Anda di halaman 1dari 10

Fisika Matematika 2 (B)

Tugas Kelompok Ke-3

Disusun oleh : Kelompok 3


Anggota :
1. Dinanta Raputra Priyono (2006533755)
2. Ferdian Yudha Ranadya (2006570164)
3. Imad Minhajillah (2006570132)
4. Lamhot F. Simatupang (2006570082)
5. Muhammad Ziyad Ain Nur Rafif (2006570151)
6. Nicholas Bayu (2006570095)
SUBBAB 6. METODE MENCARI RESIDU
Untuk mencari residu, dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu:
1. Deret Laurent
Jika fungsi f(z) ingin dicari residunya dan dapat dituliskan dalam bentuk Deret Laurent,
maka residu pada z = z0 adalah koefisien b1 pada persamaan 1/(z – z0). Contohnya,
𝑒𝑧
diberikan persamaan 𝑓(𝑧) = (𝑧−1), tentukan residu dari f(z) saat z = 1. Untuk
mendapatkannya, kita ekspansi e z dengan pangkat z – 1, sehingga didapatkan:

𝑒𝑧 𝑒 + 𝑒 𝑧−1 𝑒𝑧 ( 𝑧 − 1)2 𝑒
= = (1 + (𝑧 − 1) + + ⋯) = +𝑒+⋯
(𝑧 − 1) (𝑧 − 1) (𝑧 − 1) 2! (𝑧 − 1)

Maka, residu dari persamaan tersebut adalah koefisien dari 1/(z – 1), yaitu e.

2. Simple Pole
Jika f(z) memiliki pole sederhana pada z = z0, maka untuk menentukan residunya dapat
dilakukan dengan mengalikan f(z) dengan (z – z0) dan mengevaluasi hasilnya pada z =
z0 . Contohnya, tentukan R(-1/2) dan R(5) pada persamaan

𝑧
𝑓 (𝑧 ) =
(2𝑧 + 1)(5 − 𝑧)

Maka penentuan residu dilakukan dengan mengalikan f(z) dengan (z + ½) (Catatan:


Bukan dengan (2z +1)). Maka, didapatkan:

1 1 𝑧 𝑧
(𝑧 + ) 𝑓 (𝑧) = (𝑧 + ) =
2 2 (2𝑧 + 1)(5 − 𝑧) 2(5 − 𝑧)

1 −1/2 1
𝑅 (− ) = =−
2 2(5 + 1/2) 22

Lalu, untuk R(5):

𝑧 𝑧
(𝑧 − 5 )𝑓 (𝑧 ) = (𝑧 + 5) =
(2𝑧 + 1)(5 − 𝑧) (2𝑧 + 1)

5 5
𝑅 (5) = =−
(2 ∗ 5 + 1) 11

Dari kedua hasil tersebut, kita dapat menyederhanakan penyelesaian dari penentuan
residu dengan pole sederhana ini menjadi:

𝑅(𝑧0 ) = lim (𝑧 − 𝑧0 )𝑓(𝑧)


𝑧→𝑧0
3. Multiple Poles
Ketika suatu fungsi f(z) memiliki pole dalam pangkat ke-n, maka untuk mencari
residunya dapat menggunakan cara mengalikan f(z) dengan (z – z0)m, di mana m adalah
integer yang lebih besar atau sama dengan nilai n pada pole, lalu turunkan hasilnya
sebanyak (m – 1) kali, bagi dengan (m – 1)!, dan hitung hasilnya pada z = z0.
Contohnya, untuk menentukan residu dari f(z) = (z sin z)/(z – π)3 pada z = π, kita
misalkan nilai m = 3. Karena m adalah 3, maka kitab isa mengeliminasi denominatornya
sebelum menurunkan persamaan sehingga didapatkan nilai berikut:

1 𝑑2 1
𝑅 (𝜋 ) = 2
(𝑧 sin 𝑧) = (−𝑧 sin 𝑧 + 2 cos 𝑧) , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑧 = 𝜋
2! 𝑑𝑧 2

