Syahda Dwifa Widyanto-Dikonversi
Syahda Dwifa Widyanto-Dikonversi
Nim : 21332046
1. Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut, karena pendidikan karakter sangat
berkaitan erat dengan tutur bahasa kita disetiap kita berkomunikasi degan orang lain,
karena kesantunan dalam berbahasa sangat menentukan sikap karakter kita di dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh dari kesantunan berbahasa diantaranya memuji
seseorang atas hasil dari usahanya.
Contoh :
Istri :“Bagaimana Yah, sayur lodehnya, maaf baru belajar masak”
Suami : ”Wah enak kok ma, agak asin sedikit, tapi enak”
2. Pendapat saya dari pernyataan tersebut sangatlah benar dan saya sangat setuju dari
pernyataan tersebut karena sering kali perpecahan dan pertengkaran berawal dari
ketidaksantunan dalam berbahasa atau sering kita sebut dengan saling menghina, caci
maki, dan berkata kasar kepada seseorang. Sehingga hal tersebut sangat bisa menimbulkan
perpecahan.
Contoh : seperti memfitnah, adu domba, mengunjing, berkata kasar/kotor, dsb.
5. Menurut saya, didalam film tersbut sering kali terjadi pertengkaran diantara mereka karena
disebabkan oleh kurangnya kesantunan berbahasa, jadi untuk solusinya adalah supaya
anak-anak kita bisa berbahasa dengan baik dan sopan tentu nya diperlukan pendidikan
karakter pada setiap anak, baik pendidikan karakter itu di dapat dari sekolah maupun dari
rumah dan lingkungan nya. Hal ini bukanlah hal yang sulit untuk mengajarkan anak kita
tentang tutur bahasa yang sopan, karena didalam bangsa kita di indonesia ini sendiri,
sangat dikenal dengan budaya sopan santun nya. Berbeda di negara-negara lain bahwa
bahasa belum menjadi perhatian khusus sehingga banyak kata-kata toxic yang masih
sering kita dengar di dalam komunikasi mereka.