Anda di halaman 1dari 49

Praktikum Mekanika Tanah

Laboratorium Tambang

M-VII
UJI GESER LANGSUNG UU
(UNCONSOLIDATED UNDRAINED DIRECT SHEAR TEST)
Disusun Oleh :

Nama : Sri Novita


NPM : 100.701.20.023
Shift/Kelompok : IV (Empat) / 2
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa / 26 Oktober 2021
Hari/Tanggal Laporan : Selasa / 16 November 2021
Asisten : 1. Iswandaru, S.T.,M.T.
2. Raihan Umeda, S.T.
3. Elviya Yeni

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T., yang telah memberikan


rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Dan tidak lupa juga kita panjatkan
solawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan pada kita semua selaku umatnya. Berkat rahmat dan nikmat
yang Allah SWT berikan, saya dapat membuat dan menyelesaikan Laporan Akhir
yang berjudul “UJI GESER LANGSUNG UU (UNCONSOLIDATED
UNDRAINED DIRECT SHEAR TEST)”. Sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan
praktikum Mekanika Tanah di Laboratorium Tambang.
Laporan ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan
yang saya akses di internet, dan juga dari E-Diktat Mekanika Tanah 2021.
Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa sumber
sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan beberapa ulasan
pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa
kutipan yang berasal dari bahan bacaan.
Saya menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan juga
saran, agar kedepannya laporan yang saya buat bisa menjadi laporan yang
sempurna. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum wr.wb

Tasikmalaya, 26 Oktober 2021


Penulis

SRI NOVITA
10070120023

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
M-VII UJI GESER LANGSUNG UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED
DIRECT SHEAR TEST) 1
7.1 Tujuan 1
7.2 Landasan Teori 1
7.3 Alat dan Bahan 7
7.3.1 Alat 7
7.3.2 Bahan 8
7.4 Prosedur 9
7.5 Rumus Yang Digunakan 11
7.6 Data Hasil Percobaan12
7.7 Pengolahan Data 14
7.8 Analisa 21
7.9 Kesimpulan 21
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 24

ii
M-VII
UJI GESER LANGSUNG UU
(UNCONSOLIDATED UNDRAINED DIRECT SHEAR TEST)

7.1 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya pengujian geser langsung UU atau kuat
geser tanah ialah:
1. Untuk mengetehaui pengertian pengujian uji geser langsung UU
2. Untuk mendapatkan nilai atau besaran kuat geser tanah

7.2 Landasan Teori


Tanah merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang padat yang tidak
terikat satu dengan yang lain yang diantara terdiri dari material organik, rongga-
rongga diantara material tersebut berisi udara dan air. (Verhoef, 1994).
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah
yang berbeda-beda tetapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan pemakaiannya. Sistem klasifikasi memberikan suatu
bahasa yang mudah untuk menjelaskan secara singkat sifat-sifat umum tanah
yang sangat bervariasi tanpa penjelasan yang terinci (Das, 1995)
Tanah pada dasarnya memiliki dua faktor yang cukup penting dalam
pengembangan metodologi penelitian yang lebih spesifik dan mendetail. Dua
faktor penting itu ialah sifat fisik dan juga sifat mekanis tanah. Untuk sifat fisik
tanah sendiri merupakan suatu sifat yang ada pada tanah yang tidak perlu di
hubungkan dengan suatu gaya pengubah atau dapat diartikan sifat fisik tanah ini
merupakan suatu sifat mutlak. Dan untuk sifat mekanis yaitu suatu sifat yang
akan muncul pada tanah jika tanah tersebut dipengaruhi oleh suatu gaya.
Kekuatan geser tanah (soil shear strenghth) memiliki definisi yaitu sebagai
suatu kemampuan maksimum dari suatu tanah dalam bertahan terhadap usaha
perubahan bentuk pada suatu kondisi tekana dan kelembapan tertentu. Dalam
melakukan pengujian kuat geser tanah yang dilakukan di lapangan maupun di
laboratorium memiliki beberapa cara atau jenis pengujian yang berbeda. Untuk
VII-2

