𝑒𝑧 𝑒 + 𝑒 𝑧−1 𝑒𝑧 ( 𝑧 − 1)2 𝑒
= = (1 + (𝑧 − 1) + + ⋯) = +𝑒+⋯
(𝑧 − 1) (𝑧 − 1) (𝑧 − 1) 2! (𝑧 − 1)
Maka, residu dari persamaan tersebut adalah koefisien dari 1/(z – 1), yaitu e.
2. Simple Pole
Jika f(z) memiliki pole sederhana pada z = z0, maka untuk menentukan residunya dapat
dilakukan dengan mengalikan f(z) dengan (z – z0) dan mengevaluasi hasilnya pada z =
z0 . Contohnya, tentukan R(-1/2) dan R(5) pada persamaan
𝑧
𝑓 (𝑧 ) =
(2𝑧 + 1)(5 − 𝑧)
1 1 𝑧 𝑧
(𝑧 + ) 𝑓 (𝑧) = (𝑧 + ) =
2 2 (2𝑧 + 1)(5 − 𝑧) 2(5 − 𝑧)
1 −1/2 1
𝑅 (− ) = =−
2 2(5 + 1/2) 22
𝑧 𝑧
(𝑧 − 5 )𝑓 (𝑧 ) = (𝑧 + 5) =
(2𝑧 + 1)(5 − 𝑧) (2𝑧 + 1)
5 5
𝑅 (5) = =−
(2 ∗ 5 + 1) 11
Dari kedua hasil tersebut, kita dapat menyederhanakan penyelesaian dari penentuan
residu dengan pole sederhana ini menjadi:
1 𝑑2 1
𝑅 (𝜋 ) = 2
(𝑧 sin 𝑧) = (−𝑧 sin 𝑧 + 2 cos 𝑧) , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑧 = 𝜋
2! 𝑑𝑧 2
𝑅 (𝜋) = −1
Contoh 2
∞
𝑑𝑥
𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝐼 = ∫ 2
−∞ 1 + 𝑥
Di sini kita dapat dengan mudah menemukan integral tak tentu dan mengevaluasi I dengan
metode dasar. Namun, kita akan melakukan masalah sederhana ini dengan integrasi kontur
untuk menggambarkan metode yang berguna untuk masalah yang lebih rumit. Kali ini kita
tidak akan membuat perubahan variabel pada I. Kita akan memulai dengan integral yang
berbeda dan menunjukkan caranya untuk menemukan nilai i itu. anggap
𝑑𝑧
∮
𝐶 1 + 𝑧2
di mana C adalah batas tertutup setengah lingkaran ditunjukkan pada Gambar 7.2. Untuk setia
p > 1, setengah lingkaran menutup titik tunggal z = I
dan tidak ada yang lain; residu integran di z = I adalah
1 1
𝑅(𝑖 ) = lim(𝑧 − 1) =
𝑧→1 (𝑧 − 1)(𝑧 + 1) 2𝑖
Kita tahu bahwa nilai integral kontur adalah tidak peduli seberapa besar , karena tidak ada titik
singular lain selain z = i di setengah bidang atas. Biarkan p → ∞ ; maka integral kedua di
sebelah kanan pada (7.1) cenderung nol karena
pembilangnya berisi dan penyebutnya p2. Jadi suku pertama di sebelah kanan cenderung ke
(nilai integral kontur) sebagai p → ∞, dan kita dapatkan
∞
𝑑𝑥
𝐼=∫ 2
=𝜋
−∞ 1 + 𝑥
jika P(x) dan Q(x) adalah polinomial dengan derajat Q setidaknya dua lebih besar dari derajat
P, dan jika Q(z) tidak memiliki nol nyata (yaitu, nol pada sumbu x). Jika integral P(x)/Q(x)
adalah fungsi genap, maka kita juga dapat mencari integral dari 0 ke ∞ .
