Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

Ismail Marzuki* Lukmanul Hakim**


ismailmarzuki@umt.ac.id, lukman@umt.ac.id

*Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Tangerang


**Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Tangerang

ABSTRACT

Education is a conscious effort and responsibility to nurture, guide and direct the growth and
development of the lives of students, so that it has the meaning and purpose of an essential
life. While the educational process aims to cause desired changes in each student. The desired
changes in students include three fields, namely: (1) personal goals and those related to
individuals who are learning for the desired changes, both changes in behavior, activities and
achievement, and desired growth for participants students; (2) social goals related to people's
lives as social beings along with the general dynamics of society; (3) professional goals
related to education and teaching as a science, art and profession. The educational process in
question is inseparable from several supporting components. One component that is urgent in
seeing the success of education is evaluation.

Keywords: Education, Learning, Evaluation.

2
A. PENDAHULUAN kependidikan Islam.
Adagium ushuliyah menyatakan bahwa:
Manusia adalah makhluk yang “al-umûr bi maqâshidika”, bahwa setiap
tumbuh dan berkembang. Ia ingin mencapai tindakan dan aktivitas harus berorientasi
suatu kehidupan yang optimal. Selama pada tujuan atau rencana yang telah
manusia berusaha untuk meningkatkan ditetapkan.3
kehidupannya, baik dalam meningkatkan Untuk mengetahui ketercapaian suatu
dan mengembangkan pengetahuan, tujuan kegiatan yaitu evaluasi. Dengan
kepribadian, maupun keterampilannya, evaluasi, maka suatu kegiatan dapat
secara sadar atau tidak sadar, maka selama diketahui atau ditentukan taraf
itulah pendidikan terus berlangsung. kemajuannya. Berhasil atau tidaknya
Pendidikan Islam merupakan pendidikan Islam dalam mencapai
pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan
ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam evaluasi terhadap output yang
al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam dihasilkannya. Abdul Mujib dkk
pemikiran para ulama dan dalam praktik mengungkapkan bahwa untuk mengetahui
sejarah umat Islam. 1 Dalam prosesnya, pencapaian tujuan pembelajaran atau
pendidikan Islam menjadikan tujuan kompetensi yang diharapkan oleh peserta
sebagai sasaran ideal yang hendak dicapai
dalam program dan diproses dalam produk
kependidikan Islam atau output 2
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan
Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
1
Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, 162.
3
Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu
Indonesia, (Jakarta: Prenada Media Group, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
2008), cet ke.3, 173.10 Media Group, 2008), cet. ke 2, 72.

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 77 )


