Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Penerapan dalam pembuatan tawas sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
dikarenakan sifat tawas sebagai koagulan dalam penjernihan air sehingga produksi tawas semakin
banyak. Pada prinsipnya pembuatan tawas dilakukan dengan cara rekristalisasi yaitu dengan menguapkan
air yang memiliki titik didih rendah sehingga akan terbentuknya produk kristal tawas dengan kualitas
yang bagus serta berdasarkan dengan perbedaan kelarutan. Proses ini dilakukan dengan pemanasan,
penguapan dan pendinginan dengan tujuan untuk mengetahui hasil pada percobaan pembuatan kristal
tawas dengan padatan KOH dan metode yang digunakan. Percobaan ini dilakukan dengan cara
mereaksikan padatan KOH yang telah diencerkan dengan aquades dan aluminium. Dari percobaan ini
diperoleh larutan bening dan setelah didiamkan didalam desikator selama ± 1-2 hari didapatkan
terbentuknya tawas kalium aluminium sulfat dodekahidrat (KAl(SO4)212H2O).

Kata kunci : Aluminium, Koagulan, Tawas

PENDAHULUAN

Penerapan dalam pembuatan tawas sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
dikarenakan sifat tawas sebagai koagulan dalam penjernihan air sehingga produksi tawas semakin
banyak. Selain itu, pembuatan tawas atau bisa disebut dengan aluminium sulfat dilatar belakangi oleh
banyaknya sampah kaleng yang berbahan dasar aluminium. Aluminium sendiri merupakan salah satu
bahan dari pembuatan tawas. oleh karena itu, diperlukannya adanya pembuatan tawas. Selain
menanggulangi sampah kaleng yang tidak bisa dihancurkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan
tawas dalam skala industri serta hasil dari produksi pembuatan tawas sendiri dapat digunakan untuk
dilakukan untuk menjernihkan air yang tercemar.

Anda mungkin juga menyukai