Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu :

SELAMET REHARJO S.Pd.I. M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok I

Imarotul Mukodimah
Lilis Syarifatul Munawaroh

Dimas Roni

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

AN-NUR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan
islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung
Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.

Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan


tugas makalah ini. Adapun maksud dan tujuan kami disini yaitu menyajikan beberapa
hal yang menjadi materi dari makalah kami. Makalah ini membahas “Manajemen
hubungan Pendidikan Dengan Masyarakat”. Makalah ini menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti untuk para pembacanya.

Kami menyadari bahwa didalam makalah kami ini masih banyak kekeurangan ,
kami mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar lebih
baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penyempurnaan
makalah ini.

Sidomulyo, 15 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................11.

1.1. Latar Belakang ............................................................................................

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................

3.Tujuan .........................................................................................................

4.Manfaat ........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................

1.Pengertian dan Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat...............

2.Bentuk Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat..........................................

3.Jenis-jenis Kegiatan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat......................

4.Peningkatan dan Pendayagunaan Partisipasi Masyarakat..........................

5.Hambatan/kendala lembaga dalam kerjasama dengan masyarakat............

BAB III PENUTUP.................................................................................................

1.Kesimpulan ..........................................................................................................

2.Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I

1. Latar Belakang

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang mana tempat memberi danmenerima pelajaran yang
sesuai dengan bidangnya, pada umumnya sekolahmenyelenggara kegiatan Pendidikan Formal.
Sekolah merupakan sistemterbuka terhadap lingkungan termasuk masyarakat yang menjadi
pendukungnya. Sebagaimana sistem terbuka, sekolah juga selalu siapmenerima warga masyarakat,
terhadap ide-ide yang disampaikan, kebutuhan-kebutuhan mereka dan terhadap nilai-nilai yang ada di
masyarakat.Sebaliknya masyarakat juga membuka diri untuk menerima danmengakomodir terhadap
aktivitas-aktivitas sekolah.

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadidalam proses pendidikan,
karena kelompok benda-benda atau lingkungan pendidikan ikut berperan serta dalam usaha
mengembangkan dirinya. Dalamhal ini manajemen pendidikan menaruh perhatian kepada lingkungan
yang berwujud manusia yaitu masyarakat dalam mewujudkan suatu proses pendidikan yang bermutu.

Untuk menciptakan situasi dan kondisi yang harmonis antara pihak pengelola sekolah dan
masyarakat, maka sangat dibutuhkan kerja sama dankontak dari kedua pihak secara simultan dan
komprehensif. Hubunganmasyarakat telah di fomulasikan dengan cara yang berbeda-beda tergantung
pada lembaga atau organisasi yang membuat formulasi tersebut. Denganadanya hubungan sekolah
dengan masyarakat, sekolah dapat mengetahuisumber-sumber yang ada dalam masyarakat yang
kemudian di daya gunakanuntuk kepentingan kemajuan pendidikan anak di sekolah.

Di pihak lain, masyarakat juga dapat mengambil manfaat dengan turutmengenyam dan menyerap
ilmu pengetahuan sekolah. Dari sini kehidupanmasyarakat akan di tingkatkan. Oleh karenanya,
masyarakat dapat mengertidan memahami tujuan pendidikan dan pelaksanaan pendidikan yang
berlangsung di sekolah tersebut.

1.2.RUMUSAN MASALAH

atkan dan pendayagunaan hubungan pendidikandengan masyarakat?6.Apa saja hambatan lembaga


pendidikan dalam melakukan kerjasamadengan masyarakat?

1.3.TUJUAN

Tujuan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Dapat mengetahui apa itu lembaga pendidikan

2.Dapat mengetahui tujuan adanya hubungan lembaga pendidikan denganmasyarakat

3.Dapat mengetahui bentuk kerjasama lembaga pendidikan denganmasyarakat


4.Dapat mengetahui jenis-jenis hubungan sekolah dengan masyarakat

5.Dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan dan pendayagunaanhubungan pendidikan dengan


masyarakat

6.Dapat mengetahui hambatan lembaga pendidikan dalam melakukan kerjasama dengan masyarakat

1.4. MANFAAT

Hubungan sekolah dengan masyarakat akan saling terbuka untuk perkembangan peserta didik dan
membuat lembaga pendidikan sangat penting untuk dikembangkan serta menyadari bahwa sekolah
perlu partisipasimasyarakat sehingga membangun pendidikan lebih maju. Makalah ini juga
bermanfaat sebagai referensi dalam pemabahasan hubungan atau kerjasamasekolah dengan
masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dan Tujuan Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat

Sekolah dan masyarakat adalah Lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan. Sekolah sebagai tempat
belajar sedangkan lingkungan masyarakatmerupakan tempat implikasi dari proses pendidikan dan
pengajarandisekolah. Apa dan bagaimana belajar disekolah selalu dikaitkan dengankegunaanya bagi
peningkatan hidup dan kehidupan dimasyarakat.

Di dalam sejarah pendidikan di kemukakan bahwa sejak zaman pendidikan China kuno dan Yunani
kuno telah dijumpai adanya sekolahsebagai lembaga pendidikan. Perkataan “sekolah” berasal dari
perkataanYunani :schola” yang artinya waktu nganggur atau waktu senggang. BangsaYunani kuno
mempunyai kebiasaan menggunakan waktu senggangnya untuk berdiskusi guna menambah ilmu dan
mencerdaskan akal.

Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah danmasyarakat untuk meningkatkan
pengertian masyarakat tentang kebutuhanserta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan
kerjasama masyarakatyang dilakukan secara berkesinambungan dalam peningkatan dan
pengembangan sekolah.

Manajemen yang penting di sekolah adalah manajemen hubunganmasyarakat (humas), karena sekolah
berada di tengah-tengah masyarakat danselalu berhubungan dalam menjalin kerja sama yang
pedagogis dan sosiologisyang menguntungkan kedua bela pihak. Terjalinnya kerja sama antara pihak
sekolah dengan masyarakat tentunya akan lebih mempermudah untuk terciptanya pendidikan yang
diharapkan.

Lembaga pendidikan sekolah adalah sub-sub sistem dari sistem pendidikan, yang terdiri atas beberapa
unsur yangfungsional saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Lambat laun usahatersebut
diselenggarakan secara teratur dan terencana (secara formal),sehingga akhirnya timbullah sekolah
sebagai lembaga pendidikan formalyang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan dan kecerdasan
akal.

Lembaga Pendidikan merupakan sebuah bagian yang penting dalamkehidupan seorang peserta didik,
sesuai dengan pendidikan nasional lembaga pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, serta bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Pelibatan masyarakat bertujuan untuk melengkapi kekurangan danmembantu lembaga pendidikan.


Hal ini berarti lembaga pendidikan sekolahmempunyai tujuan untuk mengembangkan semua potensi
yang di milikimanusia yaitu mulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahamansiswa
terhadap ajaran agama dan pengetahuan umum, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan efeksi,
yaitu terjadinya proses internalisasi ajaran,nilai agama dan pengetahuan ke dalam diri siswa, dalam
arti menghayati danmeyakini.

Tugas lembaga pendidikan pada intinya adalah sebagai wadah untuk memberikan pengarahan,
bimbingan dan pelatihan agar manusia dengansegala potensi yang di milikinya (jasmani dan rohani)
yang di berikan TuhanYang Maha Esa dapat di kembangkan dengan sebaik-baiknya.
Esensi hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat adalahuntuk meningkatkan keterlibatan,
kepemilikan dan dukungan dari masyarakatterutama dukungan moral dan finansial. Dalam arti yang
sebenarnyahubungan lembaga pendidikan sekolah dengan masyarakat adalah untuk menjalin kerja
sama dan bersam-sama bertanggung jawab terhadapkeberhasilan dan kemajuan pendidikan, sehingga
akan di butuhkan peningkatan intensitas dan ekstensitas hubungan lembaga pendidikan sekolah
Dengan Masyarakat.