pengujian di lapangan sendiri biasanya menggunakan vane-shear, test


penetrasi, dan plate load. Sedangkan untuk pengukuran di laboratorium biasanya
meliputi penggunaan miniature vane-shear, direct-shear, triaxial compression
dan unconfined compression, fall-cone soil shear strength.
Pengujian geser langsung ialah suatu jenis pengujian yang telah
ditemukan sejak lama. Sehingga pengujian geser langsung ini termasuk kedalam
pengujian tertua. Pengujian geser langsung ini selain merupakan pengujian
tertua, juga merupakan salah satu jenis pengujian yang sangat sederhana.
Pengujian atau percobaan uji geser langsung ini bisa dilakukan secara langsung
dilapangan dan akan mendapatkan nilai kuat geser tanah dengan konsep
tegangan total. Metode pengujian ini biasanya diperuntukan untuk tanah – tanah
yang non-kohesif. Umumnya pengujian geser langsung ini dilakukan pada tiga
buah sampel tanah yang memiliki sifat identik. Dimana, dari ketiga tanah tersebut
memiliki beban normal yang berbeda. Hal ini karena memiliki tujuan untuk
melengkapi satu seri pengujian geser langsung. Dari setiap sampel setelah
pengujian akan didapat satu passing data tegangan normal dan tegangan geser.
Sehingga dari tiga sampel tersebut akan didapat data hasil pengujian berupa tiga
pasang tegangan normal dan juga tegangan geser.
Tujuan dari pengujian ini adalah mendapatkan nilai kuat geser tanah,
dimana data nilai kuat geser tersebut pada awalnya hanya di gunakan untuk
keperluan dalam teknik bangunan, yaitu dalam mengevaluasi kemampuan tanah
menopang kontruksi bangunan. Tetapi seiiring berjalannya waktu penggunaan
nilai kuat geser tanah pun berkembang. Berawal hanya di gunakan dalam teknik
bangunan saja, kini nilai kuat geser tanah ini digunakan dalam teknik
pertanaian.dimana dalam teknik pertanian dihubungkan dengan waktu
pengolahan tanah, penyebaran tanah, dapt digunakan uga untuk memperkirakan
kepekaan dari tanah terhadap erosi. Kuat geser tanah juga digunakan dalam
dunia prtambangan.
Prinsip dasar yang digunakan dalam metode ini ialah suatu pemberian
beban geser. Dimana pembebanan ini diberikan dalam kecepatan yang konstan.
Pembebanan ini dilakukan hingga tanah mengalami keruntuhan. Setelah
diberikan pembebeanan secara horizontal tanah juga diberikan beban secara
vertikal. Dimana pembebanan vertikal ini dengan besaran yang tetap selama
pengujian dilakuakn (berlangsung). Saat pengujian berlangsung maka dilakukan
VII-3

kegiatan pembacaan dial regangan pada interval yang sama. Dilakukan juga
pembacaan beban dial geser pada bacaan regangan yang bersesuaian. Hingga
akan didapatkan suatu penggambaran grafik yang berisi suatu hubungan
regangan dan juga tegangan suatu geseran yang terjadi.Nilai kekuatan geser
tanah digunakan dalam perencanaan kestabilan lereng, data dukung tanah
pondasi.
Pada tahun 1776, Coulomb mencetuskan hasil penilitiannya dan juga
mencoba memperkenalkan teori geser maksimum. Beliau menyatakan bahwa
keruntuhan, nilai tekanan saat terjadi perubahan bentuk yang tetap, dan akan
terjadi apabila tekanan geser yang diberikan mencapai nilai yang kritis dari suatu
kemampuan tanah. Teori yang diperkenalkan oleh Coulomb ini disempurnakan
kembali oleh Mohr. Sehingga teori ini di kenal dengan teori hukum Mohr-
Coulomb.

“Kekuatan geser tanah ( ) mempunyai hubungan fungsional dengan

kohesi tanah (c), dan friksi antar partikel yang dikemukakan dalam suatu bentuk
persamaan.”
Persamaan yang dimaksud dalam pernyataan diatas adalah sebagai berikut :

Dimana,

merupakan kuat geser (kPa)

c merupakan kohesi tanah (kPa)

merupakan tekanan normal (kPa) yang tegak lurus terhadap suatu

bidang

merupakan sudut friksi internah partikel (0)


VII-4

Dan berdasarkan dari prinsip diatas yang di perkenalkan oleh Mohr-


Coulomb. Maka, cruse dan Lason pada tahun 1977 membuat laporan
bahwa adanya suatu korelasi yang sangat erat dimana (r 2 = 0.86) yang
beradadiabtara percikan partikel tanah dan juga kekuatan geser tanah.
Ternyata tak hanaya di tahun 1977 terdapat laporan mmengenai kohesi
ini. pada 1981 dan 2009 juga terdapat laporan mengenai nilai korelasi
yang tinggi, secara berturut – turut sebesar r 2 = 0.98 dan r2 = 0.94. dimana
nilai ini berada diantara percikan partikel tanah dan juga kekuatan tanah
dengan persamaan :

