Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ETIKA EKONOMI

“ SISTEM EKONOMI DAN POSISI ETIKA BISNIS"


(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Ekonomi )
Dosen Pengampu: Dr. Bonaraja Purba,M.Si.,

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

Ananda Febriyanti (7193240016)


Rahmad Sya’bani (7193540002)
Sinta Rahmawati (7201240009)

REGULER B’19
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmad Nya sehingga tugas
paper ini dapat tersusun hingga selesai. Terimakasih kepada bapak Bona Raja Purba,M.Si
selaku dosen pembimbing mata kuliah Etika Ekonomi, tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-
ide dan waktunya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan untuk ke depannya dapat lebih memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi .

Medan, 1 September 2021

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN MATERI .................................................................................................. 5

1 Pendahuluan ...................................................................................................................................... 5

1.1 Fungsi Sistem Ekonomi .................................................................................................... 5

2 Etika Pasar Bebas ........................................................................................................................... 10

3 Pengertian Etika ............................................................................................................................. 11

4 Keunggulan Moral Pasar Bebas ...................................................................................................... 11

5 Peran Pemerintah ............................................................................................................................ 12

5.1 Pasar Monopoli ................................................................................................................ 13

5.2 Pasar Oligopoly................................................................................................................ 15

5.3 Pasar Monopoli dan Etika ................................................................................................ 17

6 Penerapan Moral dan Etika Bisnis dalam Perekonomian ............................................................... 17

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 19

A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan perekonomian suatu bangsa berasal dari segala elemen-elemen yang


terdapat didalamnya, yang mana semua elemen memiliki keterkaitan yang sangat erat.
Kesejahteraan masyarakat dapat lihat dari suatu perekonomiannya, maka semakin banyak
masyarakat yang dapat menjamin kebutuhan hidupnya dengan memiliki pekerjaan tetap atau
memiliki usaha sendiri sehingga dapat merasakan hidup yang layak maka hal ini
melambangkan semakin baik kesejahteraan pada masyarakat tersebut. Tak sedikit masyarakat
yang membangun bisnis atau usaha nya sendiri. Bisnis dalam kehidupan ini merupakan
kegiatan yang sangat penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Dunia
bisnis berfungsi sebagai suatu kegiatan sosial yang harus mengimplementasikan etika-etika
yang berlaku dimasyarakat. Para pengusaha harus berupaya dalam menjauhkan adanya
penyalahgunaan hanya untuk keuntungan pribadi tanpa mempedulikan pihak lain,
masyarakat, bahkan dapat merugikan bangsa. Dalam sistem ekonomi pasar bebas, pasar
bebas dianggap sebagai sistem yang lebih baik dan lebih akomodatif terhadap etika
bisnis. Kegiatan bisnis lebih bisa diharapkan berjalan secara baik dan fair.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan macam macam dari sistem ekonomi ?


2. Paparkan sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia ?
3. Jelaskan penerapan moral dan etika bisnis dalam perekonomian ?
4. Jelaskan secara detail etika pada pasar bebas ?
5. Jelaskan peran pemerintah dalam sistem ekonomi pasar yang adil ?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

1. Untuk lebih memahami sistem ekonomi secara detail


2. Untuk lebih memahami lebih mendalam mengenai sistem ekonomi di Indonesia
3. Untuk memahami sudut pandang etika bisnis dari sisi ekonomi
4. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah etika ekonomi

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pendahuluan

Sistem ekonomi merupakan cara yang dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan
atau menghadapi masalah dalam bidang ekonomi. Setiap negara memiliki sistem yang
berbeda-beda, tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi pada negaranya. Sistem
ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap
negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri
bangsa, dan struktur ekonomi. Secara umum sistem ekonomi di bagi menjadi 5 yaitu: Sistem
ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila
yang disebut juga demokrasi ekonomi.

1.1 Fungsi Sistem Ekonomi

 Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.


 Mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
 Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar
dapat terlaksana seperti yang diharapkan.
 Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

Macam-macam Sistem Ekonomi, Salam, (2011) yakni:


Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya. Kelebihan
dari sistem tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran dari setiap
individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:


 Kegiatan perekonomian berjalan atas dasar kejujuran karena tujuannya untuk
pemenuhan kebutuhan hidup bukan untuk mencari keuntungan
 Hubungan antar individu di masyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-
menolong

5
 Tidak terdapat kesenjangan ekonomi antara yang miskin dan yang kaya karena
pendapatan cenderung merata
 Tidak terdapat inflasi, pengangguran, dan masalah lain yang terdapat pada sistem
lainnya.
 Pemerintah berperan sebagai pengawas sehingga tidak terjadi monopoli oleh pihak
pemerintah.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional :


 Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik karena
mengandalkan hasil alam.
 Belum ada nilai standar dalam transaksi tukar-menukar suatu barang.
 Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
 Kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang karena tingkat persaingan
dalam pasar sangat rendah.
 Sebuah perubahan dianggap tabu sehingga pola pikir masyarakat tidak berkembang

Sistem Ekonomi Komando


Sistem ekonomi terpusat adalah sistem di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang
dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-
pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara
yang menganut sistem terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negaranegara Eropa Timur
(bekas negara Uni Soviet).

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando:


 Dapat mengurangi pengangguran karena pemerintah memegang kendali penuh
terhadap semua faktor produksi.
 Tanggung jawab perekonomian pada pemerintah sehingga pemerintah akan terus
berinovasi agar ekonomi negara tetap stabil.
 Jaminan kepada masyarakat bahwa produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
 Mudah mengendalikan harga dan pemerataan.
 Inflasi mudah dikendalikan.
 Kondisi pasar dalam negeri akan berjalan dengan lancar

6
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando:

 Mobilisasi yang cepat membuat sistem ini dapat menyebabkan kurangnya kebutuhan
masyarakat karena produksi yang dihasilkan tidak selalu didasarkan atas permintaan
masyarakat.
 Penjatahan sering menjadi kebutuhan dan solusi.
 Ini akan menghambat inovasi dari masyarakat.

Sistem Ekonomi Kapitalis


Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis adalah hak individu mutlak dan penuh terhadap
harta dan penggunaannya. Setiap individu mempunyai kebebasan serta hak penuh dalam
mengambil manfaat atas harta atau kekayaan sebagai alat produksi dan berusaha. Dalam
sistem ekonomi kapitalis individu bebas melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginannya.
Dalam sistem ekonomi kapitalis hak individu sangat dominan sehingga pencapaian tujuan
individu sering kontradiktif dengan tujuan sosial, yakni menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan yang merata di masyarakat berikut ketenangan lingkungan hidup. Nilai moral
yang terdiri dari (persaudaraan, kejujuran, kerjasama, kasih-sayang, kemurahan hati,
tanggung-jawab, loyalitas, disiplin, integritas pribadi/integritas moral, pemberlakuan yang
manusiawi) menjadi tidak harmonis di dalam sistem kapitalis. Setiap individu lebih
mementingkan diri sendiri daripada kepada masyarakat. Pada hal prinsip pengelolaan bisnis
yang lebih profesional justru harus memperhatikan kepentingan pihak terkait dan saling
mendukung untuk bermitra kerja dengan lingkungannya. Landasan dari sistem perekonomian
ini bertujuan secara umum untuk mencari keuntungan pribadi tanpa adanya pihak lain yang
perlu dipertimbangkan (Salam, 2011).

Ciri-ciri:
 Menerapkan sistem persaingan bebas.
 Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
 Peranan pemerintah dibatasi.
 Peranan modal sangat penting.

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis:


 Setiap perorangan atau perusahaan memiliki kebebasan dan mempunyai hak untuk
memiliki kekayaan dan sumber daya produksi pribadi atau tidak dibatasi.
 Inisiatif dan kreativitas dapat dikembangkan.

7
 Tindakan selalu berdasar pada prinsip ekonomi sehingga efisiensi dan efektivitas
tinggi.
 Kebebasan dalam memproduksikan produk atau jasa menyebabkan persaingan antar
produsen (perusahaan) untuk menghasilkan barang yang bermutu.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis:


 Kebebasan pasar menyebabkan persaingan untuk merebut pasar. Hal ini menimbulkan
terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi sehingga mengancam
pengusaha yang lemah.
 Mendorong semakin terlihatnya kesenjangan antara golongan ekonomi kuat dengan
ekonomi yang lemah.
 Perekonomian mudah menghadapi ketidakstabilan.
 Adanya eksploitasi

