Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNITAS II

“PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KOMUNITAS (GIZI


MASYARAKAT)”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II

Afria watri yodelvi Fadila putri


1914201005 1914201015
Ameyuza mega Indah anggina marito nst
1914201008 1914201018
Alivia dafa safitri Rizky yola nofita
1914201006 1914201037
Annisa khairani Silfira rosella
1914201010 1914201040
Cindy claudya putri Tiara
1914201001 1914201041
Cindy sonia putri Vella febrina efita
1914201011 1914201042
Della sepnita Yeni susanti
1914201012 1914201004

KEPERAWATAN 5.A

DOSEN PENGAMPU:

Ns.Helmanis suci,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKes ALIFAH PADANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena berkat limpahan nikmat, rahmat, nikmat serta petunjuk-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan“PROGRAM PEMBINAAN
KESEHATAN KOMUNITAS (GIZI MASYARAKAT)”

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen


pembimbing mata kuliah Keperawatan Komunitas II yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang telah
memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan tak lupa
penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah yang akan penulis untuk selanjutnya.

Padang ,04 november 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN :

A. Latar Belakang………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
C. Tujuan ……………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN TEORITIS :

A. Program pembinaan kesehan komunitas……………………………


B. Program pembinaan gizi masyarakat……………………………….

BAB II PENUTUP :

A. Kesimpulan…………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Pembinaan Kesehatan Komunitas adalah segala
upaya fasilitas yang bersifat persuasif dan melalui pemerintah yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan
kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta
memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang
mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh  –  tokoh
masyarakat serta LSM yang masih ada dan hidup di masyarakat
(James A.Christenson & Jerry W. Robinson, 1989).
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang
kesehatan dengan demikian  penggerakkan dan pemberdayaan
masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan
hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah
kesehatan yang ada di lingkungannya. Peran serta masyarakat di
dalam  pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin
banyakknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan
pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu, Polindes, mau hadir
ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, dll.(Pranarka &
Vidhyandika,1996)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana program pembinaan kesehatan komunitas ?
2. Bagaimana program pembinaan gizi masyarakat ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui program pembinaan kesehatan komunitas.
2. Untuk mengetahui program pembinaan gizi masyarkat
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Program pembinaan kesehatn komunitas


Program pembinaan kesehatan komunitas adalah untuk
membimbing masyarakat untuk lebih mandiri dalam bidang
kesehatan. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan
demikian penggerakkan dan  pemberdayaan masyarakat merupakan
proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya
kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang
ada di lingkungannya(Mardikanto, 2014).

B. Program pembinaan gizi masyarakat


Gizi kesehatan masyarakat adalah kesehatan gizi yang
mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan masyarakat yang
memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan
gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan
publik kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan
kebijakan dan perubahan lingkungan.
Berikut program pembinaan gizi masyarakat :
1. Edukasi Gizi
a. Tujuan :
mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengacu
padaPedoman Gizi Seimbang (PGS) dan sesuai dengan
risiko/masalah gizi.
b. Sasaran :
kelompok dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
c. Lokasi:
Posyandu, Pusling, Institusi Pendidikan, Kegiatan Keagamaan,
KelasIbu, Kelas Balita, Upaya Kesehatan Kerja (UKK), dll.

d. Fungsi
Tenaga kesehatan tenaga puskesmas dalam edukasi gizi
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta berkoordinasi denga
tim penyuluhan dipuskesmas.Misalnya tenaga promosi
kesehatan. Pelaksanaan edukasi dilakukan dengan :
1. Merencanakan kegiatan edukasi diwilayah kerja
puskesmas
2. membuat jadwal kegiatan
3. Merencanakan dan membuat materi edukasi yang akan
disampaikan oleh masyarakat termasuk pre test dan post
test
4. Menyajikan materi edukasi kepada masyaraka
5. Memberikan pembinaan kepada kader agar mampu
melakukan pendididkan gizi di Posyandu dan msyarakat
luas
6. Memberikan pendidikan gizi secara langsung di UKBM,
institusi pendidikan, peretemuan keagaaman dan
pertemuan-pertemuan lainnya
7. Melakukan diskusi/tanya jawab dengan peserta
8. Melakukan evaluasi hasil pre test dan post test
9. Menyusun laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan
pendidikan gizi diwilayah kerja puskesmas.

2. Konseling Asi Ekslusif


a. Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga
sehingga bayi baru lahir segera diberikan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) dan meneruskan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6
bulan. Sejak usia 6 bulan disamping meneruskan ASI mulai
diperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), selanjutnya
tetap meneruskan ASI dan MP-ASI sesuai kelompok usia sampai
usia 24 bulan.
b. Sasaran :
Ibu hamil dan keluarga/ibu yang mempunyai anak usia 0-24
bulan.