Dimana,
S merupakan percikan partikel tanah (mg.drop-1)
KE merupakan energy konetik (J.drop-1)
a dan b merupakan konstanta.
Uji geser langsung tergolong ke dalam jenis pengujian yang sederhana
dan sangat mudah untuk dilakukan. Lat yang digunakan dalam uji geser lansung
ini biasanya memiliki bentuk lingkaran dan juga berbentuk persegi panjang.
Dimana terdapat sebuah gaya normal yang berada pada bagian atas kotak dan
juga gaya horizontal f yang diposisikan dalam bidang horizontal. Tegangan pada
tanah terjadi akibat adanya suatu pembebanan yang dilakukan pada bidang
horizontal dan juag bidang vertikal. Dimana tegangan yang dihasilkan akan
berupa suatu tegangan utama yang besar atau major principal stress. Dan
didapat pula suatu tegangan kecil atau minor principal tress. Selain dua
tegangan tersebut di dapat pula tegangan intermediet principal stress. Tegangan
sedang ini bersifat merata dan menajdi salah satu penyebab tterjadinya
deformasi.
Dalam pengontrolan uji geser dapat dilakukan dengan menggunakan
sautu tegangan dan juga suatu regangan. Seperti alam percobaan yang
dilakukan secara vertikal atau percobaan vertikal yang diatur sesuia dengan
kebutuhan dan juga perencanaan yang dilakukan pada percobaan suatiuu gaya
VII-5

geser yang besifat sementara. Diman gaya geser tersebut diterapkan dalam
secara bertahap pada hingga keruntuhan tanah terjadi.

Sumber :Haris, 2019


Gambar 7.1
Direct Shear Tester
Dalamuji kuat geser tanah terdapat beberapa parameter yang digunakan
dalam penetuan kuat geser tanah yang dilakukan dilabpratorium ialah sebagai
berikut :
1. Direct shear test
2. Triaxial test
3. Unconfined compression test
4. Vane shear test
Cakupan yang terdapat pada pengukuran kuat geser tanah menggunakan
uji geser tanah langsung Unconsolidated Undrained. Intrepretasi dari kuat geser
memiliki sifat yang langsung. Dan terdapat beberapa definisi yang berkaitan
dengan pengujian uji geser ini. Walaupun sebagian istilah telah dijelaskan
sebelumnya.
1. Gaya normal
Gaya normal ialah gaya yang biasanya bekerja tegak lurus terhadap bidang
yang ditinjau.
2. Gaya geser
Gaya geser ialah suatu gaya yang bekerja secara menyinggung atau sejajar
dengan bidang yang menjadi tinjauan.
3. Tegangan normal
Tegangan normal merupakan suatu intensitas gaya yang memiliki posiis
sejajar dan juga tegak lurus dengan irisan yang sedang diteliti.
4. Tegangan geser
VII-6

Tegangan geser sendiri memiliki suatu definisi dimana terdapat komponen


lain yang bekerjasejajar terhadap bidang dari luaselementer.
5. Peralihan
Sautu perpindahan horizontal yang terjadi pada bidang geser relatif terhadap
bidang disebut suatu peralihan.
6. Kohesi
Suatu hasil yang disebbakan oleh adanya proses kuat geser tanah yang
dipengaruhi oleh gaya tarik diantara partikel disebut sebgai kohesi.
7. Sudut geser dalsm
Sudut geser dalam merupakan salah satu komponen yang terdapat pada
kuat geser tanah akibat adanya geseran antar partikel.
8. Kuat geser
Kuat geser sednriri yaitu memiliki definisi suatu tegangan maksimum yang
dapat ditahan dalam tanah dengan kondisi khusus.
9. Kuat geser puncak
Kuat geser puncak ialah suatu kuat geser yang memiliki nilai paling tinggi
dari kuat geser lainnya.
10. Kuat geser residual
Kuat geser residual merupakan suatu tshanan geser tanah yang berada
pada suatu regangan yang bersifat konstan.
11. Dilantasi
Dilantasi ialah suatu pengembangan yang terjadi pada volume tanah.
Pengembangan ini disebakan oleh tegangan geser.
Pengujian ini atau uji geser langsung ini memiliki kelemahan dimana
pengujian ini tidak dapat mengontrol suatu teganga yang terjadi disekeliling
sampel tanah. Uji geser lamgsung juga dapat menentukan bidang runtuh tanha
walaupun belum memiliki suatu keyakinan yang akurat bahawa bidang tersebut
adalah bidang yang terlemah diantara yang lain.
Selain memiliki kelemahan dan keterbatasan uji gesr langsung ini tentu
mmeiliki kelebihan atau manfaat sebgai berikut :
1. Menganalisis kestabilan dalam bidnag geotek
2. Mengetahui kekuatan dan juga daya dukung terhadap sutau pondasi
3. Menganalisa dinding penahan dlam pembuatan lubang bukaan tambang.
VII-7