Sistem Ekonomi Sosialis


Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis adalah individu tidak berhak dalam kepemilikan
atas harta benda atau kekayaan serta penggunaannya. Kepemilikan atas harta dan kekayaan
sepenuhnya berada pada negara.Dalam aplikasinya sistem ekonomi sosialis justru
menimbulkan keejangan dalam alokasi sumberdaya ekonomi secara maksimal bagi
masyarakat luas. Hal ini terjadi karena para individu kehilangan semangat dan gairah untuk
meningkatkan produktivitasnya (terjadi penurunan produktivitas), yang berdampak pada
menurunnya semangat profesionalisme. Sistem ekonomi sosialis terkesan membelenggu
produktivitas sumberdaya ekonomi. Justru etika bisnis menekankan produktivitas yang tinggi
dengan pemberian alokasi sumberdaya ekonomi secara adil dan layak bagi yang pantas
menerima sesuai dengan prestasi dan peran yang dilakukan oleh pemilik sumberdaya
ekonomi.

Ciri-ciri :
 Kebersamaan sosial dan ekonomi masyarakat sepenuhnya diatur secara penuh oleh
Negara.
 Segala aktivitas produksi dan distribusi ditentukan oleh Negara.
 Individu tidak berhak dalam kepemilikan atas harta benda atau kekayaan, serta
penggunaan, yang sepenuhnya ditentukan oleh Negara.
 Hak-hak individu dibatasi dan tidak terdapat kesempatan yang maksimal untuk
berkreasi dan mengadakan kegiatan yang produktif.

8
 Segala kebutuhan dan keinginan masyarakat atas suatu barang atau jasa dikontrol dan
di atur serta dikendalikan oleh Negara.

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosial:


 Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
 Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
 Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
 Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosial:


 Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha.
 Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya..
 Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang

Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi,
akan tetapi di sisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan
tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya
ekonomi.

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran:


 Setiap hak individu akan diakui.
 Penetapan harga dalam perekonomian akan terkendali.
 Sektor ekonomi diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
 Terdapat sebuah kebebasan dalam usaha. 66 Etika Bisnis
 Kestabilan ekonomi terjamin.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran:


 Beban pemerintah akan lebih berat dibandingkan dengan sektor swasta.
 Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan yang seharusnya didapatkan.
 Tidak ada kejelasan mengenai batasan pengaruh pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.
 Ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya.

9
Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem perekonomian
Pancasila. Sistem pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita karena di dalamnya
terdapat makna demokrasi. Barang barang yang dianggap sangat penting bagi eksistensi
negara dan dibutuhkan banyak orang tidak boleh diserahkan pada pihak swasta. Negara dapat
membuat kebijakan, mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi produksi strategis
tersebut. Jika kekayaan tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada pihak yang salah maka
kemakmuran masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan tersebut sulit terwujud. Ekonomi
Indonesia kini banyak ditopang oleh industri dan perdagangan, dengan fokus mayoritas di
sektor ekspor. Mungkin itu sebabnya pula sekarang Indonesia didorong untuk memasuki
industri 4.0 dan banyak wirausaha yang bermunculan.

Kelebihan Sistem Perekonomian Indonesia:


 Adanya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi selama tidak mengganggu
kepentingan masyarakat.
 Perekonomian nasional diutamakan untuk kemakmuran rakyat.
 Pengelolaan perekonomian berjalan secara kolektif atau bersamasama untuk mencapai
kemakmuran bersama.
 Hak milik individual diakui oleh negara selama pemanfaatannya tidak bertentangan
dengan kepentingan umum.
Kekurangan Sistem Ekonomi Indonesia:
 Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena sistem ini mengutamakan
proses demokrasi yang membutuhkan waktu.
 Proses pengambilan keputusan ekonomi berlangsung lambat karena harus
diselaraskan dengan kepentingan bersama.
 Adanya dominasi negara dalam pengelolaan perekonomian berpotensi meredam dan
„membunuh‟ daya kreasi dan inovasi masyarakat

2. Etika Pasar Bebas


Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua
pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif, memberi peluang
yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi. Negara-negara
yang terlibat dalam gelombang pasar bebas, menurut Gremillion, mesti memahami bahwa
pada era sekarang ini sedang didominasi oleh sebuah rancangan pembangunan dunia yang

10
dikenal sebagai Marshall Plan yang menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus
memintai dunia.

