Laporan Akhir F1 10070120024 Mico Perdiansyah
Laporan Akhir F1 10070120024 Mico Perdiansyah
MODE DARING
GROUP : A / Kelompok 3
FAKULTAS / PRODI : TEKNIK / T. PERTAMBANGAN
NO / NAMA PERCOBAAN : F1/Koefisien Kekentalan Zat
:Cair
HARI & TGL PENGUMPULAN LAP. : Jum’at, 30 Oktober 2020
NILAI :
Tujuan Umum
Untuk dapat memahami bahwa benda yang bergerak dalam fluida (zat cair dan gas) akan
mendapat gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut.
Tujuan Khusus
1.2 Alat-alat
4. Mikrometer sekrup, jangka sorong dan roll meter masing-masing satu buah
Setiap benda yang bergerak di dalam fluida akan mendapat gaya gesekan (𝐹) yang
disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut. Gaya gesekan ini sebanding dengan kecepatan
relatif benda terhadap fluida (𝑣), seperti yang diperlihatkan oleh persamaan (3.1) di bawah
𝐹 = −(𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎)𝑥 𝑣
(3.1)
Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak didalam fluida yang tetap sifat-sifatnya,
gaya gesekan yang dialami benda dapat dirumuskan sebagai berikut,
𝐹 = −6𝜋ƞ𝑟𝑣
(3.2)
dengan,
𝑟 = Jari-jari bola
Rumus (3.2) diatas dikenal sebagai Hukum Stokes. Tanda minus menunjukkan arah gaya 𝐹
yang berlawanan dengan arah kecepatan 𝑣.
a. Ukuran volume fluida jauh lebih besar dibanding dengan ukuran benda
b. Tidak ada turbulensi dalam fluida
c. Kecepatan 𝑣 rendah, sehingga gerakannya masih laminer
Sebuah benda padat berbentuk bola dengan rapat massa tertentu yang dilepaskan pada
permukaan zat cair tanpa kecepatan awal akan tetap mengalami percepatan. Percepatan ini
akan maningkatkan kecepatan bola. Seiring dengan bertambah besarnya kecepatan bola maka
bertambah pula gaya Stokes (gaya gesek) pada bola tersebut, sehingga pada akhirnya bola
tersebut akan bergerak dengan kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi kesetimbangan antara
gaya berat, gaya apung (Archimedes) dan gaya stokes pada bola tersebut. Jika bola bergerak
dengan kecepatan tetap, maka berlaku persamaan,
2𝑟 2 𝑔
𝑣= (𝜌 − 𝜌𝑜)
9𝜂
(3.3)
dengan 𝜌 adalah rapat massa bola, dan 𝜌𝑜 adalah rapat massa fluida.
9𝜂𝑑
𝑡𝑟 2 =
2𝑔 (𝜌 − 𝜌𝑜)
(3.4)
1. Ukurlah diameter masing-masing bola dengan micrometer sekrup, lakukan sampai lima
kali pengukuran (lihat tabel) atau tanyakan kepada asisten anda.
2. Timbanglah masing-masing bola dengan neraca Ohaus (hanya 1 kali penimbangan)
3. Ukurlah suhu zat cair dengan termometer sebelum percobaan dan sesudah percobaan
lalu dicatat.
4. Tempatkan kawat/karet gelang yang melingkar tabung kira-kira 5 cm diatas dasar
tabung (gunakan rollmeter/ mistar) dan satu lagi dibawah permukaan zat cair.
5. Ukurlah jarak jatuh = d (jarak antara kedua gelang karet/ kawat) untuk lima kali
kedudukan jarak (dalam 5 kali percobaan).
6. Masukan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu beberapa saat sampai zat
cair diam.
7. Ukurlah waktu jatuh t (waktu jatuh bola) dengan menggunakan Stopwatch untuk tiap -
tiap bola sampai beberapa kali pengukuran.
8. Ubahlah letak gelang karet sehingga jarak d akan berubah. Ulangi langkah pengukuran
d dan t pada nomor 5 dan 7.
1.6 Analisis
Dari pengamatan diperoleh data persentase kemurnian gliserin bola pertama adalah 95
%, bola kedua sebesar 94% dan bola ketiga sebesar 95%. Dan hasil percobaan sebanyak 3 kali
telah terlampir di tabel dan grafik pengamatan.
ditempuh bola sehingga bola dapat dianggap bergerak beraturan. Panjang d sudah
jelas tidak berengaruh pada sebuah bola, karena bola hanya menempuh jarak yang
dtentukan yaitu jarak d.
6. Perkirakan presentase kemurnian gliserin dari hasil η yang anda peroleh! (Gunakan
gambar Tabel V. di bawah untuk perkiraannya)
Jawab:
Bola 1 = 293,73 cP = 95%
Bola 2 = 213,33 cP = 94%
Bola 3 = 211,33 cP = 95%
7. Apakah pengaruh suhu terhadap koefisien kekentalan zat cair? Terangkan jawaban
saudara
Jawab: Semakin tinggi suhu, maka nilai kekentalan zat cairnya akan semakin rendah.
Hal ini disebabkan harena adanya gaya kohesi pada zat cair apabila dipanaskan, akan
mengalami penurunan dengan bertambahnya temperatur pada zat cair yang
menyebabkan viskositasnya turun. akan lebih tinggi, jika suhu.
1.8 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam percobaan ini adalah massa benda sangat
mempengaruhi besar kecepatan suatu benda yang dimasukan ke dalam tabung berisi gliserin.
Saat dimasukkan terjadi gesekan bola dengan cairan gliserin sehingga menghambat kecepatan
bola.