didik diperoleh melalui evaluasi. 4 Dengan Stufflebeam, mendefinisikan bahwa
kata lain penilaian atau evaluasi digunakan proses evaluasi bukan sekedar
sebagai alat untuk menentukan suatu tujuan mengukur sejauh mana tujuan tercapai,
pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk tetapi digunakan untuk membuat
melihat sejauhmana hasil belajar siswa keputusan.6
sudah mencapai tujuannya. Evaluasi pendidikan dalam Islam
Dalam pendidikan Islam evaluasi dapat diberi batasan sebagai suatu
merupakan salah satu komponen dari sistem kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan Islam yang harus dilakukan suatu pekerjaan dalam proses
secara sistematis dan terencana sebagai alat pendidikan Islam. Dalam ruang lingkup
untuk mengukur keberhasilan atau target terbatas, evaluasi dilakukan dalam
yang akan dicapai dalam proses pendidikan rangka mengetahui tingkat keberhasilan
Islam dan proses pembelajaran. pendidik dalam menyampaikan materi
pendidikan Islam pada peserta didik,
sedangkan dalam ruang lingkup
B. PEMBAHASAN luas, evaluasi dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan
1. Pengertian Evaluasi Pendidikan tingkat kelemahan suatu proses
pendidikan Islam (dengan seluruh
Evaluasi berasal dari kata to
evaluate yang berarti menilai. Nilai komponen yang terlibat
didalamnya) dalam mencapai tujuan
dalam bahasa arab disebut al
pendidikan yang dicita-citakan.
qimat. istilah nilai ini mulanya
Penilaian dalam pendidikan
dipopulerkan oleh para filsuf. Dalam hal
dimaksudkan untuk menetapkan
ini, plato merupakan filsuf yang
berbagai keputusan kependidikan, baik
pertama kali mengemukakannya.
yang menyangkut perencanaan
Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di
pengelolaan, proses dan tindak lanjut
perdalam dalam diskursus filsafat,
pendidikan, baik yang menyangkut
terutama pada aspek oksiologinya. 5
perorangan, kelompok maupun
Begitu penting kedudukan nilai dalam
kelembagaan.
filsafat sehingga para filsuf meletakan
Disamping evaluasi terdapat pula
nilai sebagai muara bagi epistemologi
istilah measurement, measurement
dan antologi filsafat. Kata nilai menurut
berasal dari kata to measure yang
filsuf adalah idea of worth.
berarti mengukur, measurement berarti
Meskipun kini memiliki makna
perbandingan data kualitif dengan data
yang lebih luas, namun pada awalnya
kuantitatif yang lainnya yang sesuai
pengertian evaluasi pendidikan selalu
dalam kerangka mendapatkan nilai
dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.
(angka). Pengukuran dalam pendidikan
Definisi yang pertama dikembangkan
adalah usaha untuk memahami kondisi-
oleh Ralph Tyler (1950), mengatakan
kondisi objektif tentang sesuatu yang
bahwa evaluasi merupakan sebuah
akan dinilai. Dalam pendidikan
proses pengumpulan data untuk
islam, evaluasi akan objektif apabila
menentukan sejauh mana, dalam hal
didasarkan dengan tolak ukur Al-Qur’an
apa, bagian mana tujuan pendidikan
atau Hadits.
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana
Suharsimi Arikunto (1955)
yang belum dan apa sebabnya. Definisi
membedakan tiga istilah tersebut, yaitu
yang lebih luas dikemukakan oleh dua
pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
orang ahli lain, yakni Cronbach dan
Pengukuran adalah membandingkan

4 6
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar
Jakarta:Kalam Mulia, cet. ke 10, hal: 220. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, cet.
5
Ibid. h. 221 ke 10, hal: 3.

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 78 )


sesuatu dengan suatu 1. Sikap dan pengalaman terhadap
ukuran. Pengukuran ini bersifat hubungan pribadinya dengan
kuantitatif. penilaian adalah tuhannya.
mengambilan suatu keputusan terhadap 2. Sikap dan pengalaman terhadap arti
sesuatu dengan ukuran baik dan buruk hubungan dirinya dengan
secara kualitatif. Sementara evaluasi masyarakat.
adalah mencakup pengukuran dan 3. Sikap dan pengalaman terhadap arti
penilaian secara kuantitatif.7 hubungan kehidupannya dengan
Dalam al-qur’an atau hadits, alam sekitarnya.
banyak sekali ditemui tolak ukur 4. Sikap dan pandangan terhadap
evaluasi dalam pendidikan islam dirinya sendiri selaku hamba allah,
misalnya tolak ukur sholat yang baik anggota masyarakat, serta khalifah
dan sempurna adalah mencegah orang allah.
dari perbuatan keji dan munkar, tolak
ukur watak seseorang yang beriman 2. Objek Evaluasi Pendidikan
adalah bila melaksanakan sholat secara Objek evaluasi pendidikan Islam
khusyuk, membayar zakat (Qs. al- dalam arti yang umum adalah peserta
Nisa:162) menjaga kemaluan terhadap didik. Sementara dalam arti khusus
wanita yang bukan istri. Tolak ukur adalah aspek-aspek tertentu yang
perilaku seseorang yg beriman adalah terdapat pada peserta didik. Peserta
mencintai saudaranya seperti mencintai
didik disini sebenarnya bukan hanya
dirinya sendiri (Qs. al-Baqorah:148). sebagai objek evaluasi semata,
Tolak ukur seseorang yang munafik melainkan pula sebagai subjek evaluasi.
disebutkan oleh Nabi dalam tiga Evaluasi pendidikan Islam dapat di
indikasi, yaitu dusta dalam berbicara, lakukan dengan dua cara yaitu: (1)
ingkar dalam berjanji, dan khianat evaluasi diri sendiri; (2) evaluasi
apabila diberi kepercayaan (amanah).8 terhadap orang lain (peserta didik).
Term evaluasi dalam wacana
Evaluasi terhadap diri sendiri adalah
keislaman tidak dapat ditemukan dengan mengadakan intropeksi atau
padanan yang pasti, tetapi terdapat perhitungan terhadap diri sendiri.
term-term tertentu yang mengarah pada Evaluasi ini tentunya berdasarkan
makna evaluasi. Berikut ini penjelasan kesadaran internal yang bertujuan untuk
term-term tersebut: (1) Al- meningkatkan kreativitas dan
Hisab, memiliki makna produktivitas (amal shaleh) pribadi.
mengira, menafsirkan dan menghitung; Apabila dalam proses evaluasi tersebut
(2) Al-bala, makna cobaan, ujian; (3) ditemukan beberapa keberhasilan,
Al-hukm, memiliki makna putusan atau keberhasilan itu hendaknya
vonis; (4) Al-qodha, memiliki makna dipertahankan atau ditingkatkan. Akan
putusan; (5) Al-nazhr, memiliki arti tetapi, apabila ditemukan beberapa
melihat. kelemahan dan kelemahan, hendaknya
Dalam pendidikan islam, tujuan hal segera diperbaiki dengan cara
evaluasi lebih ditekankan pada meningkatkan ilmu, iman, dan amal (Al
penguasaan sikap (afektif dan –Banna, 1990: 12).
psikomotor) ketimbangan aspek
kognitif). Penekanan ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik
3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
yang secara garis besar meliputi 4 hal
Pendidikan Islam
yaitu sebagai berikut:
Dalam setiap kegiatan evaluasi,
7
Ibid
langkah pertama yang harus
8
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, diperhatikan adalah tujuan evaluasi.
Jakarta:Kalam Mulia, cet. ke 10, hal: 235-236.

