Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsabilah Novi Ramadhan

NIM : 205080500111039

Kelas : B01

TUGAS BAKTERI

1. Salah satu spesies yang ditemukan dalam system akuakultur adalah Vibrio

parahaemolyticus.

2. Peranan Vibrio parahaemolyticus dalam system akuakultur : Vibrio parahaemolyticus

adalah salah satu agen penyebab penyakit vibriosis yang menyerang hewan laut seperti

ikan, udang, dan kerang-kerangan. Spesies ini umumnya menyerang larva udang dan

penyakitnya disebut penyakit udang berpendar. Bakteri ini menyerang larva udang

secara sekunder yaitu pada saat dalam keadaan stress dan lemah, oleh karena itu

bakteri ini termasuk jenis sopportunistic pathogen yang dalam keadaan normal ada

dalam lingkungan pemeliharaan, kemudian berkembang dari sifat yang saprofitik

menjadi patogenik jika kondisi lingkungannya memungkinkan.

3. Karakteristik Vibrio parahaemolyticus

a. Morfologi : warna koloni pada media selektif Thioshulfate Citrate Bile Sucrose Agar

(TCBSA) yaitu biru sampai hijau dengan diameter koloni bakteri 3-5mm, koloni

bakteri dengan penonjolan timbul dan bulat agak keruh, tepi halus.

b. Fisiologi : Vibrio parahaemolyticus tumbuh pada suhu 10-40°C, dimana waktu

generasi bakteri pada fase eksponensial adalah 9-13 menit di kondisi optimum

pertumbuhannya. Kisaran pH pertumbuhannya berturut-turut adalah 4,8-11

(optimum 7,8-8,6) dan 0,94-0,99 (optimum 0,981).


c. Biokimia : pewarnaan gram negatif berbentuk batang, memepunyai sifat fermentasi,

katalase, oksidase, glukosa, laktosa, galaktosa dan manitol adalah positif.

Sedangkan sellabiosa, fruktosa, methyl red dan H2S bersifat negatif.

d. Ekologi : Vibrio parahaemolyticus merupakan microorganisme laut yang berasal dari

muara yang bersifat halofil (habitatnya ada pada lingkungan dengan kondisi garam

yang tinggi).

e. Genetik : bakteri Vibrio parahaemolyticus mempunyai gen toxR merupakan gen

spesifik yang dapat digunkan untuk mengidentifikasi bakteri tersebut. Selain gen

toxR juga terdapat gen lainnya seperti gen tdh dan gen trh yang bersifat virulen. Dari

beberapa jurnal penelitian dilaporkan bahwa tidak semua gen toxR akan membawa

kode gen tdh dan trh. Keberadaan gen toxR pada bakteri V. parahaemolyticus

diperkirakan sebagai pencetus gen-gen penghasil toksin. Pada strain yang

membawa gen tdh akan menghasilkan toksin Thermostable Direct Hemolysin (TDH)

dan gen trh akan menghasilkan toksin Thermostable Related Hemolysin (TRH) yang

dapat memberikan respon Hemolisis.

Anda mungkin juga menyukai