬ َ ‫إِ َّن ٱهَّلل َ ي ُِحبُّ ٱلَّ ِذ‬
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(QS.As-Shaff ayat
4)”5

(Tafsir Ringkas Kemenag RI) Ayat ini menyatakan bahwa Allah suka kepada
orang-orang yang berjihad dalam barisan yang teratur. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berperang di jalan-Nya untuk membela diri dan membela
kehormatan Islam dan kaum muslim dalam barisan yang teratur, kuat, militan, dan
terorganisir dengan baik; mereka seakan-akan dalam membangun kekuatan umat
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh, saling menguatkan komponen umat
muslim yang satu terhadap komponen umat muslim lainnya.6
Dari keterangan surat diatas, menjelaskan bahwa Allah menyukai orang-orang
dalam barisan yang teratur, artinya disini adalah pengorganisasian. Dalam sebuah
organisasi atau tim harus memiliki sistem yang teratur agar terorganisir dengan baik.
Dan di ayat terakhir dijelaskan bahwa jika sebuah lembaga mempunyai sistem yang
baik dan benar, maka lembaga tersebut akan menjadi kokoh atau terorganisir.
Pada proses pengorganisasian ini akan menghasilkan sebuah rumusan struktur
organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Jadi, yang ditonjolkan
adalah wewenang yang mengikuti tanggung jawab, bukan tanggung jawab yang
mengikuti wewenang. Islam sendiri sangat perhatian dalam memandang tanggung
jawab dan wewenang sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. yang
mengajak para sahabat untuk berpartisipasi melalui pendekatan empati yang sangat
persuasif dan musyawarah.7 Ini dibahas dalam Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 159,
yang di jelaskan pentingnya bermusyawarah:
4
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: prenada media, 2006), hal. 117
5
https://tafsirweb.com/10876-surat-as-shaff-ayat-4.html, diakses pada 10 November 2021
pukul 15.43
6
https://www.tokopedia.com/s/quran/as-saff/ayat-4, diakses pada 10 November 2021 pukul
15.43
7
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hal. 118
3

‫ب اَل ْنفَضُّ وا ِم ْن‬ ِ ‫ت فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬ َ ‫ت لَهُ ْم ۖ َولَ ْو ُك ْن‬ َ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِم َن هَّللا ِ لِ ْن‬
‫ت‬َ ‫اورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم ِر ۖ فَإِ َذا َع َز ْم‬ ِ ‫ف َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬ ُ ‫ك فَا ْع‬ َ ِ‫َح ْول‬
َ ِ‫فَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَ َو ِّكل‬
‫ين‬
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku
lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya engkau bersikap keras dan
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.
Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.8(QS.Ali-Imran :159)”

Dalam sebuah organisasi jika tidak ada koordinasi yang baik, akan menjadi
masalah tersendiri, melihat penjelasan surat diatas, peran pimpinan sangat diperlukan.
Ketegasan, pengambilan keputusan dan kebijakan harus diambil dengan langkah yang
baik. Agar tidak terjadi masalah dalam sebuah organisasi/lembaga perlu diadakan
rapat atau musyawarah guna masalah yang sudah ada bisa diselesaikan dengan baik
dan kembali pada tujuan yang sudah ditentukan.
Di suatu organisasi baik itu profit maupun non profit pasti mempunyai struktur
organisasi. Struktur organisasi dibuat untuk mengetahui wewenag dan tanggung
jawab tugas yang sudah ditentukan dan mempermudah segala urusan agar tujuan
cepat tecapai secara efektif dan efisien. Dalam organisasi modern ada beberapa
bentuk struktur organisasi yang secara formal disusun menurut fungsi dan dalam
bentuk matriks.9 Struktur organisasi fungsional menghimpun seluruh individu yang
terlibat dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dalam suatu
departemen. Sebagai contoh, organisasi yang dibagi menurut fungsinya dapat
memiliki bagian pendidikan, pengembangan, penelitian dan humas. Seorang manajer
pada organisasi tersebut akan bertanggungjawab atas bagiannya masing-masing.
Struktur organisasi matriks berusaha memaksimalkan keunggulan dan meminimalkan
kelemahan dari struktur organisasi fungsional. Terdapat cirri khas dari struktur