Tegaknya suatu etika bisnis dan sehat atau tidaknya iklim bisnis sangatlah ditentukan
oleh sistem sosial politik yang dianut dalam suatu negara. Untuk menjamin suau bisnis yang
baik dan juga beretika, sangatlah di perlukan sosial politik dan ekonomi yang sesuai, dengan
adanya sosial politik maka akan menjamin konsekuensi kegiatan bisnis yang baik, etis dan
fair. Apabila kita mengharapkan suatu bisnis yang baik dan beretika jika tidak ditunjang oleh
sistem sosial politik dan ekonomi yng memungkinkan rasanya sia-sia, karna keduanya harus
seimbang dan keduanya juga saling membutuhkan. Untuk itu pemerintah harus berperan
penting dalam adanya pasar bebas.

3. Pengertian Etika

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari
kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Pengertian etika berbeda
dengan etiket. Etiket berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti tata cara pergaulan
yang baik antara sesama menusia. Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti
falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan
agama. Etika dibedakan menjadi dua jenis (Bertens, 2000):

Etika sebagai Praktis


 Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan
walaupun seharusnya dipraktekkan.
 Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.

Etika sebagai Refleksi


 Pemikiran moral berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
 Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.
 Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
 Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.

4. Keunggulan Moral Pasar Bebas


Terlepas dari segala macam kelemahan Pasar Bebas yang tidak dapat dipungkiri, tetapi
tidak lepas juga diakui bahwa Pasar Bebas adalah system yang baik dan paling kondusif,

11
karena pada prakteknya akan lebih fair dan etis dalam praktek bisnis yang baik. Dari segi
moral system ekonomi pasar bebas mengandung beberapa hat yang positif, diantaranya;
 Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang
sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
 Ada aturan yang jelas dan fair, dan karena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga secara
fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif tunduk
dan dapat merujuknya secara terbuka.
 Pasar memberi peluang yang optimal, kendati belum sempurna, bagi persingan bebas
yang sehat dan fair.
 Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih
mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
 Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan manusia.

5. Peran Pemerintah
Syarat utama untuk menjamin sebuah sistem ekonomi pasar yang fair dan adil adalah
perlunya suatu peran pemerintah yang sangat canggih yang merupakan kombinasi dari
prinsip non-intervention dan prinsip campur tangan, khususnya demi menegakan keadilan.
Dengan kata lain, syarat utama bagi terwujudnya sistem pasar yang adil dan dengan demikian
syarat utama bagi kegiatan bisnis yang baik dan etis adalah perlunya suatu pemerintah yang
adil juga. Artinya, Pemerintah yang benar-benar bersikap netral dan tunduk pada aturan main
yang ada, berupa aturan keadilan yang menjamin hak dan kepentingan setiap orang secara
sama dan fair. Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen,
siapa saja yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh
pemerintah terlepas dari stastus social dan ekonominya.

Pemerintah adalah bumper yang berfungsi untuk menjaga tatanan masyarakat yang
harmonis. Demi fungsi ini, dalam situasi yang satu pemerintah tidak perlu ikut campur tangan
karena campur tangan dalam situasi tersebut berarti pelanggaran atas keadilan, tetapi dalam
situasi yang lain pemerintah dituntut untuk campur tangan secara minimal atau seperlunya
saja. Pada situasi yang lain lagi pemerintah malah dituntut untuk ikut campur tangan secara
luas. Karena itu, walaupun fungsi pemerintah hanya bersifat minimal saja, sesungguhnya
fungsi ini juga bersifat efektif. Efektif dalam pengertian bahwa pemerintah benar-benar
efektif menjalankan fungsinya untuk menjaga kepastian hukum dan menegakkan keadilan
secara sama bagi semua warga negara tanpa pandang bulu. Fungsi pemerintah sebagai
bumper ini sangat penting karena manusia mempunyai kepentingan yang beragam. Mereka

12
bisa saja berkolusi untuk mengahancurkan mekanisme alamiah pasar bebas demi kepentingan
mereka dengan mengorbankan kepentingan pihak lain atau kepentingan bersama. Mereka
bahkan bisa saling menggilas satu sama lain. Dalam kerangka model yang ideal fungsi
pemerintah memang minimal saja. Tetapi bersamaan dengan itu pemerintah mempunyai
tugas untuk mengurangi bahkan menghapus praktik-praktik yang mengarah pada monopoli
dan hak istimewa dengan akibat merugikan pihak lain.

