Materi Kel 3
Materi Kel 3
1. Sistem Pencernaan Serangga
2. Sistem Pencernaan Cacing
Namun, pada cacing pita, proses pencernaannya tidak seperti cacing tanah. Ia
hanya menyerap sari makanan dengan kulitnya. Karena tidak punya mulut dan
anus.
mulut
gigi
Gigi pada hewan ruminansia terdiri atas gigi seri serta gigi geraham. Gigi seri
memiliki fungsi rumput ataupun daun yang menjadi pakannya. Sedangkan gigi
geraham bekerja untuk menggiling pakan agar menjadi lebih lembut dan mudah
dicerna.
Selain itu, gigi juga dapat digunakan untuk mengetahui umur hewan. Hal ini
karena terdapat dua jenis gigi pada hewan, yaitu gigi yang pertama kali tumbuh
dan akan ditunjukkan oleh gigi tetap.
Lidah
Kerongkongan
Lambung
Pada hewan ternak seperti kambing dan domba, lambungnya disimpan untuk
mencerna selulosa. Lambung pada hewan ruminansia terdiri atas empat ruang,
yaitu rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.
Untuk mencerna selulosa, ruminansia akan dibantu oleh bakteri serta protozoa
yang hidup dalam rumen dan retikulum.
usus
hati
Usus Besar
Rektum
Dubur.
Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh,
kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat
pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus
digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari
mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum
dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir
tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh
paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada
ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal,
bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat
dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu
terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di
ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut.
Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara
anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan
organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel
permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat
sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya
makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ
pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih
ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa,
mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut,
esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif
menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun
ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air
oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih
besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya
ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung
makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang
mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai
pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung
makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan
herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus
makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan.
Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang
mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum
berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya
proses penyerapan zat makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara
anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara
histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan
adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran
urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan
bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang
sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang
bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala
bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya
membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati
sirip dada.