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 79 )


Menurut Gilbert Sax (1980) sejauh mana kegiatan yang telah
mengemukakan tujuan evaluasi dan dilakukan sesuai dengan tujuan yang
pengukuran adalah untuk “Selection, hendak dicapai.
placement, diagnosis and remediation, 2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi
feedback: norm-referenced and untuk mengetahui apakah peserta
criterion-refer-enced interpretation, didik sudah cukup mampu untuk
motivation and guidance of learning, terjun ke masyarakat.
program and curriculum improvement: 3. Secara didaktis-metodis, evaluasi
formative and summative evaluations, berfungsi untuk membantu guru
and theory development.”9 dalam menempatkan peserta didik
Kemudian dikemukakan oleh pada kelompok tertentu sesuai
Tylor bahwa tujuan evaluasi adalah dengan kemampuan dan
untuk mengembangkan suatu kebijakan kecakapannya masing-masing serta
yang bertanggungjawab mengenai membantu guru dalam usaha
pendidikan. 10 Sedangkan menurut memperbaiki proses
Popham menyatakan bahwa tujuan pembelajarannya.
evaluasi ialah untuk membuat 4. Evaluasi berfungsi untuk
keputusan yang lebih baik.11 mengetahui kedudukan peserta didik
Evaluasi banyak digunakan dalam kelompok, apakah dia
dalam berbagai bidang dan kegiatan, termasuk anak yang pandai, sedang
antara lain dalam kegiatan bimbingan atau kurang pandai.
dan penyuluhan, supervise, seleksi dan 5. Evaluasi berfungsi untuk
pembelajaran. Setiap bidang atau mengetahui taraf kesiapan peserta
kegiatan tersebut memiliki tujuan yang didik dalam menempuh program
berbeda. Dalam kegiatan bimbingan, pendidikannya.
tujuan evaluasi adalah untuk 6. Evaluasi berfungsi untuk membantu
memperoleh informasi secara guru dalam memberikan bimbingan
menyeluruh mengenai karakteristik dan seleksi, baik dalam rangka
peserta didik, sehingga dapat diberikan menentukan jenis pendidikan,
bimbingan dengan sebaik-baiknya. jurusan maupun kenaikan kelas.
Begitu juga dalam kegiatan supervise, 7. Secara administratif, evaluasi
tujuan evaluasi adalah untuk berfungsi untuk memberikan
menentukan keadaan suatu situasi laporan tentang kemajuan peserta
pendidikan atau pembelajaran, sehingga didik kepada orang tua, pejabat
dapat diusahakan langkah-langkah pemerintah yang berwenang, kepala
perbaikan untuk menentukan mutu sekolah, guru-guru dan peserta didik
pendidikan di sekolah. itu sendiri.
Terkait dengan fungsi evaluasi
memang cukup luas, bergantung dari Secara umum, ada empat fungsi
sudut mana kita melihatnya. Bila kita evaluasi dalam pendidikan Islam yaitu:
lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi 1. Dari segi pendidikan, evaluasi
adalah sebagai berikut:12 berfungsi untuk membantu seorang
1. Secara psikologis, peserta didik pendidik mengetahui sejauh mana
selalu butuh untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan tugasnya.
9
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. 2. Dari segi peserta didik, evaluasi
Remaja Rosdakarya: Bandung. hal: 14.
10
membantu peserta didik untuk dapat
Tylor, R. W. Basic Principles of Curriculum and mengubah atau mengubah tingkah
Instruction (Chicago: Chicago University Press,
1967), h.13
lakunya secara sadar kearah yang
11
Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan lebih baik.
Agama Islam. Misaka Galiza: Jakarta. hal: 153
12
Ibid, h. 16-17