Pengujian ini dilakukan berdasrkan tata cara pengjian yang berdasarpada


SNI 03-2420-1994.

7.3 Alat dan Bahan


7.3.1 Alat
Berikut ini merupakan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum
mengenai uji geser lansung uu (unconsolidated undrained direct shear test).
Tabel 7.1
Alat
No Nama alat Gambar
1. Shear box

2. Alat bantu shear box

3. Batu pori

4. Kertas saring
VII-8

5. Jangka sorong

6. Dial gauge

Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021


1.3.2 Bahan
Bahan yang akan digunakan dalam praktikum mengenai uji geser
langsung uu (unconsolidated undrained direct shear test) ini adalah sampel
tanah yang representatif dengan kondisi sebenarnya pada saat di lapangan.
Tabel 7.2
Bahan
No Nama alat Gambar
1. Tanah

Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021

7.4 Prosedur
Berikut merupakan prosedur dari pengujian geser tanah :
VII-9

(SNI 03-3420-1994)
1. Ambil sampel taanh menggunakan cylinder ring dan diameternya diukur.
2. Siapkan alat pengujian yang akan digunakan
3. Shear box dikeluarkan dari tempatnya
4. kemudian masukan sampel tanah ke dalam shear box
5. atur piston proving ring supaya dapat menyinggung shear box dengan
sempurna
6. kedudukan loading yoke juga diatur dalam posisi kerja
7. setelah itu, siapkan bebab konsolidasi
8. sampel tanah digeser, sebelumnya tentukan kecepatan pergerakannya
9. susunan gigi diatur
10. periksa jarum dial proving
11. lepaskan baut
12. hidupkan tombol power
13. catat waktu
14. lakukan pembacaan
15. pembacaan dilakukan hingga sampel tanah runtuh
16. setelah pergeserannya selesai shear box dikembalikan lagi sebelum digeser
17. keluarkan sampel tanah
18. ulangi semua tahapan pengujian dengan dua sampel tanah
VII-10

Gambar 7.2
Prosedur/Diagram alir pengujian
VII-11

7.5 Rumus Yang Digunakan


Berikut merupakan rumus-rumus yang digunakan untuk mendapatkan
hasil dari perhitungan pengujian geser langsung UU:
1. Beban Horizontal

………………………….. (7.1)

Keterangan :
F = gaya geser (kg)
Kalibrasi = 0605 (kg/div)

2. Koreksi luas penampang


a. Sampel tanah persegi empat

………………………………..………………… (7.2)

Keterangan :
Ac = Area correction
a = panjang sisi (cm)
b. Sampel tanah silinder

………………………….………………(7.3)

…………………………….…………(7.4)

Keterangan :
Ac = Area correction
D = diameter (cm)

VII-11
VII-12

= pergeseran (cm)

3. Tegangan geser

…………………………………………………….……….(7.5)

Keterangan :
T = tegangan geser (kg/cm2)
F = gaya geser (kg)
A = luas penampang (cm2)

4. Tegangan normal

……………………………………….………………(7.6)

Keterangan :

= tegangan normal (N)

m = beban (kg)
g = gravitasi (m/s2)
a = luas penampang (mm)

7.6 Data Hasil Percobaan


Tabel 7.3
Data Hasil Beban 2 kg
loading
peralihan dial pergerakan kalibrasi Beban tegangan tegangan
Sample horizontal reading vertikal alat horizontal geser normal
1 0 2,023 0,023 0,604
VII-13