2.2.Bentuk Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat

Agar terciptanya sebuah hubungan yang baik dan lebih erat antarasekolah dengan masyarakat
tentunya kedua belah pihak harus menjalinsebuah kerja sama. Berikut beberapa bentuk kerja sama
sekolah denganmasyarakat antara lain:

a.Berkunjungnya pihak sekolah (guru) ke rumah peserta didik

Tentunya cara ini bermanfaat bagi kedua belah pihak dikarenakananak selalu merasa
diperhatikan, untuk orang tua juga akan termotivasiuntuk mengadakan sebuah kerja sama dengan
pihak sekolah. Bagi pihak sekolah dan guru juga mendapatkan manfaat karena bisa secara
langsungmelakukan observasi dan wawancara untuk lebih mengenal peserta didik.

b.Berkunjungnya masyarakat (orang tua) ke sekolah

Apabila ada sebuah acara yang diselenggarakan pihak sekolah danmemungkinkan untuk dihadiri
pihak masyarakat seperti acara pameransebuah hasil karya, kegiatan keagamaan dan lain sebagainya.
Tentunyacara ini juga akan semakin membuat hubungan sekolah denganmasyarakat semakin baik.

c.Case conference

Dalam hal ini adanya rapat yang biasanya dalam konteks bimbingan dan konseling yang berkaitan
dengan proses yang ada disekolah dan masyarakat.

d.Badan pembantu sekolah

Lembaga atau organisasi masyarakat dan pihak sekolah ditujukanuntuk menjalin kerja sama antar
keduanya agar bisa tercapainya tujuanuntuk memajukan mutu sekolah dan mempererat hubungan
antar kedua belah pihak.

e.Mengadakan surat menyurat antara sekolah dengan masyarakat

Pada waktu-waktu tertentu surat menyurat memang diperlukan,tujuannya untuk membaiki pendidikan
peserta didik misalnya seperti pemberian surat peringatan dari pihak sekolah kepada orang tua
jikaanaknya membuat kesalahan yang berulang bahkan fatal.

Selain itu surat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat. Agar kerja sama tersebut berjalan
efektif dan mendapat respon yang baik darimasyarakat, maka pihak sekolah dangan asyarakat harus
terus memeliharahubungan harmonis tersebut dengan cara saling menjalin komunikasi antar kedua
belah pihak sehingga dapat mendorong tanggung jawab dan minat darimasyarakat dalam memajukan
sekolah. Semakin lancar komunikasi pihak sekolah dengan masyarakat maka semakin besar
keberhasilan kerja samasekolah dengan masyarakat.
2.3.Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Ada 3 jenis hubungan sekolah dan masyarakat yaitu sebagai berikut:

a.Hubungan edukatif,

sebuah hubungan kerja sama antara pihak sekolah dengan orang tua dalam hal mendidik peserta didik.
Hubungan kerjasama lainnya berusaha untuk memenuhi fasilitas-fasilitas yangdiperlukan dalam
pembelajaran peserta didik di sekolah maupun disekolah. Dengan adanya hubungan edukatif ini,
sekolah dan orang tua peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah yangada
sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan bagi peserta didik.

b.Hubungan kultural

sebuah hubungan kerja sama antara pihak sekolahdan masyarakat dengan adanya saling
mengembangkan dan membina kebudayaan masyarakat di tempat sekolah tersebut. Untuk bisa
menjalankan hubungan kultural ini maka pihak sekolah harus mengarahkan peserta didik agar
berpartisipasi dalam membantu kegiatan- kegiatan menyurat juga bermanfaat untuk orang tua agar
bisa memantau anaknya di sekolah. kegiatan sosial yang ada di masyarakat. Sehingga para peserta
didik memiliki rasa bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

c.Hubungan institusional

Hubungan kerja sama antara pihak sekolahdengan lembaga-lembaga yang resmi baik itu pemerintah
maupun swastacontohnya seperti hubungan kerja sama sekolah dengan kepala pemerintahan setempat,
dengan sekolah-sekolah lain, dengan perusahaannegara atau swasta, jawatan penerangan, pertanian,
peternakan dan perikanan.