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 80 )


3. Dari segi ahli pemikir pendidikan dilakukan oleh sekolah sudah
islam, evaluasi berfungsi untuk memenuhi standart atau belum.
membantu para pemikir pendidikan Pemenuhan standart akan
islam mengetahui kelemahan teori- terlihat dari bagusnya angka-
teori pendidikan islam dan angka yang diperoleh.
membantu mereka dalam
merumuskan kembali teori-teori 5. Prinsip Evaluasi Pendidikan
pendidikan islam yang relevan Ada satu prinsip umum dan
dengan arus dinamika zaman yang penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu
senantiasa berubah. adanya triangulasi atau hubungan erat
4. Dari segi politik pengambil tiga komponen, yaitu:
kebijakan pendidikan islam 1. Tujuan pembelajaran
(pemerintahan) evaluasi berfungsi 2. Kegiatan pembelajaran atau KBM,
untuk membantu mereka dalam
dan
membenahi sistem pengawasan dan 3. Evaluasi
mempertimbangankan kebijakan Triangulasi tersebut dapat digambarkan
yang akan diterapkan dalam sistem dalam bagan sebagai berikut:13
pendidikan islam.

4. Manfaat Evaluasi Tujuan


1. Manfaat bagi siswa
a. Siswa dapat mengetahui hasil
evaluasi memuaskan atau tidak
memuaskan.
b. Siswa dapat mengetahui sejauh KBM Evaluasi
mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang diberikan oleh
guru. Keterangan:
2. Manfaat bagi guru. a. Hubungan antara Tujuan dengan
a. Guru akan mengetahui siswa- KBM
siswa mana yang sudah Kegiatan belajar mengajar yang
menguasai bahan pelajarannya. dirancang dalam bentuk rencana
b. Guru akan mengetahui apakah mengajar disusun oleh guru dengan
materi yang diajarkan sudah mengacu pada tujuan yang hendak
tepat bagi siswa.
dicapai. Dengan demikian, anak
c. Guru akan mengetahui apakah panah yang menunjukan hubungan
metode yang diberikan sudah antara keduanya mengarah pada
tepat atau belum. tujuan dengan makna bahwa KBM
3. Manfaat Bagi sekolah mengacu pada tujuan, tetapi juga
a. Dengan evaluasi dapat diketahui mengarah dari tujuan ke KBM,
kondisi belajar yang menunjukkan langkah dari tujuan
dilangsungkan di sekolah.
dilanjutkan pemikirannya ke KBM.
b. Informasi guru tentang tepat
tidaknya kurikulum sekolah, b. Hubungan antara Tujuan dengan
sebagai bahan pertimbangan Evaluasi
bagi perencanaan sekolah untuk Evaluasi adalah kegiatan
masa-masa yang akan datang. pengumpulan data untuk mengukur
c. Informasi hasil penilaian yang sejauh mana tujuan sudah tercapai.
diperoleh dari tahun ke tahun 13
dapat digunakan sebagai Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara) cet. ke 10,
pedoman bagi sekolah, yang
hal: 38.

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 81 )


Dengan demikian maka anak panah b. Sikap amanah, yakni suatu sikap
berasal dari evaluasi menuju ke pribadi yang setia, tulus hati dan
tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari jujur dalam menjalankan sesutu
langkah, dalam menyusun alat yang diamanahkan (dipercayakan)
evaluasi ia mengacu pada tujuan kepadanya. Sikap ini diperintahkan
yang sudah dirumuskan. oleh allah berdasarkan firman-Nya:
c. Hubungan antara KBM dengan
Evaluasi        
KBM dirancang dan disusun dengan
mengacu pada tujuan yang telah     
dirumuskan. Kemudian alat evaluasi
juga disusun dengan mengacu pada
       
tujuan. Selain mengacu pada tujuan,
evaluasi juga harus mengacu atau
disesuaikan dengan KBM yang        
dilaksanakan. Dimisalkan, jika “Sesungguhnya Allah menyuruh
kegiatan belajar mengajar dilakukan kamu menyampaikan amanat
oleh guru dengan menitik beratkan kepada yang berhak menerimanya,
pada keterampilan, evaluasinya juga dan (menyuruh kamu) apabila
harus mengukur tingkat menetapkan hukum di antara
keterampilan siswa, bukannya aspek manusia supaya kamu menetapkan
pengetahuan. dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-
6. Evaluasi Dilaksanakan Secara baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Objektif Allah adalah Maha mendengar lagi
Objektif dalam arti bahwa Maha melihat”. (Qs. An-
evaluasi tersebut dilaksanakan dengan nisa(4):58).
sebaik-baiknya, berdasarkan fakta dan
data yang ada tanpa dipengaruhi oleh 7. Jenis-jenis Evaluasi Pendidikan
unsur-unsur subjektivitas dan evaluator Berbicara mengenai jenis-jenis
(penilai). Objektivitas dalam evaluasi evaluasi pendidikan, hal ini dapat
antara lain ditujukkan dalam sikap-sikap diklasifikasikan dalam tiga segi, sebagai
evaluator sebagai berikut: berikut:
a. Sikap ash-shidqoh, yakni berlaku 1. Klasifikasi dilihat dari fungsinya.
benar dan jujur dalam mengadakan a. Evaluasi formatif yaitu evaluasi
evaluasi, sikap ini diperintahkan yang menetapkan tingkat
oleh allah sebagai mana firman- penguasaan peserta didik dan
Nya: menentukan bagian-bagian tugas
yang belum dikuasai dengan
tepat.
       b. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian
secara umum tentang
  keseluruhan hasil dari proses
belajar mengajar yang dilakukan
“Hai orang-orang yang beriman
pada setiap akhir periode belajar
bertakwalah kepada Allah, dan
mengajar secara terpadu.
hendaklah kamu bersama orang-
c. Evaluasi diagnostik ialah
orang yang benar” (Qs. At-taubah
penilaian yang dipusatkan pada
(9): 119)
proses belajar mengajar dengan

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 82 )