20 4,023 3,023
40 6,023 4,023
60 7,023 4,023
80 9,023 5,023
100 10,023 5,023
120 10,023 6,023
140 11,023 6,023
160 11,023 6,023
180 12,023 7,023
200 12,023 8,023
220 13,023 9,023
240 15,023 10,023
260 15,023 12,023
280 15,023 17,023
Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021
Tabel 7.4
Data Hasil Beban 4 kg
loading
peralihan dial pergerakan kalibrasi Beban tegangan tegangan
Sample horizontal reading vertikal alat horizontal geser normal
0 0,023 0,023
20 2,023 9,023
40 4,023 12,023
60 5,023 15,023
80 7,023 18,023
100 11,023 21,023
120 14,023 25,023
2 140 18,023 27,023 0,604
160 20,023 28,023
180 21,023 30,023
200 22,023 30,023
220 23,023 32,023
240 23,023 32,023
260 23,023 33,023
280 23,023 33,023
Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021
Tabel 7.5
Data Hasil Beban 8 kg
loading
peralihan dial pergerakan kalibrasi Beban tegangan tegangan
Sample horizontal reading vertikal alat horizontal geser normal
0 0,023 0,023
3 20 10,023 7,023 0,604
40 14,023 12,023
VII-14

60 19,023 17,023
80 20,023 22,023
100 23,023 24,023
120 26,023 28,023
140 27,023 30,023
160 29,023 34,023
180 30,023 38,023
200 32,023 40,023
220 39,023 48,023
240 39,023 50,023
260 39,023 54,023
Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021

7.7 Pengolahan Data


Tinggi = 2,023 cm
Diameter= 6,023 cm
Luas= 28,477 cm2
Beban 2 kg
1. Beban horizontal (kg) = lolding dial (div) × Kalibrasi alat
a. Test 1 = 2,023 × 0,604 = 1,231 kg
b. Test 2 = 4,023 × 0,604 = 2,627 kg
c. Test 3 = 6,023 × 0,604 = 3,637 kg
d. Test 4 = 7,023 × 0,604 = 4,242 kg
e. Test 5 = 9,023 × 0,604 = 5,449 kg
f. Test 6 = 10,023 × 0,604= 6,053 kg
g. Test 7 = 10,023 × 0,604= 6,053 kg
h. Test 8 = 11,023 × 0,604= 6,657 kg
i. Test 9 = 11,023 × 0,604= 6,657 kg
j. Test 10= 12,023 × 0,604= 7,261 kg
k. Test 11= 12,023 × 0,604= 7,261 kg
l. Test 12= 13,023 × 0,604= 7,865 kg
m. Test 13= 15,023 × 0,604= 9,073 kg
n. Test 14= 15,023 × 0,604= 9,073 kg
o. Test 15= 15,023 × 0,604= 9,073 kg
2. Tegangan geser (kg/cm2)
VII-15

a. Test 1 = = 0,042 kg/cm2

b. Test 2 = = 0,092 kg/cm2

c. Test 3 = = 0,127 kg/cm2

d. Test 4 = = 0,148 kg/cm2

e. Test 5 = = 0,191 kg/cm2

f. Test 6 = = 0,212 kg/cm2

g. Test 7 = = 0,212 kg/cm2

h. Test 8 = = 0,233 kg/cm2

i. Test 9 = = 0,233 kg/cm2

j. Test 10 = = 0,254 kg/cm2


VII-16

k. Test 11 = = 0,254 kg/cm2

l. Test 12 = = 0,276 kg/cm2

m. Test 13 = = 0,318 kg/cm2

n. Test 14 = = 0,318 kg/cm2

o. Test 15 = = 0,218 kg/cm2

Tabel 7.6
Data Hasil Beban 2 kg
loading
peralihan dial pergerakan kalibrasi Beban tegangan tegangan
Sample horizontal reading vertikal alat horizontal geser normal
0 2,023 0,023 1,221892 0,042869 0,688349
20 4,023 3,023 2,429892 0,08525 0,688349
40 6,023 4,023 3,637892 0,127632 0,688349
60 7,023 4,023 4,241892 0,148823 0,688349
80 9,023 5,023 5,449892 0,191204 0,688349
100 10,023 5,023 6,053892 0,212395 0,688349
120 10,023 6,023 6,053892 0,212395 0,688349
1 140 11,023 6,023 0,604 6,657892 0,233586 0,688349
160 11,023 6,023 6,657892 0,233586 0,688349
180 12,023 7,023 7,261892 0,254777 0,688349
200 12,023 8,023 7,261892 0,254777 0,688349
220 13,023 9,023 7,865892 0,275967 0,688349
240 15,023 10,023 9,073892 0,318349 0,688349
260 15,023 12,023 9,073892 0,318349 0,688349
280 15,023 17,023 9,073892 0,318349 0,688349
Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021
VII-17