Dalam hal ini, tidak berarti bahwa pemerintah hanya ikut campur tangan kalau
mekanisme pasar tidak jalan. Sebaliknya, pemerintah selalu ikut secara aktif dalam
mekanisme pasar, seperti seorang wasit yang aktif mengamati dan berlari seiring dengan
dinamika permainan. Pemerintah secara terus menerus berfungsi untuk menjaga agar mesin
pasar bebas itu berjalan baik, tanpa perlu menjadi dominan. Tangan pemerintah diperlukan
antara lain untuk melindungi industri yang masih bayi dan dalam tahap pertumbuhan dari
serbuan pesaing industri negeri maju. Namun proteksi dilakukan hanya pada barang
konsumsi yang di produksi di dalam negeri, bukan barang modal, karena produksi barang
modal seperti mesin-mesin produksi, membutuhkan kapital lebih banyak dan teknologi lebih
tinggi, serta tetap harus diimpor dari luar.

Intervensi pemerintah ini disertai dengan pentingnnya perencanaan ekonomi oleh


pemerintah secara terpusat. Ada kalanya sebuah pemerintah boleh menggunakan kebijakan
penetapan harga dalam kondisi tertentu. Ini terutama diperlukan jika kebijakan itu dipandang
lebih adil bagi rakyatnya. Ketidakadilan dapat terjadi jika ada praktik monopoli atau pihak
yang mempermainkan harga. Jika pasar tidak berlaku sempurna-mengalami distorsi, baru
pemerintah boleh melakukan kontrol dan menetapkan harga.Pemerintah berfungsi secara
aktif untuk menjamin bahwa tidak ada orang yang haknya dilanggar, melalui campur tangan
langsung, atau campur tangan yang minimal saja atau bahkan tidak campur tangan dalam
situasi yang berbeda-beda.

5.1 Pasar monopoli

Pasar monopoli adalah pasar di mana sebuah penjual tunggal menguasai pasar atau
monopolis, berkuasa untuk menentukan harga, dan tidak punya barang sejenis yang hampir
sama. Monopoli secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu monos dan polein. Pada
pasar monopoli, tidak terdapat barang lain yang sejenis dan tidak ada pesaing bagi sebuah
perusahaan. Penjual pada pasar monopoli disebut monopolis yang merupakan pihak tunggal.
Monopolis mempunyai kekuasaan dan menguasai pasar untuk menentukan harga. Pedagang

13
monopolis tidak mengkhawatirkan persaingan. Dalam sistem ekonomi, pesaing monopolis
membuat barang sejenis sebagai barang substitusi produk yang akan dijual, atau sebagai
barang alternatif pengganti yang tidak sama persis, sehingga menjadi pengganti yang tidak
sempurna. Monopolis mendapat kesan tidak baik karena keuntungan yang lebih dari normal.

Ciri-ciri pasar monopoli


 Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli.
 Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang subsitusi yang sempurna.
 Rintangan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli.
 Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
 Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
 Hanya ditentukan oleh perusahaan.

Kelebihan pasar monopoli:


 Keuntungan penjual cukup tinggi.
 Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang, biasanya diatur pemerintah. Ini
menguntungkan konsumen karena penjual tidak dapat menentukan harga dengan
semaunya.

Kelemahan pasar monopoli:


 Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang.
 Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
 Terjadi eksploitasi pembeli.

Dampak negatif pasar monopoli


 Timbulnya ketidakstabilan harga.
 Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya sosial yaitu biaya yang
ditanggung oleh masyarakat.
 Adanya unsur ketidakadilan sebab monopoli akan menekan biaya produksi serendah-
rendahnya pada pasar faktor produksi dan dengan harga tinggi di pasar barang.
 Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya didasarkan
untung rugi saja.
Contoh pasar monopoli:

a. PT PLN, PDAM, PT Telkom, PT Carrefour Indonesia.