melokalisasikan suatu titik (1997:143), yang menjadi sasaran
keberangkatan yang cocok. pokok evaluasi tersebut, yaitu:
d. Evaluasi penempatan (placement 1. Segi tingkah laku yaitu segi-segi
evaluation) yang menitik yang menyangkut sikap, minat,
beratkan pada penilaian berbagai perhatian, keterampilan peserta
permasalahan yang berkaitan didik sebagai akibat dari proses
dengan: belajar mengajar.
1) Ilmu pengetahuan dan 2. Segi pendidikan yaitu penguasaan
keterampilan peserta didik materi pelajaran yang diberikan oleh
yang di perlukan untuk awal pendidik dalam proses belajar
proses belajar mengajar. mengajar.
2) Pengetahuan peserta didik 3. Segi-segi yang menyangkut proses
tentang tujuan pengajaran belajar mengajar, yaitu bahwa
yang telah di tetapkan proses belajar mengajar perlu diberi
sekolah. penilaian secara objektif dari
3) Minat dan perhatian, pendidik.
kebiasaan bekerja, corak
kepribadian yang menonjol 9. Syarat-syarat Evaluasi Pendidikan
yang mengandung konotasi Islam
kepada suatu metode Syarat-syarat yang dapat di
tertentu.
penuhi dalam proses evaluasi
2. Klasifikasi evaluasi dilihat dari pendidikan islam yaitu:
caranya. 1. Validity.
a. Evaluasi kuantitatif, dinyatakan 2. Reliable.
dengan angka dapat dilakukan 3. Efisiensi.
untuk menilai aspek-aspek
tingkah laku peserta didik dalam 10. Evaluasi dalam Pendidikan Islam
bidang kognitif.
b. Evaluasi kualitatif, dinyatakan Evaluasi ini mencakup evaluasi
dengan ungkapan dan dilakukan hasil belajar dan evaluasi pembelajaran,
untuk menilai aspek-aspek maka seorang pendidik harus dapat
afektif. membedakan mana yang kegiatan
Kedua cara evaluasi tersebut evaluasi hasil belajar dan mana yang
membutuhkan tehnik pelaksanaan, kegiatan evaluasi pembelajaran.
yaitu tehnik tes dan non-tes. Evaluasi hasil belajar menekankan pada
3. Klasifikasi dilihat dari tehniknya. pencapaian informasi tentang
a. Tehnik tes; dibedakan menurut seberapakah hasil belajar yang dicapai
materi yang akan dinilai, bentuk, oleh siswa sesuai dengan tujuan yang
dan cara membuatnya. telah ditetapkan, sedangkan evaluasi
b. Tehnik non-tes; dapat pembelajaran merupakan suatu proses
dilaksanakan melalui yang sistematis untuk memperoleh
pengamatan, wawancara, angket, informasi tentang keefektifan proses
hasil karya/laporan dan skala pembelajaran dalam membantu siswa
sikap. mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara optimal.
8. Sasaran Evaluasi
Merupakan tindakan yang harus
C. KESIMPULAN
ditempuh oleh pendidik dalam
mengadakan evaluasi. Menurut Tabrani Evaluasi merupakan salah satu
Rusyan dalam Abuddin Nata komponen sistem pembelajaran pada

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 83 )


khususnya, dan sistem pendidikan pada Pendidikan Islam di Indonesia.
umumnya. Artinya, evaluasi merupakan Prenada Media Group: Jakarta.
suatu kegiatan yang tidak mungkin Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir.
dielakkan dalam setiap proses 2008. Ilmu Pendidikan Islam.
pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan Kencana Prenada Media Group:
evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun Jakarta.
evaluasi pembelajaran, merupakan bagian Al-Rasyidin dkk. 2005. Filsafat
integral yang tidak terpisahkan dari Pendidikan Islam Pendekatan
kegiatan pembelajaran atau pendidikan. Historis, teoritis dan
Pendidikan Islam merupakan Praktis, Ciputat Press: Jakarta.
pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar
ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam Evaluasi Pendidikan. Bumi
al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam Aksara: Jakarta.
pemikiran para ulama dan dalam praktik Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi
sejarah umat Islam. Dalam prosesnya, Pembelajaran. Remaja
pendidikan Islam menjadikan tujuan Rosdakarya: Bandung.
sebagai sasaran ideal yang hendak dicapai M. Arifin. 2009. Ilmu Pendidikan Islam,
dalam program dan diproses dalam produk Tinjauan Teoritis dan Praktis
kependidikan Islam atau output Berdasarkan Pendekatan
kependidikan Islam dengan tolok ukur hasil Interdisipliner. Bumi Aksara:
pendidikan dapat diketahui dengan adanya Jakarta.
evaluasi. Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Misaka
DAFTAR PUSTAKA Galiza: Jakarta.
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam.
Abudin Nata. 2010. Ilmu Pendidikan Kalam Mulia: Jakarta.
Islam. Kencana Prenada Media Tylor, R. W. 1967. Basic Principles of
Group: Jakarta. Curriculum and Instruction.
Abudin Nata, 2008. Manajemen Chicago University Press:
Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Chicago.

Tadarus Tarbawy. Vol. 1 No. 1 Jan – Jun 2019. ( 84 )

Anda mungkin juga menyukai