2.4.Peningkatan Dan Pendayagunaan Partisipasi Masyarakat

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah(sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini
mengisyaratkan bahwa orang tuamurid dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk
berpartisipasi,Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolahmerupakan
salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauhmana masyarakat dapat diberdayakan
dalam proses pendidikan di sekolahadalah indikator terhadap manajemen sekolah yang
bersangkutan.Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan ini merupakan sesuatu yangesensial bagi
penyelenggaraan sekolah yang baik (Kumars, 1989). Adapuncara masyarakat berpartisipasi dalam
pendidikan dapat ditempuh dengan beberapa cara, diantaranya :

 Berperan aktif dalam diskusi mengenai sekolah dan pembinaan sekolahdi lingkungan masing-
masing.
 Menyebarluaskan pesan-pesan mengenai pentingnya menyelesaikan pendidikan dasar
sembilan tahun baik pertemuan masyarakat, maupunmelalui pertemuan agama.
 Melakukan dialog dengan pejabat pemerintah setempat agar mereka lebih peduli atas
kebutuhan-kebutuhan sekolah, baik secara peroranganmaupun kelompok (organisasi).
 Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam perkumpulan sosial
dan budaya di masyarakat, serta menyediakan waktuuntuk belajar bagi mereka di rumah di
bawah pengawasan orang tua.
 Menghadiri rapat di sekolah apabila mereka diundang .
 Berkomunikasi melalui surat, telepon dan majalah sekolah untuk mengkomunikasikan
berbagai hal seputar kegiatan pendidikan, jugadapat menginformasikan hambatan dan
kemajuan anak dalam belajar sekaligus memberikan masukan atau umpan balik kepada
sekolah.

2.5.Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Lembaga Pendidikan Dalam Kerjasama Dengan
Masyarakat

Grant dan Ray (Suriansyah, 2014:64) menyatakan ada sejumlahhambatan yang ditemui dalam
membangun keterlibatan keluarga di sekolahmencakup aspek : economics, self efficacy,
intergeneration, time demand,cultural norms and value class room culture and past experience.

 Economics (lack of money and transportation) ekonomi (kekuranganuang dan


transportasi).
Orangtua murid/keluarga yang memiliki tingkat ekonomi masihrendah sering disibukkan
dengan pekerjaan sehari-hari untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-hari. Kesibukan ini
menyebabkan merekacenderung sulit untuk berpartisipasi/terlibat aktif dalam berbagai kegiatan
bersama sekolah.
 Self efficacy (lack of confident in ability to help, language consideration)atau kebahagiaan
sendiri (kurangnya percaya diri dalam kemampuanuntuk membantu, pertimbangan bahasa).

Hambatan ini berkaitan dengan kurangnya percaya diri darimasyarakat atau orangtua murid
akan kemampuan untuk membantusekolah, demikian juga dengan pihak sekolah sendiri
sering muncul perasaan ketidak percayaan akan kemampuan untuk mampu
membantuorangtua murid dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan anak dirumah,
akibatnya hubungan klaboratif tidak dilakukan secara optimal.