Beban 4 kg
1. Beban horizontal (kg) = lolding dial (div) × Kalibrasi alat
a. Test 1 = 0,023 × 0,604 = 0,013 kg
b. Test 2 = 2,023 × 0,604 = 1.221 kg
c. Test 3 = 4,023 × 0,604 = 2,429 kg
d. Test 4 = 5,023 × 0,604 = 3.033 kg
e. Test 5 = 7,023 × 0,604 = 4,241 kg
f. Test 6 = 11,023 × 0,604= 6,657 kg
g. Test 7 = 14,023 × 0,604= 8.469 kg
h. Test 8 = 18,023 × 0,604= 10.885 kg
i. Test 9 = 20,023 × 0,604= 12,093 kg
j. Test 10= 21,023 × 0,604= 12.697 kg
k. Test 11= 22,023 × 0,604= 13,301 kg
l. Test 12= 23,023 × 0,604= 13,905 kg
m. Test 13= 23,023 × 0,604= 13,905 kg
n. Test 14= 23,023 × 0,604= 13,905 kg
o. Test 15= 23,023 × 0,604= 13,905 kg
2. Tegangan geser (kg/cm2)

a. Test 1 = = 0,0004 kg/cm2

b. Test 2 = = 0,042 kg/cm2

c. Test 3 = = 0,085 kg/cm2

d. Test 4 = = 0,106 kg/cm2


VII-18

e. Test 5 = = 0,148 kg/cm2

f. Test 6 = = 0,233 kg/cm2

g. Test 7 = = 0,297 kg/cm2

h. Test 8 = = 0,354 kg/cm2

i. Test 9 = = 0,421 kg/cm2

j. Test 10 = = 0,445 kg/cm2

k. Test 11 = = 0,467 kg/cm2

l. Test 12 = = 0,488 kg/cm2

m. Test 13 = = 0,488 kg/cm2

n. Test 14 = = 0,488 kg/cm2

o. Test 15 = = 0,488 kg/cm2

Tabel 7.7
Data Hasil Beban 4 kg
Sample peralihan loading pergerakan kalibrasi Beban tegangan tegangan
VII-19

dial
horizontal reading vertikal alat horizontal geser normal
0 0,023 0,023 0,013892 0,000487 1,376698
20 2,023 9,023 1,221892 0,042869 1,376698
40 4,023 12,023 2,429892 0,08525 1,376698
60 5,023 15,023 3,033892 0,106441 1,376698
80 7,023 18,023 4,241892 0,148823 1,376698
100 11,023 21,023 6,657892 0,233586 1,376698
120 14,023 25,023 8,469892 0,297158 1,376698
2 140 18,023 27,023 0,604 10,885892 0,381921 1,376698
160 20,023 28,023 12,093892 0,424303 1,376698
180 21,023 30,023 12,697892 0,445493 1,376698
200 22,023 30,023 13,301892 0,466684 1,376698
220 23,023 32,023 13,905892 0,487875 1,376698
240 23,023 32,023 13,905892 0,487875 1,376698
260 23,023 33,023 13,905892 0,487875 1,376698
280 23,023 33,023 13,905892 0,487875 1,376698
Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021

Beban 8 kg
1. Beban horizontal (kg) = lolding dial (div) × Kalibrasi alat
a. Test 1 = 0,023 × 0,604 = 0,013 kg
b. Test 2 = 10,023 × 0,604 = 6,053 kg
c. Test 3 = 14,023 × 0,604 = 8,469 kg
d. Test 4 = 19,023 × 0,604 = 11,489 kg
e. Test 5 = 20,023 × 0,604 = 12,093 kg
f. Test 6 = 23,023 × 0,604= 13,905 kg
g. Test 7 = 26,023 × 0,604= 15,717 kg
h. Test 8 = 27,023 × 0,604= 16,321 kg
i. Test 9 = 29,023 × 0,604= 17,529 kg
j. Test 10= 30,023 × 0,604= 18,133 kg
k. Test 11= 32,023 × 0,604= 19,341 kg
l. Test 12= 39,023 × 0,604= 23,569 kg
m. Test 13= 39,023 × 0,604= 23,569 kg
n. Test 14= 39,023 × 0,604= 23,569 kg
2. Tegangan geser (kg/cm2)
VII-20

