1 MuhamadFarhans 10070120112 Laporanakhir Pengenalanbatuanmetamorf
1 MuhamadFarhans 10070120112 Laporanakhir Pengenalanbatuanmetamorf
LAPORAN AKHIR
PENGENALAN BATUAN METAMORF
Muhamad Farhan S
10070120112
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PANDAHULUAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
struktur oleh proses metamorfisme dan terjadi langsung dari fase padat tanpa
melalui fase cair.
2. Katakalstik
Kataklastik merupakan metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan
tekanan. Tekanan yang berpengaruh disini ada dua macam, yaitu:
hidrostatis, yang mencakup ke segala arah; dan stress, yang mencakup
satu arah saja. Makin dalam ke arah kerak bumi pengaruh tekanan
hidrostatika semakin besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi
7
Sumber: unknow,2017
Gambar 2.3
Metamorfosa lokal impact
8
B. Metamorfosa Regional
Metamorfosa regional adalah metamorfosa yang terjadi pada wilayah
yang sangat luas, dimana tinggkat depormasi yang tinggi dibawah
tekanan deferensial. Metamorfosa regional ini biasanya akan
menghasilkan batuan metamorf dengan tingkat deferensial yang sangat
kuat. Yang termasuk kedalam metamorfosa regional ini diantaranya
yaitu:
1. Dynamo thermal
Sering dikaitkan dengan jalur orogenesa. Kenyataan menunjukkan
bahwa pada jalur tersebut dijumpai penyebaran batuan metamorf
yang luas yang disebabkan oleh beberapa kali proses orogenesa.
Artinya bahwa beberapa diantaranya telah terbentuk oleh satu kali
atau lebih metamorfisme se.belumnya. Berbeda dengan
metamorfisme kontak, metamorfisme regional dinamotermal
berlangsung berkaitan dengan gerak-gerak penekanan ("penetrative
movement"). Hal ini dibuktikan dengan struktur sekistositas. Jika
metamorfisme termal terjadi pada tekanan rendah antara 100 sampai
1000 bar atau mencapai 3000 bar ( terjadi pada kedalaman 11 - 12 -
km ), maka metamorfisme regional dinamotermal terjadi dalam
pengaruh tekanan antara, paling tidak 2000 sampai 10.000 bar. Hal
ini akan memperlihatkan perbeqAan fabrik batuan pada kedua
metamorfisme tersebut. Suhu yang berpengaruh pada keduanya
umumnya sama dimulai diatas 150° C sampai maksimum sekitar
800° C.
Sumber: geologi,2018
Gambar 2.4
Metamorfosa dynamo thermal
9
2. Beban
Tidak berkaitan dengan orogenesa atau intrusi magma. Suatu sedimen
pada cekungan yang dalam akan terbebani oleh material di atasnya.
Suhunya, bahkan sampai pada kedalaman yang besar, lebih rendah
dibandingkan pada metamorfisme dinamotermal, berkisar antara 400°
- 45o°C. Gerak - gerak penetrasi yang menghasilkan sekistositas
hanya aktif secara setempat, jika tidak biasanya tidak hadir. Oleh
karena itu fabrik batuan asal tetap tampak sedangkan yang berubah
adalah komposisi mineraloginya. Perubahan metamorfismenya tidak
teramati secara megaskopis tetapi hanya terlihat pada pengamatan
sayatan tipisnya di bawah mikroskop. Metamorfisme beban
memperlihatkan batuan-batuannya mengandung Seolit CaA1 laumontit
dan lawsonit disatu pihak dan mengandung glaukopan dan jadeit
dipihak lain. Keduanya terbentuk pada kondisi suhu yang dianggap
sama, perbedaan itu lebih cenderung diakibatkan oleh adanya tekanan
yang tinggi sampai sangat tinggi.
Sumber: andarea,2018
Gambar 2.6
Metamorfosa mid ocean ridge
Sumber: styobudi,2012
Gambar 2.7
Slaty cleavage
2. Phylitic, Srtuktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi
terlihat rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan
mineral pipih dengan mineral granular. Batuannya disebut phyllite (filit)
Sumber: styobudi,2012
Gambar 2.8
Struktur phylitic
3. Schistosic, Terbentuk adanya susunan parallel mineral-mineral pipih,
prismatic atau lentikular (umumnya mika atau klorit) yang berukuran
butir sedang sampai kasar. Batuannya disebut schist (sekis).
13
Sumber: styobudi,2012
Gambar 2.9
Strutur shistosic
4. Gneissic/Gnissose,Terbentuk oleh adanya perselingan., lapisan
penjajaran mineral yang mempunyai bentuk berbeda, umumnya antara
mineral-mineral granuler (feldspar dan kuarsa) dengan mineral-mineral
tabular atau prismatic (mioneral ferromagnesium). Penjajaran mineral
ini umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus. Batuannya
disebut gneiss.
Sumber: styobudi,2012
Gambar 2.10
Srtuktur geissic
14
Sumber: herman,2019
Gambar 2.11
Struktur granulalose
2. Kataklastik, terbentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau mineral
berukuran kasar dan umumnya membentuk kenampakan breksiasi.
Struktur kataklastik ini terjadi akibat metamorfosa kataklastik.
Batuannya disebut cataclasite (kataklasit).
3. Milonitic,dihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada
metamorfosa kataklastik. Cirri struktur ini adalah mineralnya berbutir
halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan belum
terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya disebut mylonite
(milonit).
Sumber: herman,2019
Gambar 2.12
Struktur milonitic
15
17
DAFTAR PUSTAKA