3. Konseling Gizi melalui Pos pembinaan Terpadu Penyakit tidak


menular
a. Tujuan :
Mencegah dan mengendalikan factor risiko PTM
berbasismasyarakat sesuai dengan sumber daya dan kebiasaan
masyrakat agarmasyarakat dapat mawas diri (awareness)
terhadap factor risiko PTM.
b. Sasaran :
Masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia >15
tahun.
c. Konseling gizi dilakukan dengan tahapan :
1. Menyiapkan materi konseling gizi yang akan disampaikan
kepada masyarakat seputar Penyakit Tidak Menular (seperti
diet untuk penyakit yang tergolong PTM).
2. Menyediakan media yang akan digunakan saat konseling gizi
3. Menyediakan form atau catatan asuhan gizi pasien
4. Mengisi form atau catatan asuhan gizi pasien
5. Melakukan konseling gizi sesuai dengan materi atau topik
permasalahan pasien dengan menggunakan alat bantu media
penyuluhan
6. Membuka sesi diskusi/tanya jawab untuk pasien
7. Pasien diminta untuk mengulangi inti materi yang
disampaikanoleh Ahli gizi sebagai bahan untuk
mengevaluasi pengetahuan dan pemahaman pasien seputar
diet yang akan dijalankan
8. Membuat evaluasi hasil kegiatan
9. Membuat laporan hasil kegiatan
d. Target dari kegiatan konseling gizi :
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mencegah
dan mengendalikan faktor resiko PTM dengan menerapkan Diet
terkait penyakit PTM yang diderita sehingga dapat merubah
sikap dan perilaku (pola makan) agar sesuai dengan diet yang
harus dijalani sehingga dapat mempertahankan atau
meningkatkan kondisi kesehatan menjadi lebih baik dan
mencegah adanya komplikasi penyakit lainnya.

4. Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM)


Pemulihan gizi berbasis masyarakat merupakan upaya yang
dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah gizi yang dihadapi
dengan dibantu oleh tenaga gizi puskesmas dan tenaga kesehatan
lainnya. Pendirian PGBM tergantung kepada besaran masalah gizi di
daerah. Dalam pelaksanaan PGBM dapat merujuk kepada besaran
masalah gizi di daerah. Dalam pelaksanaan PGBM dapat merujuk
buku pedoman pelayanan gizi buruk Kementerian Kesehatan 2011.
a. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan status gizi balita
b. Sasaran kegiatan ini adalah balita BGM dan balita gizi buruk
tanpa komplikasi
c. Target dalam kegiatan Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat
adalah semua Balita Gizi Buruk mendapatkan penanganan dan
perawatan melalui program Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat
sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan dan status gizi
balita.
5. Surveilans Gizi
Kegiatan surveilens gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan
pengolahan data yang dilakukan secara terus menerus, penyajian
serta diseminasi informasi bagi Kepala Puskesmas serta lintas
program dan lintas sector terkait ditingkat kecamatan. Informasi dari
kegiatan surveilens gizi dimanfaatkan untuk melakukan tindakan
segera maupun untuk perencanaan program jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang. Sebagai acuan bagi petugas gizi
puskesmas dalam melakukan surveilens gizi bisa menggunakan buku
surveilens gizi,Kemeterian Kesehatan RI, 2014.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program pembinaan kesehatan komunitas adalah untuk
membimbing masyarakat untuk lebih mandiri dalam bidang
kesehatan.
Gizi kesehatan masyarakat adalah kesehatan gizi yang
mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan masyarakat yang
memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan
gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan
publik kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan
kebijakan dan perubahan lingkungan.

B. Saran
Diharapkan bagi pembaca agar dapat menyerap menfaat yang
sebesar-besarnya dari makalah ini. Penyusun juga mengharapkan
kritik atau saran dari pembaca sehingga dapat mewujudkan makalah
ini lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/495009335/MAKALAH-PROGRAM-
PEMBINAAN-KESEHATAN-KOMUNITAS-GIZI-
MASYARAKAT-PROGRAM-DAN-PENEMANGAN-KOTA

setyowati, maryani, astuti, retno. Pemetaan status gizi balita dalam


mendukung keberhasilan pencapaian millenium devolopment goals
(mdgs). Jurnal kesehatan masyarakat prodi DIII RMIK fakultas
kesehatan. Udinus semarang. KESMAS 10(2) (2015) 110-121

hapsari, dwi sari H, putri, afifah, tin, dan sudani, oster. Kajian gambaran
kebijakan penyelenggaraan kota sehat pada lima kota diindonesia.
Diakses di:

https://media.neliti.com/media/publications/154517-ID-gambaran-
kebijakan-penyelenggaraan-kota.pdf

revando, pieter. Konsep keperawatan kesehatan komunitas. Diakses di:

https://www.academia.edu/36015003/konsep_keperawatan_kesehatan_kom
unitas

repository universitas sumatra utara. Bab 2 tinjauan pustaka defenisi


puskesmas. Diaskes di: repository.usu.ac.id

manajemen-pelayanankesehatan.net>bab-v-perbaikan-gizi

Anda mungkin juga menyukai