Anda di halaman 1dari 4

Anatomi fisioologi Sistem Hematologi

Sistem hematologi merepuakan ilmu yang memoelajai tentang seputaran darah, darah
merupakan cairan yan berada di dalam pembuluh darah yang berfungsi untuk tranportasi
oksign, karbohidrat, dan metabolit, mengatur keseimbanagan asam basa, mengatur suhu
tubuh dengan cara konduksi(hantaran), membawa panas tubuh dari pusat produksi panas
(hepar dan otot) untuk didistribusikan keseluruh tubuh, pengaturan hormon dengan membawa
dan menghantarkan kelenjar kesasaran.
Darah memiliki berat yang bervariasi sekisar anatara 1,405-2,065, suhu darah adalah 38 oC,
dan pH nya adalah7,38. Volume darah dalam tubuh berkisar 8% dari berat badan, rata-rata
mendekati 5-6L.
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah terdiri
dari air 90%, protein darah yang terdiri dari albumin, globulin, fibrinogen, garam-garam
mineral, gas (CO2, O2, N2), enzim, hormone, antobodi, sisa metabolisme (urea, asam urat)
dan dari dari makanan (asam lemak, glukosa, asam amino, gliserol, vitamin, dll.)
Sel darah
Sel-sel darah terutama disintesis di dalam sumsum tulang merah. Selain itu, beberapa
limfosit diproduksi didalamjaringan limfoid. Didalam sumsum tulang tulang merah, sel darah
berasal dari sel punca (stem cell) pluriprotein dan melalui beberapa tahap perembangan
sebelum memasuki darah. Proses pembentukan sel darah ini disebut hemopoesis dan
berlangsung di sumsum tulang.
1. Eritrosit ( sel darah merah)

Eritrosit berbentuk seperti cakram/bikonkaf, tidak mempunyai inti, masa hidup


4 bulan(120 hari) setelah 4 bulan akan mati dirombak kedalam hati. Jumlahnya 4,5-5
juta/mm3 . warnanya kuning kemerah-merahan. Didalmnya mengandung hemoglobin
yang berfungsi mengikat oksigen atau yang disebut oksihemoglobin (HbO2) dan
mengikat karbon dioksida dibawa dari jaringan ke paru untuk dikeluarkan melalui
jalan pernapasan yang disebut (HbCo2). Hemoglobin adalah protein berupa pigmen
merah pembawa oksigen yang kaya zat besi. Karena kandugan besinya maka
hemoglobin tampak kemerahan jika berkaitan dengan O2 dan keunguan jika
mengalami dioksigenasi maka dari itu darah arteri akan berwarna merah dan darah
vena memiliki rona kebiruan. Fungsi hemoglobin adalah berperan dalam transport O2
sekaligus memberi kontribusi segnifikan pada transport CO2 dan kemampuan darah
menyangga pH. Selain itu, dengan mengangkut vasidilatornya sendiri. Hemoglobin
membantu menyalurkan O2 yang dibawanya.

2. Sel darah putih (leukosit)

Karakteristik sel darah putih atau leukosit yaitu bening, tidak berwarna, lebih
besar dari eritrosit, dapat berubah dan bergerak dengan perantara kaki palsu atau
pseudopodia, mempunyai bermacam-macam inti sel, banyaknya antara 6000-
9000/mm3. Usianya 100-30 hari atau 6-24 jam ada juga yang hanya beberapa jam,
tidak memiliki hemoglobin bervariasi dalam struktur, fungsi dan jumlah. Fungsi utam
sel darah putih adalah sebagai petahanan tubuh dengan cara menghancurkan antigen )
kuman,virus, dan loksin) jenis-jenis leukosit neotrofil, polimorfonuklear 62%,
eusinofil polomorfonuklear 2,3%. Basofil polomorokfonuklear 0,4%, monosit 5,3%.
Limfosit 30%.

3. Trombosit
Trombosit diproduksi oleh tubuh di dalam sumsum tulang belakang
bersamaan dengan sel darah merah dan sel darah putih. Fungsi utama trombosit
adalah menggumpalkan darah dan mencegah atau menghentikan Anda mengalami
mendarahan ketika terluka.Karena fungsinya tersebut, keping darah sangat penting
ketika Anda menjalani operasi besar, seperti transplantasi organ dan operasi kanker.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kadar trombosit pada level
normal agar tidak terkena berbagai masalah kesehatan.
4. Jenis-Jenis Antibodi
Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig), hanya
dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y.
Bentuk lengan ini akan menentukkan beberapa macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG,
IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun humoral, IgM adalah antibodi yang pertama kali
muncul. Jenis lainya akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat
Ig yang sesuai saat interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat
antigen menyerang.
Antibodi juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan cara
mengikatkan antibodi pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang
ingin dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan
ini. Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antobodi
mengikatkan diri pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah
menempel pada makrofag. Proses ini disebut opsonisasi. IgM dan IgG memicu sistem
komplemen, suatu kelompok protein yang mempunyai kemampuan unutk memecah
membran sel. IgMdan IgG bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat
keluar dari peredaran hematologi dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan
penting untuk menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga berperan
dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat ditemukan pada ASI dan
membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi yang muncul untuk
dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat dalam
reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
Antibodi tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi
menetralkannya atau menyebabkan antigen ini menjadi target bagi proses
penghancutan oleh mekanisme opsonosasi, aglutinasi,presipitasi atau fiksasi
komplemen. Opsonisasi, aglutinasi dan presipitasi meningkatkan proses fagositosis
dari komplek antigen-antibodi sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati
protein komplemen pada bakteri atau virus.
Sistem imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain. Organ
imun merujuk kepada sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, nodus limfa, tonsil,
apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel imun terdiri daripada sel T dan sel B. Sel B
akan matang dalam sumsum tulang, apabila sistem hematologi diserang, ia akan
memproses antibodi untuk menentang virus dan bakteria.
Sel T dihasilkan oleh sumsum tulang, bertumbuh dan matang di kelenjar timus
tetapi ia tidak menghasilkan antibodi. Tugas utamanya adalah: menentang sel yang
dijangkiti virus, bakteria dan kanker. Apabila sistem imun berada di dalam keadaan
normal, tubuh manusia akan dapat menentang berbagai patogen. Walau bagaimana,
jika daya imun berada dalam paras rendah, peluang menghidapi penyakit menjadi
lebih tinggi, terutamanya bayi, kanak-kanak dan orang tua. Sistem imun bayi masih di
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Oleh itu, antibodi badan masih lemah
untuk melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ sistem imun orang tua
telah uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan sistem imun juga menurun.
Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak, akan
terganggu.Penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan
telah ada sejak lahir (primer). Ada juga gangguan kekebalan sekunder karena faktor
lain, misalnya infeksi (AIDS, campak dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas
misalnya kanker, leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon
kortikosteroid, obat untuk kanker, dan lain-lain.Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang
secara otomatis akan menormalkan sistem imun.Kalau imunnya kurang maka
ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai
sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem imunnya
sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh dari luar dengan
imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau
memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator
berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi
sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan bersama
antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman.
Ternyata, ada tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh.
Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya efek meningkatkan sistem
imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat. Yang harus diketahui,
imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena
tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama
seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh
baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa bergerak, butuh makanan
(energi) juga. Jadi, makan cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Sama seperti fungsi organ lain.

Anda mungkin juga menyukai