b. PT KAI, yang sampai sekarang belum ada pesaing atau perusahaan yang sejenis

14
Dampak positif pasar monopoli

1. Peningkatan inovasi
2. Persaingan sehat
3. Memberikan dorongan produsen lain untuk bersaing
4. Memberikan kemudahan bagi masyarakat
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli
a. Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang lain). Perusahaan
memiliki dan menguasai sumber daya yang tidak dimiliki dan dikuasai perusahaan
lain. Ini berarti hanya perusahaan tersebutlah yang bisa menghasilkan barang yang
dimaksud. Dengan demikian, hanya perusahaan ini yang bisa menjual produk tersebut
dipasar.
b. Adanya skala ekonomis. Perusahaan yang akan memasuki suatu jenis usaha harus
memperhatikan keuntungan yang akan didapat dari operasionalnya. Bila kesempatan
terbuka dan peluang mendapat keutungan ada, pengusaha akan membuka usahanya
dibidang tersebut. Akan tetapi, meskipun kesempatan memasuki bidang usaha
tersebut terbuka lebar, selain perusahaan yang sudah ada, tetapi kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu relatif sangat kecil bahkan mungkin
tidak ada karena peluang pasar yang sempit, biaya investasi yang besar dan biaya-
biaya tak terduga lainnya.
c. Kebijakan pemerintah. Pemerintah dapat memberikan hak monopoli kepada
pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang dianggap penting bagi
pemasukan negara dan mendukung pemasokan pangan bagi masyarakat atau dalam
rangka melindungi industri dalam negeri.
d. Amanat UUD. Di Indonesia, UUD 1945 pasal 33 mengamanatkan bahwa negara
menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan mengelolanya
agar dapat didistribusikan ke seluruh lapisan masyarakat. Negara menguasai dalam
bentuk atau melalui perusahaan negara yang ditunjuk untuk mengelolanya dengan
ketentuan harga dan kebijakan pemasaran berada ditangan pemerintah (Gremillion,
1981).
5.2 Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang antara perusahaanya terdapat ketergantungan.
Sehingga masing-masing perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan

15
juga yaitu keadaan di mana pasar hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing
dengan jumlah pembeli yang banyak.

Ciri-ciri pasar oligopoli:


 Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
 Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak.
 Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena invetasinya yang
tinggi.
 Persaingan melalui iklan sangat kuat.

Kelebihan pasar oligopoli:


 Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar.
 Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam
tingkat tertentu.
 Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.

Kelemahan pasar oligopoli:


 Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli.
 Akan terjadi perang harga.
 Produsen dapat melakukan kerjasama(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan
konsumen.

Dampak negatif pasar oligopoli:


 Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang.
 Timbul inifisiensi produksi.
 Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan.
 Harga tinggi yang relatif stabil menuntut inflasi yang kronis.
 Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli.

Dampak positif dari pasar oligopoli, antara lain:

 Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan investasi yang besar untuk masuk
kedalam pasar

 Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam
tingkat tertentu

 Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan

16
5.3 Pasar Monopoli dan Etika

Pasar Monopoli Pasar monopoli berasal dari bahasa Yunani ,monos, satu dan polein,
menjual adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai
pasar. Jadi monopoli adalah kondisi pasar di mana hanya ada satu pelaku bisnis atau
perusahaan yang menjualproduk atau komoditas tertentu dan ada hambatan bagi perusahaan
atau pelaku bisnis untuk masuk ke dalam bisnis tersebut. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Monopoli adalah suatu situasi
dalam pasar di mana hanya ada satu atau segelintir perusahaan yang menjual produk atau
komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan
atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidang industri atau bisnis tertentu. Dengan kata lain,
pasar dikuasai oleh satu atau segelintir perusahaan, sementara pihak lain sulit masuk di
dalamnya. Karena itu, hampir tidak ada persaingan berarti.

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam kaitan dengan ketimpangan ekonomi
yang ditimbulkan oleh praktek monopoli:

a. Perusahaan Monopolistis diberi wewenangan secara tidak fair untuk menguras


kekayaan bersama demi kepentingannya sendiri dalam selubung kepentingan
bersama.
b. Rakyat atau konsumen yang sudah miskin dipaksa untuk membayar produk
monopolistis yang jauh lebih mahal.
c. Ketimpangan ekonomi akibat praktek monopoli juga berkaitan dengan tidak samanya
peluang yang terbuka bagi semua pelakuekonomi oleh adanya praktek ekonomi itu.
Dari masalah ketiga yang ditimbulkan oleh praktek monopoli artifisial adalah
terlarangnya kebebasan kebebasan baik pada konsumen maupun pada pengusaha.