Scanned with CamScanner
Fisika Matematika II
TUGAS
MATH SUBJECT FOR HIGH
KELOMPOK 3
SCHOOL
Kelompok 3
Quadratic Functions
TABLE OF CONTENTS
Deret Pole
Pole
Multiple Pole
Deret Laurent
Jika fungsi f(z) ingin dicari
residunya dan dapat dituliskan 𝑒𝑧
dalam bentuk Deret Laurent, 𝑓 𝑧 = , tentukan
(𝑧−1)
maka residu pada z = z0
residu dari f(z) saat z = 1
adalah koefisien b1 pada
persamaan 1/(z – z0)
Maka penentuan residu dilakukan dengan mengalikan f(z) dengan (z + ½) (Catatan: Bukan dengan (2z
+1)). Maka, didapatkan:
1 1 𝑧 𝑧
𝑧+ 𝑓 𝑧 = 𝑧+ =
2 2 2𝑧 + 1 5 − 𝑧 2 5−𝑧
1 −1/2 1
𝑅 − = =−
2 2(5 + 1/2) 22
Lanjutan Simple Pole
Multiple Poles
Ketika suatu fungsi f(z)
memiliki pole dalam Untuk menentukan residu dari f(z) = (z sin z)/(z –
pangkat ke-n, maka untuk π)3 pada z = π, kita misalkan nilai m = 3. Karena m
adalah 3, maka kitab isa mengeliminasi
mencari residunya dapat denominatornya sebelum menurunkan persamaan
menggunakan cara sehingga didapatkan nilai berikut:
mengalikan f(z) dengan (z
– z0)m, di mana m adalah
integer yang lebih besar
atau sama dengan nilai n 1 𝑑2
𝑅 𝜋 = (𝑧 sin 𝑧)
pada pole, lalu turunkan 2! 𝑑𝑧 2
hasilnya sebanyak (m – 1) 1
𝑅 𝜋 = (−𝑧 sin 𝑧 + 2 cos 𝑧) ,
kali, bagi dengan (m – 1)!, 2
dan hitung hasilnya pada z 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑧 = 𝜋
= z0 𝑅 𝜋 = −1
02
RANGKUMAN SUBAB
7
Contoh 1
BEST SCHOOLS WORLDWIDE
#1 #2
Jika z = eiθ, kita memiliki
1
𝑑𝑧 = 𝑖𝑒 𝑖𝜃 𝑑𝜃 = 𝑖𝑧 𝑑𝜃 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝜃 = 1 𝑑𝑧
𝑖𝑧 𝐼= ර
1 𝑖 𝐶 (2𝑧 + 1)(𝑧 + 2)
𝑒 𝑖𝜃 + 𝑒 −𝑖𝜃 𝑧 + 𝑧
cos 𝜃 = = di mana C adalah lingkaran satuan
2 2
lalu substitusikan persamaan ini ke I, maka: Maka dengan teorema residu:
1 1 1 1 𝟐𝝅
𝐼=ර 𝑖𝑧 𝑑𝑧 𝐼 = 𝜋𝑖𝑅 −
𝑖 2
= 2𝜋 ∙ =
3 𝟑
1
𝐶 5+2 𝑧+𝑧
1 𝑑𝑧
𝐼= ර
𝑖 𝐶 5𝑧 + 2𝑧 2 + 2
Contoh 2
∞
𝑑𝑥
𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝐼 = න 2
−∞ 1 + 𝑥
Di sini kita dapat dengan mudah menemukan integral tak tentu
dan mengevaluasi I dengan metode dasar. Namun, kita akan
melakukan masalah sederhana ini dengan integrasi kontur untuk
menggambarkan metode yang berguna untuk masalah yang lebih
rumit. Kali ini kita tidak akan membuat perubahan variabel pada I.
Kita akan memulai dengan integral yang berbeda dan
menunjukkan caranya untuk menemukan nilai i itu. anggap
𝑑𝑧
ර
𝐶 1 + 𝑧2
Lanjutan Contoh 2
#2
Integral sepanjang setengah lingkaran, di mana z = eiθ
∞ 𝑝 𝜋
𝑑𝑧 𝑑𝑥 𝑝𝑖𝑒 𝑖𝜃 𝑑𝜃
න 2 = න 1 + 𝑧 2 + න 1 + 𝑝 2 𝑒 2𝑖𝜃 (7.1)
−∞ 1 + 𝑧 −𝑝 0
Lanjutan Contoh 2
Kita tahu bahwa nilai integral kontur Metode ini bisa digunakan untuk
adalah tidak peduli seberapa besar ,
menentukan nilai dari persamaan:
karena tidak ada titik singular lain
selain z = i di setengah bidang atas. ∞
𝑃(𝑥)
Biarkan p → ∞ ; maka integral kedua න 𝑑𝑥
−∞ 𝑄(𝑥)
di sebelah kanan pada (7.1) cenderung
nol karena jika P(x) dan Q(x) adalah polinomial
pembilangnya berisi dan penyebutnya dengan derajat Q setidaknya dua lebih
p2. Jadi suku pertama di sebelah besar dari derajat P, dan jika Q(z) tidak
kanan cenderung ke (nilai integral
kontur) sebagai p → ∞, dan kita memiliki nol nyata (yaitu, nol pada sumbu
dapatkan x). Jika integral P(x)/Q(x) adalah fungsi
∞
𝑑𝑥 genap, maka kita juga dapat mencari
𝐼=න 2
=𝜋
−∞ 1 + 𝑥 integral dari 0 ke ∞ .
03
LATIHAN SOAL NOMOR
1
SECTION 6, NO 2
04
LATIHAN SOAL NOMOR
2
SECTION 7, NO 3
SECTION 7, NO 3
05
LATIHAN SOAL NOMOR
3
SECTION 7, NO 39
LANJUTAN SECTION 7, NO 39
LANJUTAN SECTION 7, NO 39
THANKS
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com