a. Test 1 = = 0,0004 kg/cm2

b. Test 2 = = 0,212 kg/cm2

c. Test 3 = = 0,297 kg/cm2

d. Test 4 = = 0,403 kg/cm2

e. Test 5 = = 0,424 kg/cm2

f. Test 6 = = 0,488 kg/cm2

g. Test 7 = = 0,551 kg/cm2

h. Test 8 = = 0,573 kg/cm2

i. Test 9 = = 0,615 kg/cm2

j. Test 10 = = 0,636 kg/cm2

k. Test 11 = = 0,679 kg/cm2


VII-21

l. Test 12 = = 0,827 kg/cm2

m. Test 13 = = 0,827 kg/cm2

n. Test 14 = = 0,827 kg/cm2

Tabel 7.8
Data Hasil Beban 8 kg
loading
peralihan dial pergerakan kalibrasi Beban tegangan tegangan
Sample horizontal reading vertikal alat horizontal geser normal
0 0,023 0,023 0,013892 0,000487 2,753396
20 10,023 7,023 6,053892 0,212395 2,753396
40 14,023 12,023 8,469892 0,297158 2,753396
60 19,023 17,023 11,489892 0,403112 2,753396
80 20,023 22,023 12,093892 0,424303 2,753396
100 23,023 24,023 13,905892 0,487875 2,753396
120 26,023 28,023 15,717892 0,551447 2,753396
3 0,604
140 27,023 30,023 16,321892 0,572638 2,753396
160 29,023 34,023 17,529892 0,615019 2,753396
180 30,023 38,023 18,133892 0,63621 2,753396
200 32,023 40,023 19,341892 0,678592 2,753396
220 39,023 48,023 23,569892 0,826927 2,753396
240 39,023 50,023 23,569892 0,826927 2,753396
260 39,023 54,023 23,569892 0,826927 2,753396
Sumber: Praktikum mekanika tanah, 2021
VII-22

Gambar 7.3
Grafik 1

Gambar 7.4
Grafik 2
VII-23

Gambar 7.5
Grafik 3

7.8 Analisa
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukankita dapat menganalisakan
kuat geser tanah dipengaruhi oleh beberapa nilai yang dimiliki oleh faktor yang
menjadi pengaruhnya. Seperti beban, kadar air, dan juga keadaan tanah. Paad
perhitungan sampel 1 di dapat nilai geser maksimum 0,318 kg/cm 2 dan sampel 2
0,488 kg/cm2 serta sampel 3 0,827 kg/cm2. Maka di dapatlah suatu analisa,
dimana semakin kecil tegangan geser pada sampel tanah. Maka, semakin baik
jenis tanah tersebut. Dan semakin kecil kemungkinan terjadinya gelinaran
didalam lapisan tanah.

7.9 Kesimpulan
Dari laporan praktikum pengujian diatas didapat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Uji geser langsung atau dikenal juga dengan nama direct shear test
merupakan salah satu pengujian cocok untuk tanah yang mempunyai jenis
tanah berpasir. Pengujian ini dapat digolongkan sebagai pengujian yang
mudah dan sederhana. Kekuatan geser suatu tanah sangat bergantung
pada butir-butir tanah dan juga kohesi dari tanah itu sendiri.
VII-24

2. Sampel dengan beban 2 kg diperoleh tegangan geser maksimum sebesar


0,318 kg/cm2, Sampel dengan beban 4 kg mempunyai tegangan geser
maksimum sebesar 0,488 kg/cm2, sedangkan sampel dengan beban 8 kg
tegangan geser maksimum sebesar 0,827 kg/cm2.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim 2018, “Kuat Geser Tanah”, geoteknik.co.id, diakses pada tanggal


25 oktober 2021 pukul 09.30 WIB (online)

2. Haris, 2019 “Kekuatan Geser Langsung”, ilmutanah.co.id, diakses pada


tanggal 25 oktober 2021 pukul 11.40 WIB (online)

3. Sunggono, 1984, 2019, “Mekanik tanah”, Nova: Bandung, diakses pada


tanggal 25 Oktober 2021 pukul 11.00 WIB (E-book)

VII-25
LAMPIRAN

VII-26

Anda mungkin juga menyukai