8
https://news.detik.com/berita/d-5652033/surah-ali-imran-ayat-159-konsep-musyawarah-ala-
rasulullah, diakses pada 10 November 2021 pukul 15.43
9
H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal.91
4

organisasi matriks yaitu system otoritas ganda. Organisasi fungsisional yang


tradisional dan organisasi yang berdasrkan produk menjalankan rantai komando yang
keras.
Organisasi dakwah merupakan alat untuk pelaksanaan dakwah agar mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Mengorganisir dakwah berarti
menghimpun atau mengatur sumber daya manusia dan tenaga ke dalam suatu
kerangka struktur dan hubungan menurut pola tertentu sehingga dapat melakukan
kegiatan dakwah secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.10
LDNU adalah salah satu lembaga yang terbentuk didalam tubuh NU bertugas
untuk melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan dakwah agama Islam yang
menganut faham ahlussunnah wal jamaah. Banyak tokoh-tokoh masyarakat yang
sebenarnya mempunyai latar bekang dakwah bersatu dalam lingkup sebuah lembaga
yang mengutamakan pengembangan dakwah. Manajemen pengorganisaian dakwah
ini sangat bagus dan menarik untuk dibahas.
Dengan uraian latar belakang yang sudah penulis sampaikan diatas maka
penulis mengambil kesimpulan untuk membuat judul proposal penelitian ini dengan
judul “Pengorganisasian suatu playning dakwah dalam Lembaga Dakwah Nahdlatul
Ulama (LDNU) di Mandailing Natal”

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti membatasi
permasalahan kedalam perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengorganisasian di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU).?


2. Bagaimana Hasil pengorganisasian di Lembaga Dakwah Nahldatul Ulama.?
3. Bagaimana Menjaga Pengorganisasian Dakwah dan Mempertahankan Hasilnya itu
agar tetap efektif dan efisien.?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Untuk
mengetahui pengorganisasian Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di
Mandailing Natal.

10
Zaini Mukhtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al Amien dan IKFA,
1996), hal. 15
5

D. Mamfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para
peneliti lain maupun masyarakat umum serta diharapkan dapat memberikan
manfaat guna menambah pengetahuan yang berkaitan dengan studi
pengorganisasian dakwah.
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-
pihak tertentu guna menjadikan skripsi ini menjadi acuan untuk penelitian
lanjutan terhadap objek sejenis.
2. Mamfaat Praktis
a. Sebagai masukan dan saran evaluasi LDNU sehingga mampu mengetahui
faktor-faktor manakah yang sangat berpengaruh dalam membangun
pengorganisasian dakwah.
b. Sebagai kajian para peneliti yang dapat mengambil poin-poin pembelajaran
dari penelitian ini dan diharapkan wacana tentang pengorganisasian ini
berkembang ke arah yang lebih baik.
c. Menambah wawasan bagi praktisi organisasi. Bahwa pengorganisasian sangat
penting dalam sebuah organisasi.
d. Menambah pengetahuan dalam pengorganisasian lembaga/dakwah dan metode
dalam menjaga dan mempertahankan hasil pengorganisasian tersebut.

E. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini akan dirancang menjadi lima bab. Di bab pertama, pembahasan
ditekankan pada fokus penelitian, yaitu manajemen pengorganisasian dakwah. Dari
fokus ini, terumuskan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Agar memperoleh pemahaman fokus penelitian dengan benar, maka alasan
munculnya fokus serta konseptualisasi dikemukakan dalam bab pertama. Demikian
pula, fokus penelitian yang dibahas dalam studi kepustakaan.
Bab kedua dibahas tentang teori yang menjadi pondasi dari latar belakang di
atas yaitu teori manajemen yang kemudian digabungkan dengan teori
pengorganisasian dakwah. Sebelum masuk pada teori, ada penelitian terdahulu yang
relevan guna untuk refrensi dan perbandingan penelitian agar penelitian yang
dilakukan terfokus dan ada batasan.
6

Bab ketiga, peneliti membahas metode penelitian, jenis data penelitian menjadi
patokan awal dalam menentukan pendekatan dan jenis penelitian. Kemudian
dilanjutkan dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisa data yang sudah
didapatkan.
Bab keempat, pembahasan tentang data di lapangan digambarkan dan
dijelaskan apa adanya hingga memperoleh hal-hal di balik fenomena. Agar data
memiliki makna, perlu konfirmasi dengan teori. Hasil konfirmasi ini berupa analisa
dan temuan penelitian yang dibahas dalam bab keempat.
Bab kelima, temuan data merupakan jawaban atas rumusan masalah yang
dibahas secara singkat dalam bab keempat. Karena hanya ada satu rumusan masalah,
maka kesimpulannya juga satu. Berdasarkan kesimpulan ini, saran-saran diajukan
dengan dua sasaran, sesuai dengan kegunaan penelitian, yaitu saran teoritis dan saran
praktis.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Abdurrahman, Herdiana Nana. 2013. Manajemen Bisnis Syariah & Kewirausahaan.
Bandung: Pustaka Setia.

Mukhtarom, Zaini. 1996. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al Amien


dan IKFA.

Widjaya. 1987. Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen. Jakarta: PT. Bina Aksara.

M. Munir dan Wahyu Ilaihi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media.

Siswanto, H. B. 2013. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

B. Website

https://news.detik.com/berita/d-5652033/surah-ali-imran-ayat-159-konsep-
musyawarah-ala-rasulullah

https://tafsirweb.com/10876-surat-as-shaff-ayat-4.html

https://www.tokopedia.com/s/quran/as-saff/ayat-4

Anda mungkin juga menyukai