6. Penerapan Moral dan Etika Bisnis dalam Perekonomian

Etika bisnis begitu sangat penting dilakukan terutama dalam mengatur hubungan bisnis
dengan para pihak yang terkait, baik dengan alam, lingkungan, perusahaan dan perorangan.
Berbisnis dengan tidak mengindahkan etika tentu saja akan berakibat ketidakadilan,
malapetaka dan kehancuran, atau paling tidak ada pihak yang dirugikan karena perilaku
curang. Kemajuan sains dan teknologi serta semakin modern umat manusia ternyata tidak
selalu seiring dan sejalan dengan perilaku umat manusia yang beradab. Kita tidak dapat
menutup mata, dewasa ini dalam kondisi manausia semakin modern, muncul kecenderungan

17
perilaku dan tindakan manusia semakin jauh dari beradab, tidak terkecuali dalam prilaku dan
tindakan ekonomi.

Sternberg dan Ruzgis (1994) mendefinisikan etika bisnis sebagai suatu bidang filosofi
yang berhubungan dengan pengaplikasian ethical reasoning terhadap berbagai praktik dan
aktivitas dalam berbisnis. Dalam kaitan ini, etika bisnis merupakan upaya untuk mencarikan
jalan keluar atau paling tidak mengklarifikasikan berbagai moral issues yang secara spesifik
muncul atau berkaitan dengan aktivitas bisnis tersebut. Dengan demikian prosesnya dimulai
dari analisis terhadap the nature and presuppositions of business hingga berimplikasi sebagai
prinsip-prinsip moral secara umum dalam upaya untuk mengidentifikasi apa yang “benar” di
dalam berbisnis. Sternberg dan Ruzgis (1994) memberikan argumen bahwa prinsip-prinsip
moral ini akan menjadi kriteria di dalam menilai berbagai tingkah laku bisnis yang dianggap
acceptable, yang akan diaplikasikan secara konsisten oleh seluruh pelaku bisnis, di mana dan
kapan saja.

Terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak dan pedoman dalam berperilaku oleh para
pelaku bisnis, diantaranya adalah :
1. Prinsip otonomi yang menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, sekaligus
tanggung jawab.
2. Prinsip kejujuran yang menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa
yang dikatakan dan apa yang dikatakan adalah apa yang dikerjakan.
3. Prinsip keadilan yang menanamkan sikap memperlakukan semua pihak terkait secara
adil dan tidak membeda-bedakan.
4. Prinsip saling menguntungkan yang menanamkan kesadaran bahwa dalam bisnis
diperlukan suatu win-win solution agar semua pihak tetap merasa diuntungkan.
5. Prinsip integritas moral yang merupakan prisnip untuk tidak merugikan orang lain
dalam segala jenis pengambilan keputusan dan tindakan bisnisnya.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan dalam perekonomian tidak perlu di atur oleh pemerintah. apabila setiap
individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang di
inginkan mereka ,maka kebebasan untuk mewujudkan efesiensi yang tinggi dalam kegiatan
ekonomi akan mewujudkan pertumbuhan akan ekonomi yang teguh dan mantap. Pemerintah
juga dituntut ikut campur tangan dalam perekonomian karena kalau perputaran pasar tanpa
aturan maka pasar akan tidak stabil dengan banyaknya muncul monopoli pasar. Idealnya
pasar adalah pasar persaingan sempurna yang mana para pelaku pasar sama-sama bebas
dalam melakukan perekonomian. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi
kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Jadi dapat disimpulkan etika bisnis berdasarkan sudut
pandang ekonomi, yakni bisnis yang dapat dikatakan baik apabila bisnis yang menghasilkan
keuntungan tanpa ada pihak yang dirugikan.

19
DAFTAR PUSTAKA
DKK, A. T. (2021). IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS, KONSEP PRODUKSI, EFESIENSI. Ekonomi dan
Keungan Islam.

Eko Sudarmanto, B. P. (2020). Etika Bisnis. Yayasan Kita Menulis.

Hidayatullah, I. (2019). PERAN PEMERINTAH DALAM STABILITAS EKONOMI PASAR. Jurnal Ekonomi
Islam, 183-208.

Mu’min1, M. (2015). REVITALISASI ETIKA BISNIS DALAM. Bisnis, 18-27.

Prihatminingtyas, B. (2019). Etika Bisnis Suatu Pendekatan dan Aplikasinya. Malang: CV IRDH.

20

Anda mungkin juga menyukai