𝑅 (𝜋) = −1

SUBBAB 7: EVALUASI INTEGRAL DEFINIT DENGAN PENGGUNAKAN


TEOREMA RESIDU
Contoh 1
2𝜋
𝑑𝜃
𝐶𝑎𝑟𝑖 𝐼 = ∫
0 5 + 4 cos 𝜃
Jika kita membuat perubahan variabel z = eiθ, maka
sebagai bergerak dari 0 ke 2π, z melintasi lingkaran
satuan |z| = 1 (Gambar 7.1) dalam arah berlawanan
arah jarum jam, dan kita memiliki integral kontur.
Kami akan mengevaluasi ini integral dengan
teorema residu. Jika z = eiθ, kita memiliki
1
𝑑𝑧 = 𝑖𝑒 𝑖𝜃 𝑑𝜃 = 𝑖𝑧 𝑑𝜃 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝜃 =
𝑖𝑧
1
𝑒 𝑖𝜃 + 𝑒 −𝑖𝜃 𝑧 + 𝑧
cos 𝜃 = =
2 2

lalu substitusikan persamaan ini ke I, maka:


1
𝐼=∮ 𝑖𝑧 𝑑𝑧
1
𝐶 5 + 2 (𝑧 + 𝑧 )
1 𝑑𝑧
𝐼= ∮
𝑖 𝐶 5𝑧 + 2𝑧 2 + 2
1 𝑑𝑧
𝐼= ∮
𝑖 𝐶 (2𝑧 + 1)(𝑧 + 2)

di mana C adalah lingkaran satuan


Maka dengan teorema residu:
1 1 1 𝟐𝝅
𝐼= 𝜋𝑖𝑅 (− ) = 2𝜋 ∙ =
𝑖 2 3 𝟑

Contoh 2

𝑑𝑥
𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝐼 = ∫ 2
−∞ 1 + 𝑥

Di sini kita dapat dengan mudah menemukan integral tak tentu dan mengevaluasi I dengan
metode dasar. Namun, kita akan melakukan masalah sederhana ini dengan integrasi kontur
untuk menggambarkan metode yang berguna untuk masalah yang lebih rumit. Kali ini kita
tidak akan membuat perubahan variabel pada I. Kita akan memulai dengan integral yang
berbeda dan menunjukkan caranya untuk menemukan nilai i itu. anggap

𝑑𝑧

𝐶 1 + 𝑧2
di mana C adalah batas tertutup setengah lingkaran ditunjukkan pada Gambar 7.2. Untuk setia
p > 1, setengah lingkaran menutup titik tunggal z = I
dan tidak ada yang lain; residu integran di z = I adalah
1 1
𝑅(𝑖 ) = lim(𝑧 − 1) =
𝑧→1 (𝑧 − 1)(𝑧 + 1) 2𝑖

Lalu, tulis integral ke dalam dua bagian:


1. integral sepanjang sumbu x dari ke – p sampai p ;
untuk bagian ini z = x
2. integral sepanjang setengah lingkaran, di mana z =
eiθ
∞ 𝑝 𝜋
𝑑𝑧 𝑑𝑥 𝑝𝑖𝑒 𝑖𝜃 𝑑𝜃
∫ 2
= ∫ 2
+ ∫ 2 2𝑖𝜃
(7.1)
−∞ 1 + 𝑧 −𝑝 1 + 𝑧 0 1+𝑝 𝑒

Kita tahu bahwa nilai integral kontur adalah tidak peduli seberapa besar , karena tidak ada titik
singular lain selain z = i di setengah bidang atas. Biarkan p → ∞ ; maka integral kedua di
sebelah kanan pada (7.1) cenderung nol karena
pembilangnya berisi dan penyebutnya p2. Jadi suku pertama di sebelah kanan cenderung ke
(nilai integral kontur) sebagai p → ∞, dan kita dapatkan

𝑑𝑥
𝐼=∫ 2
=𝜋
−∞ 1 + 𝑥

Metode ini bisa digunakan untuk menentukan nilai dari persamaan:



𝑃(𝑥)
∫ 𝑑𝑥
−∞ 𝑄(𝑥)

jika P(x) dan Q(x) adalah polinomial dengan derajat Q setidaknya dua lebih besar dari derajat
P, dan jika Q(z) tidak memiliki nol nyata (yaitu, nol pada sumbu x). Jika integral P(x)/Q(x)
adalah fungsi genap, maka kita juga dapat mencari integral dari 0 ke ∞ .
Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai