Disusun Oleh:
Muhammad Abdul Ghoni (1910110152)
Kelas: PAI-D
Problematika Pendidikan Secara Umum Indonesia saat ini berada dalam situasi transisi dari
crascntralisasi ke era desentralisasi, upaya pembuatan kebijakan, implementasi kebijakan dan
cvaluasinya yang dulu dilakukan secara terpusat oleh aparat pemerintah pusat, sekarang
didistribusikan secara desentralisasi ke daerah-daerah. Menurut Kusnandar" realitas
menunjukkan bahwa mutu guru di Data Balitbang Depdiknas menunjukkan dari peserta tes
guru PNS setelah dilakukan tes bidang studi ternyata rata-rata skor tes seleksinya sangat
rendah. Rendahnya Profesionalisme dan Kompetensi Guru Sebagaimana menurut B. Uno,
mengatakan sejak pelita II, peran pemerintah begitu dominan dalam menentukan kebijakan
pendidikan, yang mana guru diposisikan sebagai alat politik kekuasaan untuk melanggengkan
rezim orde baru melalui kekuatan partai. Belum lagi pengelolaan semua kebijakan pendidikan
dilakuakan secara sentralistik. Akibatnya, hasil pendidikan hanya mampu melahirkan SDM
yang hanya mampu menghadapi persamaan, sementara perbedaan berfikir dianggap sebagai
kelompok yang kontroversi dalam kebijakan, yang pada akhirnya hasil dari pendidikan. Ada
juga dari rendahnya gajian dari guru. Gajian guru ini sangat tertinggal dari gajian guru negara
tetangga.
Terjadi Disorientasi Tujuan Pendidikan cenderung berpijak pada kebutuhan pragmatis, atau
kebutuhan pasar lapangan, kerja, sehingga ruh pendidikan islam sebagai pondasi budaya,
moralitas, dan social movement menjadi hilang.?" Padahal pada dasarnya tujuan pendidikan
hanya satu, yaitu memanusiakan manusia, atau mengangkat harkat dan martabat manusia atau
human dignity, yaitu menjadi khalifah di muka bumi dengan tugas dan tanggung jawab
memakmurkan kehidupan dan memelihara lingkungan. Rendahnya Kualitas Lulusan
Pendidikan Salah satu permasalahan esensial pendidikan yang sampai saat ini masih dihadapi
bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu lulusan pendidikan pada setiap jenis, jenjang, jalur,
dan satuan pendidikan. Bahkan kalau kita amati lebih cermat kondisi pendidikan di negeri ini
dari hari ke hari semakin menurun kualitasnya. dari lulusan sekolah ataupun sarjana. Unsur
dari pembiayaan sekolah hal ini sangat penting karena seolah-olah menjadi kabar tersendiri
untuk di pertanggung jawabankan dengan beberapa anggaran.
Unsur metode dan sarana prasarana pendidikan seperti halnya pendidikan yang monoton
contoh siswa masih senang diajar seperti ceramah, didekte, dikarenakan tidak ada tantangan
untuk berfikir. Kerendahan pada fisik pendidikan contonya seperti bangunan pada rusak dll,
sehingga kontrak belajar tidak maksimal.
Mengurai Problematika Pendidikan Islam di Indonesia dikarenakan Negara Indonesia
merupakan negara yang mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam. Dan pendidikan
Islam dipandang selalu berada pada posisi deretan kedua atau posisi marginal dalam system
pendidikan nasional. Pendidikan Islam diakui keberadaannya dalam sistem pendidikan yang
terbagi menjadi tiga hal. Pertama, pendidikan Islam sebagai lembaga diakuinya keberadaan
lembaga pendidikan Islam secara eksplisit.
Hasil problematika pendidikan Islam di Indonesia pada Hakikat pendidikan Islam ialah untuk
membimbing anak didik dalam perkembangan dirinya, baik jasmani maupun rohani menuju
terbentuknya kepribadian yang utama pada anak didik nantinya yang didasarkan pada
hukum-hukum islam. Sebenarnya Problematikan Pendidikan Islam di Indonesia berkualitas
pendidikan secara umum, namun anggaran yang tidak sesuai atau rendah, sarana dan
prasarana yang kurang memadai sehingga berjalannya pendidikan kurang efektif.