 Intergenrational faktor (their parents uninvolved) atau faktor antargenerasi (orangtua mereka
tidak terlibat)
Faktor ini merupakan salah satu faktor yang dapat menggangguterciptanya kemitraan dan
keterlibatan orangtua murid dan masyarakat terhadap pendidiakn di sekolah. Orang tua murid
yang usianya sangat tuaatau tokoh masyarakat yang sudah sepuh cenderung tidak mau terlibat
banyak dalam berbagai kegiatan kolaboratif, meskipun sebenarnyaketerlibatan mereka sangat
dibutuhkan oleh sekolah. Sehingga seringsekolah tetap menyantumkan nama tokoh dalam
struktur tim atau komitetertentu di sekolah tetapi sebenarnya mereka tidak bisa banyak
berbuat disekolah.
 Time demands (work related, child care, elder care) atau faktor tuntutanwaktuHal ini
berhubungan dengan pekerjaan, perawatan anak, perawatanorangtua. Faktor waktu
merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat dan orangtua
murid untuk terlibat dalam berbagai kegiatan kolaborasi untuk membantu sekolah. Lebih-
lebihmasyarakat atau orangtua murid di pedesaan dengan pekerjaan
petani,lebih banyak waktu di sawah yang mengakibatkan tidak memiliki waktuyang
cukup dalam kegiatan kolaboratif atau partisipasinya. Dalamkondisi seperti ini diperlukan
kreativitas guru dan kepala sekolah dalammelakukan manajemen hubungan sekolah
dengan masyarakat.
 Culture norms and values (teacher as expert) atau faktor norma dan nilai budaya (guru
sama dengan seorang ahli)
Faktor budaya yang melekat dan pandangan yang kuat seakan-akanguru adalah seorang
ahli (expert) sehingga memiliki kemampuan untuk mengatasi segala masalah yang ada
sudah sangat kuat. Akibatnya,orangtua sering menyerahkan sepenuhnya keberhasilan
pendidikananaknya kepada pihak sekolah, karena pihak sekolah dianggap sebagai pihak
yang memiliki kemampuan untuk membentuk anak-anak mereka.Kepala sekolah perlu
meyakinkan guru dan orangtua murid sertamasyarakat, bahwa sehebat apapun guru dan
sekolah tidak akan mampumembuat anak berprestasi luar biasa tanpa dukungan orangtua
murid danmasyarakat demikian pula sebaliknya.
 Classroom cultre (not vicwed as welcoming to parents ) atau faktor budaya kelas yang
tidak terbuka menyambut orang tua murid sebagai tamu.
Keterbukaan sekolah dan kelas untuk partisipasi orang tua murid dan masyarakat masih
belum optimal. Ada keraguan pihak guru dan sekolah akan keterlibatan optimal mereka,
Terkadang muncul ketakutan kalau orang tua murid dan masyarakat melakukan Intervensi
pada hal-hal teknis yang menjadi kewenangan guru. Sekolah dan guru takut di campuri
tugas dan kewenangannya dan takut sekolah justru menjadi bermasalah dengan
keterlibatan orangtua murid dan masyarakat secara optimal di sekolah.
 Past Experience (Negatif Experiences with school ) atau faktor pengalaman masa lalu
(Pengalaman negatif dengan sekolah)
Sekolah sering memiliki pengalaman negatif akibat keterlibatan orangtua murid dan
masyarakat terhadap sekolah. Hal ini membawa dan mempengaruhi sekolah untuk enggan
berbuat banyak dalam membangun kemitraan yang optimal.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah danmasyarakat adalah lingkungan
hidup yang tidak dapat dipisahkan. Sekolahsebagai tempat belajar sedangkan lingkungan masyarakat
merupakan tempatimplikasi dari proses pendidikan dan pengajaran disekolah. Lembaga pendidikan
sendiri bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratisserta bertanggung jawab. Adapun bentuk kerjasama sekolah denganmasyarakat yaitu
berkunjungnya pihak sekolah kerumah peserta didik,masyarakat berkunjung ke sekolah, adanya case
conference, dibentuknya badan pembantu sekolah, dan juga mengadakan surat menyurat antar
sekolahdan masyarakat. Jenis-jenis hubungan sekolah dengan masyarakat yang dapatterjalin seperti
hubungan edukatif, kultural, dan institusional. Partisipasi yangtinggi dari orang tua murid dan juga
masyarakat dalam pendidikan di sekolahmerupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang
baik. Ada jugasejumlah hambatan yang ditemui dalam membangun keterlibatan keluarga disekolah
mencakup aspek economics, self efficacy, intergeneration, timedemand, cultural norms and value
class room culture and past experience.

3.2.Saran

Menurut kami masih banyak hal-hal yang berhubungan dengan kerjasama sekolah dengan masyarakat
yang masih belum terlaksana dengan baik, bahkan ada juga yang sama sekali tidak terlaksana.
Mungkin karenakurangnya kesadaran bahwa sangat pentingnya adanya hubungan yang baik antara
sekolah dengan masyarakat agar terciptanya peserta didik yang lebih baik. Dengan begitu akan lebih
baik jika ditingkatkan lagi pengetahuantentang hubungan sekolah dan masyarakat, tujuannya, bentuk
partisipasinyaagar bisa terjalinnya hubungan yang baik sekolah dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai